The Internal Organization Analysis Week 5
Tujuan dari Analisis Internal Membangun Competitive Advantage dari perusahaan melalui pemahaman akan sumber daya yang dimiliki dan cara memaintainnya Memahami Kekuatan dan Kelemahan perusahaan
Competitive Advantage Ada 3 hal yang menyebabkan perusahaan harus membangun sustainability competitive advantage secara terus menerus: Adanya core competency yang menjadi tidak sesuai dengan perubahan lingkungan Adanya ketersediaan pengganti dari core competency tersebut Core competency dapat ditiru
Resources/Sumber Daya merupakan sumber dari Capabilities/kapabilitas/kemampuan, dimana sebagian dari kapabilitasini akan menjadi core competency/kompetensi inti suatu perusahaan/organisasi. Kompetensi inti merupakan competitive advantage bagi suatu perusahaan Dengan mengembangakan Kompetensi Inti dan dipertemukan dengan hasil analisa eksternal maka perusahaan mampu menciptakan Value/Nilai bagi konsumen Value merupakan ukuran performa dari produk ataupun jasa baik karakteristik maupun atribut yang melekat didalamnya yang customer harapkan dapat dia peroleh saat membelinya
Untuk Membangun Value maka diperlukan Internal Analysist Value biasanya: Produk memiliki biaya rendah sehingga harganya murah Produk memiliki feature/fungsi yang berbeda dari produk sejenis pada umumnya--- Product differentiation Untuk Membangun Value maka diperlukan Internal Analysist Perlukah Eksternal Analysist bila dengan Internal Analysist dapat mebangun Value? Perlukah Eksternal Analysist bila dengan Internal Analysist dapat mebangun Value? Jawabannya perlu, karena untuk memahami market dan apa yang menjadi tantangan perusahaan dalam menerapkan value yang dibangun tetap membutuhkan eksternal analisis
3 kondisi yang mempengaruhi keputusan yang diambil berkaitan dengan internal organisasi Uncertainty Karakteristik lingkungan secara umum dan industri dimana perusahaan berada, persaingan dan apa yang customer inginkan----Analisis Ekternal Complexity Lingkungan yang membentuk perusahaan dan persepsi yang muncul darinya Intraorganizational conflicts Para pengambil keputusan dan apa yang mempengaruhi mereka dalam mengambil keputusan tersebut
Components of Internal Analysis Strategic Competitiveness Competitive Advantage Core Competencies Strength and Weakness Capabilities Resources: Tangible Intangible
Resources Tangible Resources: Intangible Resources: The success of a corporation depends on intangible than tangible. Intangible more difficult to understand, imitate and substitute Tangible Resources: Financial Resources Organizational Resources Physical Resources Technological Resources Intangible Resources: Human Resources Innovation Resources Reputational Resources Tangible: can be observed and Quantified Financial: kemampuan keuangan perusahaan seperti modal Organizational: Struktur perusahaan Physical: plg mudah dilihat dan diamati, contoh bangunan pabrik, kantor Technological: contohnya patent, trademark (bisa diobserved krn ijinnya ada, bukti perolehannya ada) Intangible: aset yang merupakan akar dari perusahaan, melekat dan tidak dapat dipisahkan serta sulit diimitasi dan dianalisis Human Resources: pengetahuan, kepercayaan, kemampuan managerial dan operasionalnya Innovation: ide, kemampuan riset dan inovasi Reputational: brand, reputasi dengan konsumen, supplier, persepsi mengenai kualitas produk, ketahanan, dan reliabilitasnya
Capabilities All Resources Integrated to specific task or set of task Based on developing, carrying, and exchanging information and knowledge through the firm’s human capital Example: Distribution: wal-mart – teknik logistiknya sangat terintegrasi HR : Microsoft --- kemampuan untuk memotivasi dan membuat karyawan nyaman bekerja di dalamnya
Core Competencies Pada dasarnya core competencies adalah kapabilitas yang menjadi inti dari keunggungan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan Ini merupakan kemampuan yang menjadikan perusahaan spesial bila dibandingkan dengan pesaingnya Core competencies umumnya dibangun dari 3 atau 4 kapabilitas yang dimiliki perusahaan
Discovering Core Competencies 4 criteria of sustainable Advantages Value Chain Analysis Valuable Rare Costly to Imitate Non-substitutable Outsource Core Competencies are sources of competitive advantage for the firm over its rivals Capabilities must be fill that 4 criteria can be core competencies. Core competencies is capabilities, but capabilities maybe not core competencies. Sustained competitive advantage is achieved only when competitors cannot duplicate/imitate. Valuable: membantu untuk mengatasi hambatan maupun untuk memperoleh peluang Value Chain: firm can outsource only when they cannot create value or where they are at a substantial disadvantage compared to competitors. Rare: tidak mudah untuk ditemukan oleh org lain Costly: contohnya budaya organisasi, brand name, etos kerja Nonsubstitutable: tidak ada strategi lain yang bisa meniru.
Value chain dibagi menjadi 2 segment utama: Untuk memahami aktivitas dalam perusahaan yang memberikan nilai atau tidak, perusahaan dapat melakukan Value Chain Analysis Value Chain Analysis adalah template yang dapat digunakan untuk menganalisis posisi pembiayaan perusahaan dan mengidentifikasi mana yang memberikan nilai tambah, mana yang tidak Value chain dibagi menjadi 2 segment utama: Primary Activities (Aktivitas utama) Semua aktivitas yang berhubungan dengan pemroduksian barang/jasa, penjualan dan pendistribusian serta after sales service Support Activities (Aktivitas pendukung) Aktivitas lain yang mendukung aktivitas utama
Basic Value Chain
Outsourcing Aktivitas yang perusahaan beli dari pihak ekternal untuk menciptakan barang/jasa bagi perusahaan Outsoucing muncul untuk mengurangi beban perusahaan, sehingga perusahaan dapat fokus pada aktivitas yang menjadi core competencynya. Contoh: Apple outsource produksinya ke China agar bisa fokus pada R&D yang merupakan keunggulannya sekaligus mengurangi cost-nya
Yang ingin diraih Melalui Internal Analysist perusahaan dapat mengetahui Kekuatan dan Kelemahannya (Strength and Weakness) Internal dan eksternal menjadi dasar melakukan SWOT
Thank U