TEKNOLOGI PROSES Ada tiga kata kunci dalam mengartikan proses, yaitu input, perubahan dan output. Dengan demikian “teknologi proses” merupakan aplikasi.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ABSORBERS Sri Widya Ningsih ( )
Advertisements

GRAVIMETRI KIMIA ANALISA.
Proses Pembuatan Plastik
LUBRICANT MINYAK PELUMAS
PENANGANAN BAHAN BAKU.
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I
METODE PEMISAHAN STANDAR
Zat Warna Alami Wildan Suhartini ( )
PENDAHULUAN.
Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses
KONSEP MATERI DAN PERUBAHANNYA
RUFAIDA NUR ROSTIKA, ST, MT. Bahan2 dan efek2 fisika yang memungkinkan terjadinya gerakan / pengaliran panas disebut energi. Bentuk2 energi di industri.
MATERI DAN PERUBAHANYA
BAB 4. TEKNOLOGI PENGOLAHAN TEH
PABRIK GULA.
PERUBAHAN MATERI PENDEFINISIAN PERUBAHAN MATERI
Laju Reaksi.
Modul 4: Pengolahan Limbah cair
KD II SISTEM KOLOID.
Kelas VII semester 1 Reaksi kimia.
Teknologi Biogas.
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
MM FENOMENA TRANSPORT Kredit: 3 SKS Semester: 5
MUDUL6 KOLOID DAN LARUTAN
Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kuliah FTS CSP tanggal 5 Februari 2012
PENGERINGAN BENIH Tujuan : Untuk pengeluaran cairan benih
GRAVIMETRI Analisis gravimetri: proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu Analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau.
MODUL- 2 Lajutan………..
PENGOLAHAN KELAPA.
MATERI DAN PERUBAHANNYA Kimia SMK
PENGERINGAN BEKU (FREEZE DRYING)
Sanitasi bahan baku dan bahan pembantu
Energi sumber penggerak iklim
tentang UNSUR,SENYAWA,DAN CAMPURAN
Laju Reaksi.
ILMU KIMIADASAR.
PENGANTAR TEKNIK KIMIA
TEPUNG TELUR.
PENGERINGAN By: Chatarina Sonya.
BAHAN DAN ENERGI.
Zat Warna Alami Wildan Suhartini (
Faktor-faktor Laju Reaksi
Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc
MANUFAKTUR OBAT HERBAL
HUMIDIFIKASI & PENGERINGAN
MIXING PRINSIP GAMBAR CARA KERJA.
Evaporator Anggi febrianti Analisa Instrumen.
PENGOLAHAN LEMAK KAKAO
Janice Nathania Nimas Agustina P. Puji Astuti
Limbah Domestik Limbah Industri non B3
Neraca Massa Tanpa Reaksi Kimia
MINYAK IKAN Minyak ikan ada dua macam yaitu: minyak badan ikan dan minyak hati ikan Minyak badan ikan adalah: hasil sampingan dari pembuatan tepung ikan,
Pendahuluan  .
PENCAMPURAN adalah penyebaran satu komponen ke komponen lain.
OLEH : Nurwahida ( ) Rabianti ( )
Pengolahan Limbah Fisik-Kimia PERTEMUAN 6 Nayla Kamilia Fithri
DESTILASI.
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
CARA PEMBUATAN KOLOID FISIKA KIMIA II DI Susun Oleh : Afan Septi Robyanto ( ) Asep Mujahidin Baihaqi ( ) Andri Syahriar ( ) Dimas.
MATERI - ENERGI - GELOMBANG
PENGUAPAN DAN PENGERINGAN
BENDA DAN PERUBAHANNYA PERPINDAHAN PANAS
KOLOID.
 Aluminium (atau aluminum, alumunium, dan almunium) dalam sistem periodik ialah unsur kimia yang terletak pada golongan 13 periode 3. Lambang aluminium.
SALEP LUKA BAKAR. LATAR BELAKANG Salep merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang digunakan pada kulit, yang sakit atau terluka dimaksudkan untuk.
Perhutani Pine Chemical Industry
Transcript presentasi:

TEKNOLOGI PROSES Ada tiga kata kunci dalam mengartikan proses, yaitu input, perubahan dan output. Dengan demikian “teknologi proses” merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk merubah bahan baku menjadi produk atau bahan yang mempunyai nilai lebih (added value), dimana perubahan dapat berupa perubahan yang bersifat fisik maupun perubahan yang bersifat kimia dalam skala besar atau disebut dengan skala industri. Perubahan yang bersifat fisik disebut dengan satuan operasi (unit operation), sedangkan yang bersifat perubahan kimia disebut dengan satuan proses (unit process). Diagram Alir Proses Untuk menghindari kerumitan dalam permasalah, maka suatu sistem kadang kala dibuat sederhana (simple). Hal ini sering dilakukan dalam bidang keteknikan, salah satunya merubah diskripsi dalam bentuk gambar/diagram. Selain lebih mudah untuk dipahami, bentuk diagram/simbol akan mempercepat seseorang dalam melihat suatu proses.

Ada beberapa pengelompokan dalam diagram alir proses : Kelompok A: Fasilitas Alat Bantu Peralatan pada kelompok A ini, merupakan peralatan yang banyak digunakan dalam unit alat bantu pabrik, atau pada bagian utilitas. Untuk satu satuan (unit) tidak berarti hanya terdiri dari satu alat, akan tetapi dapat terdiri dari beberapa alat.

Kelompok B: Peralatan Gas - Padatan Peralatan pada kolompok B, merupakan peralatan yang melakukan satuan operasi yang berhubungan dengan bahan padat dan gas, seperti pengeringan padatan biji-bijian dengan menggunakan media udara pemanas kering.

Kelompok C: Crusher, Mill, Grinder Peralatan pada kelompok ini, pada dasarnya merupakan peralatan yang digunakan untuk memperkecil ukuran dari bahan fase padat.

Kelompok D: Tangki Proses (Process Vessel) Peralatan pada kelompok ini, merupakan peralatan untuk memisahkan atau proses pemurnian yang banyak digunakan dalam industri kimia.

Kelompok E : Alat Penukar Panas

Kelompok F : Tangki Penyimpanan

Kelompok G : Pemindah Gas

Kelompok H : Pemisah (Separator)

Kelompok J : Konveyor

Kelompok L : Pompa

Kelompok R : Reaktor

Perbedaan Sistem Sinambung (Continues) dan Tumpak (Batch)

SIZE REDUCTION (Pengubahan Ukuran Bhn Padat) Bahan padat dengan ukuran kecil akan lebih mudah untuk ditangani. Selain itu, pada proses yang bersifat heterogen (dua fase), misalkan padat-cair atau padat-gas tergantung dari kontak antara padatan tersebut dengan gas atau cairan. Dimana kontak tersebut akan tergantung oleh luas permukaan padatan. Oleh karenanya semakin besar luas permukaan dari padatan, maka proses baik fisis maupun kimia akan semakin baik. Untuk memperbesar luas permukaan dari padatan, maka bahan padat tersebut perlu diubah ukurannya menjadi lebih kecil (size reduction). Secara umum digunakan kata penghancuran (crushing) dan penggiling, penggerusan (grinding) untuk mengubah partikel padatan dari ukuran besar menjadi kecil.

Peralatan Pemecah dan Penghalus Peralatan penghancur zat padat dibagi atas mesin pemecah (crusher), mesin giling (grinder), dan mesin potong (cutting machine). Mesin pemecah bertugas melakukan kerja berat memecah bongkah-bongkah besar menjadi kepingan- kepingan kecil. Mesin giling bertugas memperkecil lagi umpan hasil pecahan menjadi serbuk. Mesin potong menghasilkan partikel yang ukuran dan bentuknya tertentu.

Proses Pencampuran Bahan Pencampuran adalah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak, dimana bahan yang satu menyebar ke dalam bahan yang lain demikian pula sebaliknya, sedang bahan-bahan itu sebelumnya terpisah dalam keadaan dua fase atau lebih yang akhirnya membentuk hasil yang lebih seragam (homogen).

Tujuan Pencampuran Bahan Menghasilkan campuran bahan dengan komposisi tertentu dan homogen. Mempertahankan kondisi campuran selama proses kimia dan fisika agar tetap homogen. Mempunyai luas permukaan kontak antar komponen yang besar. Menghilangkan perbedaan konsentrasi dan perbedaan suhu, mempertukarkan panas. Mengeluarkan secara merata gas-gas dan uap-uap yang timbul. Menghasilkan bahan setengah jadi agar mudah diolah pada proses selanjutnya, atau menghasilkan produk akhir (produk komersial) yang baik.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencampuran Bahan Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pencampuran, waktu pencampuran dan energi yang diperlukan untuk pencampuran adalah : Aliran Aliran yang turbulen dan laju alir bahan yang tinggi biasanya menguntungkan proses pencampuran. Sebaliknya, aliran yang laminar dapat menggagalkan pencampuran. Ukuran partikel/luas permukaan Semakin luas permukaan kontak bahan-bahan yang harus dicampur, yang berarti semakin kecil partikel dan semakin mudah gerakannya di dalam campuran, maka proses pencampuran semakin baik. Kelarutan Semakin besar kelarutan bahan-bahan yang akan dicampur satu terhadap lainnya, semakin baik pencampurannya.

Pemilihan Alat Pencampur Pemilihan alat pencampur dan juga metode pencampuran terutama didasarkan pada: Jenis-jenis bahan yang akan dicampur Jenis campuran yang akan dibuat Jumlah campuran yang akan dibuat Derajat pencampuran yang ingin dicapai Maksud pembuatan campuran Sistem operasi (kontinu, terputus-putus) Selain hal-hal tersebut diatas, salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan peralatan yang harus digunakan dalam pencampuran adalah fase dari bahan yang akan dicampur. Pencampuran Bahan Cair-Cair Pencampuran cairan dengan cairan digunakan untuk mempersiapkan atau melangsungkan proses-proses kimia dan fisika serta juga untuk membuat produk akhir yang komersial. Alat yang digunakan untuk pencampuran bahan cair-cair dapat berupa tangki atau bejana yang dilengkapi dengan pengaduk.

Pencampuran Bahan Padat-Cair Mencampur serbuk dengan cairan untuk membuat butiran-butiran (granulat). Mencampur pasta pada industri farmasi dan kosmetik dengan bahan-bahan aktif. Mencampur masa sintetik yang plastis dengan bahan-bahan penolong (misalnya bahan pelunak, stabilisator, bahan pewarna).

Pencampur Bahan Padat-Padat Alat yang digunakan untuk pencampuran bahan padat dengan padat dapat berupa bejana-bejana yang berputar, atau bejana- bejana berkedudukan tetap tapi mempunyai perlengkapan pencampur yang berputar, ataupun pneumatik.

Pencampur Bahan Cair-Gas Untuk proses kimia dan fisika tertentu gas harus dimasukkan ke dalam cairan, artinya cairan dicampur secara sempurna dengan bahan-bahan berbentuk gas. Contoh : Proses hidrogenasi, khorinasi dan fosfogensi. Oksidasi cairan oleh udara (fermentasi, memasukkan udara kedalam lumpur dalam instalasi penjernih biologis). Meningkatkan kadar (melarutkan) gas dalam cairan (misalnya HCL dalam air, oksigen dalam cairan-cairan). Membangkitkan busa (misalnya busa pemadam api).

TUGAS Carilah diagram alir proses pembangkit tenaga uap, jelaskan alat2 yg digunakan (fungsi dan cara kerja masing2 alat). Pilihlah 5 alat (size reduction/mixing) dan jelaskan fungsi, cara kerja dan penggunaannya di industri apa? Bagi yg terkena “punishment” soal no 2 ditambah 3 alat jadi total 8 alat. Dikumpulkan hari Senin, 10 Desember 2012