K A Y U Ir. Sri Utami, MT.
KAYU Menurut keawetannya kayu di bagi dlm 5 kls, yaitu : 1. PENDAHULUAN Di Indonesia, kayu utk bhn bangunan digolongkan menjd 4 mcm, yaitu kayu berdaun jarum (pinus), kayu berdaun lebar (jati), kayu sebngs palma (kelapa), kayu sebngs (bambu). Faktor penyebab kerusakan kayu ada 2, yaitu: Faktor biologis sprt kerusakan yg disbbkn cendawan (jamur),serangga perusak kayu (rayap) dan cacing laut (kerang penggerek). Faktor non biologis sprt cuaca dan api. Menurut keawetannya kayu di bagi dlm 5 kls, yaitu : Kls 1 (25 tahun) sprt jati, ulin, merbau. Kls 2 (15-25 tahun) sprt weru, rasamala cemara gunung. Kls 3 (10-15 tahun) sprt pinang, kruing, meranti merah dan putih. Kls 4 (5-10) sprt durian, sengon, kenari. Kls 5 (kurang dr 5 thn) sprt kemiri, jabon, kapuk hutan.
Persyaratan mengawetkan kayu adalah jenis kayu harus tergolong dalam kelas 3,4,5, kadar air pada kayu yang hendak diawetkan hendaknya dibawah 50 % (dapat dilakukan dengan metode rendaman dingin/panas-dingin, vakum tekan dan difusi untuk kayu yang masih segar), kayu yang telah dawetkan sebaiknya sudah dalam bentuk siap digunakan. Jika tidak bekas potongan harus dilabur dengan bahan pengawet pekat. Syarat bhn pengawet yg baik, yaitu memiliki daya penetrasi yg cukup tinggi, memiliki daya racun ampuh, bersifat permanent, aman dipakai, tdk bersifat korosif terhdp logam, bersih dlm pemakaian, tdk mengurangi sifat baik kayu, tdk mudah terbakar dan mudah diperoleh dng harga murah. Contohnya kreosot (minyak), pentaklor fenol (larut dlm minyak), osmose (larut dlm air). Pengawetan kayu skala rumah tangga melalui proses pelaburan atau penyemprotan, pencelupan dan perendaman dingin. Sdngkn pengawetan kayu skala industri dpt melalui proses vakum tekan.
Proses pembuatan macam- macam kayu olahan, kayu lapis, yaitu pemanasan blok, penguapan log, pemotongan dan penyimpanan venir, pengeringan venir, penyusunan dan pengepresan. Papan partikel, yaitu persiapan partikel, pencampuran, pembentukan, pengepresan, penyempurnaan utama. Proses pada papan serat mirip dengan pembuatan papan keras dan partikel. Kami menggunakan berbagai mcm kayu pilihan diantaranya kayu Ulin, kayu Bengkirai, kayu Merbau, kayu Kamper, kayu Jati, dan kayu Mahoni. Kayu-kayu tersbt berasal dr berbagai kawasan hutan di Pulau Kalimantan dan Jawa dan merupakan kayu pilihan yg telah terkenal jenis dan kualitasnya di dlm dan luar negeri. Setiap jenis kayu tersbt memiliki ciri khasnya masing2 dng kisaran wrn dr terang ke gelap, kayu yg kami gunakan memiliki sifat kuat, tahan lama, dan mudah dibentuk serta cepat meresap wrn. Kayu Ulin atau kayu Besi terkenal sebagai kayu dng ciri2 paling kuat dan keras di Indonesia.
Karena sangat berat dan tenggelam di dalam air, kayu ini sangat sesuai untuk fondasi jembatan, pelabuhan, bangunan, furniture taman, perabot di luar rumah, dan lantai kayu. Kayu dengan karakteristik yang kuat seperti kayu Bengkirai atau Ballau Kuning dan kayu Merbau sangat cocok digunakan untuk bahan bangunan seperti pintu, kerangka, furniture, dan lantai kayu. Sementara kayu Kamper biasa digunakan untuk bangunan, pintu dan kerangka.
2. KAYU GLULAM (GLUE LAMINATED TIMBER) Glulam (Glue Laminated Timber) adalah slh 1 jenis kayu olahan yg memiliki bnyk keunggulan. Keunggulannya antara lain tahan api (1 jam terbakar hanya 4 cm yg menjd arang), dpt digunakan pd bentang yg tidak terbatas, dpt dibentuk menjd berbagai bentuk sprt lingkaran, arc, segitiga, dan sebagainya dan lbh murah dr pd kayu olahan yg mempunyai kekuatan yg sama serta bhn baku kayu glulam, yaitu kayu akasia sngt mudah diperoleh. Tapi di luar semua itu, kayu glulam jg memiliki kekurangan. Sprt tdk bisa dipaku, pabrik kayu glulam khususnya di Indonesia sangat sdkt, yaitu di Jambi dan Pontianak. Bhn baku kayu glulam itu sndr adalah kayu akasia. Krn akasia merupakan kayu kls 2 dlm hal keawetan, shng kayu glulam ini otomatis jg kls 2. Kayu glulam ini bisa menjd alternatif bagi kita yg ingin memiliki bangunan alami ttp tetap kuat, murah, menarik (krn glulam dpt dibentuk menjd berbagai mcm bentuk).berikut contoh glulam dan pengaplikasiannya dlm bangunan.
3. JENIS KAYU OLAHAN LAIN Selain kayu glulam ada beberapa jenis kayu olahan lainnya. Antara lain kayu LVL (Laminate Veneer Lumber), kayu ini hampir sama dengan glulam, tapi lapisannya lebih tipis (dalam bentuk lembaran). Lalu ada lagi jenis kayu plaska, yaitu kayu yang dilapisi beton. Biasanya digunakan untuk bangunan basement, agar air tidak mudah meresap ke dalam kayu.
KAYU Pada dasarnya terdapat 2 sifat utama kayu yang dapat dipergunakan untuk mengenal kayu, yaitu : 1. Sifat Fisik (sifat kasar atau makroskopis) dan 2. Sifat Struktur (sifat mikroskopis). Secara obyektif, sifat struktur lebih dapat diandalkan daripada sifat fisik dalam mengenal atau menentukan jenis-jenis kayu
Sifat Fisik Sifat fisik jenis-jenis kayu dapat diketahui secara jelas melalui panca indera, baik dengan penglihatan, penciuman, perabaan, dsb tanpa menggunakan alat bantu Diantaranya : 1. Warna, umumnya yang digunakan adalah warna kayu teras 2. Tekstur, penampilan sifat struktur pada bidang lintang 3. Arah serat, arah umum dari sel-sel pembentuk kayu 4. Gambar, baik yang terlihat pada bidang radial maupun tangensial 5. Berat, umumnya dengan menggunakan berat jenis 6. Kesan raba, yaitu kesan yang diperoleh saat meraba kayu 7. Lingkaran tumbuh 8. Bau
Sifat Struktur Sifat struktur jenis-jenis kayu dapat kita ketahui dengan mempergunakan alat bantu, yaitu kaca pembesar dengan pembesaran 10 kali, diantaranya : 1. Pori, sel yang berbentuk pembuluh dengan arah longitudinal. 2. Parenkim, sel yang berdinding tipis dengan bentuk batu bata dengan arah longitudinal. 3. Jari-jari, parenkim dengan arah horizontal. 4. Saluran interseluler, berada di antara sel-sel kayu yang berfungsi sebagai saluran khusus. 5. Saluran getah, berada dalam batang kayu, dan bentuknya seperti lensa. 6. Tanda kerinyut, penampilan ujung jari-jari yang bertingkat- tingkat dan biasanya terlihat pada bidang tangensial. 7. Kulit tersisip, berada diantara kayu, yang terbentuk sebagai akibat kesalahan kambium dalam membentuk kulit
Sifat-Sifat Kayu Kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda. Bahkan dalam satu pohon, kayu mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang berbeda satu sama lain, ada beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis kayu yaitu :
Sifat Kayu Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa (karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat). Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat- sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan tangensial). Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan suhu udara disekelilingnya. Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama dalam keadaan kering.
Jenis-Jenis Kayu 1. Kayu Solid Kayu utuh yang tidak dibentuk dari sambungan atau gabungan, itulah yang disebut dengan kayu solid. Ada juga sebagian orang yang menyebutnya dengan kayu Jepara. Harga kayu solid cenderung mahal. Yang termasuk kayu solid antara lain, kayu jati, sungkai, nyatoh, dan jati belanda. 2. Kayu Lapis (plywood) Kita juga mengenal kayu lapis dengan sebutan tripleks atau multipleks. Sesuai dengan namanya, kayu lapis terbentuk dari beberapa lapis lembaran kayu. Lembaran-lembaran tersebut direkatkan dengan tekanan tinggi dan menggunakan perekat khusus. Kayu lapis yang terdiri dari tiga lembar kayu disebut tripleks. Sedangkan yang terdiri dari lebih dari tiga lembar kayu, disebut multipleks. Ketebalan kayu lapis bervariasi, mulai dari 3mm, 4mm, 9mm, dan 18mm. Sedangkan ukuran penampangnya adalah 120cmx240cm. Kayu lapis bisa digunakan sebagai material untuk kitchen set, tempat tidur, lemari, atau meja
Jenis jenis kayu 3. Kayu partikel (particle board) Jenis kayu olahan yang satu ini terbuat dari serbuk kayu kasar yang dicampur dengan bahan kimia khusus. Campuran tersebut kemudian disatukan dengan lem dan dikeringkan dengan suhu tinggi. Kayu partikel banyak digunakan sebagai material untuk berbagai furnitur. Namun, kayu partikel tergolong jenis kayu yang tidak tahan lama. Dalam kurun waktu tertentu, kayu partikel bisa berubah bentuk, terutama jika terkena air dan menahan beban terlalu berat. 4. MDF (Medium Density Fiberboard) MDF adalah kayu yang terbuat dari campuran bubur kayu dengan bahan kimia tertentu. Cara pembuatannya mirip dengan kayu partikel. Kayu MDF merupakan material kayu olahan yang tidak tahan terhadap air dan kelembapan. Untuk daerah-daerah yang memiliki kelembapan tinggi, sebaiknya tidak menggunakan kayu MDF. Kayu MDF memiliki berbagai jenis finishing yang bisa Anda pilih. Anda bisa melapisinya dengan irisan kayu tipis (veneer), atau pelapis kertas. Berbagai jenis finishing untuk kayu MDF juga tersedia dalam berbagai warna dan tekstur. Tersedia motif tekstur kayu alami, atau tekstur lainnya sesuai selera
Jenis jenis kayu 5. Blockboard Jenis kayu olahan lainnya adalah blockboard. Balok-balok kayu berukuran 4cm-5cm dipadatkan menggunakan mesin. Setelah itu diberi pelapis, sehingga hasil akhirnya berupa lembaran seperti papan kayu. Blockboard memiliki dua pilihan ketebalan, 15mm dan 18mm. Harganya cenderung lebih murah dibandingkan kayu solid
Kayu Solid Kayu solid merupakan bahan terkuat dan paling tahan lama dibandingkan kayu olahan. Namun persediaannya terbatas sehingga harganya pun sangat mahal. Proses pengerjaannya pun membutuhkan keterampilan yang khusus. Pengeringan harus sempurna untuk mengindari sifat muai susut kayu. Kayu yang biasa dipakai di Indonesia untuk furniture adalah kayu jati, kayu nyatoh, dan kayu sungkai dan beberapa jenis kayu lainnya seperti mahoni, pinus, ramin dan cedar.
a. Kayu Jati Kayu jati merupakan kayu yang paling banyak diminati karena kualitasnya, ketahanannya terhadap kondisi cuaca, tahan rayap, dan seratnya yang menarik. Kayu ini merupakan kayu kelas satu yang banyak diolah menjadi furniture berkelas. Jenis furniture ini pun sangat diminati oleh penduduk mancanegara sehingga permintaan eksport selalu meningkat dari tahun ke tahun. Warna kayu jadi adalah coklat muda, coklat kelabu hingga coklat tua kemerahan. Sekalipun keras dan kuat kayu ini mudah dipotong dan dibentuk. Agar keindahan serat dan urat kayu terlihat alami, finishing nya bisa menggunakan politur, melamik atau PU (polyurethane).
b. Kayu Sungkai Kayu sungkai kini semakin popular penggunaannya sebagai pengganti kayu jati yang mahal. Seratnya lebih lunak dan warnanya pun lebih terang dari kayu jati. Kayu sungkai cocok untuk furniture dalam ruangan. Walaupun harganya lebih murah dari kayu jati tapi masih lebih mahal dari pada kayu nyatoh
c. Kayu Nyatoh Kayu nyatoh biasa disebut kayu jati muda yang banyak terdapat di propinsi Riau. Serat kayunya berwarna coklat muda dengan guratan yang khas. Kayu ini juga tahan terhadap serangan rayap dan tahan lama
d. Kayu Mahoni Kayu mahoni (mahogany) termasuk kayu tropis yang banyak dipakai di Eropa untuk dijadikan bahan mebel, karena dominannya dahulu di Inggris pernah dikenal ‘jaman mahoni’ karena dipakai sebagai bahan untuk semua jenis mebel. Kayu mahoni banyak terdapat di Asia Tenggara, Afrika dan Amerika tengah
Kayu Lapis Kayu lapis merupakan kayu olahan yang biasa kita kenal dengan sebutan tripleks atau mutipleks. Kayu lapis dibentuk dari beberapa lembaran kayu yang direkatkan dengan tekanan tinggi. Ketabalanya bervariasi dari mulai 3 mm, 4 mm, 9 mm dan 18 mm dan luasannya 244 x 122 cm. Ketebalan plywood menentukan kekuatan dan kestabilannya. Jenis kayu ini paling banyak dipakai sebagai material pembuat kitchen set, lemari, meja, dan tempat tidur. Oleh karena plywood mempunyai permukaan polos dan tidak memiliki serat yang khas maka kadang perlu diberi pelapis tambahan seperti venner(irisan kayu tipis) PVC ataupun melaminto. Harga kayu lapis lebih murah dari kayu solid tapi lebih mahal dari kayu olahan lainnya
Block Board Blockboard merupakan potongan kayu kotak kecil- kecil ( sekitar 2.5 - 5 cm ) yang dipadatkan dengan mesin dan diberi pelapis venner di kedua sisinya sehingga menjadi sebuah lembaran menyerupai papan. Ketebalannya bisa 12 mm, 15 mm dan 18 mm dan luasannya sama dengan multipleks. Blockboard biasanya dibuat dari kayu lunak sehingga tidak sekuat plywood. Harganya pun sedikit dibawah plywood. Jenis block board yang banyak tersedia adalah teakblok (memakai lapisan venner kayu jati). Cukup baik untuk membuat rak, cabinet ataupun kitchen set
MDF (Medium Density Fireboard) MDF terbuat dari serbuk kayu halus dan bahan kimia resin yang direkatkan dan dipadatkan dengan suhu dan tekanan yang tinggi. Kayu yang dipakai biasanya diambil dari kayu sisa perkebunan ataupun bamboo. Ini membuat MDF lebih ramah lingkungan. Bentuknya berupa papan atau lembaran yan siap dipotong sesuai dengan kebutuhan. Versi yang lebih padat dan lebih kuat dikenal dengan HDF (High Density Fibreboard).
MDF MDF sangat fleksibel sehingga mudah dibentuk. Ukuran dan kekuatannyapun konsisten. Namun karena memakai bahan kimia resin, MDF lebih berat dari Plywood dan particle board. Di pasaran MDF memiliki jenis finishing yang sangat berfariasi dari cat kayu, venner, PVC, HPL ataupun paper laminate. Warna dan motifnya pun dapat dibuat sangat beragam Furniture yang memakai bahan MDF biasa dipakai untuk furniture praktis yang diproduksi masal oleh pabrik. Sistem knock down digunakan hampir di semua industry furniture dengan menggunakan dowel (batang kayu atau plastic kecil) atau connecting bolt yang membuat produk dapat dibongkar pasang dengan mudah
Particle Board Particle board terbuat dari partikel sisa pekerjaan kayu seperti serbuk gergaji, potongan kayu kecil, serpihan kayu dan bahan kimia resin yang direkatkan dengan tekanan tinggi dan kemudian dikeringkan. Prosesnya kurang lebih hampir sama dengan MDF hanya bahan MDF lebih halus dan seragam sedangkan partikel board lebih kasar dan tidak beraturan. Harga particle board paling murah diantara kayu olahan lainnya. Musuh terbesarnya adalah air sehingga mempunyai keterbatasan dalam pemakaiannya di rumah tangga. Jika bahan ini basah maka kekuatannya akan hilang. Selain itu particle board juga dapat melengkung jika menahan beban berat
Particle board Dalam proses finishingnya particle tidak bisa di cat atau di coating karena teksturnya yang kasar. Sehingga untuk menutupi permukaannya dipakai lapisan veneer, laminate atau fancy paper laminate yang direkatkan. Berhati hati juga karena partikel board tidak bisa digabungkan memakai paku atau sekrup biasa. Biasanya pabrik menggunakan semacan perekat atau sekrup khusus untuk menginstal furniture berbahan particle board.
Cacat Kayu Bagi produsen kayu, cacat kayu merupakan kerugian yang dapat menyebabkan penurunan harga kayu, meskipun demikian sebaiknya produsen tetap melindungi hak konsumen dengan membritahukan cacat kayu tersebut, mengingat resiko keruntuhan bangunan yang mengerikan dapat terjadi karena cacat kayu yang tidak diantisipasi sebelumnya.
Jenis – Jenis Cacat pada Kayu Cacat mata kayu Pengaruh mata kayu, yaitu mengurangi sifat keteguhan kayu, menyulitkan pengerjaan karena penampang mata kayu keras (pada mata kayu sehat), mengurangi keindahan permukaan kayu dan menyebabkan lubangnya lembaran-lembaran finir. Pecah dan belah Cacat ini mengakibatkan keteguhan tarik dan keteguhan tekan kayu berkurang yang disebabkan karena distribusi tegangan tidak merata pada saat kayu menahan beban, Kuat geser kayu turun yang disebabkan karena adanya pengurangan luas daerah yang menahan geseran
Cacat Kayu Pecah busur dan pecah gelang . Pengaruhnya dapat menyebabkan kuat tekan, kuat tarik dan kuat geser kayu menurun. Hati kayu rapuh Cacat ini biasanya terjadi pada kayu berdaun lebar yang menyebabkan kekuatan kayu turun dan menyulitkan pada saat proses pembuatan finir. Jamur penyerang kayu Cacat ini menyebabkan kayu rapuh sehingga kekuatannya turun kemudian patah secara mendadak bila diberi beban
Cacat Kayu Serangga Perusak kayu Cacatnya berupa lubang pada kayu yang menyebabkan kekuatan kayu turun dan mengurangi keindahan permukaan kayu. Lubang gerek dan lubang cacing laut Lubang yang disebabkan oleh serangga penggerek atau cacing laut. Pada umumnya menyerang kayu yang baru ditebang dan pada pohon yang masih tegak berdiri
Macam Penggunaan Kayu Bangunan (Konstruksi) Penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian tertentu tergantung dari sifat-sifat kayu yang bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan. Jenis-jenis kayu yang mempunyai persyaratan untuk tujuan pemakaian tertentu antara lain dapat dikemukan sebagai berikut : Bangunan (Konstruksi) Persyaratan teknis : kuat, keras, berukuran besar dan mempunyai keawetan alam yang tinggi. Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, cengal, giam, jati, kapur, kempas, keruing, lara, rasamala. Veneer biasa Persyaratan teknis : kayu bulat berdiameter besar, bulat, bebas cacat dan beratnya sedang. Jenis kayu : meranti merah, meranti putih, nyatoh, ramin, agathis, benuang
Manfaat Veneer mewah Persyaratan teknis : disamping syarat di atas, kayu harus bernilai dekoratif. Jenis kayu : jati, eboni, sonokeling, kuku, bongin, dahu, lasi, rengas, sungkai, weru, sonokembang. Perkakas (mebel) Persyaratan teknis : berat sedang, dimensi stabil, dekoratif, mudah dikerjakan, mudah dipaku, dibubut, disekrup, dilem dan dikerat. Jenis kayu : jati, eboni, kuku, mahoni, meranti, rengas, sonokeling, sonokembang, ramin
Manfaat Lantai (parket) Persyaratan teknis : keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah dipaku dan cukup kuat. Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bintangur, bongin, bungur, jati, kuku. Bantalan Kereta Api Persyaratan teknis : kuat, keras, kaku, awet. Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bedaru, belangeran, bintangur, kempas, ulin. Alat Olah Raga Persyaratan teknis : kuat, tidak mudah patah, ringan, tekstur halus, serat halus, serat lurus dan panjang, kaku, cukup awet. Jenis kayu : agathis, bedaru, melur, merawan, nyatoh, salimuli, sonokeling, teraling
Manfaat Alat Musik Persyaratan teknis : tekstur halus, berserat lurus, tidak mudah belah, daya resonansi baik. Jenis kayu : cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi, eboni. Alat Gambar Persyaratan teknis : ringan, tekstur halus, warna bersih. Jenis kayu : jelutung, melur, pulai, pinus. Tong Kayu (Gentong) Persyaratan teknis : tidak tembus cairan dan tidak mengeluarkan bau. Jenis kayu : balau, bangkirai, jati, pasang
Manfaat Tiang Listrik dan Telepon Persyaratan teknis : kuat menahan angin, ringan, cukup kuat, bentuk lurus. Jenis kayu : balau, giam jati, kulim, lara, merbau, tembesu, ulin. Patung dan Ukiran Kayu Persyaratan teknis : serat lurus, keras, tekstur halus, liat, tidak mudah patah dan berwarna gelap. Jenis kayu : jati, sonokeling, salimuli, melur, cempaka, eboni. Korek Api Persyaratan teknis : sama dengan persyaratan veneer, cukup kuat (anak korek api), elastis dan tidak mudah pecah (kotak). Jenis kayu : agathis, benuang, jambu, kemiri, sengon, perupuk, pulai, terentang, pinus
Manfaat Pensil Persyaratan teknis : BJ sedang, mudah dikerat, tidak mudah bengkok, warna agak merah, berserat lurus. Jenis kayu : agathis, jelutung, melur, pinus. Moulding Persyaratan teknis : ringan, serat lurus, tekstur halus, mudah dikerjakan, mudah dipaku. Warna terang, tanpa cacat, dekoratif. Jenis kayu : jelutung, pulai ramin, meranti dll
Manfaat Perkapalan Lunas Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, tahan binatang laut. Jenis kayu : ulin, kapur. Gading Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut. Jenis kayu : bangkirai, bungur, kapur. Senta
Pembungkus as baling-baling Persyaratan teknis : liat, lunak sehingga tidak merusak logam. Jenis kayu : nangka, bungur, sawo. Popor Senjata Persyaratan teknis : ringan, liat, kuat, keras, dimensi stabil. Jenis kayu : waru, salimuli, jati.
Kulit Persyaratan teknis : tidak mudah pecah, kuat, liat, tahan binatang laut. Jenis kayu : bangkirai, bungur, meranti merah. Bangunan dan dudukan mesin Persyaratan teknis : ringan, kuat dan awet, tidak mudah pecah karena getaran mesin. Jenis kayu : kapur, meranti merah, medang, ulin, bangkirai.
Konstruksi Kayu Sistem panel, mebel dengan bentuk dasar kotak seperti lemari dan meja dibuat dari penggabungan panel dengan posisi vertikal dan horisontal. Sistem sambungan dapat menggunakan dowel dan sekruf dan baut. (meja, lemari dll) Sistem built-in, merupakan sistem konstruksi yang ditanam pada dinding ruangan sebagai bagian pokok struktur sehingga menjadi bagian dari dinding ruangan. Alat bantu berupa fisher, berupa sekruf dengan tambahan penguat (lemari display, kitchen set, lemari dll) Sistem sambungan kayu, menggunakan alat bantu seperti dowel, fisher, sekruf knock down dll
Finishing Finishing adalah istilah proses produksi pada bagian akhir yaitu pengecatan atau pelapisan permukaan yang berfungsi melindungi kayu dari cuaca dan perlakuan pemakaian. Pelapisan (laminasi) pada permukaan kayu disesuaikan dengan karakter kayu yang berserat. Tahapan finishing untuk menghasilkan warna alami (natural melamic) adalah : 1. wood filler, berfungsi mengisi celah pada permukaan kayu dan memunculkan karekter/alur serat kayu 2. wood stain, melapiskan zat warna pada permukaan kayu 3. sending sealer, melapisi permukaan kayu untuk proses ampelas
Finishing 4. Melamic lacquer, bahan pelapis permukaan kayu transparan 5. doff (redup) atau gloss (mengkilap), jenis pelapis permukaan. Dengan teknologi kimia dapat pula dibuat finishing yang menyerupai wasrna alami atau warna tiruan yaitu : 1. Pengecatan, pengecatan terbaik adalah dengan sistem baked atau oven 2. plastic coating, permukaan dilapisi plastik 3. electro-plating (disepuh), melalui proses elektrolitik dengan bahan yang biasa dipakai adalah kromium. Tampak permukaan dapat berbentuk mengkilap, bening seperti cermin, bergaris seperti ramput, dll 4. anodizing, biasanya digunakan untuk bahan alumunium
TERIMA KASIH Ir. Sri Utami, MT.