KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT Oleh : Colti Sistiarani KESEHATAN REPRODUKSI USIA LANJUT
Pendahuluan Program pembinaan dilakukan mulai tahun 1986 Bertambahnya jumlah penduduk usia lanjut, menimbulkan permasalahn kompleks Terbitnya UU no 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia disebutkan pelayanan kesehatan reproduksi bagi usia lanjut dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan lanjut usia agar kondisi fisik, mental dan sosialnya dapat berfungsi secara wajar.
Penyebab timbulnya masalah usia lanjut Umur harapan hidup bertambah panjang Morbiditas meningkat Usia lanjut beban ganda yaitu mengidap penyakit infeksi dan kronis Bertambahnya kerusakan yang terjadi yang diakibatkan penyakit atau kecacatan menimbulkan ketergantungan usia lanjut Faktor-faktor lain spt ; psikososial, lingkungan, kondisi pemukiman dan pekerjaan, sosioekonomi
Usia Lanjut Seseorang disebut usia lanjut jika telah berumur 60 tahun keatas (aspek kesehatan) 49-59 tahun disebut prasenile Secara biologis mengalami proses penuaan, penurunan daya tahan fisik, rentan terhadap berbagai penyakit Masalah kesehatan reproduksi pada usia lanjut yaitu menopause dan andropause yang berkaitan dengan penurunan fungsi hormon yang berakibat pada gangguan kesehatan
Masalah yang terjadi Menopause terjadi penurunan atau hilangnya estrogen sehingga akan menyebabkan gangguan dan keluhan yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat menurunkan kualitas hidupnya Andropause berkaitan dengan penurunan fungsi hormon androgen dan testosteron Gangguan kesehatan yang timbul masa menopause yaitu nyeri tulang dan sendi, nyeri waktu senggama, dementia, insiden keganasan (prostat, cervik, mamae), penyakit jantung koroner, impotensi
Kebijakan KR Usia Lanjut Meningkatkan dan memperkuat peran keluarga dan masyarakat dalam penyelenggaraan upaya KR usia lanjut dan menjalin kemitraan dengan LSM, duania usaha secara berkesinambungan Meningkatkan koordinasi dan integrasi pusat maupun daerah yang mendukung KR usia lanjut Membangun serta mengembangkan sistem jaminan dan bantuan sosial agar usia lanjut dapat mengakses pelayanan KR Meningkatkan dan memantapkan peran kelembagaan dalam KR yang mendukung peningkatan kualitas hidup usia lanjut
Strategi KR usia lanjut Melakukan advokasi, sosialisasi untuk membangun kemitraan dalam upaya KR usia lanjut baik di pusat,provinsi dan kab/kota Memantapkan kemitraan dan jejaring kerja untuk dapat meningkatkan upaya KR usia lanjut yang optimal Mendorong dan menumbuhkembangkan partisipasi dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam pelayanan KR usia lanjut dalam bentuk pendataan, mobilisasi sasasran dan pemanfatan pelayanan Peningkatan profesionalisme dan kinerja tenaga serta penerapan kendali mutu pelayanan melalui pendidikan /pelatihan penegmbangan standar pelayanan Membangun sistem pelayanan KR usia lanjut melalui pelayanan kesehatan dasar dan rujukannya serta melakukan pelayanan proaktif dengan mendekatkan pelayanan kepada sasaran Melakukan survei/peneliian untuk mengetahui permasalahan KR usia lanjut dan tindak lanjutnya untuk memantapkan pelayanan KR usia lanjut
KLIMAKTERIUM,MENOPAUSE,SENIUM Klimakterium adalah masa peralihan antara masa reproduksi ke masa senium Masa klimakterium sebelum menopause/pramenopause dan sesudah menopause/pasca menopause Klimakterium lamanya 13 tahun Menopause adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir. Penyebabnya karena penurunan fungsi indung telur sehingga produksi hormon estrogen berkurang yang mengakibatkan terhentinya haid Usia menopause wanita Indonesia rata-rata 49 tahun Semakin dini menarke terjadi makin lambat menopause terjadi Masa senium telah terjadi keseimbangan hormonal baru. Pada masa ini tidak ada lagi gangguan vegetatif maupun psikologis. Kemunduran alat-lat tubuh dan kemampuan fisik
Gejala yang dialami saat menopause Gangguan psikis : depresi, kurang PD, mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi, menurun daya ingat, kehilangan gairah seksual, murung, cemas, merasa tidak berharga, sulit mengambil keputusan Gangguan vasomotor : keringat banyak, kedinginan, sakit kepala, berdebar-debar, susah bernafas, rasa panas di dada dan menjalar ke wajah/hot flush, gangguan mata, gangguan saluran kemih dan alat kelamin, kelainan kulit, ratmbu, gigi dan keluhan sendi/tulang Gangguan siklus menstruasi
ANDROPAUSE Penurunan fungsi reproduksi akibat penurunan hormon testosteron , androgen, hormon pertumbuhan, melatonin Dampaknya : keluhan seksual, kekuatan otot menurun Osteoporosis Kepikunan/demensia tipe alzheimer
Cara menilai andropause Penurunan libido Kekurangan tenaga/lemah Penurunan kekuatan/ketahanan otot Penurunan tinggi badan Berkurangnya kenyamanan dan kesenangan hidup Sedih atau sering marah tanpa alasan yang jelas Berkurangnya kemampuan ereksi Kemunduran kemampuan berolahraga Tertidur setelah makan malam Penurunan kemampaun bekerja
Upaya yang dapat dilakukan Upaya pembinaan kesehatan Upaya pelayanan kesehatan Upaya perawatan Upaya pelembagaan usia lanjut
Tingkatan sarana pelayanan Pelayanan tingkat masyarakat : karang wreda, kelompok usia lanjut, posyandu lansia Pelayanan tingkat dasar : puskesmas, balai pengobatan, praktek dokter Pelayanan rujukan tk 1 dan 2 : RS memiliki poliklinik geriatri
Diskusi Mengapa kelompok usia lanjut perlu mendapat perhatian khusus? Mengapa kelompok usia lanjut masih perlu mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi?