(APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA) PEMBELAJARAN AKTIF (APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA) Pusriawan
RASIONAL: MENGAPA PEMBELAJARAN AKTIF?
PP NO. 19 TENTANG SNP KEY AREA PEMBELAJARAN PENIL. STANDAR PENDIDIK SKL ISI STD STD PROSES PENIL. STANDAR PENDIDIK
TENTANG STANDAR PROSES PERMENDIKNAS NO 41 TENTANG STANDAR PROSES STANDAR PROSES Perenc Pelaks. Penil.
Pelaksanaan Pembelajaran Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. E2C (PERMENDIKNAS NO 41 TENTANG STANDAR PROSES)
Kita dapat menceritakan sesuatu kepada siswa dengan cepat Kita dapat menceritakan sesuatu kepada siswa dengan cepat. Namun siswa akan melupakan apa yang kita ceritakan itu dengan lebih cepat Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah belajar aktif. Siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Menggunakan otak … mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkannya. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat, dan penuh gairah. Meninggalkan tempat duduk, bergerak leluasa dan berpikir keras.
PEMBELAJARAN KOOPERATIF PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME RAGAM PEMBELAJARAN DALAM KONTEKS KTSP PEMBELAJARAN TUNTAS PEMBELAJARAN PENGAYAAN PEMBELAJARAN REMEDIAL HASIL BELAJAR TUJUAN PROSES PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN AKTIF PEMBELAJARAN KOOPERATIF STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MATERI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME LANDASAN
APA PEMBELAJARAN AKTIF ITU?
Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri, baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN AKTIF Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh guru melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas. Siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran, Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pelajaran. Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi. Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.
Apa Yang Diaktifkan? AKTIF MENTAL FISIK EMOSIONAL SOSIAL
BAGAIMANA PEMBELAJARAN AKTIF ITU?
A MODEL OF ACTIVE LEARNING EXPERIENECE OF: DIALOGUE WITH: SELF DOING OBSERVING OTHERS
DIALOG DENGAN DIRI (DIALOGUE WITH SELF). Dialog dengan diri adalah bentuk belajar dimana para siswa melakukan berpikir reflektif mengenai suatu topik. Mereka bertanya pada diri sendiri, apa yang sedang atau harus dipikirkan, apa yang mereka rasakan dari topik yang dipelajarinya. Mereka “memikirkan tentang pemikirannya sendiri, (thinking about my own thinking)”, dalam cakupan pertanyaan yang lebih luas, dan tidak hanya berkaitan dengan aspek kognitif semata. DIALOG DENGAN ORANG LAIN (DIALOGUE WITH OTHERS). Partial dialogue yang sifatnya sangat terbatas karena didalamnya tidak terjadi balikan dan pertukaran pemikira. Dialog dalam kelompok kecil. di mana para siswa dapat berdiskusi mengenai topik-topik pelajaran secara intensif.. Dialog khusus. Misalnyaber dialog dengan praktisi, ahli, dan sebagainya. baik yang berlangsung di dalam kelas maupun di luar kelas, melalui interaksi langsung atau secara tertulis.
MENGAMATI (OBSERVING) Melihat dan mendengarkan ketika orang lain “melakukan sesuatu (doing something)” , terkait dengan apa yang sedang dipelajarinya, dari guru maupun orang lain. Pengamatan langsung artinya siswa diajak mengamati kegiatan atau situasi nyata secara langsung. Pengamatan tidak langsung, siswa diajak melakukan pengamatan terhadap situasi atau kegiatan melalui simulasi dari situasi nyata, studi kasus atau diajak menonton film (video). MELAKUKAN (DOING). Kegiatan ini menunjuk pada proses pembelajaran di mana siswa benar-benar melakukan sesuatu secara nyata. Misalnya, membuat desain bendungan (bidang teknik), mendesain atau melakukan eksperimen (bidang ilmu-ilmu alam dan sosial), menyelidiki sumber-sumber sejarah lokal (sejarah), membuat presentasi lisan, membuat cerpen dan puisi (bidang bahasa) dan sebagainya. Sama halnya dengan observing, kegiatan “doing” dapat dilaksanakan secara langsung atau tidak langsung
Buatlah kelompok-kelompok kecil siswa dan meminta mereka membuat keputusan atau menjawab sebuah pertanyaan terfokus secara berkala. Temukan cara agar siswa dapat terlibat dalam berbagai dialog otentik dengan orang lain Dorong siswa untuk membuat jurnal pembelajaran atau portofolio belajar. Temukan cara untuk membantu siswa agar dapat mengamati sesuatu yang ingin dipelajarinya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Temukan cara yang memungkinkan siswa untuk benar-benar melakukan sesuatu yang dipelajarinya
Kurikulum Satuan Pendidikan E2C : Kurikulum Satuan Pendidikan 3 CONFIRM- ATION E2C 1 EXPLOR- ATION 2 ELABOR- ATION Darwis-S3/PK-UPI 2009
E2C: EXPLORATION 1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber; 2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain; 3) memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; 4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
E2C: ELABORATION 1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna; 2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; 3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; 4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; menfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan balk lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan kreasi; kerja individual maupun kelompok; memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan; memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
E2C: CONFIRMATION 1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta didik, 2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber, 3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, 4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar: a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar; b) membantu menyelesaikan masalah; c) memberi acuan agar peserta didik dapatmelakukan pengecekan hasil eksplorasi; d) memberi informasi untuk bereksplorasi Iebih jauh; e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Akhmad Sudrajat adalah Pengawas Dikmen Disdikpora Kabupaten Kuningan dan Dosen di FKIP-UNIKU: Menulis Buku : Kurikulum dan Pembelajaran dalam Paradigma Baru. 2011 Penerbit Paramitra Publishing Yogyakarta Mengatasi Masalah Siswa Melalui Layanan Konseling Individual. 2011 Penerbit Paramitra Publishing Yogyakarta Psikologi Pendidikan.(untuk lingkungan terbatas). Penerbit Rumah Buku. Kuningan Editor Buku: Menjadi Guru Berkarakter Karya Dr. Uhar Suharsaputra. Penerbit Paramitra Publishing Yogyakarta Pengelola Blog Pendidikan http://akhmadsudrajat.wordpress.com