Ns. ENI NUR’AINI, S.Kep, MSc Diskusi kasus Ns. ENI NUR’AINI, S.Kep, MSc
KASUS Ny. Mia (35 th) masuk ke RSJ karena tidak mau makan & minum selama 5 hari. Klien mengatakan dia putus asa karena ditinggal suaminya menikah lagi. Dia mengatakan lebih baik sendirian, merasa dirinya tidak cantik & tua. Dulu dia suka melihat bayangan hitam, sekarang sudah tidak lagi. Selama pengkajian Ny. Mia terlihat sering menunduk, mengalihkan pandangan, sering terdiam ditengah pembicaraan, lebih senang duduk dipojok ruangan & berjalan-jalan sendiri
ANALISA DATA DS : Klien mengatakan : - dia putus asa karena ditinggal suaminya menikah lagi - dia mengatakan lebih baik sendirian - merasa dirinya tidak cantik & tua - dulu suka melihat bayangan hitam, sekarang tidak lagi DO :Klien tampak : - sering menunduk - mengalihkan pandangan - sering terdiam ditengah pembicaraan - lebih senang duduk dipojok ruangan & berjalan-jalan sendiri - masuk ke RSJ karena tidak mau makan & minum selama 5 hari
PENGKAJIAN : Analisa Data Diagnosa Keperawatan Data subjektif :k mengatakan : - dia mengatakan lebih baik sendirian Data Objektif :k tampak : Sering mengalihkan pandangan Sering menunduk Sering terdiam ditengah pembicaraan lebih senang duduk dipojok ruangan & berjalan-jalan sendiri - masuk ke RSJ karena tidak mau makan & minum selama 5 hari Isolasi Sosial
PENGKAJIAN : Analisa Data Diagnosa Keperawatan Data subjektif :k mengatakan : -dia putus asa karena ditinggal suaminya menikah lagi - merasa dirinya tidak cantik & tua Data Objektif :k tampak : Sering mengalihkan pandangan Sering menunduk Sering terdiam ditengah pembicaraan harga diri rendah kronik
PENGKAJIAN : Analisa Data Diagnosa Keperawatan Data subjektif :k mengatakan : lebih baik sendirian - Dulu suka melihat bayangan hitam, tapi sekrang tidak lagi Data Objektif :k tampak : Sering mengalihkan pandangan Sering terdiam ditengah pembicaraan berjalan-jalan sendiri Gangguan Sensori Persepsi : halusinasi pengihatan
Pohon Diagnosa Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi (AKIBAT) AKIBAT Harga diri rendah kronik Isolasi Sosial
Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan utama : Isolasi Sosial Harga diri Rendah Kronik Gangguan Sensori Persepsi: halusiansi penglihatan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Kriteria Hasil: 1 Isolasi Sosial Tujuan umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain Tujuan khusus: 1. Klien dapat BHSP setelah 3 x pert 1.1 ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, 1.1.1beri salam 1.1.2 perkenalkan diri perawat 1.1.3 Jelaskan tujuan 1.1.4 Tanyakan nama lengkap klien 1.1.5 Jujur & menepati janji
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Kriteria Hasil: 2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri setelah 2 x pert mau menjawab salam, klien mau duduk berdampingan dng P 2.1 klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri yang berasal dari: 1.1.6 Tunjukkan sikap empati & menerima klien apa adanya 1.1.7 Beri perhatian pada klien & perhatikan kebutuhan dasar 2.1.1kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri & tanda-tandanya 2.1.2 Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Kriteria Hasil: 3. Klien dpt menyebutkan keuntungan berhub dg orang lain & kerugian tak berhub dg orang lain stlh 3 x pert 3.1 Klien dpt menyebutkan keuntungan berhub. Dg orang lain Penyebab menarik diri atau tidak 2.1.3 Diskusikan bersama klien tentang tanda & gejala perilaku menarik diri 2.1.4 Berikan pujian terhadap klien dalam menggunakan perasaanya 3.1.1 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat & keuntungan berhubungan dengan orang lain
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Kriteria Hasil: 3.2 Klien dapat menyebutkan kerugian tidak 3.1.2 Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan ttg keuntungan berhub dg orang lain 3.1.3 diskusikan dengan klien ttg keuntungan berhub dg orang lain 3.1.4 beri reinforcement (+) thd kemampuan pengungkapan perasaan ttg keuntungan berhub dg orang lain
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Kriteria Hasil: Berhub dg orang lain 3.2.1 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian tidak berhub dg orang lain 3.2.2 Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya ttg kerugian tidak berhub dengan orang lain 3.2.3 Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhub dengan orang lain 3.2.4 beri reinforcement (+) thd kemampuan pengungkapan perasaan ttg kerugian tak berhub dg orang lain
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI pertemuan ke : 2 A. Proses Keperawatan Kondisi klien : Data subjektif :k mengatakan dia mengatakan lebih baik sendirian Data Objektif :k tampak : Sering mengalihkan pandangan Sering menunduk Sering terdiam ditengah pembicaraan lebih senang duduk dipojok ruangan & berjalan-jalan sendiri - masuk ke RSJ karena tidak mau makan & minum selama 5 hari Diagnosa keperawatan : Isolasi Sosial:Tujuan khusus : Tuk 1 : Klien dapat BHSP Tuk 2 : Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri Tuk 3 :Klien dpt menyebutkan keuntungan berhub dg orang lain & kerugian tak berhub dg orang lain Tuk 4 : Klien dapat berhubungan sosial secara bertahap
Cont… Tindakan Keperawatan : Membina hubungan saling percaya Menanyakan penyebab Menanyakan keuntungan berteman dan kerugian tidak berteman Mengajarkan cara besosialisasi secara bertahap
Cont… B. Proses Pelaksanaan Tindakan Fase orientasi : 1. salam terapeutik : “Assalamu’alaikum, bu Mia…! 2. evaluasi/validasi : masih ingat dengan Zr? Bagaimana perasaannya hari ini? 3. Kontrak : a. topik : bagaimana jika kita berbicara tentang apa yang menyebabkan bu mia dibawa kesini, tujuannya agar bu mia mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada bu mia, untuk waktunya 10 menit saja dari jam 9.00-9.10, ditaman ini, apa bu mia bersedia? b. tempat : c. waktu :
Cont… Fase kerja : Tindakan keperawatan 1. Mba masih ingat apa yang membuat mba dibawa ke sini? 2. Jika dirumah siapa teman mba untu bercerita? 3. Apa yang menyebabkan mba lebih senang sendiri? 4. Mba tahu tidak, kalau orang yang senang menyendiri itu seperti apa saja tanda-tandanya? 5. Menurut mba lebih enak punya teman atau tidak punya teman? 6. Bagus sekali, kalau mba lebih tahu yang lebih enak kalau punya teman 7. dst…
Cont… Fase terminasi Evaluasi Klien (subjektif) : “bagaimana perasaan bu setelah berbicara dengan Zr?” Evaluasi Perawat (objektif) berikan reinforcement terlebih dahulu : “baik sekali, bisa tidak bu mia sebutkan lagi apa enaknya punya teman & tidak enaknya jika tidak punya teman? Rencana tindak lanjut : (intervensi yang harus dilatih) jika bu mia sudah tahu enaknya punya teman & tidak enaknya jika punya teman, bagaimana jika nanti bu mia mulai berbicara dengan orang lain… Kontrak yang akan datang: Waktu : “ jika bu mia ingin sekali punya banyak teman bagaimana kalau nanti kita ketemu lagi jam 11.30, ditaman ini, untuk melatih cara berkenalan yang benar, apa bu mia bersedia? Tempat : Topik (TUK selanjutnya):
CATATAN PERKEMBANGAN 17-6-2013 TGL/ JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF Dx. Keperawatan 1. Isolasi Sosial SP 1 2. Harga Diri Rendah Kronik TUK : Tuk 1 : Klien dapat BHSP Tuk 2 : Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri Tuk 3 :Klien dpt menyebutkan keuntungan berhub dg orang lain & kerugian tak berhub dg orang lain Tuk 4: Klien dapat berhubungan sosial secara bertahap
CATATAN PERKEMBANGAN TGL/ JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF Perawat menanyakan penyebab klien dibawa ke RS Menanyakan keuntungan b.d orang lain & kerugian tidak b.d orang lain Memberikan pujian dst S :Klien mengatakan : - Dibawa ke RS karena tidak mau bicara tidak ingin disakiti lagi Lebih enak kalau tidak punya teman kalau tidak punya teman tidak enak O : klien tampak : Menjawab salam ada Kontak mata
CATATAN PERKEMBANGAN EVALUASI PARAF A : Klien mampu : TGL/ JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF A : Klien mampu : SP 1 tercapai sebagian P : PR untuk Klien :Rencana tindak lanjut : (intervensi yang harus dilatih) klien diminta mulai berbicara dengan orang lain… PR untuk perawat :Kontrak yang akan datang: Waktu : jam 11.30, Tempat : ditaman Topik (TUK selanjutnya) : melatih cara berkenalan yang benar.
Tugas kasus Tn. K (30 th), masuk ke RSJ (12-3-2005) untuk kedua kalinya karena keluyuran dan berbicara kacau, yang pertama 2003 karena berteriak-teriak. Klien berkali-kali mengatakan dia adalah anak Soekarno yang sedang diculik, klien ingin kuliah lagi tapi dia tidak lulus SMU, klien malas untuk gosok gigi dan mandi. Klien tampak penampilan acak-acak, bila menjawab pertanyaan sering meloncat ide pembicaraan, berbelit-belit, suara cepat & keras.