MATA KULIAH DINAMIKA POLITIK LOKAL SEMESTER GENAP

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Drs. Agun Gunandjar Sudarsa, Bc.IP.,M.Si
Advertisements

Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
APA OTONOMI DAERAH ? OTONOMI DAERAH ADALAH HAK DAN KEWAJIBAN DAERAH OTONOM UNTUK MENGATUR DAN MENGURUS SENDIRI URUSAN PEMERINTAHAN DAN KEPENTINGAN.
IMPLIKASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BAGI DINAMIKA POLITIK LOKAL
Realitas Kebijakan dan Anggaran Publik Aceh
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
Otonomi Daerah Pengantar
PENGAWASAN PEMILU & PERAN MAHASISWA
KESIMPULAN Tiadanya koherensi-konsistensi kebijakan, dan tidak adanya leading sector agency implementasi kebijakan saling berseberangan menimbulkan pemaknaan.
Hasil Diskusi Definisi Otonomi Daerah
MAPEL : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Pentingnya Daerah dalam Bingkai NKRI
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Dosen Pengampu : ROBIYANOOR, S.H
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
ROAD MAP IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 DISAMPAIKAN OLEH: TARMIZI.
BAB 7 Otonomi Daerah.
HUBUNGAN KELEMBAGAAN ANTAR PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
OTONOMI DAERAH.
Oleh: Kelompok V Yusrizal Rita Marlinda Suyitno Zulminiati
STRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH
Pelaksanaan Demokrasi Era Reformasi
DEMOKRASI LOKAL MATA KULIAH DINAMIKA POLITIK LOKAL
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
DESENTRALISASI KESEHATAN
DEMOKRASI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Otonomi Daerah (Dalam Konteks Perencanaan Pembangunan Wilayah)
OPTIMALISASI POTENSI EKONOMI DAERAH OLEH : DEDY ARFIYANTO , SE.MM
DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA
2. LANDASAN SOSIOLOGIS / EMPIRIS
Pertemuan 6 DASAR, TUJUAN DAN VISI, PRINSIP, SYARAT, KEWENANGAN, DAN TUGAS PEMERINTAHAN DAERAH.
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Pendidikan Kewarganegaraan dan Otonomi Daerah
OTONOMI DAERAH Definisi otonomi daerah  kemandirian suatu daerah dalam kaitan pembuatan dan pengambilan keputusan mengenai kepentingan daerahnya sendiri.
EKONOMI POLITIK DALAM DINAMIKA POLITIK LOKAL (STUDI KASUS PROVINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM DAN PAPUA) MATA KULIAH DINAMIKA POLITIK LOKAL SEMESTER GENAP.
Good Governance Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik
SEJARAH MODEL BIROKRASI DI INDONESIA
Otonomi Daerah Pengantar
Otonomi Daerah Dalam Konteks Indonesia
Desentralisasi dan Demokratisasi di Daerah
MATA KULIAH DINAMIKA POLITIK LOKAL DOSEN: RATRI ISTANIA, SIP, MA
DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP – HI UNJANI CIMAHI 2012
OTONOMI DAERAH (OTODA)
OTONOMI, DESENTRALISASI, DAN FEDERASI
Dasar Hukum DASAR HUKUM OTONOMI DAERAH
STIA LAN Jakarta Semester GENAP 2012 Dosen: Ratri Istania, SIP, MA
MEKANISME PENYERAHAN URUSAN KEWENANGAN PEMPUS-PEMDA
Otonomi Daerah Dalam Konteks Indonesia
IMPLIKASI PERUBAHAN LINGKUNGAN BAGI DINAMIKA POLITIK LOKAL
AN INTRODUCTION TO NANGGROE ACEH DARUSSALAM & PAPUA STUDY CASE
PENGANTAR ILMU POLITIK “TEORI POLITIK”
Perkembangan Otonomi Daerah
Materi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
STIA LAN Jakarta Semester Gasal 2011 Dosen: Ratri Istania, SIP, MA
Disusun Oleh Pipit Fitriyani, S.Pd
SINERGITAS PERENCANAAN
KELOMPOK 3: OTONOMI DAERAH.
ANALYSIS TO NANGGROE ACEH DARUSSALAM & PAPUA STUDY CASE
PROVINSI X, Y, Z PAST & PRESENT. PROVINSI X, Y, Z PAST & PRESENT.
Dosen: Ratri Istania, SIP, MA
DR.Suharto,SH.,M.Hum.
ISU DAN KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH
Dinamika Politik Lokal
Kebijakan Pendidikan di Daerah
STIA LAN Jakarta Semester GENAP 2011 Dosen: Ratri Istania, SIP, MA
DESENTRALISASI & PEMERINTAHAN DAERAH
PENTINGNYA ORGANISASI BAGI PEKERJA SOSIAL
Pengelolaan Pengaduan untuk pelayanan publik lebih baik
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH.
SISTEM DAN DINAMIKA DEMOKRASI PANCASILA
Transcript presentasi:

HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN PEMDA (STUDI KASUS PROVINSI NAD DAN PAPUA) MATA KULIAH DINAMIKA POLITIK LOKAL SEMESTER GENAP DOSEN: RATRI ISTANIA, SIP, MA SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI LEMBAGA ADMNISTRASI NEGARA 2009

REFORMASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAH INDONESIA Suatu perubahan kearah perbaikan tanpa merusak, atau sedapat mungkin tetap dapat memelihara kontinuitas yang telah ada oleh mereka yang memimpin suatu sistem pemerintahan

DASAR PEMIKIRAN HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH Otonomi daerah berarti kewenangan atau otoritas lokal daerah bersangkutan Hakekat otonomi daerah mengembalikan hak daerah dalam hal inisiatif, prakartsa kreatif untuk masyarakatnya Daerah harus secara terkendali menyelenggarakan kekuasaannya tanpa banyak campur tangan pemerintah pusat Implementasi otonomi daerah didukung segenap kemampuan pemerintah daerah, struktur kelembagaaan kuat, dan masyarakat sendiri Pemerintah daerah harus melakukan penataan kelembagaan daerah agar kondusif bagi otonomi daerah Proses restrukturisai kelembagaan disertai dengan penyiapan aparatur pemerintah profesional dan visioner Perlunya penyamaan persepsi semua pihak/stakeholder otonomi daerah mewujudkan masyarakat yang lebih baik

PERIODISASI HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH Era Berdirinya NKRI Era RIS Era Transisi I 1949-1950 Era Demokrasi Parlementer (1950-1957) Era Demokrasi Terpimpin (1957-1965) Era Stabilitas 1970-1980 Era Transisi II 1990-1999 Era 1999-2009 Sumber: Diolah dari Colin MacAndrews dan Ichlausul Amal (2002)

PERMASALAHAN Distribusi kewenangan yang tergambar sebagai piramida terbalik, dimana kewenangan ditingkat pusat sangat besar dan di tingkat daerah semakin mengecil terlebih-lebih pada Daerah kabupaten/kota Hubungan Kepala Daerah dan DPRD yang kurang serasi Pendapatan daerah yang kecil menghambat bagi Pemerintah Daerah untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan Kelembagaan Pemerintah Daerah dengan Dinas-Dinas Daerahnya, belum mencerminkan adanya suatu Lembaga yang benar-benar dibentuk atas pertimbangan beban kerja atau volume kerja. Tersumbatnya partisipasi dan peran serta masyarakat diakibatkan adanya kecenderungan dan anggapan yang kuat bahwa pemerintahlah yang memiliki tanggung-jawab yang besar dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pembangunan dan kebijakan-kebijakan publik.

PEMECAHAN MASALAH Self regulating power Self modifyin power Local political support Financial resources Developing brain power Sumber: Agus Syamsudin (1999:5)

TUGAS Setiap Kelompok Berdasarkan Topik Bekerja Menyusun Indikator Berdasarkan Temuan Dalam Berbagai Sumber Masukan Indikator Terpilih Tiap Topik Berdasarkan Kesepakatan Kelompok Ke Dalam Tabel Persiapkan Dengan Baik Untuk Dipresentasikan Di Depan Kelas Minggu Berikut

INDIKATOR UTAMA PROVINSI NAD variabel Indikator Utama Demokrasi Lokal Potensi Konflik Etnis-Religius Politik Ekonomi Lokal Birokrasi Pemda Hubungan Pempus-Pemda Keistimewaan aceh didasarkan pada sejarah Diberlakukannya Syariat islam sebagai hukum positif mewadahi keinginan pemerintah daerah MoU Helsinki

INDIKATOR UTAMA PROVINSI PAPUA variabel Indikator Utama Demokrasi Lokal Potensi Konflik Etnis-Religius Politik Ekonomi Lokal Birokrasi Pemda Hubungan Pempus-Pemda Pemerintah pusat tidak menjawab keinginan pemerintah daerah dalam pemeratan pembangunan Ketidakadilan pemerintah pusat dalam pembagian hasil alam Pengeluaran kebijakan pemerintah pusat dgn membagi Papua menjadi 3 provinsi baru bertentangan dgn janji otsus