PENGANGGURAN, INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERMINTAAN AGREGAT DALAM
Advertisements

PERMINTAAN UANG & TINGKAT BUNGA EKUILIBRIUM
Aniesa Samira Bafadhal, SAB, MAB
KESEIMBANGAN AD-AS.
Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
PERDAGANGAN LUAR NEGERI DAN TINGKAT KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
BAB 9 PENGANTAR KE FLUKTUASI EKONOMI
Uang, Institusi Keuangan dan Penawaran Uang
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO modul ke 1
RUANG LINGKUP ANALISIS MAKRO EKONOMI
Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran
EKONOMIMAKRO Cabang ekonomi yang bekaitan dg permasalahan pengelolaan dan pengendalian umum perekonomian.
Ruang Lingkup Makro Ekonomi
(I). ANALISIS KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
RUANG LINGKUP ANALISIS MAKRO EKONOMI
RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO; MASALAH DAN KEBIJAKAN
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
26 Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
KESEIMBANGAN AD-AS.
PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH
Pendahuluan: Pengertian dan ruang lingkup ekonomi makro
PENGANGGURAN, INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
Sri Sulasmiyati, S.Sos., MAP
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1
Hal-hal yang di terangkan:
Matrikulasi PENGANTAR EKONOMI MAKRO Dosen: Dr. Ir
Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro
BAB 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI : PANDANGAN KLASIK, KEYNES, DAN PENDEKATAN MASA KINI.
26 Permintaan Agregat, Penawaran Agregat, dan Inflasi
Matrikulasi PENGANTAR EKONOMI MAKRO Dosen: Dr. Ir
Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah
SHORT-RUN FLUCTUATION
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
PENGANGGURAN DAN INFLASI
PENGANTAR ILMU EKONOMI INFLASI DAN DEFLASI
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO
BAB 5 KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR
Permintaan dan Penawaran Agregat
PERTEMUAN KE-12 PENGANGGURAN, INFLASI & DEFLASI
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
I. Analisis Makroekonomi
Kesesuaian Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam Kebijakan Pembangunan
TINJAUAN RINGKAS MENGENAI TEORI, MASALAH DAN KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
MAKRO EKONOMI PENDAHULUAN
BAB 12 PENGANGGURAN DAN INFLASI
Inflasi Pertemuan ke-4 Teori Ekonomi Makro I.
Squad Kelompok 2 Makroekonomi
Makroekonomi Nama anggota kelompok: Adi Riyanto Sulistiyono
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi Dosen Pengampu: Aulia Dawam, S. E,
KESEIMBANGAN AD-AS.
BAB 12 Neraca Pembayaran, Kurs Valuta Asing dan Kegiatan Perekonomian Terbuka Neraca Pembayaran : suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai.
PENGANGGURAN, INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT
Matrikulasi PENGANTAR EKONOMI MAKRO
(Makroekonomi) Ruang Lingkup Analisis Ekonomi Makro
PENAWARAN UANG DAN KEGIATAN EKONOMI NEGARA
Sri Sulasmiyati, S.Sos., MAP KESEIMBANGAN AD-AS. ANALISIS AD-AS ? AD  aggregate demand (permintaan agregat), yang berarti sebagai tingkat pengeluaran.
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah
INTRODUCING MACROECONOMICS
INTRODUCING MACROECONOMICS
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
INTRODUCING MACROECONOMICS
EKONOMI KESEHATAN “INFLASI”. DISUSUN OLEH : EFRI(NPM ) BAGUS PRATAMA(NPM P) FEBRIAN SYAHRONI(NPM ) TEDI REZA(NPM )
KESEIMBANGAN AD-AS Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB.
Dosen : Deskoni, S.Pd., M.Pd Yuliana FH, S.Pd., M.Pd KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sriwijaya.
Transcript presentasi:

PENGANGGURAN, INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengantar Pengangguran dan infalsi merupakan dua masalah ekonomi utama. Perekonomian tidak selalu mencapau kesempatan kerja penuh “dimana di kebanyakan negara masalah utama yang dihadapi adalah pengangguran, yang didasarkan pada analisis bahwa mekanisme pasar tidak mampu mengatasi masalah ini, pemerintah perlu menjalankan kebijakan ekonomi untuk mengatasinya.” Tiga bentuk kebijakan pemerintah: Kebijakan fiskal Kebijakan moneter Kebijakan segi penawaran

Masalah Pengangguran Jenis Pengangguran berdasarkan penyebabnya: Pengangguran normal atau friksional Apabila dalam suatu ekonomi terdapat pengangguran sebanyak dua atau tiga persen dari jumlah tenaga kerja maka ekonomi dipandang sbg kesempatan kerja penuh. Pengangguran inilah yang dinamakan pengangguran normal (pengangguran friksional) Pengangguran siklikal Penambahan pengangguran akibat dari terjadi kemerosotan permintaan agregat dimana perusahaan mengurangi pekerja atau menutup perusahaannya. Pengangguran struktural Terjadi akibat adanya perubahan struktur dan kegiatan ekonomi sebagai akibat perkembangan ekonomi. Pengangguran teknologi Pengangguran yang ditimbulkan oleh adanya penggantian tenaga kerja manusia seperti mesin dan bahan kimia sebagai akibat dari adanya kemajuan teknologi.

Masalah Pengangguran Jenis pengangguran berdasarkan cirinya: Pengangguran terbuka Pengangguran yang tercipta akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja Pengangguran tersembunyi Pengangguran ini terjadi di sektor pertanian atau jasa dimana jumlah tenaga kerja sangat berlebihan akibat dari kelebihan tenaga kerja tsb sebagian tenaga kerja di kegiatan tersebut dipindahkan ke kegiatan ekonomi yang lain tanpa mengurangi tingkat produksi di kegiatan yang pertama. Pengangguran bermusim Pengangguran yang terjadi pada waktu” tertentu di dalam satu tahun, biasanya terdapat pada sektor pertanian dan perikanan.. Setengah menganggur Tenaga kerja yang bekerja dalam jumlah jam kerja yang terbatas tetapi tidak sepenuhnya bekerja dan juga bukan penganggur., karena itu digolongkan sebagai setengah menganggur (underemployment)

Akibat Buruk Pengangguran Ada dua aspek akibat buruk pengangguran yaitu : Akibat buruk atas kegiatan perekonomian Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak memaksimumkan tingkat kemakmuran Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah berkurang Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi Akibat buruk atas individu dan masyarakat Pengangguran menyebabkan kehilangan mata pencarian dan pendapatan Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan keterampilan Pengangguran menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik

Tujuan Kebijakan Pemerintah Kebijakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran: Tujuan bersifat ekonomi Menyediakan lowongan pekerjaan Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat Memperbaiki pembagian pendapatan Tujuan bersifat sosial dan politik Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga Menghindari masalah kejahatan Mewujudkan kestabilan politik

Inflasi Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi (persentasi kenaikan harga) berbeda dari satu periode dengan periode lainnya, dan negara yang satu dengan negara yang lainnya.

Sumber Inflasi Tingkat pengeluaran agregate melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk. Pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah

Akibat Inflasi Cenderung menurunnya tingkat kemakmuran segolongan besar masyarakat. Prospek pembangunan ekonomi dalam jangka panjang akan semakin memburuk. Pengurangan investasi yang produktif, kecenderungan ini akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Inflasi dan Implikasinya Tingkat inflasi yaitu presentasi kecepatan kenaikan harga-harga dalam suatu tahun tertentu, biasanya digunakan sebagai ukuran untuk menunjukkan samapi dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi. Dalam perekonomian yang pesat berkembang inflasi yang rendah tingkatnya dinamakan inflasi merayap.

Jenis-jenis Inflasi Berdasarkan kepada sumber atau penyebab kenaikan harga-harga yang berlaku, inflasi dibedakan atas 3 berikut: Inflasi tarikan permintaan Inflasi ini terjadi apabila sektor perusahaan tidak mampu dengan cepat melayani permintaan masyarakat yang wujud dalam pemasaran (permintaan agregat yang tinggi). Inflasi desakan biaya Inflasi desakan biaya adalah masalah kenaikan harga-harga dalam perekonomian yang diakibatkan oleh kenaikan biaya produksi (goncangan penawaran). Inflasi diimpor Inflasi yang bersumber dari kenaikan harga-harga barang yang diimpor, apabila barang yang diimpor mengalami kenaikan harga mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan.

Inflasi Tarikan Permintaan Tingkat bunga Pendapatan Nasional Riil AD1 AS AD2 AD3 Y1 YF Y2 P2 PF P1

Inflasi Desakan Biaya Tingkat bunga Pendapatan Nasional Riil AD1 AS1 Y1 = YF Y1 Y2 P2 P3 P1 P4 AS2 AS3

Inflasi Diimport dan Stagflasi Tingkat bunga Pendapatan Nasional Riil AS2 AD Y1 Y2 YF P2 P1 AS1

Inflasi Merayap & Hiperinflasi Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga” yang lambat jalannya. Yang tergolong pada inflasi ini adalah kenaikan harga yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen setahun. Hiperinflasi terjadi dalam perekonomian yang sedang menghadapi perang atau ke kacauan politik

Akibat Buruk Inflasi Akibat inflasi dapat dibedakan kepada dua aspek: Akibat buruknya kepada perekonomian Inflasi menggalakan penanaman modal spekulatif Tingkat bunga meningkat dan akan mengurangi investasi Inflasi menimbulkan ketidakpastian mengenai keadaan ekonomi di masa depan Menimbulkan masalah neraca pembayaran Akibat buruknya kepada individu dan masyarakat Memperburuk distribusi pendapatan Pendapatan rill merosot Nilai riil tabungan merosot

Kaitan antara Inflasi, Pengangguran & Kurva Philips Pergerseran dalam permintaan agregat menyebabkan fluktuasi jangka pendek. Disini perekonomian dimulai dalam ekuilibrium jangka panjang, titik A. Ketika permintaan agregat meningkat secara tidak diharapkan, tingkat harga naik dari P1 ke P2. Karena tingkat harga P2 di atas tingkat harga yang diharapkan P2, output naik secara temporer di atas tingkat alamiah, sebagaimana perekonomian begerak sepanjang kurva penawaran agregat jangka jangka pendek dari titik A ke titik B. Dalam jangka panjang, tingkat harga yang diharapkan naik ke P3 yang menyebabkan kurva penawaran agregat jangka pendek bergeser ke atas. Perekonomian kembali ke ekuilibrium jangka panjang yang baru, titik C dimana output kembali pada tingkat alamiah.

Pergeseran Permintaan Agregat Menyebabkan Fluktuasi Jangka Pendek Kenaikan tingkat harga jangka panjang Tingkat Harga, P Pendapatan, Output , Y AS1 P3 = Pe3 pendek P1 = Pe1 = P2e Y1 = Y3 = Y Fluktuasi output Jangka pendek AS2 AD1 AD2 A B C Y2

Inflasi, Pengangguran dan kurva Philips Trade off antara inflasi dengan pengangguran ini disebut dengan kurva Philips. Kurva philips merupakan refleksi dari kurva penawaran agregat jangka pendek: ketika para pembuat kebijakan menggerakkan perekonomian sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek, pengangguran dan inflasi bergerak ke arah berlawanan. Kurva Philips (Philips Curve) dalam bentuk modrennya menyatakan bahwa tingkat inflasi tergantung pada tiga kekuatan: Inflasi yang diharapkan Deviasi pengangguran dari tingkat alamiah (pengangguran siklis) Guncangan penawaran

Bentuk Kurva Philips Sifat umum kuva Philips: “pada mulanya penurunannya sangat curam, tetapi semakin lama semakin bertambah landai” Kurva tersebut menggambarkan sifat berikut: Apabila tingkat pengangguran sangat rendah, tingkat upah semakin cepat kenaikannya. Apabila tingkat pengangguran relatif tinggi, kenaikan upah yang relatif lambat berlakunya.

Kebijakan Pemerintah untuk Mengatasi Inflasi Untuk mewujudkan inflasi nol persen atau “zero inflation” secara terus menerus dalam perekonomian yang berkembang sukar untuk dicapai. Dalam jangka panjang perlu dijaga agar tingkat inflasi berada pada tingkat yang rendah (2-4% setahun). Untuk menurunkan tingkat inflasi ini perlu adanya kebijakan fiskal dan moneter dengan pendekatan Y = AE dan pendekatan analisis AD-AS.

Kebijakan Fiskal atau Moneter? Kebijakan fiskal dan moneter dijalankan oleh dua pihak yang berbeda. Kebijakan fiskal oleh Kementrian Keuangan dan kebijakan moneter oleh Bank Sentral. Untuk meningkatkan keefektifan kebijakan pemerintah institusi tsb harus menjalankan berikut ini: Untuk mengatasi pengangguran : Bank sentral menurunkan suku bunga dan kementrian keuangan menambah pengeluaran pemerintah yang dapat diikuti dengan pengurangan pajak. Untuk mengatasi inflasi : Tindakan yang dijalankan Bank Sentral adalah mengurangi penawaran uang dan menaikkan tingkat suku bunga. Kementrian keuangan mengurangi pengeluaran dan menaikkan pajak individu dan perusahaan.

Pengangguran & Kebijakan Fiskal Pendekatan Y = AE Pendapatan Nasional, Y Perbelanjaan agregat AE (P0) AE (P2) AE (P1) E0 E2 E1 Y0 YF Y1 450 Y = AE

Pengangguran & Kebijakan Fiskal Pendapatan Nasional Riil Tingkat Harga AD0 AD2 AD1 A B C Y0 YF Y1 AS Pendekatan AD = AS P1 P2 P0

Efek Kebijakan Moneter dalam Mengatasi Inflasi Pendapatan Nasional Riil Tingkat Harga AD0 AD2 AD1 E0 E1 E2 Y0 YF Y1 AS P1 P2 P0

Inflasi & Kebijakan Segi Penawaran Tingkat Bunga YF Pendapatan Nasional Riil AD1 Y1 Y0 AD0 AS1 AS0 P0 E0 E1

Learn More Get Involved !! Thank U ^_^ Learn More Get Involved !!