PENYELEKSIAN KONDISI (PEMILIHAN)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pertemuan Ke-3 STRUKTUR PEMILIHAN.
Advertisements

CONDITION I (Tunggal – Ganda) IF - Then
PEMROGRAMAN PASCAL STATEMEN KENDALI.
Dasar Komputer & Pemrog 2 A minggu 4
Tipe data dan algoritma dasar
MATERI 8 CHOICE / PILIHAN.
Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Telkom Applied Science School MI1264 Dasar Algoritma dan.
Penyeleksian Kondisi Ery Setiyawan Jullev A.
PERTEMUAN 6 Algoritma Presented by : Sity Aisyah, M.Kom
Flow Control & Exception Handling
PENYELEKSIAN KONDISI PASCAL 7.0
Dasar-Dasar Komputer FKIP Prodi Matematika Univ. Muhammadiyah Gresik
Pemrograman JAVA (TIB09)
SELECTION STATEMEN KENDALI / PERCABANGAN
PERTEMUAN 4 Penyeleksian kondisi
Struktur Percabangan Komang Kurniawan W., M.Cs.
Ema Maliachi,S.Kom Percabangan Pertemuan ke-5.  Untuk membuat suatu halaman yang dinamis dan interaktif, perancang halaman Web membutuhkan perintah-perintah.
Algoritma Dasar Dalam membuat suatu program komputer, menyusun algoritma adalah langkah pertama yang harus dilakukan Dalam membuat algoritma dapat digunakan.
OPERASI MASUKKAN-KELUARAN
Kondisi (Pemilihan).
Bab 2 – b PERINTAH 2 B Percabangan. PERCABANGAN Tidak setiap baris program akan dikerjakan Hanya yang memenuhi syarat (kondisi) Syarat terdiri dari operand-operand,
*Operator - ARITMATIKA
2 JAM TEORI dan 1 jam praktek
Pemprograman Terstruktur 1
PERCABANGAN By Adnan Purwanto, S.Kom.
Pengulangan.
Algoritma & Pemrograman Chapter 6
PERULANGAN RISMAYUNI.
MODUL KE-9 PEMILIHAN.
Materi Kuliah 1. Pertemuan ke : 1 Pengenalan Komputer dan Pemrograman
TPI4202 e-tp.ub.ac.id Perulangan (Looping) Lecture 5.
ALGORITMA PEMROGRAMAN 2A
STRUKTUR DASAR ALGORITMA
Statement Control (if dan switch)
PERCABANGAN PADA PYTHON
IF … THEN …, IF … THEN … ELSE … CASE … OF …
Variabel dan Ekspresi Struktur Percabangan dan Struktur Perulangan
Percabangan/Pemilihan (Branching/Selection)
STRUKTUR DASAR ALGORITMA
Struktur Kontrol Keputusan
Perulangan (looping) Oleh: Sri Supatmi.
BAB 4 PERNYATAAN IF DAN CASE.
BAB 3 PERNYATAAN IF DAN CASE.
PERTEMUAN 5 PENYELEKSIAN KONDISI.
Algoritma Pemrograman
Perulangan(looping) Oleh: Sri supatmi,S.Kom.
Algoritma & Pemrograman 1
Algoritma dan Pemrograman
Algoritma Percabangan
AP2A Perulangan & Array PJ : Wawan Setiawan 07
Struktur Dasar Algoritma dan Runtunan
Algoritma & Pemrograman 1
PERCABANGAN DAN PERULANGAN
LOOPING / PERULANGAN FOR - DO WHILE - DO REPEAT - UNTIL
Seleksi.
STRUKTUR PERULANGAN.
PENYELEKSIAN KONDISI.
Struktur Pengambilan Keputusan
PERULANGAN.
Dasar-Dasar Komputer FKIP Prodi Matematika Univ. Muhammadiyah Gresik
Dasar-Dasar Pemrograman
Algoritma & Pemrograman Struktur Keputusan
Oleh: Abdul Haris Heryani
Pemrograman Repetisi pada Pascal Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
Dasar-Dasar Pemrograman
Konsep Bahasa Pemrograman I Operator
Pemrograman Repetisi pada Pascal Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
Dasar-Dasar Pemrograman
Dasar Pemrograman Percabangan Nurul Anisa Sri Winarsih, M. CS
CONDITION I (Tunggal – Ganda) IF - Then. Seleksi kondisi adalah proses penentuan langkah berikutnya berdasarkan proses yang terjadi sebelumnya. Bila kondisi.
Transcript presentasi:

PENYELEKSIAN KONDISI (PEMILIHAN) Kompetensi Dasar : 1. Mahasiswa mengenal macam-macam penyeleksian kondisi. 2. Mahasiswa mampu menggunakan penyeleksian kondisi berdasarkan kasus yang ada. Indikator : 1. Mahasiswa mampu menganalisa dan mencari satu atau lebih kondisi yang ada pada setiap kasus. 2. Mahasiswa mampu membedakan dan menggunakan pernyataan penyeleksi (if .. then, if .. then .. else .. ,dll) sesuai dengan kasus yang ditemui. 3. Mahasiswa mampu membuat program penyeleksian kondisi dengan bahasa Pascal.

Penyeleksian kondisi adalah salah satu elemen algoritma yang paling sederhana. Penyeleksian kondisi memungkinkan suatu pernyataan dieksekusi hanya jika kondisi terpenuhi atau tidak terpenuhi.

A. Pernyataan if .. then Pernyataan if digunakan untuk menguji sebuah kondisi. Bila kondisi yang diuji terpenuhi, program akan menjalankan pernyataan-pernyataan tertentu; dan bila kondisi yang diuji salah, program akan berhenti dan tidak menjalankan apapun. Bentuk umum pernyataan if adalah sebagai berikut: if kondisi (pernyataan-pernyataan yang dijalankan jika kondisi terpenuhi) kondisi sendiri merupakan suatu ekspresi bertipe Boolean, artinya hanya dapat bernilai benar (true) atau salah (false).

Contoh : if (x>0) then writeln(‘x bilangan positif’) Program ini akan menuliskan ‘x bilangan positif’ jika variable x lebih besar daripada 0 dan akan berhenti atau tidak menjalankan pernyataan apapun jika x < 0.

B. If tersarang (nested If) Struktur If tersarang merupakan bentuk dari suatu statement If berada di dalam lingkungan statemen If yang lainnya. Bentuk statement If tersarang sebagai berikut : if kondisi1 then begin if kondisi2 then statemen1 end; else statemen2 else Statement3;

C. Penyataan if .. then .. else .. Pernyataan if…then ….else digunakan untuk menguji sebuah kondisi. Bila kondisi yang diuji terpenuhi, program akan menjalankan pernyataan-pernyataan tertentu; dan bila kondisi yang diuji salah, program akan menjalankan pernyataan-pernyataan lain. Bentuk umum pernyataan if…then ….else adalah sebagai berikut:

if kondisi then Begin (pernyataan-pernyataan yang dijalankan jika kondisi terpenuhi) End Else (pernyataan-pernyataan yang dijalankan jika kondisi TIDAK terpenuhi)

Contoh: if (x>0) then writeln(’x bilangan positif’) Else writeln(‘x BUKAN bilangan positif’); Program ini akan menuliskan ‘x bilangan positif’ jika variable x lebih besar daripada 0 dan menuliskan ‘x BUKAN bilangan positif’ jika x lebih kecil atau sama dengan 0. Pernyataan if .. else di atas tidak diletakkan diantara kata kunci begin dan end, karena pernyataan yang diekskusi hanya satu baris, sedang untuk pernyataan lebih dari satu baris maka wajib diletakkan di antara kata kunci begin dan end.

D. Pernyataan if .. then .. else if .. then .. else .. Dalam kasus-kasus tertentu, terdapat kondisi lebih dari dua yang tidak dimungkinkan menggunakan pernyataan if..else. Oleh sebab itu, untuk menangani kasus tersebut digunakan pernyataan if..else if.

Contoh: if (x>0) then writeln (‘x bilangan positif’) else if (x<0) then writeln (‘x bilangan negatif’) else writeln (‘x adalah nol’); Pada contoh di atas, mula-mula program mengecek nilai x > 0 atau tidak. Bila kondisi ini terpenuhi program akan menulis ‘x bilangan positif’. Sebaliknya bila tidak terpenuhi, program akan menjalankan pernyataan if kedua untuk mengecek nilai x < 0 atau tidak. Bila kondisi ini terpenuhi program akan menulis ‘x bilangan negatif’. Dan bila tidak terpenuhi, program menulis ‘x adalah nol’.

E. Pernyataan Case Penyataan case digunakan untuk menyederhanakan kontruksi if..else if yang terlalu banyak. Bentuk struktur dari case - Of: case Variabel Kondisi of case – Label 1; Statement 1; case – Label 2; Statement 2; case – Label 3; Statement 3; case – Label 4; Statement 4; ........ case – Label n ; Statement n ; end ; { end dari case }

Contoh: if (x = 0) then writeln (‘x bernilai nol’) else if (x = 1) then writeln (‘x bernilai 1’) else if (x = 2) then writeln (‘x bernilai 2’) else if (x = 3) then writeln (‘x bernilai 3’) else writeln (‘x tidak bernilai 0, 1, 2, ataupun 3’); Program di atas dapat diganti menjadi lebih ringkas dan mudah dibaca dengan program berikut:

case x of 0 : writeln (‘x bernilai 0’); 1 : writeln (‘x bernilai 1’); 2 : writeln (‘x bernilai 2’); 3 : writeln (‘x bernilai 3’); Else Writeln (‘x tidak bernilai 0, 1, 2, ataupun 3’); end;

Tubikontinyu…. Looping….