PERKEMBANGAN PERBANKAN DI INDONESIA. Kelompok 3 Dally Purnama (2010/20059/MAF) Jumratul (2010/20037/MRS) Maria Melinda A. (2010/20149/MAF) Nuryanti (2010/20061/MRS)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Materi Sejarah Bank di Indonesia, Bank Sentral dan Uang
Advertisements

Tugas II klompok dua NAMA ANGGOTA: 1.ERNES ABDILLAH 2009/20012/MAF 2. MUHITBUDIN 2008/20051/MTU 3. YENI LESTARI 2010/20057/MRS 4. IRYAN ISNAENI REGAR.
Regulasi Perbankan Syariah Dalam UU Perbankan Indonesia Sessi 1: Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia Disampaikan pada : Pelatihan Perbankan Syariah.
PERAN BANK SENTRAL PADA PERBANKAN SYARIAH
ARSITEKTUR PERBANKAN indonesia (api)
2. Bank Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom.
 Eni Apriliyanti(2009/20010/MAF)  Haryani(2009/20001/MAF)  Iryan Agustina (2009/20115/MRS)  Leni(2010/20015/MAF)  Lilis Dewi(2009/20035/MID)
Manajemen Perbankan Syarif As’ad.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas X
Mengenal Pasar Modal Kelompok 1.
ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA
Pertemuan I Arum Saraswati. Menurut Pasal 1 UU No. 14/1967 dan diganti dengan UU No. 7/1992 lembaga keuangan adalah badan ataupun lembaga yang kegiatannya.
BANK INDONESIA PERTEMUAN 3.
Kebijakan moneter A. Ika Rahutami.
KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER
BANK INDONESIA Oleh ERVITA SAFITRI.
7. Bank Indonesia Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.
Bank Pertemuan : 2 1. Definisi Bank “A financial establishment that uses money deposited by customers for investment, pays it out when required, makes.
SEJARAH HUKUM PERBANKAN
PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN ARSITEKTUR PERBANKAN DI INDONESIA
Sistem Keuangan dan Perbankan Indonesia
BANK UMUM GAMBARAN UMUM BANK UMUM KLASIFIKASI BANK
SEJARAH, FUNGSI & JENIS BANK
Perkembangan Perbankan Di Indonesia
Ringkasan Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia
PENDAHULUAN.
Bank Sentral Lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan.
Sahabat Keluarga Indonesia
SISTEM PERBANKAN INDONESIA
Manajemen Perbankan.
5 Bab Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Otoritas Jasa Keuangan.
BANK INDONESIA.
Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
BANK INDONESIA.
BANK INDONESIA.
SEJARAH, FUNGSI & JENIS BANK
SISTEM PERBANKAN INDONESIA
Ekonomi untuk SMA/MA kelas X
Suku Bunga dan Sistem Perbankan
BANK INDONESIA.
BANK INDONESIA.
MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN ZEZE ZAKARIA HAMZAH
Bab 3 Pasar Modal Teori dan Perkembangan Pasar Modal
API (Arsitektur Perbankan Indonesia)
SISTEM MONETER & PERBANKAN NASIONAL
Lembaga Perbankan dalam Sistem Keuangan & Sistem Perbankan Indonesia
Lecture Note: Marina Malian,SE,Ak
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Bank Perkreditan Rakyat
TUGAS-TUGAS BANK INDONESIA
Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Otoritas Jasa Keuangan
BANK INDONESIA.
Kebijakan moneter.
MATERI BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN
Sari Yuniarti, SE.,MM. ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA Sari Yuniarti, SE.,MM.
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
BANK.
LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN
Bank dan Lembaga Keuangan
Bank dan Lembaga Keuangan
Bank Sentral By : Desi H. Pinuji.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas X
Cahyo Budi Santoso, SE MANAJEMEN PERBANKAN PENGERTIAN BANK 2 Cahyo Budi Santoso, SE
ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA
Srategi Pengembangan Bisnis Perbankan di Indonesia
KEUANGAN: 1. SEMUA YANG BERNILAI UANG (SURAT BERHARGA, PIUTANG, TABUNGAN DLL) 2. URUSAN MENGENAI UANG (KURS MATA UANG, KREDIT, PEMBUKUAN DLL)
PERTEMUAN III.
K ELOMPOK 7 Putri Ramadhani Putri Surya Sartika Ayu Sartika.
TERAPAN KOMPUTER PERBANKAN
Transcript presentasi:

PERKEMBANGAN PERBANKAN DI INDONESIA

Kelompok 3 Dally Purnama (2010/20059/MAF) Jumratul (2010/20037/MRS) Maria Melinda A. (2010/20149/MAF) Nuryanti (2010/20061/MRS) Sri Rizki W. (2010/20063/MRS)

Materi Kondisi Sebelum Deregulasi Kondisi Setelah Deregulasi Kondisi Saat Krisis Ekonomi Kondisi Pasca Krisis Ekonomi

Kondisi Sebelum Deregulasi Masa Kolonial (Wilayah Hindia-Belanda) a.Mobilisasi dana dari investor untuk membiayai kebutuhan dana investasi dan modal kerja perusahaan-perusahaan besar milik kolonial b. Memberikan jasa-jasa keuangan kepada perusahaanperusahaan besar milik kolonial, seperti giro, garansi bank,pemindahan dana, dll c.Membantu pemindahan dana jasa modal dari wilayah kolonial ke negara penjajah d.Sebagai tempat sementara dari dana hasil pemungutan pajak dari perusahaan penjajah maupun dari masyarakat pribumi, untuk kemudian dikirim ke negara penjajah e.Mengadministrasikan anggaran pemerintah untuk membiayai kegiatan pemerintah kolonial.

Masa Kolonial (Wilayah Hindia-Belanda) Beberapa bank asing yang melakukan operasinya, yaitu : 1.De Bankcourant yang didirikan pada tanggal 1 September De Javasche Bank yang didirikan pada tahun Nederlandsch Indische Escompto Maatschapij, Nederlandsch Indische Handelsbank, dan Nederlandsche Handel Maatschapij mulai beroperasi berturut-turut pada tahun 1857, 1864, dan De Bank van Leening, pada tanggal 20 Agustus The Chartered Bank of India, Australia and China, Batavia tahun Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Batavia tahun Yokohama-Specie Bank, Batavia tahun Taiwan Bank, tahun 1915, Batavia, Semarang, dan Surabaya 9.China and Southern Ltd., Batavia tahun Mitsui Bank, Surabaya tahun Overseas China Banking Corporation, Batavia tahun 1932

Kondisi Sebelum Deregulasi Masa Setelah Kemerdekaan a. Mobilisasi dana dari investor untuk membiayai kebutuhan dana investasi dan modal kerja perusahaan- perusahaan besar milik pemerintah dan swasta b. Memberikan jasa-jasa keuangan kepada perusahaan- perusahaan besar c. Mengadministrasikan anggaran pemerintah untuk membiayai kegiatan pemerintah d. Menyalurkan dana anggaran untuk membiayai program dan proyek pada sektor - sektor yang ingin di kembangkan oleh pemerintah

Kondisi Sebelum Deregulasi Keadaan perbankan masa sebelum deregulasi: a. Tidak adanya peraturan perundangan yang mengatur secara jelas tentang perbankan di Indonesia (UU No.13 Th.‘68) b. Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) pada bank-bank tertentu c. Bank banyak menanggung program-program pemerintah d. Instrumen pasar uang yang terbatas e. Jumlah bank swasta yang relatif sedikit f. Sulitnya pendirian bank baru g. Persaingan antar bank yang tidak ketat h. Posisi tawar-menawar bank relatif lebih kuat daripada nasabah i. Prosedur berhubungan dengan bank yang rumit j. Bank bukan merupakan alternatif utama bagi masyarakat luas untuk menyimpan dan meminjam dana k. Mobilisasi dana lewat perbankan yang sangat rendah

Kondisi Setelah Deregulasi Kondisi perbankan yang buruk DEREGULASI Ekonomi Makro yang buruk Inflasi tinggi

Kondisi Setelah Deregulasi Kebijakan Deregulasi yang terkait dengan dunia perbankan: a. Paket 1 Juni 1983 b. Bank Indonesia sejak 1984 mengeluarkan SBI c. Bank Indonesia sejak 1985 mengeluarkan ketentuan perdagangan SBPU dan fasilitas diskonto oleh BI d. Paket 27 Oktober 1988 e. Paket 20 Desember 1988 f. Paket 25 Maret 1989 g. Paket 29 Januari 1990 h. Paket 28 Februari 1991 i. UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan j. Paket 29 Mei 1993 tentang penyempurnaan aturan kesehatan bank

Kondisi Setelah Deregulasi Ciri perbankan setelah deregulasi : a. Peraturan yang memberikan kepastian hukum b. Jumlah bank swasta bertambah banyak c. Tingkat persaingan bank yang semakin kuat d. Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) e. Kepercayaan masyarakat terhadap bank meningkat f. Mobilisasi dana sektor perbankan yang semakin besar

Kondisi Saat Krisis Ekonomi Ciri Kondisi perbankan saat krisis a. Tingkat kepercayaan masyarakat dalam dan luar negeri terhadap perbankan di Indonesia menurun drastis b. Sebagian besar bank dalam keadaan tidak sehat c. Adanya spread negatif d. Munculnya penggunaan peraturan yang baru e. Jumlah bank menurun

Kondisi Pasca Krisis Ekonomi a. Selesainya penyusunan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) b. Serangkaian rencana dan komitmen pemerintah, DPR, dan Bank Indonesia untuk membentuk atau menyusun: 1) Lembaga penjamin simpanan 2) Lembaga pengawas perbankan yang independen 3) Otoritas jasa keuangan c. Kinerja perbankan yang lebih baik, yang mengarah kepada praktik: 1) Manajemen pengelolaan risiko yang lebih baik 2) Struktur perbankan nasional yang lebih baik 3) Penerapan prinsip kehati-hatian (prudential banking) yang konsisten

ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA Arsitektur Perbankan Indonesia (API) merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Program-Program Arsitektur Perbankan Indonesia konsolidasi perbankan nasional pengembangan perbankan syariah dalam jangka panjang peningkatan pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Penguatan kelembagaan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)