PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA Pertanian dan Kebutuhan Manusia.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEGIATAN BIODIVERSITAS DI INDONESIA
Advertisements

DAMPAK POLUSI AIR.
Ekosistem ekosistem Ekosistem
PENCEMARAN AIR SUDENDI SUHENDI
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Di ekosistem hutan, biasanya konflik konservasi muncul antara satwa endemik dan pengusaha HPH (Hak Pengusahaan Hutan). Karena habitatnya menciut dan kesulitan.
ANALISIS DATA DAN INFORMASI
Bisnis, Lingkungan Hidup dan Etika
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
Populasi Penduduk dan Lingkungan
Oleh Baharuddin Nurkin
Farming System : HEIA, LEIA, LEISA
DAMPAK PADA FLORA DAN FAUNA
Pengantar Umum : Industri dan Lingkungan, Baku Mutu Air/Air Limbah
Keanekaragaman Hayati
CREATED BY: WICKY BARIREZA Xi ips
EKOLOGI DAN PENGELOLAAN HUTAN
Pembangunan Berkelanjutan
Masalah Pembangunan dan Lingkungan
EKOSISTEM SEBAGAI LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN
Ancaman Bagi Keanekaragaman Hayati
Sumber daya alam.
KEANEKARAGAMAN HAYATI PEAIRAN
Silabi Pengertian Lingkungan Hidup (Ekologi) dan Masalahnya
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
PENDIDIKAN LINGKUNGAN & PENGETAHUAN LINGKUNGAN
PERTANIAN ORGANIK : PERINSIP DAUR ULANG HARA, KONSERVASI AIR DAN INTERAKSI ANTAR TANAMAN KELOMPOK 2 MEGANANDA PUTERI SARAHDIBHA G SUSIANTI G111.
Manusia dan Lingkungannya
KESEIMBANGAN EKOSISTEM
Sistem agroforestri.
SISTEM PERTANIAN INDONESIA
SISTEM PERTANIAN TERPADU
PANGAN, PERLUASAN REVOLUSI HIJAU DAN KEMISKINAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI
NAMA KELOMPOK : DESI AYU ARUM S. ( 176 ) BAYU ADI SURYONO ( 193 )
Pengertian Pertanian terpadu
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM
EUTROPHICATION DISUSUN OLEH :
“Atur Diri Sendiri, UGM Press, 2004”
Dampak pengambilan bahan terhadap pelestarian lingkungan
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
Ekosistem ekosistem Ekosistem
REVOLUSI HIJAU.
Oleh : Abdul Jabbar Afif Firmansyah Amirul Mu’minin M. Reza Fauzi
EKOSISTEM SEBAGAI LINGKUNGAN HIDUP MANUSIA
HUBUNGAN SEBARAN FLORA DAN FAUNA DENGAN KONDISI FISIK
By : - Hermawan - Kinanti Ayang - Sefia Nabila - Sulfina
PENERAPAN KONSEP EKOLOGI
EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN
Pengolahan Limbah.
Makhluk Hidup Dalam EKOSISTEM
Oleh: Rahilla Apria Fatma, S.Kom., MT.
Permasalahan Agronomi, Persepsi dan Berbagi permasalahan yang timbul
Tujuan, Sasaran, dan Aplikasi pengelolaan lingkungan hidup
Eutrofikasi Disusun oleh Audia Putri ( )
MANUSIA & LINGKUNGAN HIDUPNYA
KEANEKARAGAMAN DAN KRITERIA HAYATI YANG HARUS DILINDUNGI
Pengelolaan Sumberdaya Pertanian dan Kualitas Lingkungan
KEANEKARAGAMAN HAYATI PEAIRAN
PENCEMARAN LINGKUNGAN
KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
ILMU LINGKUNGAN Tujuan Akademis :
Kesuburan Tanah Dan Pemupukan
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
PEMANFAATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA KONSERVASI FLORA DAN FAUNA
Di ekosistem hutan, biasanya konflik konservasi muncul antara satwa endemik dan pengusaha HPH (Hak Pengusahaan Hutan). Karena habitatnya menciut dan kesulitan.
Keanekaragaman Hayati
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
Transcript presentasi:

PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MANUSIA Pertanian dan Kebutuhan Manusia

Skala prioritas manusia dalam memenuhi kebutuhannya: PRIORITAS PERTAMA 1. Kebutuhan primer 2. Kebutuhan sekarang 3. Kebutuhan individu PRIORITAS KEDUA 1. Kebutuhan sekunder 2. Kebutuhan yang akan datang 3. Kebutuhan kelompok Terpenuhi Terpenuhi dengan baik PRIORITAS KETIGA Kebutuhan tersier

Setiap makhluk hidup memiliki kebutuhan dasar yang dipenuhi oleh ketersediaan SUMBER DAYA dalam lingkungan. SUMBER DAYA EKONOMIS : segala sesuatu yang diperoleh dari lingkungan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Contoh: makanan, air, udara, perlindungan, barang-barang hasil produksi, transportasi, komunikasi, rekreasi. SUMBER DAYA EKOLOGIS : segala sesuatu dalam lingkungan (ekosistem) yang dibutuhkan oleh suatu organisme untuk bertahan hidup, tumbuh dan berkembang biak secara normal. Contoh: makanan, air, udara, perlindungan.

Kebutuhan primer manusia (pangan, sandang, papan) terutama dipenuhi oleh sumber daya hayati. PANGAN sebagai contoh kebutuhan primer manusia: Manusia membutuhkan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dalam makanannya. Di Indonesia, sebagian besar (90%) kebutuhan pangan berasal dari tumbuhan, sisanya dari hewan darat (3 %) dan ikan (7 %). Kekurangan makan dan/atau gizi merupakan masalah serius bagi sebagian populasi dunia. ilustrasi: Art Explosion 1998

Masalah ketersediaan pangan di dunia berhubungan erat dengan tekanan penduduk, namun hubungan ini sangat rumit karena adanya berbagai faktor yang berinteraksi, a.l: Perkembangan ekonomi Tingkat kemiskinan Penyebaran sumber daya (makanan) yang tidak merata Iklim (mis. kekeringan) Gejolak politis (Masalah pangan tidak selalu disebabkan oleh kurangnya pangan, tetapi dapat juga karena akses kepada persediaan).

Berbagai jenis pertanian* Pertanian modern (industrial): menggunakan peralatan mesin; membutuhkan masukan yang tinggi dalam hal energi, pupuk, pestisida, bahan bakar, irigasi. Di negara berkembang : perkebunan (plantation) Pertanian tradisional pertanian tradisional subsisten: cukup untuk kebutuhan sendiri; termasuk ladang berpindah & penggembalaan berpindah. pertanian tradisional intensif: peningkatan produksi dengan meningkatkan masukan tenaga, pupuk dsb. * ”pertanian” dapat mencakup pertanian, peternakan & perikanan

Peningkatan produksi pangan yang dilakukan dengan meningkatkan produksi per satuan luas (bukan dengan memperluas lahan pertanian), terutama dengan cara: 1.Mengembangkan varietas unggul yang ciri biologisnya telah diperbaiki, terutama untuk tanaman pokok seperti beras dan gandum yang ditanam secara monokultur. 2.Meningkatkan penggunaan pupuk, pestisida & air. Antara , produksi pangan dari grain (biji-bijian seperti padi, gandum) meningkat tiga kali lipat, dan pangan yang diperjualkan-belikan di pasaran dunia meningkat empat kali lipat. Revolusi Hijau

Tetapi laju produksi kini cenderung konstan, sementara laju produksi per kapita (per orang) mulai menurun. Penurunan ini terutama disebabkan oleh:  Pertumbuhan populasi manusia (+ 1.5% per tahun)  Peningkatan standar hidup  peningkatan keinginan & kebutuhan  Perusakan lahan pertanian akibat erosi dan pengembangan untuk industri dan urbanisasi  Permasalahan dalam penyediaan pupuk dan air Revolusi Hijau

Dampak lingkungan utama dari produksi pangan UDARA  Emisi gas rumah kaca & pencemar lain akibat penggunaan bahan bakar fosil  Pencemaran akibat penyemprotan pestisida TANAH  Erosi  Penurunan kesuburan  Penggaraman  Penggenangan  Penggurunan KEANEKARAGAMAN HAYATI  Degradasi habitat akibat pembukaan lahan  Kematian ikan karena larian pestisida  Pembunuhan predator utk melindungi ternak  Penurunan keaneka-ragaman genetis akibat pengutamaan monokultur KESEHATAN MANUSIA  Nitrat dalam air minum  Residu pestisida dalam air minum, makanan dan udara  Kontaminasi air minum & air berenang oleh organisme pembawa penyakit dari kotoran ternak  Kontaminasi bakteri pada daging ternak AIR  Pengosongan akifer  Peningkatan air larian dan banjir  Pencemaran sedimen akibat erosi  Kematian ikan karena larian pestisida  Pencemaran air tanah & permukaan oleh pestisida  Kelebihan nutrien (eutrofikasi) akibat larian yang mengandung nitrat & fosfat dari pupuk, kotoran ternak & limbah pengolahan makanan

Untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan pertanian, telah dikembangkan pertanian yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Sistem ini mengintegrasikan kepentingan ekonomi pertanian dengan pertimbangan lingkungan. Ciri atau tujuannya a.l. adalah (Reeve 1990) : menguntungkan petani. memproduksi makanan yang cukup bagi penduduk. memproduksi makanan berkualitas yang sesuai dengan selera penduduk. melestarikan basis sumber daya pertanian. meminimalkan penggunaan sumber daya yang tidak terbarui. meminimalkan dampak terhadap lingkungan di luar usaha tani. Pertanian Berkelanjutan

Perbaikan mengarah kepada pengelolaan yang ‘kembali ke alam’ dengan menggunakan prinsip-prinsip ekologis: mengurangi ketergantungan terhadap masukan dari luar (mis. senyawa kimia) & memperhatikan daya dukung lingkungan. Beberapa cara: pengaturan pola tanam & rotasi tanaman pengendalian hama terpadu pengaturan irigasi pemanfaatan pupuk organik

Pangan dari laut Diperkirakan sekitar 200 milyar ton bahan organik dihasilkan tumbuhan hijau di laut per tahun, kira-kira sama dengan produksi tumbuhan di daratan. FAO memperkirakan maximum sustainable yield dari laut adalah 100 juta ton per tahun; pengambilan hasil laut yang melebihi kapasitas tersebut akan mengancam kelestarian biota laut. Secara umum, pemanfaatan sumberdaya laut belum memperhatikan tujuan berkelanjutan untuk jangka panjang (mis. karena penangkapan yang berlebihan (overfishing). Juga terdapat ancaman terhadap keanekaragaman spesies (mis. karena penggunaan pukat harimau). ‘Revolusi Biru’: pengembangan akuakultur, mis. budidaya dalam kandang atau tambak. Keuntungan : efisien; produksi tinggi; masukan energi kecil. Masalah : kebutuhan pakan tinggi, produksi limbah tinggi, rentan terhadap penyakit, merusak ekosistem pantai.

Pangan dari laut

Melalui kegiatan pertanian/perikanan/kehutanan, manusia memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memanfaatkan sumber daya hayati yang beranekaragam. Selain memenuhi kebutuhan primer, keanekaragaman hayati juga memenuhi kebutuhan lainnya bagi manusia. Keanekaragaman makhluk hidup berikut kesatuan ekologis dimana mereka berada. Jumlah jenis yang berbeda dalam suatu kawasan (mis: di Pulau Jawa, di Indonesia, di seluruh Bumi). Meliputi keanekaragaman pada tingkatan: ekosistem, spesies (jenis) dan genetis. Apa itu keanekaragaman hayati ?

Memberikan ‘pelayanan’ ekologis seperti menjalankan daur mineral, menyerap energi matahari, memurnikan air dan udara, menstabilkan iklim dll. Merupakan sumber daya yang memenuhi kebutuhan manusia akan pangan, sandang, papan, obat-obatan, bahan baku industri dll. Merupakan sumber daya genetis. Memenuhi kebutuhan manusia yang lain melalui nilai etika & estetikanya; berhubungan dengan kepentingan psikologis, filosofis & budaya manusia. Mengapa keanekaragaman hayati penting?

Pusat keanekaragaman hayati  Luas Indonesia hanya meliputi 1.3% permukaan Bumi, tetapi di dalamnya a.l. terdapat: 10% jenis tumbuhan berbunga di dunia, 12% jenis mamalia di dunia, 16% jenis reptil dan amfibia di dunia, 17% jenis unggas di dunia, >25% jenis ikan di dunia.  Keanekaragaman spesies tertinggi terdapat di hutan tropis di sepanjang khatulistiwa, umumnya di negara berkembang.  Luas hutan tropis di Indonesia (+ 112 juta ha) adalah kedua setelah Brazil.

 Namun kini sedang terjadi perusakan ekosistem dan kepunahan spesies di Indonesia dan di Bumi secara umum dengan laju sangat tinggi akibat kegiatan manusia. Pusat keanekaragaman hayati

Kegiatan manusia yang mempengaruhi keanekaragaman hayati a. FRAGMENTASI (PEMECAHAN) HABITAT  terjadi karena pembukaan lahan untuk berbagai keperluan manusia. Sebagai akibat, populasi hewan/tumbuhan terpecah menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih rentan terhadap gangguan.  Dalam populasi yang kecil, kemungkinan tidak terdapat cukup organisme dalam usia reproduktif.

b. PENCEMARAN LINGKUNGAN  Perubahan iklim global akibat pencemaran udara diperkirakan akan mempengaruhi penyebaran dan ketahanan makhluk hidup.  Akumulasi pencemar seperti DDT, dioxin dll. Dalam perairan telah mengakibatkan kematian berbagai populasi mamalia laut. Kegiatan manusia yang mempengaruhi keanekaragaman hayati c. PERBURUAN HEWAN LIAR  Perburuan hewan yang berlebihan telah mengakibatkan kepunahan banyak spesies.  Kini banyak hewan yang populasinya terancam karena diburu untuk dimakan, diperjual-belikan hidup-hidup, atau diambil bagian tertentu dari tubuhnya. Mis. paus untuk lemaknya, gajah untuk gadingnya.

 Spesies lokal dapat mengalami perubahan genetis apabila berbiak-silang dengan spesies berkerabat dekat yang berjumlah lebih banyak atau lebih kuat. Mis. jenis ikan yang sudah dibudidayakan dapat lepas ke sungai atau danau dan memindahkan variasi genetisnya ke spesies yang masih liar. d. PENGENDALIAN PREDATOR ATAU HAMA e. INTRODUKSI SPESIES EKSOTIK (secara sengaja atau tidak sengaja) f. INTROGRESI GENETIS  Predator diburu oleh manusia karena dianggap merugikan (mis. karena menyerang ternak).  Penggunaan pestisida, herbisida dll. Seringkali menurunkan populasi spesies yang bukan merupakan sasaran utama.  Spesies yang masuk ke dalam suatu habitat yang bukan habitat asalnya dapat menjadi ‘pencemar biologis’, apabila tumbuh dan berkembang- biak dengan pesat dan mengganggu populasi spesies endemik (asli). Contoh: ikan seribu, eceng gondok. Kegiatan manusia yang mempengaruhi keanekaragaman hayati

Apa yang perlu dilakukan? Kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya telah mempengaruhi kondisi ekosistem alami* dan sumber daya hayati yang terkandung didalamnya. * Contoh ekosistem yang terancam : hutan tropis, terumbu karang, lahan basah. Contoh spesies yang terancam punah : mamalia besar seperti orangutan, harimau, badak. Ilustrasi: Art Explosion® 1998

Untuk menjaga keberlanjutan sumber daya yang ada, maka antara lain perlu diupayakan :  Realisasi konsep pembangunan berkelanjutan, seperti dalam hal pertanian berkelanjutan.  Perlindungan terhadap ekosistem dan spesies. Pelestarian spesies langka dapat dilakukan secara in situ (di dalam habitat alami, mis. cagar alam) atau ex situ (di luar habitat alami, mis. kebun binatang).  Penegakan hukum dan kebijakan nasional dan internasional (*Indonesia sudah memiliki undang-undang untuk melindungi keanekaragaman hayati).  Peningkatan kesadaran masyarakat (a.l. melalui pendidikan di sekolah & peran serta LSM).  Pengembangan cara yang lebih efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia (mis. tidak membuka lahan hutan untuk pertanian).  Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan.  Pengembangan teknologi yang berkaitan dengan pengelolaan/konservasi. Apa yang perlu dilakukan?