Dr. Ormaia Nja’ Oemar, M.Kes KPAP ACEH Strategi Rencana Aksi Daerah (SRAD) Penanggulangan HIV & AIDS Provinsi Aceh Tahun 2010-2014 untuk Percepatan Pencapaian MDG Goal 6 Dr. Ormaia Nja’ Oemar, M.Kes Sekretaris KPAP ACEH
Gambaran Estimasi Jumlah ODHA di Indonesia Menurut Propinsi – Tahun 2012 Pada slide ini dapat dilihat peta epidemi HIV di Indonesia. Bisa dilihat disini bahwa HIV-AIDS sudah ada di semua provinsi di Indonesia. Berdasarkan estimasi yang dilakukan pada tahun 2012, diperkirakan terdapat 591.823 odha. Tingkat epidemi HIV di Indonesia adalah epidemi terkonsentrasi dimana prevalensi HIV tinggi di beberapa provinsi dan pada beberapa populasi kunci. Sementara itu di Tanah Papua, epidemi HIV nya adalah epidemi meluas (generalized epidemic), dimana prevalensi HIV sudah tinggi di populasi umum.
Jumlah HIV dan AIDS Menurut Tahun di Indonesia sd 2012 Jumlah HIV-AIDS pertahun dapat dilihat pada grafik ini. Sejak 1987-2005, jumlah HIV yang dilaporkan lebih kecil daripada AIDS. Hal ini menunjukkan orang yang sudah masuk dalam stadium AIDS lebih banyak dilaporkan daripada yang baru terinfeksi HIV. Mulai tahun 2006 sampai dengan 2012, jumlah infeksi HIV dilaporkan lebih banyak daripada AIDS, yang menunjukkan bahwa sudah lebih banyak orang yang belum masuk stadium AIDS ditemukan. L:P = 2:1
Persentase Kasus AIDS Menurut Faktor Risiko 1987-Desember 2012 Secara kumulatif, faktor risiko penularan HIV terbanyak adalah pada heteroseksual (58,7%) diikuti pada Injecting Drug Users (IDU) 17,5%. Selanjutnya penularan perinatal 2,7%, homoseksual 2,3%.
Persentase Kumulatif AIDS yang Dilaporkan Menurut Kelompok Umur Tahun1987-2012
Proporsi Kasus AIDS baru di Indonesia Juni 2006-2011 Laki-laki vs Perempuan 2011 64.9% 82.9% 16.9% 35.1% Sumber: Laporan Akhir Tahun, Kemenkes RI, 2006-2010
SITUASI HIV & AIDS PROVINSI ACEH S/D JULI 2013 NO. THN JUMLAH KASUS HIV AIDS TOTAL 1 2004 2 2005 3 2006 4 7 2007 9 10 5 2008 11 6 8 2009 2010 2011 2012 2013 27 14 15 18 33 26 28 25 60 42 T O T A L 61 145 Meninggal 206 69 org
TOTAL DISTRIBUSI KASUS HIV-AIDS PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI ACEH 2004 s/d Juli 2013 NO KAB/KOTA KASUS 1 ACEH UTARA 19 2 ACEH TAMIANG 22 3 LHOKSEUMAWE 4 ACEH TENGGARA 16 5 LANGSA 11 6 BANDA ACEH 14 7 ACEH TIMUR 15 8 ACEH BESAR 12 9 PIDIE 10 BIREUN 21 SIMEULUE ACEH TENGAH NO KAB/KOTA KASUS 13 PIDIE JAYA 4 14 ACEH BARAT 6 15 NAGAN RAYA 3 16 GAYO LUES 17 ACEH SELATAN 5 18 BENER MERIAH 19 SABANG 20 ACEH SINGKIL 2 21 ACEH JAYA 1 22 ACEH BARAT DAYA 23 SUBULUSSALAM TOTAL 206
KASUS AIDS BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN
GRAFIK KASUS HIV-AIDS MENURUT KELOMPOK UMUR
GRAFIK KASUS HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN
SRAD Penanggulangan HIV dan AIDS Provinsi Aceh 2010 - 2014 TUJUAN UMUM Mencegah penularan HIV baru Meningkatkan kualitas hidup ODHA Mengurangi dampak sos-ek akibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat individu yang produktif & berperan aktif dalam pembangunan Mengurangi dampak negatif epidemi HIV dalam pembangunan Bangsa Indonesia 13
Tujuan Umum SRAD Tujuan Khusus 1.Mencegah /mengurangi resiko penularan HIV 2. Kualitas hidup ODHA dan dampak sosial ekonomi 3.Odha menjadi produktif, sehat bermartabat (pencegahan positif) 1: Upaya Penanggulangan pd Ponci Mengembangkan intervensi efektif capai target akses universal penceg infeksi baru HIV, perawatan, duk & pengobatan ODHA 2 : Sistem Layanan kesehatan terkait HIV & AIDS 3 : peran multi sektor / SKPD, masy sipil (LSM) & ODHA dlm penanggulangan HIV 4: Menciptakan lingkungan kondusif Tujuan Umum SRAD Tujuan Khusus
M&E: Indikator kinerja untuk menahan laju epidemi Indikator utama Target 2014 Cakupan program Efektivitas program Keberlangsungan program 80% populasi kunci dijangkau program efektif 60% populasi kunci berperilaku aman 70% kebutuhan dana dipenuhi oleh sumber APBD
Target MDG 2015 - Aspek Kesehatan: AIDS, TB, Malaria Menanggulangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit menular lain Target MDG 2015 - Aspek Kesehatan: AIDS, TB, Malaria Pada tahun 2015, terjadi penurunan epidemi HIV/AIDS (infeksi baru HIV ) Indikator 6.A 6.1 Prevalensi HIV pada penduduk usia 15-49 tahun 6.2 Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko 6.3 % remaja usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS Indikator 6.B 6.4 % ODHA yang mendapat akses pada ART
Percepatan Pencapaian MDGs: Inpres No.3/2010 Goal 6: HIV dan AIDS Indikator Target MDGs Capaian Mar 2011 Target InPres 3/2010 2011 Target RPJMN 2014 1. Prevalensi HIV 0,2% <0.5% <0,5 2. Penggunaan kondom pada hub seks berisiko 30% 35% (Pr) 20% (Lk) 65% 3. % remaja usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan kompr tentang HIV & AIDS 11,6%* 70% 95% 4. % ODHA yang mendapatkan akses pengobatan ART 55,4%* 100% 72,8% 5. Jml Kab/kota upaya Pencegahan 278 K/K* 60% 6. Jml orang mengikuti VCT 315.045* 400.000 *Sumber: Subdit AIDS, Kemenkes 17
Prevalensi HIV/AIDS dari total Populasi 1.05 1.07 <1 INDIKATOR Angka Dasar 2011 2012 2013 2014 2015 TARGET 6A: MENGENDALIKAN PENYEBARAN DAN MULAI MENURUNKAN JUMLAH KASUS BARU HIV/AIDS HINGGA TAHUN 2015 Prevalensi HIV/AIDS dari total Populasi 1.05 1.07 <1 2. Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tnggi terakhir 2.7% (2005) 1.48% 5% 10% 15% 20% 3. Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS Menikah L:6.80% P: 4.3% 25% Belum Menikah 38% 45% 55% 65% 75% TARGET 6B: MEWUJUDKAN AKSES TERHADAP PENGOBATAN HIV/AIDS BAGI SEMUA YANG MEMBUTUHKAN Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang me miliki akses ada obat-obatan antiretroviral Proporsi penduduk terinfeksi HIV yang ditangani 100% 50% 75% 80% 85% 90% 95%
Target capaian INDIKATOR 2011 2012 TARGET 6A: MENGENDALIKAN PENYEBARAN DAN MULAI MENURUNKAN JUMLAH KASUS BARU HIV/AIDS HINGGA TAHUN 2015 Prevalensi HIV/AIDS dari total Populasi 1.07 0,20 <1 2. Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi terakhir 1.48% 30% 5% 3. Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS Menikah L:6.80% P: 4.3% 10,60% 10% Belum Menikah 38% 45% TARGET 6B: MEWUJUDKAN AKSES TERHADAP PENGOBATAN HIV/AIDS BAGI SEMUA YANG MEMBUTUHKAN Proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang me miliki akses ada obat-obatan antiretroviral Proporsi penduduk terinfeksi HIV yang ditangani 100% 75% 55% 80%
SASARAN Terjangkaunya 50% populasi kunci oleh program pencegahan komfrehensif yang efektif untuk pencegahan perilaku. Tersedianya pelayanan komprehensif bagi ODHA tanpa diskriminasi, serta didukung oleh sistem rujukan, pembinaan serta pengawasan yang memadai. Terlaksananya PMTCT yang konprehensif . Tercapainya perubahan perilaku untuk mencegah penularan HIV Terciptanya lingkungan yang kondusif dimana masyarakat berperan menghilangkan stigma dan diskriminasi Meningkatkan komitmen pemerintah dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS secara berkesinambungan.
Kebijakan Mobilisasi sumber dana untuk penanggulangan HIV/AIDS, melalui pengintegrasian program penanggulangan HIV/AIDS ke masing2 SKPD; Pengembangan lingkungan yang lebih kondusif untuk mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS. Meningkatkan mobilitas masyarakat untuk meningkatkan upaya pencegahan; Meningkatkan akses pelayanan kesehatan promotif, preventif, dan kuratif untuk penderita HIV/AIDS untuk mengantisipasi dan menghadapi epidemik; Memperkuat sistem informasi, sistem monitoring dan evaluasi; 21
Permendagri No. 20 Tahun 2007 Bab I : Ketentuan Umum Bab II : Bentuk Organisasi, Kedudukan, dan Tugas KPA Bab III : Kewenangan Bab IV : Pemberdayaan masyarakat Bab V : Pembinaan Bab VI : Pelaporan Bab VII : Pendanaan Bab VIII : Ketentuan Peralihan Bab IX : Ketentuan Penutup
Permendagri No. 20/2007 (Ps 3 ayat (2) Susunan KPA Kab/ Kota Ketua : Bupati/ Walikota Ketua Pelaksana : Wk Bupati/ Walikota Wakil ketua I : Ka. Dinas Kesehatan Wakil Ketua II : Ka. Biro Kesra (atau yang membidangi kesra) Sekretaris I : Tenaga senior penuh waktu Sekretaris II : Ka. Badan/dinas/Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan/atau yang membidangi
Permendagri No 20/2007 (Ps 3 ayat (2) Anggota2: a. Kepolisian Resort b. Dinas Pendidikan c. Dinas Sosial d. yg membidangi Hukum dan HAM e. Badan Narkotika Kab/ Kota f. LSM Peduli AIDS g. Jaringan ODHA h. Perwakilan pecandu i. sesuai kebutuhan dengan (mengacu pada Perpres 75/2006)
PERAN DAN TANGGUNGJAWAB SKPD /LINTAS SEKTOR PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS
Badan Pemberdayaan Masyarakat Pendidikan dan pelatihan peningkatan ketrampilan teknis dan manajemen usaha bagi ODHA dan pasangan/ keluarga Pendidikan bagi ODHA putus sekolah Dukungan sosial untuk pengurangan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA dan pasangan/keluarga Kerja sama dengan KPAP dan SKPD terkait dalam perencanaan dan pelaksanaan program HIV & AIDS
Dinas Kesehatan Pelaksanaan program dan layanan pencegahan (pencegahan melalui transmisi seksual dan alat suntik) Penyediaan layanan kesehatan terkait perawatan dan pengobatan ODHA Penguatan sistem layanan kesehatan melalui bimbingan teknis dan mentoring serta koordinasi antar layanan kesehatan Pelaksanaan surveilans IMS dan HIV & AIDS Pendidikan dan pelatihan peningkatan kapasitas bagi petugas kesehatan Penyediaan buffer stock alat kesehatan dan obat-obatan terkait IMS dan HIV & AIDS
Kesimpulan Epid HIV dan AIDS di Provinsi Aceh BISA dikendalikan, perlu Komitmen Pemda & penguatan Kelembagaan semua KPA Kab/Kota, RAD yang membagi tugas secara jelas kepada SKPD & Civil Society dalam melaksanakan semua upaya Penanggulangan AIDS diatas. Anggaran Daerah (APBA / APBK) dan smb daya lain yang memadai Kemitraan & kerja sama semua pihak TOTAL FOOTBALL Menuju tercapainya tujuan penanggulangan AIDS di Indonesia & MDG goal 6!
Terima Kasih…