Menjembatani Kesenjangan Digital di Indonesia: Bridging the Digital Divide Dipresentasikan di Habibie Center 14 Januari 2003 Budi Rahardjo budi@indocisc.com - http://budi.insan.co.id
Kerangka / Outline Tentang “digital divide” Apa yang telah dilakukan di luar negeri Apa yang telah dilakukan di Indonesia Langkah ke depan
Tentang Digital Divide Teknologi komputer, telekomunikasi diperkirakan dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun peningkatan kualitas ini baru dapat dimanfaatkan oleh sebagian orang saja Ada “jarak/kesenjangan” yang timbul antara mereka yang memiliki kemampuan (skill) komputer & akses kepada teknologi dan yang tidak memiliki The “have” & the “have not”
Tentang Digital Divide Padahal kemampuan mengakses informasi merupakan hal yang penting pada saat ini, era “information age” “With the best economic opportunies available only to those who are skilled in technology, this digital divide has potentially hazardous consequences to economic and social health of America” Ketika anak saya diberi tugas untuk bercerita tentang Australia, maka dia tinggal menggunakan Internet dan search engine Google untuk mencari informasi tersebut. “Cut & paste” ke dalam wordprocessor, selesai. Bagaimana dengan kawannya yang tidak memiliki akses seperti ini?
Quotes “… Without well educated workers, nations cannot thrive in a globalized, knowledge-based economy… In many developing countries access to quality education in general and technology training in general is restricted to minority of the population… In the years ahead, technical skills will be required for competitiveness not only in high tech industries, but in more traditional ones as well… Only with mass access to education and technical training can developing countries take full advantage of the possibilities presented by the distributed information revolution.” From the Global Digital Divide to the Global Opportunity: Proposal Submitted to the G-8 Kyushu-Okinawa Summit 2000
Kemampuan “baca tulis” Kemampuan (skil mengoperasikan) komputer dan Internet mirip seperti kemampuan baca tulis – baca tulis digital Membuka mata air informasi Hilangnya ketakutan terhadap teknologi
Dongeng Paman Sam Tanggal 19 Juni 1865 Budak di Texas baru mengetahui bahwa perbudakan sudah dihapuskan dengan dikeluarkannya “Emancipation Proclamation” oleh Lincoln pada tahun 1863. Dibutuhkan waktu lebih dari dua (2) tahun untuk sampainya informasi itu kepada para budak sebelum menikmati kebebasan (freedom)! Andaikan informasi dapat diterima lebih cepat, maka mereka bisa bebas lebih cepat.
Terjadi dimana-mana Digital divide terjadi di seluruh dunia, termasuk negara maju seperti Amerika Serikat Perbedaan penghasilan, komunitas yang tidak mendukung, diskriminasi terhadap ras, gender, usia Ketidak-mengertian atas perubahan ekonomi (berbasis informasi / ilmu pengetahuan) “The gap in Internet access between those at the highest and lowest income levels grew by 29 percent in one year alone”
Sumber masalah Sumber masalah antara lain: Kesulitan akses (infrastruktur listrik, telekomunikasi, perangkat) Kekurangan skill (SDM, komunitas) Kekurangan isi / materi (content) Kurangnya (tidak adanya) insentif dari pemerintah
Inisiatif memperkecil perbedaan Amerika PBS (di Amerika) mengudarakan dokumenter tentang “Digital Divide” Menyediakan panduan untuk guru, komunitas, orang tua Inisiatif-inisiatif yang dilakukan oleh LSM, perusahaan besar, sekolah, perguruan tinggi, instansi pemerintah Malaysia Inisiatif kemudahan untuk memiliki PC
Insiatif di Indonesia: Akses Akses Internet hanya terbatas di kota besar (khususnya pulau Jawa) dan keluarga di atas rata-rata. Tanpa akses, lainnya menjadi tidak penting. Mempermudah akses & sosialisasi Sekolah 2000: sosialisasi kepada sekolah (khususnya level SMU), akses Internet di sekolah BPPT Warintek, Balai Informasi, info kiosk Program mendatangkan PC bekas: gagal! Wireless untuk menjembatani kurangnya fixed phones?
Inisiatif: Skill & komunitas Meningkatkan skill & komunitas SMK-TI: tenaga terampil di bidang Teknologi Informasi pada level SMK, termasuk gurunya Bandung High Tech Valley (BHTV), clustering teknologi di seputar Bandung Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris karena materi di Internet hampir semuanya dalam bahasa Inggris
Inisiatif: Materi Materi yang ada di Internet sebagian besar dalam Bahasa Inggris Materi dalam bahasa Indonesia hanya berbentuk berita dan hiburan (entertainment) Memperbanyak materi dalam bahasa Indonesia
Inisiatif: Materi [2] Masih kurangnya web site dalam bahasa Indonesia yang bermuatan pendidikan Kemalasan menulis/dokumentasi. Kultur Indonesia? Projek pengembangan informasi pribadi: http://ensiklomedia.insan.co.id Materi kuliah di http://budi.insan.co.id di bagian courses BPPT: WinBI - Linux dalam bahasa Indonesia Online learning? Materi pembelajaran tersedia secara online
Inisiatif: Insentif Pemerintah Perlu adanya insentif dari Pemerintah agar semua pihak ikut berpartisipasi Belum ada insentif yang nyata bagi pihak yang mencoba menjembatani kesenjangan digital ini
Langkah ke depan Pendekatan yang menyeluruh, mencakup aspek ekonomi & sosial Perlu adanya indikator untuk mengukur gap dan kemajuan Akses. Perlu dipikirkan mekanisme akses yang lebih murah. Biaya telepon naik terus. Jumlah telepon tidak bertambah dengan cepat
Langkah ke depan Skil & SDM. Perlu adanya program training untuk guru-guru dan community leaders yang berkesinambungan Materi (content). Perlu digiatkannya usaha untuk membuat materi pendidikan yang tersedia online
Langkah ke depan Dapatkah kita mengubah skil komputer dan teknologi untuk meraih kemenangan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup kita? Anda adalah salah seorang pemain yang menentukan gap digital divide!