KAJIAN AWAL USULAN PEMBANGUNAN KANAL PANTAI TIMUR SUMATERA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Iis S. Rahmi, S.Pd.
Advertisements

POTENSI DAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN MAMBERAMO - IRIAN JAYA
Contoh Kasus Pantai Utara Jakarta
ANTARA STRATEGI REDUKSI DAN ADAPTASI DI BIDANG PELAYANAN PUBLIK
Pemanasan Global Disusun oleh: Habibatur Rohmah Layung Sekar P.
Pengembangan Jaringan Kereta Api
KAWASAN ASIA TENGGARA.
Status Kepemlikan/Konsum si Kepemilkan/Konsum si Bersifat Excludable Kepemilkan/Konsum si Bersifat Non- Excludable Kepemilkan/Konsum si Bersifat Rivalitas/
Rapat Pansus III Dewan Sumber Daya Air Nasional
GAMBARAN UMUM KOTA BANJARMASIN
DAMPAK KENAIKAN MUKA AIR LAUT PADA KOTA-KOTA PANTAI DI INDONESIA
Dr. Ir. Heru Purboyo Hidayat P, DEA
KONDISI FISIK  Luas dataran total ± 150 KM² pada ketinggian M (DPL)  Kemiringan tanah rata-rata 0-5º ke arah Barat  Ketinggian tanah berkisar.
PERUBAHAN UU NO. 24 TAHUN 1992 DAN PENYUSUNAN RTRW PULAU DALAM RANGKA MENINGKATKAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN Oleh Direktur Jenderal Penataan Ruang Departemen.
oleh : Ir. Ruchyat Deni Dj., M.Eng Direktur Penataan Ruang Nasional
Klasifikasi tata guna lahan
KOTA MAKASSAR Terletak dekat garis khatulistiwa
Kesesuaian lahan dan penentuan lokasi kawasan budidaya
Perencanaan Tata Guna Lahan
SEMINAR DAMPAK PENINGKATAN MUKA AIR LAUT PADA KOTA-KOTA PANTAI DI INDONESIA Maret 2001 TOPIK KEMAMPUAN ADAPTASI KOTA KAWASAN PANTAI KEMUNGKINAN BENTUK.
PENYUSUNAN RTRW KECAMATAN SANDARAN BERBASIS MASYARAKAT
DAMPAK KENAIKAN MUKA AIR LAUT PADA KOTA-KOTA PANTAI DI INDONESIA
LAHAN KERING NTT Kelompok 1: D. Handrieka P Sigid Pambudi Aan Yuli W
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN AIR MINUM
PERAN PRASARANA DAN SARANA DASAR PERKOTAAN DALAM PERENCANAN KOTA
KERAGAMAN KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI INDONESIA
AGENDA KERJA PEMERINTAH PROVINSI RIAU
1 Pertemuan 25 Reservoir dan DAM Matakuliah: S0634/Hidrologi dan Sumber Daya Air Tahun: 2006 Versi:
PENGELOLAAN DAS TERPADU
KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERENCANAAN PEMANFATAN LAHAN; ZONASI LAHAN & PERWILAYAHAN KOMODITAS
PENATAAN RUANG VISI: Tercapainya pengaturan pemanfa-tan ruang yg berkualitas untuk mewujudkan keterpaduan penggunaan sumberdaya dlm kerangka Pemb Nasional.
ADAPTASI.
Tipologi perkembangan daerah pantai/pesisir
Seiring dengan makin intensifnya global warming, maka intensitas extreme event seperti El Niño dan La Niña, yang biasa disebut ENSO (El.
DANA ALOKASI KHUSUS 2008 “Kebijakan dan Mekanisme Alokasi”
KONSERVASI LANSKAP : BENTANG ALAM EKOSISTEM PESISIR DAN PULAU KECIL
31 Januari 2012 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN DRAINASE LINGKUNGAN
TATA GUNA LAHAN & Transportasi
KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN
Pemanfaatan Sumber Daya ALAM
GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA oleh LIA YULIYANTI
SELAMATKAN PESISIR KITA SELAMATKAN TELUK LAMPUNG
MGMP Geografi Kota Malang
KEGUNAAN, JENIS, TAHAPAN AMDAL
BALADA TAMBAK UDANG DI LAMPUNG TIMUR
BALADA TAMBAK UDANG MENGENAI PENDIDIKAN MASYARAT
Posisi Pedoman Umum Pembangunan Kota Baru dengan Rencana Tata Ruang
PENATAAN RUANG DESA PANTAI
Dikutip dari berbagai sumber
Fatmawati Outline Definisi-Definisi Pola Ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk.
Ahmad Waris Maulana Rara Dwi Noviarti Riski Wahyudi REKLAMASI PANTAI.
KEADAAN ALAM INDONESIA
Oleh: Risyana Hermawan
STIEPAR YAPARI AKTRIPA BANDUNG
FORMAT BAGIAN UTAMA SKRIPSI
PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN KAWASAN BERBASIS KOMODITI PALA
Pengelolaan drainase.
Hasil Permodelan Tahap II
PENGELOLAAN DAS TERPADU
Pengertian (1) Struktur Ruang Tata Ruang Pola Ruang
POLA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SALURAN DRAINASE Studi kasus : Perumahan Pondok Ungu Permai, Kelurahan Kaliabang Tengah,
PENATAAN RUANG 14/01/ :10.
PENYUSUNAN Rencana Detail Tata Ruang PUSAT IBUKOTA KARANG BARU DAN KOTA KUALA SIMPANG Tahun 2018 – 2038.
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
Pusat Pembangunan Wilayah Nama kelompok:  Agustio (1)  Matthew (23)  Rayhan (31)  Samuel (33)
PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR TERPADU
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
Transcript presentasi:

KAJIAN AWAL USULAN PEMBANGUNAN KANAL PANTAI TIMUR SUMATERA JANUARI 2002 Unpublished paper DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH

SKEMATIK PENGEMBANGAN KANAL TIMUR SUMATERA Outlet Way Seputih Kawasan Budidaya (Produksi) Kawasan Andalan Rencana Kanal Jalaan Arteri lintas Timur Dumai Teluk Dalam Palembang Pekanbaru S. Batanghari S. Indragiri S. Kampar S. Siak S. Musi Kuala Enok Rengat Jambi S. Rokan S. Asahan Tembilahan Kuala Tungkal Tanjung Balai Labuhan Bilik Kampung Melayu Bagan Si Api-api Bengkalis Sungsang Sungai Pakning Siak Indrapura Sungai Guntung Kampung Laut Muara Sabak Karang Agung Nipah Panjang Kawasan Lindungl SKEMATIK PENGEMBANGAN KANAL TIMUR SUMATERA

I. LATAR BELAKANG PANTAI TIMUR PULAU SUMATERA MERUPAKAN KAWASAN YANG POTENSIAL UNTUK DIKEMBANGKAN, MERUPAKAN DAERAH PERKEBUNAN, KEHUTANAN, PERTANIAN TANAMAN PANGAN, KAWASAN LINDUNG DAN BUDIDAYA PANTAI/ PERIKANAN. MEMPUNYAI KEDUDUKAN YG. STRATEGIS, SEBAGAI FRONTIER YG. BERHADAPAN LANGSUNG DENGAN PASAR GLOBAL KENDALA PEMBANGUNAN JARINGAN JALAN DARAT DISEBABKAN OLEH KONDISI TANAH YANG SULIT UNTUK KONSTRUKSI JALAN, BELUM MEMADAINYA PRASARANA TRANSPORT, TERUTAMA UNTUK MENGANG-KUT PRODUK-PRODUK PERTANIAN, KEHUTANAN DAN SUMBER-SUMBER DAYA ALAM LAINNYA. DIPERLUKAN ALTERNATIF PENYEDIAAN PRASARANA TRANSPORT TERUTAMA UNTUK MENGANGKUT PRODUK-PRODUK PERTANIAN, KEHUTANAN DAN SUMBER DAYA ALAM LAINNYA KELUAR KAWASAN (EKSPORT) ATAU ANTAR WILAYAH. PADA SAAT INI DIUSULKAN PEMBANGUNAN KANAL SEPANJANG + 1.500 KM DARI TANJUNG BALAI (ASAHAN) SAMPAI WAY SEPUTIH PROPINSI LAMPUNG, DENGAN LEBAR DASAR SALURAN 60 METER, KEDALAMAN 4 - 10 METER. PEMBANGUNAN KANAL TSB. MEMPUNYAI DAMPAK TERJADINYA PERUBAHAN STRUKTUR DAN POLA RUANG KAWASAN.

II. TUJUAN PENGKAJIAN MENGIDENTIFIKASI ASPEK-ASPEK PENTING DAMPAK PEMBANGUNAN KANAL PANTAI TIMUR SUMATERA THD. STRUKTUR DAN POLA TATA RUANG KAWASAN, PERMASALAHAN DAN PELUANG SERTA, SERTA USULAN-USULAN PERENCANAAN-NYA. KAJIAN INI TIDAK MEMBERIKAN JUSTIFIKASI TENTANG KELAYAKAN PEMBA-NGUNAN KANAL TERSEBUT, NAMUN HANYA MEMBERIKAN GAMBARAN UMUM DAMPAK DARI PEMBANGUNAN KANAL TERUTAMA TERHADAP TATA RUANG YANG DITINJAU DARI ASPEK PENGEMBANGAN SOSIAL-EKONOMI DAN BUDAYA, DAMPAK LINGKUNGAN, DAN ASPEK TEKNIS. STUDI YANG SUDAH ADA: 1. STUDI PERENCANAAN UMUM KANALISASI PESISIR TIMUR PULAU SUMATERA (ZONA ASAHAN-BATANGHARI), PT. BWK, MARET 1995 2. STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN SALURAN (KANALISASI) UNTUK TRANSPORTASI AIR, PENGENDALI BANJIR, DAN REKLAMASI RAWA PERKEBUNAN DI RIAU (ZONA KAMPAR-INDRAGIRI), PT. BWK MARET 1994 3. THE STUDY ON THE INTEGRATED DEVELOPMENT PLAN FOR THE NORTHERN PART OF SUMATERA, JICA, MARCH 1993 4. THE STUDY ON THE INTEGRATED DEVELOPMENT PLAN FOR THE SOUTHERN PART OF SUMATERA, JICA MARCG 1992.

METODA PENDEKATAN KAJIAN AWAL PEMBANGUNAN KANAL SUMATERA TIMUR Meningkatnya Aksesibilitas Kawasan Prubahan Penggunaan Lahan Berkembang Pusat-Pusat Pertumbuhan lama/baru Perluasan Kawasan Produktif Perubahan Struktur dan Pola Sistem Kota PENATAAN RUANG/ PENGEMB. WIL. ASPEK SOS-BUD-EKO Terpisah hubungan sosial-ekonomi antar kawasan Meningkatnya aktivitas masyarakat Adaptasi budaya transport darat ke air TANPA PEMBANGUNAN KANAL Perubahan Ekosistem Rawa Perubahan Tata Air/Perubahan Pola Sungai PERUBAHAN LINGKUNGAN Peningkatan Endapan Pendangkalan Rawa/Reklamasi Gangguan terhadap Pergerakan Fauna Peningkatan Erosi Banjir KAWASAN PANTAI TIMUR SUMATERA POLA TRANSPORT Initial Cost perubahan moda transport Perlu pembangunan jembatan ASPEK TEKNIS Tingginya biaya Operational dan Pemeliharaan

III. GAMBARAN SPESIFIK PANTAI TIMUR SUMATERA. LOKASI : BAGIAN UTARA DIBATASI OLEH SUNGAI ASAHAN (KOTA TANJUNG BALAI), SEBELAH SELATAN WAY SEPUTIH (LAMPUNG), SEBELAH TIMUR LAUT SELAT MALAKA /LAUT JAWA, SEBELAH BARAT PADA GARIS KETINGGIAN 25 METER. KAWASAN INI MERUPAKAN FRONTIER YANG BERHADAPAN LANGSUNG DENGAN PASAR GLOBAL IKLIM/CURAH HUJAN : TROPIS BASAH, HUJAN SEPANJANG TAHUN DENGAN INTENSITAS CURAH HUJAN ANTARA 1500 - 3000 MM/TAHUN. BENTANG ALAM : KAWASAN PANTAI TIMUR SUMATERA MERUPAKAN DAERAH DATAR, SEBAGIAN BESAR MERUPAKAN RAWA SISTEM SUNGAI : SEMUA SUNGAI YANG MENGALIR DI KAWASAN TIMUR SUMATERA ADALAH UNPERENIAL (MENGALIR SEPANJANG TAHUN) & BISA DILAYARI, BERHULU DI BUKIT BARISAN. POLA DAN STRUKTUR RUANG: PENGGUNAAN TANAH : HAMPIR SEBAGIAN DARI KAWASAN INI MERUPAKAN KAWASAN-KAWASAN LINDUNG LAHAN BASAH/HUTAN RAWA. USAHA EXPLOITASI LAHAN SUDAH CUKUP INTENSIF DALAM BENTUK USAHA PERTANIAN TANAMAN PANGAN (PASANG SURUT), PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN. SISTEM PERMUKIMAN/PUSAT-PUSAT PELAYANAN : KONDISI GEOMORFOLOGI SANGAT SIGNI-FIKAN MEMPENGARUI POLA PERMUKIMAN DI KWS. INI. PADA UMUMNYA KOTA-KOTA BESAR TUMBUH JAUH KE ARAH DARATAN SEPERTI PEKANBARU, RENGAT, JAMBI DAN PALEMBANG, SEDANGKAN KOTA-KOTA SEPERTI TANJUNG BALAI, TEMBILAHAN, KUALA ENOK, DUMAI, KUALA TUNGKAL & KOTA-KOTA KECIL PD. UMUMNYA TERLETAK DI TEPI PANTAI ATAU MUARA. SISTEM JARINGAN TRANSPORT : SUMATERA BAGIAN TIMUR MERUPAKAN KAWASAN YANG RELATIF TERTINGGAL DALAM MENYEDIAAN PRASARANA TRANSNPORT, YANG DISEBABKAN OLEH KONDISI ALAM YANG SEBAGAIN MERUPAKAN DAERAH RAWA.

PERMASALAHAN PADA LINGKUP PULAU, PERTUMBUHAN SUMATERA BAGIAN BARAT TERTINGGAL DARI SUMATERA BAGIAN TIMUR. PEMBANGUNAN KANAL DI BAGIAN TIMUR SUMATERA PADA DASARNYA AKAN SEMAKIN MEMPERTAJAM KESENJANGAN ANTAR BARAT DAN TIMUR. DENGAN DIBANGUNNYA SALURAN KANAL SEPANJANG 1 500 KM AKAN MEMBELAH KAWASAN MENJADI DUA KAWASAN YANG TERPISAH. PERUBAHAN INI JUGA AKAN MEMISAHKAN HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT. PERSAINGAN MODA ANGKUTAN ANTARA ANGKUTAN DARAT DAN AIR. APABILA ANGKUTAN DARAT LEBIH EFFISIEN MAKA FUNGSI KANAL SEBAGAI PRASARANA TRANSPORT AKAN MENURUN & TIDAK TERBENTUK SIMPUL-SIMPUL PUSAT PELAYANAN PERUBAHAN LAND USE SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN EKOSISTEM RAWA. SEBAGAIMANA DIKETAHUI BAHWA LAHAN BASAH MERUPAKAN EKOSISTEM YANG RENTAN AKAN PERUBAHAN. PEMBANGUNAN KANAL TERSEBUT TENTU AKAN MENGUBAH EKOSISTEM RAWA, POLA ALIRAN/GENANGAN, PENGENDAPAN, PERUNTUKAN LAHAN. . KANAL AKAN MEMOTONG JARINGAN JALAN YANG ADA, DIPERLUKAN JEMBATAN-JEMBATAN SELAIN JUGA JEMBATAN-JEMBATAN BARU UNTUK MENGHUBUNGAN PERMUKIMAN YANG TERPISAH. KEMUNGKINAN SALURAN TIDAK DAPAT DIBANGUN MENERUS, TERGANTUNG KETERKAITAN ANTAR SUNGAI.

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PEMBANGUNAN KANAL TERHADAP TATA RUANG DAMPAK POSITIP DAMPAK NEGATIF Tertingkatnya aksesibilitas Kawasan, akibat pem- bangunan kanal sebagai prasarana transport Terjadi ekstensifikasi lahan pertanian, akibat ke - mudahan pencapaian ke lahan-lahan pertanian Tumbuh pusat-pusat permukiman baru, teruta- ma persimpangan & tempat perpindahan moda. Tersedianya Sumber Daya Air dan terjaminnya suplesi air antar sungai Terkendalinya Banjir Kemudahan angkutan produk-produk pertanian dan kehutanan. Terpisahnya hubungan sosial-ekonomi masy. disebabkan oleh kanal sbg. pembatas hubu – ngan transporta dan komunikasi. Perubahan Ekosistem Kawasan, yg. berakibat berkurangnya kawasan lindung, preservasi dan dan terganggunya ruang gerak fauna dan sistem ekologi lainnya. Peningkatan Endapan terutama pada saat kon- struksi,karena buangan konstruksi yang bera- kibat terjadi pendangkalanan pd. bagian hilir sungai. Meningkatkan biaya perubahan moda trans- port Perlunya hubungan jembatan-jembatan yang menghubungkan dua kawasan, simpul-simpul jasa. Terjadi perubahan orientasi pusat-pusat pela- yanan yang semula berorientasi ke laut akan beralih ke darat/kanal. Terjadi kompetisi moda transport antara jalan darat dan jalan air/kanal.

ISUE-ISUE STRATEGIS PENGEMBANGAN KANAL PENATAAN RUANG : DENGAN DIBANGUNNYA KANAL AKAN MEMICU PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG DAN PERTUMBUHAN PUSAT-PUSAT PELAYANAN TERUTA-MA PADA INTERSECTION/INTERMODA JARINGAN TRANSPORT. SEKALIGUS PERKEMBANGAN INI AKAN MENGUBAH ORIENTASI KAWASAN YANG SEMULA KE KOTA-KOTA KECIL YANG ADA AKAN BERALIH PADA PUSAT-PUSAT PELAYANAN DI SEPANJANG KANAL. PERLU PERHATIAN PENANGANAN AKIBAT TERPISAHNYA KETERKAITAN SOSIAL EKONOMI YANG DIBELAH OLEH BANGUAN KANAL YANG MEMBAGI KAWASAN TIMUR SUMATERA TERSEBUT MENJADI DUA BAGIAN YANG TERPISAH. PERLU PERHATIAN DALAM KETERPADUAN PENGEMBANGANNYA DIMANA KEBI-JAKAN PULAU SUMATERA DIARAHKAN UNTUK MENGEMBANGKAN KETERKAITAN POROS BARAT DAN TIMUR MELALUI PENGEMBANGAN SABUK TENGAH (PENING-KATAN AKSES BARAT-TIMUR) LINGKUNGAN : KAWASAN DATAR DAN BERRAWA MERUPAKAN KAWASAN YANG RENTAN AKAN PERUBAHAN LINGK. OLEH KARENA ITU SEGALA BENTUK-BENTUK USA- HA BUDIDAYA DAN EKSPLOITASI KAWASAN PERLU DILAKUKAN SECARA HATI-HATI AGAR TIDAK TERJADI PERUBAHAN LINGKUNGAN SECARA DRASTIS.

TRANSAKSI PRODUK : PERLU PENGKAJIAN YG. LEBIH DLM TRANSAKSI PRODUK : PERLU PENGKAJIAN YG. LEBIH DLM. MENGENAI POLA TRANSAKSI ANTARA KAWASAN & KELUAR KAWASAN UTK. MELIHAT POLA TRANSPORTASI DI WILAYAH STUDI. PRASARANA WILAYAH : PERLUNYA PENYEDIAAN PRASARANA YANG MENGHUBUNGAN KAWASAN-KAWASAN YANG TERPISAH OLEH SALURAN KANAL DALAM BENTUK JEMBATAN-JEMBATAN ANTARA KAWASAN, JALAN PENGUMPUL DAN OFF FARM ROAD. POLA ALIRAN SUNGAI : PERLU DILAKUKAN PENGAMATAN YANG CERMAT, TERUTAMA UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK SUNGAI DAN KETERHUBUNGAN ANTAR SUNGAI. BERTAHAP : PERLU PEMIKIRAN BAHWA PEMBANGUNAN DILAKUKAN SECARA BERTAHAP SESUAI DENGAN PRIORITAS PENGEMBANGAN DAN HUBUNGAN HIDROOROLOGI ANTARA SUNGAI. PEMBEBASAN TANAH : PERLU PEMBEBASAN LAHAN SELUAS 125 M X 1.500.000 M= 187.500.000 M2.

K E S I M P U L A N DAN REKOMENDASI PEMBANGUNAN KANAL SEHARUSNYA DILAKUKAN MELALUI PENDEKATAN YANG MENYELURUH DAN TERPADU MELALUI PENATAAN RUANG, DALAM ARTI PERLU MEMPERHATIKAN SISTEM PUSAT-PUSAT PERMUKIMAN/PELAYANAN, SENTRA-SENTRA PRODUKSI, INTEGRASI DENGAN SISTEM DAN EXISTENSI JARINGAN TRANSPORTASI YANG ADA, ASPEK LINGKUNGAN SERTA DAMPAK SOSIAL-BUDAYA DAN EKONOMI KANAL SEHARUSNYA TIDAK HANYA BERFUNGSI SBG. PRASARANA TRANSPORTASI SAJA, NAMUN MEMPUNYAI FUNGSI-FUNGSI YANG LAIN (MULTIFUNGSI) SEBAGAI LONG STORAGE, PENGENDALI BANJIR, PERIKANAN, PARIWISATA, FUNGSI IRIGA-SI DAN FUNGSI LAINNYA. PENGEMBANGAN KAWASAN SEPANJANG KANAL PERLU MEMPERHATIKAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN YANG ADA BAIK DARI TINGKAT NASIONAL (RTRWN), PULAU DAN PROPINSI SEPERTI INTEGRASI DENGAN PENGEMBANGAN KAWASAN-KAWASAN ANDALAN, PUSAT-PUSAT PENGEMBANGAN WILAYAH (PKN,PKW DAN PKL), PELABUHAN-PELABUHAN. PEMBANGUNAN KANAL PERLU DILAKUKAN SECARA HATI-HATI, SEHUBUNGAN EKOSISTEM RAWA MERUPAKAN EKOSISTEM YG. RENTAN DAN KAYA AKAN BIOTA

APABILA PROGRAM INI TETAP DILANJUTKAN, HARUS DILAKUKAN STUDI YANG KOMPREHENSIVE DAN MENGIKUTI AZAS PERENCANAAN YANG MANTAP, DIMULAI DARI STUDI IDENTIFIKASI, RECONAISANCE, MASTERPLAN, PRE FS, FS, DED SAMPAI APPRAISAL.

SKEMATIK RENCANA KANAL TIMUR SUMATERA S Siak PEKANBARU Kampung Melayu Siak Indrapura Kuala Enok JAMBI PALEMBANG Kotabumi Karang Agung BANDAR LAMPUNG Prabumulih Metro Dumai S Asahan S Kampar S Indragiri S Gangsal S Musi Teluk Dalam S W. Seputih S Batanghari Kisaran Kuala Tungkal Rengat Pelabuhan/Outlet Jalan Kolektor Sungai Kawasan Lindung Rencana Alignment Kanal S Rokan Tj.Balai Labuhan Bilik Bagan Si Api-api Bengkalis Sungai Guntung Sungai Pakning Muara Sabak Tj. Kenam Nipah Panjang Sunsang Sungai Buntu Tembilahan Jalan Arteri Kawasan Andalan SKEMATIK RENCANA KANAL TIMUR SUMATERA

POLA PEMANFAATAN RUANG P. SUMATERA DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG DIREKTORAT PENATAAN RUANG WILAYAH BARAT Rencana Pembangunan Kanal Timur Sumatera