KEBUTUHAN MOBILITAS FISIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh : Nina Erliana, AMd.Keb.SPd. Pertemuan -5
Advertisements

STRETCHING LENNY.
DEFISIENSI KOMPLEKS PYRUVAT DEHIDROGENASE dr. Ardani Galih Prakosa
Respon – Adaptasi akut & kronis tubuh terhadap latihan Fisik
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
Kelompok 4 Febri Prihatnanto Dian Karimawati Windasari K
Sistem Osmoregulasi Ikan
ANGINA PECTORIS.
FISIOTERAPI DALAM PASCA BEDAH ORTHOPEDI
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
LATIHAN FISIK PADA LANSIA
STRESS KERJA.
Latihan Nafas Dalam dan Batuk Efektif
Istilah kelelahan biasanya menunjukan kondisi yang berbeda-beda dari
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
PENCEGAHAN DAN PENGELOLAAN DEKUBITUS PADA PASIEN PALLIATIF
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
Kebutuhan Oksigenasi R Bayu KN, S.Kep.,Ners.,M.Kes.
Penyakit Darah Rendah (Hipotensi)
Dekubitus.
GIZI PADA USIA LANJUT NADIA AULIYA PUTRI.
OSTEOPOROSIS MATERI KULIAH.
KONSUMSI KALSIUM PADA REMAJA
PEMANFAATAN MIKROBA BAKTERI Lactobacillus sp PADA BIDANG KESEHATAN
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
STRESS KERJA.
FISIOLOGI KERJA Modul 13.
Awas! Bahaya Diet Ada beberapa cara diet yang dapat menimbulkan gejala-gejala seperti berkurangnya volume darah (hypovolemia). Penyakit ini diketahui dengan.
PERSENTASE CAIRAN (LIQUID)
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
Kelompok 8 : 1 B Septi Naralita Surya Julia Annisa
NAMA : OSHI ANDILA NIM : TINGKAT : 1 B
PERUBAHAN PSIKOSOSIAL DAN SEKSUALITAS PADA LANSIA
PEMANASAN DAN PENDINGINAN dalam olahraga
Praktek profesi GERONTIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND
Pengendalian Gerakan Manusia oleh Sistem Saraf
PENYAKIT HIPOKALEMIA.
KARAKTERISTIK PENYAKIT PADA LANSIA
5.
Sindrom Guillain–Barré
PENANGANAN FISIOTERAPI PADA PENDERITA GANGGUAN HERNIA DISKUS
Pengertian Tindakan keperawatan adalah suatu tindakan membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi berbaring di tempat tidur dengan menggunakan.
SIKAP TUBUH YANG ERGONOMI DALAM BEKERJA DAN DAMPAKNYA
Biopsikologi Stres Nuristighfari Masri Khaerani.,M.Psi.,Psi
TRAUMA 2.
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
Assalamualaikum Kelompok 7 Ika Apriani Riza Sativa
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2008
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
SEROSIS HEPATIS Ariana. D
Patofisiologi dan terapi penyakit ginjal
PENYAKIT AKIBAT GETARAN
FT CARDIPULMONAR JENNIFER DHEA FISIOTERAPI 2014.
PROSES PENUAAN Saptawati Bardosono 9/17/2018.
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
NAMA KELOMPOK ALDI ELARIAN PUTRA ALIFATUR ALIHSAN ARYA HARIYOGA DHIFA ARYA PRAWIRA GENTA ALFAYYADH HERU NUGROHO DARMAWAN IMAN MUTTAQIN.
Dr. Iwing Dwi Purwandi, M.M.R. ORGANISASI SELMODALITAS CEDERA SELSEL YANG DISERANG PERUBAHAN MORFOLOGI PADA SEL CEDERA SUBLETAL KALSIFIKASI PATOLOGI SEL.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
STRESS KERJA.
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
Konsep kebutuhan istirahat dan tidur Eri riana pertiwi.
BY : FITRIA OKTARINA.  suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier,1989).  kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri.
MODUL 2 Sistem Saraf Perifer dan Otonom Skenario 2 : Kaki Kananku Dokter sedang memeriksa seorang laki-laki yang dibawa kerumah sakit karena terjatuh dari.
MENUJU HARI TUA YANG SEHAT
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Transcript presentasi:

KEBUTUHAN MOBILITAS FISIK OLEH : NURUL CHAYATIN,Skep.,Ners

Pengertian Mobilisasi Adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah, teratur dan mempunyai tujuan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup sehat. Semua manusia yang normal memerlukan kemampuan untuk dapat bergerak. Kehilangan kemampuan untuk bergerak menyebabkan ketergantungan dan tindakan keperawatan. Mobilisasi diperlukan dalam rangka untuk:kemandirian diri, meningkatkan kesehatan, memperlambat penyakit khususunya penyakit degeneratif, untuk aktualisasi (harga diri dan bodi image).

Factor-faktor yang mempengaruhi mobilisasi 1. Gaya hidup 2. Ketidakmampuan Kelemahn fisik dan mental akan menghalangi seseorang untuk melaksanakan aktifitas kehidupan. Ketidakmampuan ada dua macam, ketidakmampuan primer dan sekunder. Ketidakmampuan primer : disebabkan oleh penyakit atau trauma, contoh : penderita paralisi oleh karena gangguan pada spinal cord akibat injury. Ketidakmampuan sekunder : terjadi dampak akibat ketidakmampuan secara primer, misal kelemahan otot dan bedrest.Penyakit-penyakit tertentu dan cidera berpengaruh terhadap mobilitas.

Lanjutan……. 3. Tingkat energi Energi dibutuhkan salah satunya adalah untuk mobilisasi, tiap individu mempunyai energi yang bervariasi dan ada kecenderungan seseorang menghindar dari stressor dalam rangka mempertahankan kesehatn fisik dan psikologis. 4. Usia Usia berpengaruh terhadap kemampuan melakukan mobilisasi, pada orang tua secara fisiologis ada penurunan pada aktifitas dan mobilisasi dikaitkan dengan tingkat tumbuh kembang orang sejak lahir sampai menjelang usia lanjut.  

IMMOBILITAS Pengertian Pembatasan gerak yang sifatnya untuk pengobatan atau terapi, seperti pada penderita tindakan pembedahan, penderita injury pada tungkai dan lengan.. Keharusan (tidak dapat dihindari) karena ketidakmampuan primer, seperti penderita paralysis. Pembatasan secara otomatis samapai dengan gaya hidup

Macam2 immobilitas 1. Imobilitas fisik 2. Imobilitas intelektual Yaitu suatu keadaan dimana seseorang mengalami pembatasan fisik yang disebabkan oleh factor lingkungan maupun keadaan orang tersebut. 2. Imobilitas intelektual Dapat disebabkan kurangnya pengetahuan untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada kasus kerusakan otak. 3. Imobilitas emotional Dapat terjadi akibat pembedahan atau kehilangan seseorang yang dicintai.

Lanjutan……… 4. Imobilitas sosial Dapat menyebabkan perubahan interaksi sosial yang sering terjadi akibat penyakit.

Dampak atau respon baik fisik maupun psikologis akibat imobilisasi 1. Sistem musculoskeletal Pada sisitem ini dapat terjadi osteoporosis (tulang menjadi rapuh dan mudah rusak atau fraktur) karena otot tidak dipergunakan dalam waktu lama menyebabkan atropi otot, kontraktur sering mengenai jaringan lunak : sendi, tendon dan ligament. Selain itu dapat menyebabkan ulkus dekubitus akibat sirkulasi pada area tertentu tidak baik disertai dengan adanya penekanan secara terus menerus yang menyebabkan kerusakan pada kulit, gangguan koordinasi pada ekstrimitas atas dan bawah. Upaya penceghan : membatasi kemmapuan klien melaksanakan aktifitas sehari-hari, membatu keseimbangan dan kemmapuan klien untuk berdiri dan berjalan.

Proses ulkus dekubitus Imobilisasi Mengakibatkan penekanan pada daerah yang menonjol Tanda yang terlihat : kemerahan, luka pada kulit di ats tulang prominence Penekanan mengakibatkan terhambatnya sirkulasi darah ke jaringan sehingga menyebabkan iskemic lokal Jaringan akan mati dan anoxia selanjutnya menimbulkanlperlukaan.      

2. Eleminasi urine Menyebabkan stasis urin karena posisi berbaring tidak dapat mengosongkan kandung kemih drcara sempurna, pembentukan batu akibat stagnasi urin disertai peningkatan mineral dan inkontinensia urin akibat kurang aktivitas dan pengontrolan urinasi menurun, resiko terjadi renal calculi akibat kenaikan tingkat kalsium dalam urin

3. Metabolisme gastrointestinal Mempengaruhi tiga fungsi sistem gastrointestinal yaitu pada fungsi ingesti, digesti dan eleminasi yang meyebabkan anoreksia, diare atau konstipasi. Anoreksia adanya gangguan katabolisme yang meyebabkan ketidakseimbangan nitrogen, kontipasi akibat kelemahan otot serta kemunduran reflek defekasi

4. Respirasi Penurunan gerakan pernafasan akibat pembatasan gerak, kehilangan kordinasi otot atau mungkin akibat otot kurang digunakn, dapat juga akibat obat-obat tertentu misal obat sedative dan analgesic. Ketidakseimbangan oksigen dan karbondioksida akibat penurunan gerakan pernafasan sehingga pemasukan O2 dan pengeluaran CO2 menurun, sekresi mucus lebih kental dan menempel sepanjang tractus rerspiratorius, kelemahn otot thorax, ketidakmampuan inhalasi maksimal, gerakan cilliary menurun sehingga mekanisme batuk terganggu lalu mokus menjadi statis dan ini mengakibatkan berkembangnya bakteri pada tractus respiratori bagian bawah.

5. Kardiovaskuler Dapat terjadi hipotensi orthostatic karena sistem saraf otonom tidak dapat menjaga keseimbangan suplai darah ke tubuh sewaktu seseorang berdiri dari tempat berbaring dalam waktu yang lama. Formasi thrombus (massa padat darah yang terbentuk di jantung atau pembuluh darah), hal ini terjadi karena pendorongan darah ke vena dimana darah tersebut tidak aktif dan mempunyai vikositas tinggi akibat dehidrai atau tekanan dari luar pada vena.

6.Metabolisme dan nutrisi Basa metabolisme rate menjadi turun : sehingga kebutuhan energi dari tubuh, motilitas gastrointestinal dan sekresi kelenjar digestive menjadi menurun, ketidakseimbangan proses anabolisme dan katabolisme sehinggga menyebabkan nitrogen diekskresikan secara berlebihan dan selanjutnya terjadi negative nitrogen balance, anoreksi terjadi akibat intake kalori protein rendah dalam jangka waktu yang lama dapat berakibat malnutrisi

7.Sistem integumen Elastisitas kulit menjadi turun, ischemic dan nekrosis jaringan superficial : mengakibatkan ulkus dekubitus yang tersering.

8.Sistem neurosensory Ketidakmampuan merubah posisi menyebabkan hambatan dalam input sensori , perasaan lelah, irritable, persepsi tidak realistic dan mudah bingung.  

Tingkatan imobilisasi 1. Imobilitas komplit Dilakukan pada penderita yang mengalami gangguan tingkat kesadaran. 2. Imobilitas parsial Pada klien dengan gangguan fraktur, misal fraktur pada ekstrimitas bawah (kaki). 3. Imobilitas alasan pengobatan Hal ini dilakukan pada penderita yang dengan gangguan pernafasan seperti sesak nafas tidak boleh naik turun tangga, atau pada penderita penyakit jantung.

Pada bedrest total : klien tidak boleh bergerak dari tempat tidur dan tidak boleh bergerak ke kamar mandi atau duduk di kursi, namun apabila bedrest bukan total klien istirahat ditempat tidur boleh bergerak dari tempat tidur dan boleh bergerak ke kamar mandi atau duduk di kursi. Keuntungan bedrest : (a) mengurangi kebutuhan sel dalam tubuh terhadap oksigen, (2) menyalurkan sumber energi untuk proses penyembuhan dan (3) dapat mengurangi respon nyeri.  

Klien dengan resiko terhadap masalah sampai dengan dilakukan imobilitas Ada riwayat imobilitas masa lalu Penderita lanjut usia Penderita dengan nyeri atau spasme otot. Penderita mengalami penurunan sensitivitas terhadap temperature, nyeri dan tekanan. Penderita dengan masalah nutrisi Penderita dengan masalah satu sisi tubuh dalam waktu yang lama.