Pengantar Ilmu Ekonomi Makro Modul ke 2 Refreshing Perhitungan Pendapatan Nasional Dosen Pengampu Mata Kuliah : SAMSUL ARIFIN, SE, MSE ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FE - UNTIRTA
Simon Kuznets, tahun 1932 merintis perhitungan pendapatan nasional dengan menyiapkan melalui mengumpulkan data periode 1929-1932 dan hasilnya 1934 diterbitkan pertama kali hasil penghitungan pendapatan nasional amerika. Data output nasional menjadi landasan dalam melakukan pengukuran kinerja perekonomian, pembuatan peramalan ekonomi dan penyusunan kebijakan makroekonomi. (Edgmand, 1987:12). Perhitungan pendapatan nasional juga dapat dijadikan bahan untuk memahami dengan lebih baik interaksi peubah makroekonomi yang penting, yaitu output, pendapatan, dan pengeluaran. (Dornbusch and Fisher, 1994:29).
Siklus aliran pendapatan Arus perputaran output dan pengeluaran Circular Flow of Economic Activity
Pendapatan Nasional/Produk nasional, adalah istilah yang menerangkan tentang nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan sesuatu negara dalam suatu satu tahun tertentu. PDB sebagai Pendapatan Nasional: PDB adalah Total nilai atau harga pasar dari seluruh barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu (biasanya 1 tahun) tanpa memperhatikan siapa pemilik faktor produksi. Tiga hal penting dari pengertian PDB: Pertama, hanya mencakup barang akhir (final good) dan nilai tambah (value added) Kedua, hanya menghitung nilai barang hasil produksi pada tahun berjalan Ketiga, dinilai atas harga pasar yang berlaku
Enam Konsep dalam Penghitungan Pendapatan Nasional
1 = 2 = 3 PENDEKATAN PENGHITUNGAN PDB PENDEKATAN PRODUKSI/SUPPLY - Supply dari sisi sektoral - PDB = NT sektor 1 + NT Sektor 2 +…… + NT Sektor 9 NT = NO-NI, NT = nilai tambah, NO = nilai output, NI = nilai input antara 2. PENDEKATAN PENGELUARAN/EXPENDITURE - Penggunaan hasil supply Of goods. - PDB = C + I + G + X – M 3. PENDEKATAN PENDAPATAN/INCOME - Balas jasa faktor produksi employee, capital, financial, entrepreneur - PDB = upah/gaji + pendapatan bunga + pendapatan sewa + Keuntungan 1 = 2 = 3
Penghitungan PDB Pendekatan Value Added Cara menghitung Nilai Tambah Jenis Kegiatan Nilai Penjualan Nilai Tambah Mengambil kayu hutan Menggergaji papan Membuat perabot Menjual perabot di toko 50 200 600 800 150 400 Jml nilai penjualan dan nilai tambah 1.650 Dari contoh di atas terlihat bahwa jumlah nilai tambah sebesar 800 dan pengeluaran konsumen membeli barang akhir (berupa perabot) sebesar 800. Hal ini menyimpulkan nilai penghitungan menurut cara produk neto/nilai tambah samadengan penghitungan menurut cara pengeluaran. Penghitungan bukan didasarkan atas nilai penjualan yang sebesar 1.650, karena jika dilakukan atas nilai penjualan akan terjadi penghitungan ganda (double accounting).
PDB Pendekatan Produksi NT = Nilai Produksi (Output) – Nilai Input Antara (Biaya Antara) PDB = ∑ Nilai tambah bruto (NTB) sektor 1-9 Question is, why NTB (value added) ?? Why not output or else ?? Petani Durian (Sektor 1) Industri Es (Sektor 3) TOTAL : Bibit durian 5 Biaya-biaya 3 Durian 15 NTB 7 Output / NP Durian 15 Biaya-biaya 8 Es Durian 35 NTB 12 Output / NP NTB = 19 Output = 50 Penggunaan Konsep Nilai Tambah Bruto (NTB) adalah untuk menghindari penghitungan ganda (double counting) sehingga PDRB tidak over estimate dan dapat menggambarkan skala kegiatan ekonomi yang sesungguhnya.
PRODUK DOMESTIK BRUTO PDB Apa bisa dihitung PDRB dusun saya ini? PENJELASAN MAKNA PRODUK DOMESTIK BRUTO PDB SUPPLY APPROACH PDB adalah penjumlahan nilai produksi neto barang/jasa di suatu wilayah negara, dalam satu selang waktu tertentu (misalnya 1 tahun), klo wilayah region ya berarti PDRB PDB itu maksudnya apa? Klo PRDB apa juga itu? Di dusun saya hanya ada 5 keluarga: 1 keluarga petani padi; 1 petani kedelai; 1 penggali pasir; 1 pembuat tempe; 1 tukang becak. Total penduduk 25 orang. AZIZ SULE Neto dalam arti sudah dikeluarkan biaya-biaya. Apa bisa dihitung PDRB dusun saya ini? Tentu saja bisa. Mari kita ambil pensil dan kertas.
Setelah mengerti, maka AZIZ sebagai kepala dusun menghitung sendiri Kalau begitu sebetulnya sederhana ya pengertian PDRB itu? Memang sederhana. Siapa bilang sulit? AZIZ SULE PDRB per kapita dusun saya tahun 2008 tinggal membagi PDRB dengan penduduk: yaitu 34:25 = 1,36 Setelah mengerti, maka AZIZ sebagai kepala dusun menghitung sendiri PDRB tahun 2009, dan SULE, sebagai konsultan memeriksa hasilnya. Hasil hitungan AZIZ adalah sebagai berikut.
Wah, istilah apalagi itu Pak Badrun? Wah Anda, memang Kasun yang pintar. Tapi, itu tadi yang Anda hitung adalah PDRB atas dasar harga berlaku Pak SULE, kalau gitu, terjadi pertumbuhan ekonomi di dusun ini sebesar ((61-34)/34)*100% = 79,41% pada 2009? AZIZ Betul, itu namanya harga berlaku. Kalau mau ngitung pertumbuhan itu pakai konsep harga yang dinamakan harga konstan SULE Lha memang pakai harga berlaku, bukan harga owner estimate atau harga mark-up kayak di koran-koran itu. Itu harga yang saya terima di tempat produksi. Wah, istilah apalagi itu Pak Badrun? Harga konstan itu adalah harga yang seolah-olah “dipathok” tetap seperti harga pada tahun dasar perhitungan PDRB. Artinya, kita harus membayangkan bahwa tidak ada kenaikan harga (inflasi), sehingga kalau PDRB-nya naik, artinya benar2 karena ada kenaikan produksi Dengan contoh kita, semua harga pada tahun-tahun setelahnya tetap dinilai sama dengan harga pada tahun 2008
Kalau begitu, PDRB tahun 2009 pakai harga konstan jadi berapa Pak SULE Coba, saya pinjam tabel yang Anda bikin tadi Pak AZIZ. AZIZ SULE
AZIZ SULE Oh gitu caranya, gampang ya ternyata. Klo bahasa dusun saya mah, gampang pisan euy !! Jadi, laju pertumbuhan ekonomi Dusun saya tahun 2009 = ((38-34)/34) x 100% = 11,76%
PDB adhb (nominal) vs adhk (riil) PDB nominal adalah produk domestik bruto yang dihitung berdasarkan harga pasar yang berlaku. PDB riil adalah produk domestik bruto yang dihitung berdasarkan harga konstan atau harga tahun dasar. Yang merupakan tahun di mana perekonomian berada dalam kondisi baik/stabil. Hubungan PDB nominal dengan PDB riil dinyatakan dalam persamaan,
Beberapa Identitas Penting dalam Makroekonomi
Manfaat dan Keterbatasan Perhitungan PDB Efisiensi Prestasi kegiatan ekonomi (Pertumbuhan Ekonomi) Produktifitas Tingkat kemakmuran Kondisi struktur ekonomi Kebijakan dan perencanaan & peramalan
SAMPAI KETEMU DIPEMBAHASAN pandangan teori penentu kegiatan ekonomi TERIMA KASIH SERANG, ………………….2010 SAMPAI KETEMU DIPEMBAHASAN pandangan teori penentu kegiatan ekonomi