Prepared by Dr. Herman Ruslim Kultur Organisasi Prepared by Dr. Herman Ruslim
Kultur Organisasi Kultur organisasi: Sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi2 lainnya.
Karakteristik Kultur Organisasi Tujuh karakteristik utama: Inovasi dan keberanian mengambil risiko; Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauhmana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis dan perhatian pada hal-hal detail; Orientasi Hasil. Sejauhmana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut; Orientasi orang. Sejauhmana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam organisasi
Lanjutan 5. Orientasi Tim. Sejauhmana kegiatan2 kerja diorganisasi pada tim ketimbang pada individu2; 6. Keagresifan. Sejauhmana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai; 7. Stabilitas. Sejauhmana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankan status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan;
Apakah Organisasi memiliki Kultur yang seragam? Kultur Dominan: Kultur yang mengungkapkan nilai-nilai inti yang dihayati bersama oleh mayoritas anggota organisasi; Subkultur: Kultur didalam sebuah organisasi biasanya didefinisikan dengan berdasarkan departemen dan faktor geografis; Nilai-nilai Inti: Nilai-nilai utama atau dominan yang diterima diseluruh organisasi;
Kultur Kuat versus Kultur Lemah Kultur yang Kuat: kultur dimana nilai-nilai inti dipegang teguh dan dijunjung tinggi secara bersama;
Kultur versus Formalisasi Kultur yang kuat dapat bertindak sebagai pengganti formalisasi; Formalisasi yang tinggi dalam sebuah organisasi menciptakan prediktabilitas, keteraturan, dan konsistensi. Persoalan kita disini adalah bahwa kultur yang kuat mampu mengantar anggota organisasi mencapai tujuan yang sama tanpa perlu dokumentasi tertulis. Semakin kuat sebuah organisasi semakin kecil kebutuhan manajemen untuk menyusun dan menetapkan beragam aturan dan ketentuan formal yang dimaksudkan guna menuntun prilaku karyawan.
Kultur Organisasi versus Kultur Nasional Penelitian menunjukkan bahwa kultur nasional memiliki dampak yang lebih besar terhadap dampak karyawan daripada kultur organisasi
Apa Pengaruh Kultur? Kultur sebagai beban; Hambatan untuk perubahan; Hambatan bagi keragaman; Hambatan bagi akuisisi dan Merger
Menciptakan dan mempertahankan Kultur Asal Muasal sebuah kultur. Kebiasaan, tradisi, dan tata cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang ada disebuah organisasi saat ini terutama merupakan hasil atau akibat dari yang telah dilakukan sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah diraihnya pada masa lalu, ini membawa kita ke sumber tertinggi kultur sebuah organisasi yakni para pendirinya
Mempertahankan kelangsungan Hidup Kultur Seleksi; Manajemen Puncak; Sosialiasi; Tahap Prakedatangan (prearrival stage). Secara terbuka mengakui bahwa setiap individu datang dengan sekumpulan nilai, sikap dan harapan tertentu. Hal ini mencakup pekerjaan yang akan dijalankan maupun organisasi. Sebagai contoh dalam banyak pekerjaan, terutama pekerjaan profesional, anggota2 baru harus menjalani sosialisasi terlebih dahulu dalam pelatihan maupun dilembaga pendidikan.
Lanjutan Tahap Perjumpaan: tahap dalam proses sosialisasi dimana karyawan baru melihat seperti apa sesungguhnya organisasi dan menghadapi kemungkinan bahwa harapan dan kenyataan itu berbeda Tahap metamorfosis: tahap dalam proses sosialisasi dimana karyawan baru harus berubah dan menyesuaikan diri dengan pekerjaan, kelompok kerja dan organisasi
Model Sosialisasi
Bagaimana Karyawan Mempelajari Kultur Penceritaan Kisah Nike memiliki sejumlah eksekutif senior yang menghabiskan banyak waktu mereka untuk menjadi tukang cerita kisah perusahaan. Melalui kisah2 yang mereka ceritakan itu, mereka hendak mengkomunikasikan seperti apa nike itu.
Bagaimana Kultur Organisasi Terbangun
Ritual Ritual: serangkaian aktivitas berulang yang mengungkapkan dan memperkuat nilai-nilai kunci organisasi, tujuan mana yang terpenting, orang mana yang penting dan mana yang dapat dikeluarkan
Simbol-simbol material Kantor pusat Alcoa tidak tampak seperti kantor pusat pada umumnya. Tidak ada banyak ruangan kantor, bahkan untuk para eksekutif senior. Kantor pusat itu pada intinya terdiri atas beberapa ruang kecil, area bersama, dan beberapa ruang rapat. Kantor pusat korporasi yang informal ini seakan hendak mengatakan kepada para karyawan bahwa Alcoa menghargai keterbukaan, kesetaraan, kreativitas, dan fleksibilitas
Bahasa Banyak organisasi dan unit dalam suatu organisasi menggunakan bahasa sebagai sarana untuk mengidentifikasi anggota dari sebuah kultur atau subkultur.
Menciptakan Kultur Organisasi yang Etis Jadilah model peran yang visibel; Komunikasikan harapan-harapan yang etis; Berikan pelatihan etis Secara nyata, berikan penghargaan, atas tindakan etis dan beri hukuman terhadap tindakan yang tidak etis; Berikan mekanisme perlindungan