5. Material Requirement Planning 2 ( MRP )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Periode (minggu) Permintaan
Advertisements

BIAYA PRODUKSI Seluruh beban keuangan yang dikeluarkan oleh produsen untuk memproduksi suatu barang atau jasa.
MANAJEMEN MATERIAL.
Aritmatika Sosial.
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BENTUK PERSEDIAAN:
MANAJEMEN PERSEDIAAN.
MANAJEMEN PERSEDIAAN H. BURHANUDIN.
MANAJEMEN PERSEDIAAN Manajemen persediaan berada di antara fungsi manajemen operasi yang paling penting karena persediaan membutuhkan modal yang besar.
UKURAN PEMUSATAN Rata-rata, Median, Modus Oleh: ENDANG LISTYANI.
Peranan Persediaan di Perusahaan
Manajemen Persediaan ROSIHAN ASMARA.
Latihan Soal Persamaan Linier Dua Variabel.
ANALISA NILAI KELAS A,B,C DIBUAT OLEH: NAMA: SALBIYAH UMININGSIH NIM:
(Manajemen Persediaan)
Persamaan Linier dua Variabel.
Soal Bab 9 Soal kasus 1 CONTOH SOAL
Manajemen Produksi dan Operasi
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
Roesfiansjah Rasjidin Program Studi Teknik Industri FT - UEU.
Model Persediaan Deterministik (Deterministic Inventory)
Dasar-Dasar Model Sediaan
Kuliah ke 12 DISTRIBUSI SAMPLING
BILL OF MATERIAL samsulb.
DISTRIBUSI NORMAL.
PERTAMUAN 6 DAN 7 hal 275 Hansen/Mowen
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
Bab 7. Manajemen Persediaan
PERSOALAN TRANSPORTASI TAK SEIMBANG
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
RANCANG BANGUN Sistem Informasi PERENCANAAN PERSEDIAAN barang
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
5. Material Requirement Planning 1 ( MRP )
Nuning Setyowati, SP.MSc
PRODUKSI DAN BIAYA JANGKA PENDEK
Perencanaan Kebutuhan Material (Material Requirement Planning)
Materials Requirements Planning
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL REQUIREMENT PLANNING)
Pendahuluan Definisi Tujuan Fungsi Jenis
PERSEDIAAN ( INVENTORY )
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MRP)
INVENTORY (Manajemen Persediaan) By: Andri Irawan S.Pd
METODA PENGENDALIAN INVENTORI
Manajemen Produksi dan Operasi
Model Persediaan Deterministik (Deterministic Inventory)
MATERIAL REQUIREMET PLANNING
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK
MANAJEMEN INVENTORY DAN LOGISTIK
MODUL 09 – 1/ 19 MODUL 09 INVENTORY (2/3)
Material Requirements Planning
UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2012
Mata Kuliah Manajemen Inventory & Logistic
MODUL 25 POKOK BAHASAN : LOT FOR LOT
UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA 2012
Material Requirement Process
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MRP)
Material Requirement Process
MODUL X TEKNUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MATERIAL
Metoda Perhitungan Ukuran Lot
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MRP)
Manajemen Inventory 8-9 Dani Leonidas S ,ST.MT.
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL
PERSEDIAAN INDEPENDEN (INDEPENDENT INVENTORY)
PERSEDIAAN DEPENDENT & JUST IN TIME
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
Managemen Pengendalian Persediaan (Inventory Management and Control)
Rakhma Diana Bastomi, SEI, MM
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MRP)
Model Persediaan Khusus
Manajemen Produksi dan Operasi
Transcript presentasi:

5. Material Requirement Planning 2 ( MRP ) ( Perencanaan Kebutuhan Material ) Logika Perencanaan Kebutuhan Material : Netting : Proses mencari jumlah kebutuhan bersih dari komponen, yang didapat dengan mengu- kebutuhan kotor dengan inventory yang ada dan penerimaan yang terjadi

2. Lot Sizing : Proses mendapatkan jumlah ukuran lot untuk memenuhi Net Requirement ( NR ) 3. Offsetting : proses menetapkan waktu kapan suatu order harus dilakukan ( berhubungan dengan Leasd Time ) 4. Explosion : proses menghitung kebutuhan komponen- komponen yang mempunyai level di bawahnya ( berikutnya )

LOT SIZING Suatu metode perhitungan yang digunakan untuk menentukan jumlah order suatu material sehingga biaya inventori dapat diminimumkan. Penentuan Lot Sizing ini dipengaruhi oleh dua komponen biaya utama : Order Cost ( kalau pemesanan ke suplier ) , Set Up Cost ( kalau diproduksi sendiri ) Holding Cost ( biaya simpan )

Beberapa teknik (metode) Lot Sizing : 1. Lot for Lot 2. Economic Order Quantity ( EOQ ) 3. Period Order Quantity ( POQ ) 4. Part Period Balancing ( PPB ) 5. Least Unit Cost ( LUC ) 6. Minimum Cost per Period atau Algoritma Silver Meal .

Untuk penjelasan masing-masing metode Lot Sizing tersebut digunakan tabel & data-data sebagai berikut : Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 GR 35 30 40 55 OHI Lead Time = 1 minggu Holding Cost = $2 /unit / minggu , Order Cost = $ 200

1. Lot for Lot yaitu memenuhi kebutuhan bahan atau komponen sesuai dengan yang diperlukan (net requirements) , sehingga diperoleh biaya simpan menjadi nol. Dengan metode lot sizing Lot for Lot diperoleh hasil MRP sbb : Per. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 GR 35 30 40 55 SR OHI NR POR PORel Total biaya inventori : > Biaya order = 7 * $ 200 = $ 1.400 > Biaya hold = 0 ( karena tidak ada biaya simpan atau OHI ) Total = $ 1.400

V 2 S D / H , D = (35+30+40+0+10+40+30+0+30+55)/10 =27 2. Economic Order Quantity ( EOQ ) Pemenuhan kebutuhan bahan / komponen berdasarkan Economic Order Quantity ( EOQ ) . EOQ = = V 2 S D / H , D = (35+30+40+0+10+40+30+0+30+55)/10 =27 V( 2 * 200 * 27) / 2 = 74 Dengan metode lot sizing EOQ diperoleh hasil MRP sbb : Per. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 GR 35 30 40 55 SR OHI 44 68 28 72 42 61 NR 13 POR 74 PORel

Total biaya inventori : > Biaya order = 4 * $ 200 = $ 800 > Biaya holding = ( 44+4+4+68+28+72+72+42+61 ) * $ 2 = $ 790 Total = $ 800 + $ 790 = $ 1.590

3. Periode Order Quantity ( POQ ) yaitu dengan cara menentukan jumlah periode permintaan yang harus dipenuhi ( tidak termasuk permintaan nol) untuk setiap kali pemesanan . EOI = 74 / 27 = 2,741 = 3 Dengan metode lot sizing POQ diperoleh hasil MRP sbb : EOI = EOQ / D Per. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 GR 35 30 40 55 SR OHI 50 60 NR POR 80 100 PORel Total biaya inventori : > Biaya order = 3 * $ 200 = $ 600 > Biaya holding = ( 50+10+10+60+30+30 ) * $ 2 = $ 380 Total = $ 600 + $ 380 = $ 980

C O N T O H Periode (minggu) 1 2 3 4 5 6 7 8 Permintaan 15 20 25 35 30 1. Diketahui biaya pesan untuk item A adalah $ 200 / order , biaya simpan $ 4 /unit / periode. Tentukan jumlah order yang harus dipesan dan biaya yang harus dikeluarkan dengan metode Lot for Lot , bila diketahui tidak ada persediaan di awal periode dan lead time adalah 1 minggu , periode dan permintaan seperti tabel di bawah. Bandingkan bila menggunakan metode EOQ .dan POQ. Periode (minggu) 1 2 3 4 5 6 7 8 Permintaan 15 20 25 35 30 16 Penyelesaian :

Periode (minggu) 1 2 3 4 5 6 7 8 Permintaan 35 15 10 20 25 30 2. Diketahui biaya pesan untuk item A adalah $ 30 / order , biaya simpan $ 0,2 /unit / periode. Tentukan jumlah order yang harus dipesan dan biaya yang harus dikeluarkan dengan metode POQ bila diketahui persediaan awal 20 , lead time adalah 1 minggu , periode dan permintaan adalah seprti tabel di bawah. Bandingkan bila menggunakan metode Lot for Lot . Periode (minggu) 1 2 3 4 5 6 7 8 Permintaan 35 15 10 20 25 30 Penyelesaian :

4. Part Period Balancing (PBB) yaitu berusaha menyeimbangkan biaya order (setup) dan biaya holding dengan penggunaan Economic Part Period (EPP). EPP didefinisikan sebagai rasio dari biaya order (setup) terhadap biaya holding. Teknik PBB ini mengkombinasikan periode-periode kebutuhan sehingga jumlah part period mendekati nilai EPP .

EPP = 200 / 2 = 100 , sehingga perhitungan metode PBB sebagai berikut : Kombinasi Periode Lot Size Part Period (Inventori) 2 30 2,3 30+40=70 40*1p = 40 2.3.4 30+40+0=70 40*1p+0*2p = 40 2,3,4,5 30+40+0+10=80 40*1p+0*2p+10*3p = 70 2,3,4,5,6 30+40+0+10+40=120 40*1p+0*2p+10*3p+40*4=230 Karena Part Period yang paling dekat dengan EPP adalah 70 ,maka replenishment kedua pada perode 2 sejumlah 80 unit untuk memenuhi demand pada periode 2 ,3,4,5 6 40 6,7 70 6,7,8 6,7,8,9 100 120 Karena Part Period yang paling dekat dengan EPP adalah 120 ,maka replenishment kedua pada perode 6 sejumlah 100 unit untuk memenuhi demand pada periode 6 ,7,8,9 10 55

Dengan metode lot sizing PPB diperoleh hasil MRP sbb : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 GR 35 30 40 55 SR OHI 50 60 NR POR 80 100 PORel Total biaya inventori : > Biaya order = 3 * $ 200 = $ 600 > Biaya holding = ( 50+10+10+60+30+30 ) * $ 2 = $ 380 Total = $ 600 + $ 380 = $ 980

5. Least Unit Cost ( LUC ) yaitu menetapkan Lot Size dengan memperhitungkan sejumlah periode demand sedemikian sehingga total biaya per unit minimum. Jika suatu order tiba atau datang pada awal periode pertama dan mampu memenuhi kebutuhan sampai akhir periode T, maka : Total Biaya per unit = (Biaya Order + Biaya Holding sampai akhir periode T) / kumulatif demand sampai akhir periode T Periode pengisian kembali ( replenisment period direncanakan pada periode pertama dan selanjutnya pada periode-peride dimana total biaya per unit naik untuk pertama kali )

Perhitungan metode LUC Kombinasi Periode Lot Size Kumulatif Kumulatif Cost Total Cost Per Unit 2 30 $ 200 200/30 =$ 6.67 2,3 30+40=70 $200+(40*1p) * $2= $280 280/70 = 4 2.3.4 30+40+0=70 200+(40*1p+0*2p)*2=280 2,3,4,5 30+40+0+10=80 200+(40*1p+0*2p+10*3p)*2=340 340/80 4,25 Replenishment pd awal periode 2 digunakan utk memenuhi periode 2,3,4 dengan lot size=70 5 10 200 200/10=20 5,6 10+40=50 200+(40*1p)*2=280 280/50=5.6 5,6,7 10+40+30=80 200+(40*1p+30*2p)*2=400 400/80=5 5,6,7,8 10+40+30+0=80 200+(40*1p+30*2p+0*3p)*2=400 5,6,7,8,9 10+40+30+0+30=110 200+(40*1p+30*2p+0*3p+30*4p)*2 = 640 640/110= 5,62 Replenishment pd awal periode 5 digunakan utk memenuhi periode 5–8 dengan lot size=80 9 200/30=6,67 9,10 30+55=85 200+(55*1p)*2=310 310/85=3,65

Dengan metode lot sizing LUC diperoleh hasil MRP sbb : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 GR 35 30 40 55 SR OHI 70 NR POR 80 85 PORel Total biaya inventori : > Biaya order = 3 * $ 200 = $ 600 > Biaya holding = ( 40+70+30+55 ) * $ 2 = $ 390 Total = $ 600 + $ 390 = $ 990

6. Minimum Cost per Period ( MCP ) atau Algoritma Silver Meal yaitu mencoba mengkombinasikan beberapa periode perencanaan untuk memperoleh rata-rata total biaya yang minimum. Rata-rata biaya di sini adalah Jumlah Order Cost dan Holding Cost dari n periode dibagi dengan n .

Perhitungan metode Silver Meal Kombinasi Periode Lot Size Kumulatif Kumulatif Cost Rata-rata Total Cost per periode 2 30 $ 200 200/1= $200 2,3 30+40=70 $200+(40*1p)*$2=$280 280/2 = 140 2.3.4 30+40+0=70 200+(40*1p+0*2p)*2=280 280/3 = 93,33 2,3,4,5 30+40+0+10=80 200+(40*1p+0*2p+10*3p)*2=340 340/4 = 85 2,3,4,5,6 30+40+0+10+40=120 200+(40*1p+0*2p+10*3p+40*4p)*2=660 660/5 = 132 Peride 2,3,4,5 dikombinasikan didapatkan total biaya inventori minimum 6 40 200 200/1 = 200 6,7 40+30=70 200+(30*1p)*2=260 260/2 = 130 6,7,8 40+30+0=70 200+(30*1p+0*2p)*2 = 260 260/3 = 86,67 6,7,8,9 40+30+0+30=100 200+(30*1p+0*2p+30*3p)*2 = 440 440/4 = 110 Peride 6,7,8 dikombinasikan didapatkan total biaya inventori minimum 9 9,10 30+55=85 200+(55*1p)*2=310 310/2 = 155 Peride 9,10 dikombinasikan didapatkan total biaya inventori minimum

Dengan metode lot sizing Silver Meal diperoleh hasil MRP sbb : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 GR 35 30 40 55 SR OHI 50 NR POR 80 70 85 PORel Total biaya inventori : > Biaya order = 3 * $ 200 = $ 600 > Biaya holding = ( 50+10+10+30+55 ) * $ 2 = $ 310 Total = $ 600 + $ 310 = $ 910

Lot for Lot Apabila dilakukan evaluasi terhadap perhitungan metode- metode Lot Sizing di atas diperoleh hasil sebagai berikut : Metode Total Biaya Inventory Lot for Lot 1.400 EOQ 1.590 POQ 980 PPB LUC 990 Silver Meal 910 Dalam hal ini yang paling baik adalah metode Silver Meal karena biaya inventori- nya paling kecil .

SOAL : Diketahui tabel kebutuhan bahan sebagai berikut : 1 2 3 4 5 6 7 8 GR 20 10 15 SR OHI NR POR PORel Buatlah matrik MRP dengan menggunakan metode PPB , LUC dan Silver Meal. Bandingkan mana yang terbaik dari segi biaya . ( Diketahui Holding Cost = $ 5 / komponen / periode , Order Cost / Setup Cost = $ 200 / order dan Lead Time = 1 minggu )

Jawab : PPB 1 2 3 4 5 6 7 8 GR 20 10 15 SR OHI 35 NR POR 50 PORel Holding Cost = 70 * $5 = $350 Order Cost = 3 * $200 = $ 600 Total = $ 950

LUC 1 2 3 4 5 6 7 8 GR 20 10 15 SR OHI 35 NR POR 30 40 PORel Holding Cost = 65 * $5 = $325 Order Cost = 4 * $200 = $800 Total = $ 1125

Silver Meal 1 2 3 4 5 6 7 8 GR 20 10 15 SR OHI 40 NR POR 35 55 PORel Holding Cost = 85 * $5 = $425 Order Cost = 2 * $200 = $400 Total = $ 825 Yang terbaik adalah Silver Meal , karena biaya paling kecil ( $ 825 ) .