LOGIKA INDUKSI Prinsip Dasar:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERANAN VITAMIN BAGI MAKHLUK HIDUP
Advertisements

Dr. Ina Hernawati, MPH Direktur Bina Gizi Masyarakat
FILSAFAT ILMU PROGRAM MAGISTER ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA Telp/fax
Topik 12 HUBUNGAN DALAM INDUKSI
MEMPEROLEH PENGETAHUAN (Lanjutan Metoda Ilmiah)
Hiperurisemia (Asam Urat Berlebih)
FILSAFAT DAN LOGIKA Topik 11 INDUKSI.
TAHUKAH ANDA? Konsumsi gula yang sehat adalah 10 kg/orang per tahun.
Nutrisi pada Lansia.
“This is a good restaurant. Lets go in.” Lesson 12.
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)
ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian …next.
PENALARAN Pengertian Penalaran merupakan suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan dat atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
RAGAM DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
MODIFIKASI MAKANAN LUNAK & SARING (modul 3)
MODIFIKASI MAKANAN RENDAH PURIN
LOGIKA INDUKTIF Metodologi penelitian dengan pendekatan Induktif
Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Modul 9 Kuliner Lanjut (Teori) MODIFIKASI MAKANAN RENDAH KALIUM
Cara membuat nasi goreng
DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
MAKANAN BERGIZI UNTUK IBU MENYUSUI Oleh : Amin Muhtada, SKM.M.Kes DINAS KESEHATAN KABUPATEN CILACAP 2011.
Logika Deduksi-Induksi dalam Pola Berpikir Ilmiah
Konsep Epidemiology(2)
Kumpulan pengetahuan yang telah dicoba dan diatur menurut urutan dn arti yang menyeluruh serta beraturan merupakan definisi dari.... Elemen Fakta Ilmu.
Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
METODA ILMIAH  PENELITIAN
PENALARAN INDUKTIF (Generalisasi, Analogi dan Kausal)
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN HIPOGLIKEMI DIABETES
Eksperimen Sains dan Peranannya
TEORI PROBABILITAS Probabilitas / Peluang : kesempatan untuk terjadinya sesuatu Nilai peluang (P) : 0  P  1 bisa digunakan utk menarik kesimpulan.
Makanan dan Minuman Pembakar Lemak
SYARAT DAN TUJUAN PENELITIAN Dwiyati Pujimulyani 2015
MODIFIKASI MAKANAN RENDAH PURIN
FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA
SISTEM PAKAR SEPTI EKA H ( ) SRIWAHYUNI ( )
Materi 12 Penalaran induktif.
PENALARAN TIDAK LANGSUNG
Materi 11 Induksi.
Hj. Noneng Masitoh, Ir., M.M Agi Rosyadi, S.E., M.M
Hubungan Etika dan Ilmu
Modul 9 Kuliner Lanjut (Teori) MODIFIKASI MAKANAN RENDAH KALIUM
GENERALISASI TEKNIK INDUKTIF: GENERALISASI ANALOGI HUBUNGAN KAUSALITAS
TUGAS FILSAFAT ILMU.
Filsafat Pendidikan dan Pembelajaran
GIZI SEIMBANG BAYI DAN BALITA
Pengantar Statistik Juweti Charisma.
Bab ii probabilitas.
Ilmu dalam arti sebenarnya ?
Hubungan dalam induksi
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
DIABETES MELITUS L/O/G/O.
ASUHAN GIZI SEIMBANG PADA IBU NIFAS DAN MENYUSUI
LOGIKA INDUKTIF DR. H.S. TISNANTA, SH, MH.
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN HIPOGLIKEMI DIABETES PROLANIS KLINIK DAHLIA.
Anemia pada Remaja Puteri Siti Fathimatuz Zahroh UPT Puskesmas Karangmojo II.
PENELITIAN PENDIDIKAN
Pendidikan Kesihatan Tingkatan 1 Gaya hidup sihat.
PENALARAN INDUKTIF (Generalisasi, Analogi dan Kausal)
Anemia pada Remaja Puteri Puskesmas Cipedes dr Rinny Oktafiani 2017.
Pengetahuan ≠ Ilmu.
Anemia pada Remaja Puteri dr. Aris Rahmanda UPTD Puskesmas Bojong Rawalumbu – Peserta Dokter Intership Indonesia 2016.
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN HIPOGLIKEMI DIABETES PENYULUHAN PROLANIS.
Jeni-jenis Penelitian
ASAM URAT dr. SUKMA SUSANTI, S.Ked PROLANIS PUSKESMAS CABENGE.
TUGAS FILSAFAT ILMU 1 APA ILMU ITU? 2 Cabang-cabang Filsafat 3 Pokok Permasalahan yang dikaji Filasafat: 1.Apa yang disebut benar dan apa yang disebut.
Rahayu Widaryanti, SST, M. Kes. Pengertian Menurut Utami, Roesli (2013)  pemberian ASI secara ekslusif saja, tanpa tambahan cairan seperti susu formula,
1 Menu Seimbang oleh: Tim Jasa Boga. 2 Pengertian Menu Seimbang Menu seimbang adalah rangkaian dari beberapa macam hidangan untuk tiap kali makan yang.
Transcript presentasi:

LOGIKA INDUKSI Prinsip Dasar: Apa yang beberapa kali terjadi dlm kondisi tertentu dapat diharapkan akan selalu terjadi apabila kondisi yang sama terpenuhi. Kesimpulan merupakan suatu harapan, suatu kepercayaan tetapi nilai kebenarannya tidak pasti, hanya suatu peluang atau probabilitas.

Syarat – syarat generalisasi: 1. Generalisasi harus tidak terbatas secara numerik (tidak boleh terikat pada jumlah tertentu) 2. Generalisasi harus tidak terbatas secara spasio-temporal (tidak boleh terbatas ruang dan waktu) 3. Generalisasi harus dijadikan dasar pengandaian

Contoh: Faktanya x,y dan z itu masing-masing bukan B. Ada generalisasi:Semua A adalah B. Pengandaiannya: Andaikata x, y dan z itu masing-masing memenuhi kondisi A, maka pastilah x, dan z itu masing-masing sama dengan B.

Sebab-akibat sebagai dasar induksi. Metode John Stuart Mill (1806-1873) adalah metode yang diciptakan khusus untuk menarik kesimpulan dalam hubungan sebab-akibat. Ada 3 macam: Metode Persamaan (Method of Agreement) Apabila dua peristiwa atau lebih yg diteliti hanya mempunyai satu faktor yg sama, maka satu-satunya faktor yg sama itulah sebab atau akibat dari gejala tersebut.

Contoh: A makan nasi, makan telur, minum teh dan ternyata ia sakit perut. B makan pisang, makan jeruk, minum teh dan ternyata ia sakit perut. C makan kacang, makan emping, makan jeruk, minum teh dan ternyata ia sakit perut. Jadi, satu-satunya faktor penyebab sakit perut adalah minum teh. Kesimpulan itu berdasarkan pengertian sebab sebagai kondisi mutlak. Ada sebab, ada akibat. Kesimpulan hanya bersifat probabilitas.

2. Metode Perbedaan Prinsipnya: Kalau sebuah peristiwa yang mengandung gejala yang diselidiki dan sebuah peristiswa lain yang tidak mengandungnya, semua faktor-faktornya sama kecuali satu, sedang yang satu itu terdapat pada peristiwa pertama, maka faktor satu-satunya yang menyebabkan kedua peristiwa itu berbeda adalah akibat atau sebab atau bagian yang tak-terpisahkan dari sebab gejala tersebut.

Contoh: A makan nasi, makan telur, minum teh dan sakit perut B makan nasi, makan telur dan tidak sakit perut. Metode ini diterapkan dalam penelitian eksperimen. 3. Metode Gabungan Prinsipnya: Kalau pada dua peristiwa atau lebih dengan sebuah gejala hanya terdapat sebuah faktor yang sama, sedang pada dua peristiwa atau lebih yang tidak memiliki gejala itu, tidak ada persamaannya satu dengan yg lain, kecuali tidak ada faktor tersebut, maka faktor yang merupakan satu-satunya perbedaan di antara kedua kelompok peristiwa itu adalah akibat atau sebab atau bagian tak-terpisahkan dari sebab gejala itu.

Contoh: A makan nasi, makan telur, minum teh dan sakit perut B makan pisang, makan jeruk, minum teh dan sakit perut C makan nasi, makan telur dan …tidak sakit perut.

Bentuk penalarannya menjadi: Metode persamaan: Metode perbedaan: A makan nasi, makan telur, minum teh, A makan nasi, makan telur, minum teh, maka ia sakit perut maka ia sakit perut B makan pisang, makan jeruk, minum teh, B makan nasi, makan telur …ternyata tidak sakit maka ia sakit perut perut ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Minum teh  sakit perut