ANALISIS PESERTA DIDIK “Karakteristik Umum PESSERTA DIDIK (USIA, GENDER, LATAR BELAKANG)” Nur ANNA IRVANDA 1215110550 NURHASANA KARUNIA 1215110578 2013 TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Pengertian Karakteristik Siswa Menurut Piuas Partanto, Dahlan (1994) Karakteristik berasal dari kata karakter dengan arti tabiat/watak, pembawaan atau kebiasaan yang dimiliki oleh individu yang relatif tetap. Menurut Sudirman (1990) Karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya.
Karakteristik Umum Peserta Didik dari Segi Usia Terdiri dari beberapa aspek : Aspek Fisik Aspek Intelektual Aspek Sosial Aspek Psikososial Aspek Perspektif Kognitif
Menurut Kurnia (2007) : Karakteristik perkembangan masa anak awal (2-6 tahun) - Dalam proses pengembangan kepribadian yang unik dan menuntut kebebasan. Karakteristik perkembangan masa anak akhir (6-12 tahun) - Lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada oleh orang tuanya
Karakteristik perkembangan masa puber (11/12- 14/15 tahun) - Kematangan seksual semakin jelas (haid dan mimpi basah) - Permasalahan yang terkait dengan penerimaan konsep diri, serta persoalan dalam berhubungan dengan orang di sekitarnya
Karakteristik Umum Peserta Didik dari Segi Gender Perbedaan anak laki-laki dan perempuan menurut Ormrod (2000) :
Karakteristik Umum Peserta Didik dari Segi Latar Belakang Budaya, Etnis, Ras Budaya mengacu pada bagaimana anggota- anggota suatu kelompok memikirkan tentang tidakan sosial dan resolusi masalah. Sedangkan etnis mengacu pada kelompok-kelompok yang memiliki warisan budaya yang sama. Ras mengacu pada kelompok-kelompok yang memiliki cciri-ciri sifat biologis yang sama.
Untuk menangani siswa yang beragam guru harus mengembangkan kondisi kelas dengan strategi pembelajaran yang dapat merespon beragam kebutuhan siswa, terlepas dari latar belakang rasial atau etniknya dan memastikan bahwa kurikulumnya adil dan relean secara kultural. Guru harus peka terhadap dasar perbedaan budaya yang dapat mempengaruhi siswa dikelas.
Perbedaan Kelas Sosial Beberapa karakteristik yang menentukan identifikasi kelas sosial seseorang adalah : pekerjaan, penghasilan, kekuasaan politis, dll. Hal ini mempengaruhi proses belajar siswa. Ada beberapa contoh efek dari perbedaan kelas sosial yaitu, pengelompokkan berdasarkan kelas sosial, ini cenderung akan mempengaruhi psikis siswa yang kelas sosialnya rendah. Sehingga dapat terjadi perbedaan prestasi antara kelas sosial tingga dengan kelas sosial rendah.
Implikasi Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan Faktor Fisik Dalam penyelenggaraan pendidikan, perlu diperhatikn sarana dan prasarana yang ada jangan sampai menimbulkan gangguan pada peserta didik. Misalnya: tempat didik yang kurang seuai, ruangan yang gelap dan terlalu sempit yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Disamping itu juga perlu diperhatikan waktu istirahat yang cukup. Penting juga untuk menjaga supaya fisik tetap sehat adanya jam-jam olah raga bagi peserta didik di luar jam pelajaran. Misalnya: melalui kegiatan ekstra kurikuler kelompok olah raga, bela diri, dan sejenisnya.
Faktor Psikososial Perkembangan emosi peserta didik sengat erat kaitannya dengan faktor-faktor: perubahan jasmani, perubahan dalam hubungannya dengan orang tua, perubahan dalam hubungannya dalam teman-teman, perubahan pandangan luar (dunia luar) dan perubahan dalam hubungannya dengan sekolah. Oleh karena itu perbedaan individual dalam perkembangan emosi sangat dimungkinkan terjadi, bahkan diramalkan pasti dapat terjadi.
Faktor Sosial-Kulture Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang diserahi tugas untuk mendidik, tidak kecil peranannya dalam rangka mengembangkan hubungan sosial peserta didik. Jika dalam hal ini guru tetap berpegang sebagai tokoh intelektual dan tokoh otoritas yang memegang kekuasaan penuh sepeerti ketika anak-anak belum menginjak remaja, maka sikap sosial atau hubungan sosial anak akan sulit untuk dikembangkan.