SEJARAH SINGKAT AWAL BERDIRI, PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MATHLA’UL-ANWAR SECARA KRONOLOGIS 1916- SEKARANG ( Bagian I )
Tahun 1910 : Kembalinya K.H. Mas Abdurahman dari Makkah atas panggilan para Kiayai yang ada dimenes. 10 Juli 1916 / 10 Ramadhan 1334 H : Musyarawah para kiayai dalam rangka membentuk lembaga pendidikan yang berupa Madrasah yang bernama MATHLA’UL-ANWAR.
K.H. MAS ABDURAHMAN
Para Tokoh Pendiri MA Kyai Moh Tb. Soleh Kyai E.H. Moh. Yasin Kyai H. Mas Abdurahman Kyai Tegal K.H. Abdul Mu’ti K.H. Soleman Cibinglu K.H. Daud K.H. Rusydi E. Danawi K.H. Mustagfiri
dan Presiden Bistirnya ( Ketua Yayasannya ) K.H. Entol Moh. Yasin. 9 AGUSTUS 1916 M/ 10 SYAWAL 1334 H : Mulainya kegiatan Pembelajaran dimadarasah MA dengan Mudirnya adalah K.H. Mas Abdurahman dan Presiden Bistirnya ( Ketua Yayasannya ) K.H. Entol Moh. Yasin.
Sistem pendidikan yang dilakukan MA dengan Program pendidikan 9 Tahun Yaitu dari Kelasa A,B, 1,II,III,IV,V,IV DAN Kelas VII yang sudah lulus dikirim ke daerah-daerah untuk mengembangkan Dakwah Islam dengan cara mendirikan Madrasah-madrasah cabang MA Menes.
Tahun 1930 : Cabang MA sudah menyebar kesetiap Wilayah diantaranya, Lampung, Lebak, serang, Bogor, Tangerang, Karawang dan tempat-tempat lainnya. Yang memang hanya dibolehkan mendirikan Madrasah hanya sampai kelas IV saja, sedangkan untuk kelas V,IV dan VII harus belajar di menes.
1929 Berdirnya Madrasah untuk Putri dengan tokohnya yaitu , Nyi, Hj. Jenab Binti Yasin, Nyi.Kulsum dan Nyi Aisyah.
1936 Menes Kongres MA Ke I Cabang MA sudang menacapai 40 cabang, maka pada tahun ini kongrea Pertaman MA dilakukan Keputusan MA di deklarasikan menjadi sebuah Perhimpunan. terpilih menjadi Ketua Umun adalah K.H. Moh, Yasin.
1937, Menes Kongres MA Ke II, tidak ada hasil yang berbeda dengan Kongres Ke I
1938, Menes Meninggalnya Ketua Umum Pertama K.H. Moh Yasin dan diganti oleh wakilnya K.H. abdul Mukti.
1939, Menes Kongres MA ke III terpilih ketua umumnya adalah E.Uwes Abu Bakar.
K. H. E.UWES ABU BAKAR.
1940, Menes Kongres MA Ke- IV tetap terpilihnya kembali ketua umumnya adalah E.Uwes Abu Bakar
1941, Menes Kongres MA Ke- V tetap terpilihnya kembali ketua umumnya adalah E.Uwes Abu Bakar
1943, Menes Kongres MA Ke- VI tetap terpilihnya kembali ketuya umumnya adalah E.Uwes Abu Bakar
1944 - 1950 Masa Revolusi dan Mempertahan kemerdekaan RI, para Kiayi, dan Ulama MA terkonsentarsi melawan penjajah Belandan sehingga pada saat-saat itu tidak bisa dilaksanakan kongres
1950 Pada masa terjadi masa transisi dimana peralihan dari generasi tua ke generasi Muda sekaligus dari alam penjajahan ke alam Kemerdekaan.
1951, Menes Kongres MA Ke- VII tetap terpilhnya K. Uwes Abu Bakar menjadi Ketua Umum Periode 1951-1952
1952, Ciampea Bogor Kongres MA Ke- VIII, tetap terpilhnya K. Uwes Abu Bakar menjadi Ketua Umum Periode 1952-1953, Penegasan dan pernyataan Bahwa MA adalah Organisasi Indipenden dan tidak menjadi onderbouw dari organisasi dan partai politik Manapun, akan Mendirikan Kepanduan Sendiri, bergabungnya Anwariyah dari Bandung.
Mei 1953 Berdirinya Pandu Cahaya Islam ( PANTI ) sebagai Badan otonom MA Mendirikan sekolah Menengah Islam ( SMI), dimenes.
Desember 1953, Pamoyanan, Bandung Kongres MA Ke- IX, Pengesahan berdirinya Pandu Cahaya Islam seagai Badan Otonom MA Berdirinya Muslimat MA Ketua Nyai.H.A. Zaenab binti Moh Yasin , sekretaris Nyi. Ufi Alfiah dan Bendahara Sursiah. Perubahan Status dari Perhimpunan ke Ormas sehingga Masa kerja pengurus menjadi 3 tahun sekali,
Penyempurnaan kurikulum yang digunakan MA Akan menerbitkan Majalah Madrasah Kita Pernyataan kembali bahwa MA tidak berafiliasi kepada organisasi dan partai poltik manapun. Mengusulkan agar pelajaran agama dimakukkan kedalam mata pelajran Wajib I sekolah-sekolah Negeri. Mendesak dan mengusulan agar pemeintahan RI mendirikan Mushola di tiap-tiap stasiub kereta Api. Terpilih kembali K. E. Uwes Abu baker menjadi ketua umum ,
Januari 1956, menes Kongres MA ke- X ( sekalgus ulang Tahun Berdirinya MA ke-40 Menerbitkan Buku Yubelium kenang-kenagan kongres dan Hut ( Tidak Terbit ) Berdirinya Badan Otonom pemuda Mathla’ul-Anwar Pernyataan kembali bahwa MA tidak berafiliasi kepada organisasi dan partai poltik manapun.
Mengusulkan agar pelajaran agama dimakukkan kedalam mata pelajaran Wajib I sekolah-sekolah Negeri. Mendesak dan mengusulan agar pemeintahan RI mendirikan Mushola di tiap-tiap stasiun kereta Api. Susunan pengurus : ketua umum : K. E. Uwes Abu baker Wkl.Ket I : Ajengan Sya’roni Wkl.Ket II : K.H. A. Siddiq Sekum : K.M. Muslim Sekretaris I : E.A. Burhani Sekretaris II : E.Chabri Bendahara : K.H. Djamhari
1959 MA memiliki Badan Hukum dari Menteri Kehakiman RI
1960 MA menjadi urutan Ke 3 dari ormas-ormas yang ada di Tanah Air pada waktu itu. Sidang pertama Majlis Fatwa Wa Tabligh MA(Buaran Jati Mauk, Tangerang )
1961, Sidang Ke 2 Majlis Fatwa Wa Tabligh MA(Magelang,Jateng ) Sidang Majlis Pendidikan dan pengajaran
1962, Sidang Ke-3 Majlis Fatwa Wa Tabligh MA( Karawang ) Yayasan Pendidikan Islam Indonesia Jateng Berga\bung dengan MA ( Bln Januari ) Terpisah Majlis fatwa dengan Majlis Tabligh MA
1963 Ketua Umum PB MA Menunaikan Ibadah Haji, yang kemudian di undang oleh Rabithah untuk mengikuti Kongres Islam se- Dunia PB.MA sebagai Perwakilan dari Indonesia Membuka Perwakilan MA utk Arab Saudi Bergabungnya Madrasah Ll Banaat yang ada di Jeddah dengan MA
1965 MA ditunjuk menjadi salah satu MPH ( TPHI ) yaitu Majlis pembingbing Haji dan diberi tugas kepada M.Muslim Abdurahman
2 OKT 1966 PB MA Membuat pernyataan mengutuk PKI yang mengandakan kup dan membnatai tujuh orang jendral dan merupakan pernyataan pertama dari organisasi Islam. Awal tahun 1966 Adam Malik yang pada waktu itu menjadi Menlu RI menaruh perhatian dan tertarik pada MA dan beliau bersedia diangkat sebagai pelindung Organisasi.
September 1966 Muktamat ke XI dan HUT MA ke-50 , di menes Terpelihnya kembali K.H. Uwes Abu Bakar sebagai Ketua Umum periode 1966-1969 dan Adam sebagai Pelindung.
1975 Muktamar ke XII di ASRAMA PHI Cempaka putih Jakarta , ketua Umumnya Nafsirin Hadi, SH dan sekum Drs. M.Irsyad Juwaeli,
H.NAFSIRIN HADI, SH
K.H.E. BOERHANI
DRS.H. IRSYAD JUWAELI.
K.H. SADELI KARIM, LC
12 Juli 1985 Muktamar Ke XIII , di menes 1991 Muktamar ke –XIV, jakarta 1995 Muktamar Ke-XV, Pondok Gede Jakarta 2000 Muktamar ke- XVI 2005 Muktamar Ke- XVII 2010 Muktamar Ke- XVIII, Anyer serang Banten
YANG PERNAH MENJADI PB MA K.H. Moh. Yasin K.H. Uwes Abu Bakar K.H. M. Muslim H. Nafsirin Hadi, SH K.H.E. Boerhani Drs.H. Irsyad Juwaeli. K.H. sadeli Karim, Lc
SEKIAN
K.ABDUL BASITH