Tanggapan Frekuensi Rangkaian Orde-2.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Analisis Rangkaian Listrik
Advertisements

Analisis Rangkaian Listrik Klik untuk melanjutkan
ROOT LOCUS Poppy D. Lestari, S.Si, MT Jurusan Teknik Elektro
Analisis Rangkaian Listrik
Analisis Rangkaian Listrik
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -III” 2.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Bilangan Kompleks.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan s” 2.
Analisis Rangkaian Listrik Oleh : Sudaryatno Sudirham
Analisis Rangkaian Listrik Klik untuk melanjutkan
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan s” 2.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-9
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-10
Sudaryatno Sudirham Bilangan Kompleks Klik untuk melanjutkan.
Open Course Selamat Belajar.
Percobaan 3 Penguat dengan umpan Balik
BAB VI Metode Root Locus
Open Course Selamat Belajar.
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA
Teknik Rangkaian Listrik
Pemodelan dan Simulasi Sistem Kontinu linear
FILTER ANALOG Filter: suatu alat yang memiliki fungsi untuk melewatkan frekuensi tertentu. Filter analog berarti filter yang melewatkan sinyal analog dan.
Penguat Operasional (Op-Amp)
Respons Frekuensi Penguat
BAB I SISTEM BILANGAN.
TRANSMISI DAN PENYARINGAN SINYAL
Karakteristik Respon Dinamik Sistem Lebih Kompleks
BAB I SISTEM BILANGAN.
PENGENALAN SINYAL-SINYAL DASAR
Pendahuluan Dalam pembahasan yang lalu, kita telah memperkenalkan root locus yaitu suatu metode yang menganalisis performansi lup tertutup suatu sistem.
FILTER.
Bab 9 Respons Frekuensi.
Alat Bantu Analisis Frekuensi Tinggi Penguat
Pertemuan 13 Kestabilan Sistem
Circuit Analysis Time Domain #8.
Analisis Rangkaian Listrik
Pertemuan Analisis dengan Bode Diagram
Pertemuan Tempat Kedudukan Akar(Root Locus Analysis)
Pertemuan 8 ACTIVE FILTER
1. Sebutkan apa saja karakteristik dasar alat ukur. Waktu 5 menit Nilai Maks. 10.
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
Root Locus (Lanjutan) Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 9.
Filter IIR + Review Filter Analog.
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
(Basic Control System)
Pertemuan 19 Polar plot dan Nyquist plot
SUB Pengolahan Sinyal Digital
PENAPIS PITA-LEBAR (WIDEBAND FILTER)
1 1 1   (R1 R 2 C3 C4 ) ωc 2π (R1 R 2 C3 C4 ) fc
Analisis Rangkaian Listrik
Analisis Rangkaian Listrik
Pendahuluan Dalam pembahasan yang lalu kita telah menyelesaikan pelajaran kita mengenai root locus dan analisis dan disain sistem kontrol dengan berbasiskan.
Metode lokasi akar-akar (Root locus method)
MODUL 13  Q PENAPIS-PENAPIS AKTIF LOLOS-PITA (BAND PASS) DAN NOTCH
FREKUENSI KOMPLEKS DAN FUNGSI TRANSFER
Filter FIR Metode windowing.
Fungsi transfer untuk sistem umpan-balik umum
FILTER OLEH: SRI SUPATMI.
Persamaan kuadrat Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan polinomial berorde dua. Bentuk umum dari persamaan kuadrat adalah dengan Huruf-huruf a, b dan.
Pendahuluan Dalam pembahasan yang lalu kita telah menyelesaikan pelajaran kita mengenai root locus dan analisis dan disain sistem kontrol dengan berbasiskan.
Root Locus (Ringkasan)
Fungsi transfer untuk sistem umpan-balik umum
Desain Filter.
Respons Frequensi Bab14.
Tanggapan Frekuensi 2017.
Tujuan Pembelajaran Menganalisis besaran pada gerak lurus dengan percepatan konstan. Melakukan percobaan untuk menyelidiki gerak benda bergerak lurus dengan.
Pertemuan 13 Bab 7 – Penggunaan Integral 1
Transcript presentasi:

Tanggapan Frekuensi Rangkaian Orde-2

Rangkaian Orde-2

Rangkaian Orde-2 Dengan Pole Riil Pole dari fungsi alih rangkaian orde-2 bisa riil ataupun kompleks konjugat Kita akan mulai pembahasan tentang fungsi alih dengan pole riil

Band-Pass Gain Fungsi alih rangkaian orde-2 dengan satu zero dan dua pole riil dapat ditulis sebagai Fungsi gain Dalam dB

Fungsi gain ini terdiri dari komponen-komponen yang bentuknya telah kita kenal pada pembahasan rangkaian orde-1 Komponen-pertama bernilai konstan Komponen-kedua berbanding lurus dengan log dengan perubahan gain +20 dB per dekade Komponen-ketiga memberi pengurangan gain 20 dB per dekade mulai dari  =  = C1 = frekuensi cut-off Komponen-keempat juga memberi pengurangan gain 20 dB / dekade mulai dari  =  = C2 = frekuensi cut-off

Nilai fungsi gain dengan pendekatan garis lurus untuk  >  adalah seperti dalam tabel di bawah ini Gain Frekuensi   C1 =  rad/s C2 =  rad/s =1 1<< << > Komp.1 20log(|K|/) Komp.2 +20 dB/dek +20log(/1) +20log(/1) Komp.3 20 dB/dek 20log(/)20 dB/dek Komp.4 Total +20log()

CONTOH Gain Gambarkan Bode plots pendekatan garis lurus (tanggapan gain dan tanggapan fasa) rangkaian yang diketahui fungsi alihnya adalah : Penyelesaian:

Gain Gain Frekuensi C1 = 10 rad/s C2 = 10000 rad/s =1 1<<10 10<<104 >104 Komponen 1 6 dB Komponen 2 +20 dB/dek 20+20 dB/dek 80+20 dB/dek Komponen 3 20 dB/dek 6020 dB/dek Komponen 4 Total 14 dB  [rad/s] Gain [dB] C1 C2 6 14 -40 -20 20 40 1 10 100 1000 10000 100000

Fasa () Frekuensi C1 = 10 rad/s C2 = 104 rad/s =1 1<<100 103<<105 >105 Komponen 1 0o Komponen 2 90o Komponen 3 45o/dek 90o Komponen 4 0o45o/dek Total 90o45o/dek  [o]  [rad/s] C1 C2 0,1 1  101 0,1 2  102

High-Pass Gain Karakteristik high-pass gain dapat diperoleh dari rangkaian orde kedua yang fungsi alihnya mengandung dua zero di s = 0 CONTOH: Gambarkan tanggapan gain dan tanggapan fasa jika diketahui fungsi alihnya adalah Penyelesaian:

Gain = 1, konstan 20log(1/800) = 58 dB Kenaikan gain berbanding lurus dengan log(); kenaikan 220 dB per dekade Pengurangan gain 20 dB per dekade mulai pada C1 = 40 rad/s Pengurangan gain 20 dB per dekade mulai pada C2 = 200 rad/s  [rad/s] Gain [dB] +40dB/dek +20dB/dek 58

Fasa Mulai  = 1, ()  0o + 2 90o =180o Pengurangan fasa 45o per dekade mulai dari 0,1C1 sampai 10c1 (seharusnya) Pengurangan fasa 45o per dekade mulai dari  = 0.1C2 sampai 10C2 Karena 0,1C2 < 10C1 maka kurva menurun 90o per dekade pada 0,1C2 dan kembali menurun 45o per dekade pada 10C1  [rad/s]  [o] 0,1C2 0,1C1 10C1 10C2

Low-pass Gain Gain: Karakteristik low-pass gain dapat diperoleh dari rangkaian orde kedua yang fungsi alihnya tidak mengandung zero CONTOH: Gambarkan Bode plots pendekatan garis lurus rangkaian yang fungsi alihnya adalah : Penyelesaian:

pengurangan gain 20 dB per dekade gain 20log(0,5)  6 dB pengurangan gain 20 dB per dekade mulai C1 = 100 pengurangan gain 20 dB per dekade mulai C2 = 1000, sehingga mulai C2 perubahan gain adalah 40 dB per dekade Gain [dB]  [rad/s] C1 C2

Fasa: Pada  = 1, ()  0 pengurangan fasa 45o per dekade mulai  = 10 sampai  = 1000 pengurangan fasa 45o per dekade mulai  = 100 sampai  = 10000. Jadi pada selang 100<<1000 perubahan fasa adalah 90o per dekade  [o]  [rad/s]

Fungsi Alih Dengan Zero Riil Negatif Dalam contoh-contoh sebelumnya, fungsi alih mempunyai zero di s = 0. Fungsi alih dalam contoh berikut ini mempunyai zero di s  0

Gain: CONTOH: Gambarkan tanggapan gain dan tanggapan fasa jika diketahui fungsi alihnya adalah Penyelesaian:

Gain: 20log8 = 18 dB perubahan gain +20 dB per dekade, mulai pada  = 20 perubahan 20 dB per dekade mulai pada  = 100, menyebabkan kurva menjadi mendatar perubahan 20 dB per dekade mulai pada  = 1000 10 20 30 40 1 100 1000 10000 100000  [rad/s] Gain [dB] 18 +20dB/dek 20dB/dek

Fasa: Pada  = 1, ()  0 perubahan fasa +45o per dekade mulai dari  = 2 sampai  = 200 perubahan fasa 45o per dekade mulai dari  = 10 sampai  = 1000, membuat kurva jadi mendatar perubahan fasa 45o per dekade mulai dari  = 100 sampai  = 10000  [rad/s]  [o] Peran komponen-2 hilang; kurva menurun 90o per dekade Peran komponen-3 hilang; kurva menurun 45o per dekade Peran komponen-4 hilang; kurva kembali mendatar

Rangkaian Orde Kedua dengan Pole Kompleks Konjugat

Rangkaian orde ke-dua yang memiliki pole kompleks konjugat dinyatakan oleh fungsi alih yang berbentuk     j   j Untuk  = 0

Jadi jika  bertambah: Untuk 1 > 0 Untuk 2 > 1  j  A1() 1 A2()   Untuk 1 > 0 Untuk 2 > 1 Untuk 3 > 2 Jadi jika  bertambah:  j  A1() 2 A2() A1() selalu bertambah. A2() pada awalnya menurun namun kemudian bertambah. A2() mencapai nilai minimum pada saat  = 2 = . Maka: gain |T(j)| meningkat pada awal peningkatan  sampai mencapai nilai maksimum dan kemudian menurun lagi. Puncak tanggapan gain disebut resonansi.  j  A1() 3 A2()

Keadaan di sekitar frekuensi resonansi Untuk mempelajari tanggapan frekuensi di sekitar frekuensi resonansi, kita tuliskan fungsi alih rangkaian orde-2 dalam bentuk yang dapat kita tuliskan dapat kita tuliskan frekuensi alami (tanpa redaman)  = 0 disebut rasio redaman

Rasio redaman menentukan perubahan nilai Gain: Fasa: Rasio redaman menentukan perubahan nilai gain dB [rad/s] =1 =0,1 =0,5 =0,05 pendekatan linier 0

Rasio redaman menentukan perubahan nilai sudut fasa [rad/s] =0,05 =0,1 =0,5 =1 pendekatan linier 0

Course Ware Tanggapan Frekuensi Rangkaian Orde-2 Sudaryatno Sudirham