Dian Indira Fakultas Sastra Unpad 2006 Textlinguistik sebagai Alternatif Penerapan LFS dalam Pengajaran Bahasa Jerman Dian Indira Fakultas Sastra Unpad 2006
Textlinguistik/TL (bhs. Jerman) – discourse analysis (bhs Textlinguistik/TL (bhs. Jerman) – discourse analysis (bhs. Inggris) – analisis wacana Textlinguistik merupakan bidang kajian relatif baru dalam penelitian linguistik. Perkembangan historis : - (1937) Firth; dianggap penggagas ( fungsional)- bahwa konteks situasi perlu menjadi aspek yang diteliti, namun saat itu penekanan pada segi struktur lebih berpengaruh. -(1952) Harris; dalam makalah berjudul “Discourse Analysis” mengupas tentang unsur linguistik dan hubungan teks dengan situasi sosial.
- terbitan tentang ; analisis struktur wacana, analisis film dsb. 1960-an dianggap asal usul analisis wacana modern; - terbitan tentang ; analisis struktur wacana, analisis film dsb. - eksplorasi dgn disiplin ilmu lain; Pragmatik, Psikolinguistik, Sosiolinguistik dsb. 1970-an - Labov ; analisis bentuk percakapan - Austin, Grace & Searle ; speech acts Dengan perkembangannya yang cukup panjang, analisis wacana mulai dianggap sebagai bidang kajian tersendiri.
- Analisis wacana di Inggris banyak dipengaruhi M. A. K - Analisis wacana di Inggris banyak dipengaruhi M.A.K. Halliday ( tata bahasa sistemik ), yang menekankan fungsi sosial bahasa dan struktur tematik serta struktur informasi (bandingkan Rani,2004). Teori ini dikenal sebagai teori sistemik fungsional, bersifat fungsional dalam interpretasinya tentang teks, sistem dan unsur dari struktur linguistik, yang dibandingkan dengan penggunaan bahasa yang sebenarnya. (bandingkan Tomosowa, 1994)
tuntutan pengajaran bahasa saat ini : - Kompetensi - tuntutan stakeholders - tingginya konkurensi Bagaimana pengajaran linguistik yang paling tepat ? Gambaran pengajaran linguistik di beberapa program studi di Fakultas Sastra Unpad, di samping mata kuliah linguistik dasar; morfologi, sintaksis, semantik, fonologi/fonetik, serta metode penelitian linguistik, dan seminar linguistik.
- PS Sastra Indonesia: a. wacana b. kapita selekta linguistik - PS Sastra Sunda : a. analisis wacana b. sosiolinguistik - PS Sastra Rusia : a. Kapita selekta morfologi bhs. Rusia b. Kapita selekta sintaksis bhs. Rusia c. Kapita selekta semantik bhs. Rusia d. Kapita selekta fonologi bhs. Rusia - PS Sastra Jerman : a. Textlinguistik I & II b.Trends in der Linguistik I & II - PS Sastra Inggris : a.Discourse Analysis I & II b. Pragmatic c. Psycholinguistic d. Sosiolinguistic
Tingkat kemahiran apakah yang harus dimiliki ? Apakah memang analisis wacana tingkat kebutuhannya paling relevan, ataukah pragmatik, psycholinguistic, atau Trends in der Linguistik ? Perlukah cabang-cabang kajian linguistik ini dikemas dalam bentuk lain sehingga tercapai linguistik fungsional sistemik ?
Dalam pembahasan mengenai analisis wacana perlu dipahami pengertian wacana terlebih dahulu. a. satuan bahasa yang paling besar yang digunakan dalam komunikasi(Rani dkk, 2004) b. may be spoken or writen, prose or verse dialogue or monologue. It may be anything from a single proverb to a shole play, from a momentary cry for help to an all-day discussion on a committee. A text is a unit of language in use. It is not a gramatical unit, like a clause or sentence; and it is not defined by its size (Halliday & Hasan, 1976) c. menitikberatkan pada hasil rekaman kebahasaan yang utuh dalam peristiwa komunikasi (bandingkan Djajasudarma, 2006)
- In der Textlinguistik dagegen bezieht sich der Begriff zunächst einmal auf mündliche und auf schiftliche sprachliche Einheiten (Linke, 1996) ‘Tekslinguistik berkaitan dengan kesatuan bahasa lisan dan tulis’ Dalam pembahasan Textlinguistik obyek berupa bahasa tulis.
Pendapat yang keliru bila mengatakan memahami teks cukup dengan memahami setiap kalimat yang ada. Teks merupakan satuan bahasa yang terlengkap & tertinggi dan mempunyai wujud walaupun bentuk bermacam-macam. Antar kalimat mengandung pertalian atau keterikatan yang kental & runtut, baik dalam bentuk maupun makna, dan juga mempunyai fungsi komunikasi. ada sesuatu yang mengikat kalimat-kalimat itu menjadi sebuah teks, dan yang menyebabkan orang pendengar atau pembaca mengetahui bahwa ia berhadapan dengan sebuah teks atau wacana bukan sebuah kumpulan kalimat melulu, tanpa ikatan (lihat Lubis, 1994) contoh : - anak kecil itu mengajakmu bermain. Di gurun pasir hampir tidak pernah hujan. Sekarang saya lapar. (bukan teks)
Pengertian Texlinguistik ; Analisis wacana merujuk pada upaya mengkaji pengaturan bahasa di atas kalimat atau di atas klausa, dan karenanya mengkaji satuan-satuan kebahasaan yang lebih luas, seperti pertukaraan percakapan atau teks tulis. Konsekuensinya, analisis wacana juga memperhatikan bahasa pada waktu digunakan dalam konteks sosial, dan khusunya interaksi atau dialog antarpenutur. (bandingkan Oetomo, 1993) Textlinguistik beschäftigt sich einerseits mit der Abgrenzung und Klassifizierung von Texten, fragt also danach, wie sich linguistisch die Grösse ‘Text’ genau bestimmen lässt und welche verschiedenen Typen von Texten es gibt. Andererseits untersucht die Texlinguistik den Bau und die Struktur von Texten, d.h. sie geht der Frage nach, welche sprachlichen Bauelemente Texte konstituieren, wie die einzelnen Elemente (z.B. Sätze, Textabschnitte) systematisch zusammenhängen und wie sie zu Texten verbunden werden. Tekslinguistik – klasifikasi teks – tipe-tipe teks - bangun dan struktur teks - elemen-elemen yg mengkonstruksi teks - sistemstis teks.
grammatische Textstruktur Secara singkat analisis wacana mecakup ; Kontext Textanalyse thematiche und grammatische Textstruktur Textfunktion
Textlinguistik; meliputi dua aspek analisis ; Linguistik non-linguistik Yang oleh Linke (1996) digambarkan dalam diagram sebagai berikut; Textoberflächenstruktur An Sprachmaterial gebunden Textkohäsion Texttiefenstruktur Erschlossene bzw. zu erschliessende konseptuelle Basis Textkohärenz
Kohesi (kohäsion) Pengertian ; kohesi adalah hubungan bentuk antarkalimat didalam satu wacana baik dalam secara strata gramatikal maupun dalam strata leksikal tertentu. (lihat Tarigan, 1987) Die Kohäsion bezieht sich auf die äußere Gestalt des Textes, auf z. B. Tempusformen, Pronomen oder Deiktika und damit tendenziell auf die Oberflächenstruktur, während sich die Textkohärenz auf den inhaltlichen Zusammenhang, die logische Form, bezieht. (Linke, 1996) Unsur Kohesi dalam bahasa Jerman (Kohäsionsmittel) ; a. Konnektive: Konjunktionen und Pronominaladverbien - Konjunktion: Ich weiss, dass ich nichts weiss. (dass = bahwa) - Pronominaladverb: Heute ist Freitag.Darüber freue ich mich. (Darüber = mengenai hal itu) b. Rekurrenz: Morgen kommt der Nikolaus. Vor dem Nikolaus hab ich Angst.)
c. Partielle Rekurrenz: Morphems), (Derivation) (Komposition) : : Zusammenhang", "zusammenhängend", "zusammenhanglosen" d. Pro-Formen: Pronomen, Adverbien, Pronominaladverbien - Mein Vater sitzt im Gefängnis. Er ist sehr einsam.) (Mein Vater = ayah saya, Er = dia ) e. Textdeixis: Ein bestimmter Artikel - `Ruth kommt nach Germersheim. Sie will hier die berühmte Universität besichtigen” f. Vorwissensdeixis: Ein bestimmter Artikel - Der Bauer bestellt ein Bier g. Situationsdeixis: zur konkreten Situation her, - Wir treffen uns morgen hier.‘Besok kita bertemu lagi di sini“ h. Substitution: Synonyme, Metaphern,Hyperonyme, und Hyponyme.
i. Tempus: - Als ich nach Hause kam, war niemand zu Hause. (als = ketika – bentuk lampau) j. Ellipse: - Ich will nach Hause. Ich auch.(Ich = saya; auch = juga) k. Explizite Textverknüpfung / Metakommunikation:
Koheren (Kohärenz) Pengertian; Koheren adalah pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan yang dikandungnya. (Tarigan, 1997) Kohärenz gibt an, in welcher Weise der Text in Rede bzw. Schrift inhaltlich zusammenhängt oder als zusammenhängend betrachtet wird. (teks – percakapan atau tulisan – berhubungan secara semantis )
Konzepte: 1. Isotopie, 2. Präsupposition, 3. Frames and Scenes 4. Thema – Rhema – Strukturierung 5. Assoziative Verknüpfung (berkaitan dengan pengetahuan tentang “dunia”)
Kendala dalam textlinguistik : koheren meskipun mahasiswa telah dibekali mata kuliah pengethuan kebudayaan Jerman. Contoh : Anna : Ich mach mal eben rasch die Küchentür zu. Die Milch ist übergelaufen “Pintu dapur akan segera saya tutup. Susunya mendidih.” Simpulan : - Textlinguistik membahas tidak saja hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan linguistik namun berkaitan pula dengan aspek-aspek non-linguistik - Kendala yang dihadapi pembelajar bahasa Jerman berupa aspek- aspek non-linguistik - Perlu dipertimbangkan pola pengajran linguistik yang sistemik fungsional untuk mencapai tingkat kemahiran.
Daftar Pustaka Cahyono, Bambang yudi. 1994. Kristal-kristal Ilmu Bahasa. Penerbit Universitas Airlangga. Malang Djajasudarma, T. Fatimah, 2006, Wacana Pemahaman dan Hubungan Anatarunsur, PT. Refika Aditama, Bandung Gross, Harrv, 1998, Einfűhrung in die Gemanistsche Linguistik, iudicium Verlag Gmbh, Műnchen Linke, Angelika et al, 1996, Studienbuch Linguistik, Max Niemeyer Verlag, Tűbingen
Lubis, A. Hamid Hasan, 1991, Analisis Wacana Pragnat, Angkasa, Bandung Oetomo, Dede, 1993, Pelahiran dan Perkembangan Analisis Wacana, Penerbit Karisma, Yogyakarta Tarigan, Pengajaran Wacana, Bandung: Angkasa, 1987 Tarigan, Wacana Persuasi: Sarana Strategis bagi Komunikasi Pembangunan, dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia, Bhratara Karya Aksara, Jakarta, 1987 Tomasowa, Francien Herlen, 1994, Analisis Klausa Bahasa Indonesia Pendekatan Sistematik M.A.K. Halliday, Lembaga Bahasa Unika Atma Jaya, Jakarta