Etika Enjinyiring EL10T1 Konsep Teknologi
Aturan Interaksi Manusia Etiket Kode perilaku sopan-santun, tutur sapa dll. Sangat berbeda antar budaya Pelanggaran akan menyebabkan dianggap tidak sopan dan dijauhi orang Sangat mudah berubah sesuai perkembangan masyarakat Hukum Aturan yang ditetapkan pihak berwenang dan masyarakat Pelanggaran akan mendapat hukuman melalui proses tertentu Tidak mudah berubah, perlu kesepakatan khusus
Aturan Interaksi Manusia Moral Baku perilaku yang dapat diterima. Dibangun dari sistem nilai masyarakat dan agama. Kadang berbeda antar budaya. Pelanggaran akan diperlakukan seperti pada etika namun umunya jauh lebih keras. Tidak mudah berubah dalam satu generasi, namun dapat berubah antar generasi Etika Baku perilaku yang diterima secara bersama sekelompok orang “peer” dalam organisasi (profesi) tertentu. Pelanggaran berakibat dikeluarkannya pelanggar dari organisasi. Tidak mudah diubah, dirancang untuk jangka panjang.
Perbandingan Aturan Interaksi Secara umum Hukum harus selalu konsisten dengan moralitas, namun demikian konflik dapat terjadi saat: Sistem hukum tidak memperhatikan situasi Perumusan baku moral mengarah pada hukum yang tidak dapat dijalankan Hukum yang tidak imparsial Hukum yang mengatur perilaku yang tak dapat diamati Hukum yang dipaksakan oleh rejim amoral
Menyelesaikan Konflik Isu Moral Hanya dapat ditentukan melalui keputusan moral. Contoh: memacu kendaraan pada keadaan darurat dan untuk kesenangan Isu Konseptual Muncul saat tindakan moral yang disepakati mengalami ketidakpastian bagaimana mengawasinya Contoh: berapa kecepatan yang dianggap membahayakan orang lain
Menyelesaikan Konflik Isu Aplikasi Muncul ketika ada ketidakjelasan apakah terjadi pelanggaran hukum atau tidak. Contoh: mengendarai kendaraan pada kecepatan 80 km/jam di jalan dengan aturan maksimum 100 km/jam dalam keadaan hujan hingga tergelincir. Isu Faktual Muncul ketika ada ketidakpastian tentang fakta-fakta relevan secara moral. Contoh: pengendara dihentikan polisi pada karena kecepatannya 110 km/jam, mengaku kecepatannya 100 km/jam.
Teori Moral Kebanyakan tidak ada “algorithma moral” untuk membuat keputusan atau jawaban. Pilihan yang dapat dilakukan adalah “Teori Moral” yang memberi kerangka membuat keputusan-keputusan moral dan etika. Masalahnya teori moral tidak selalu memberi jawaban yang sama bahkan sering bertentangan.
Penentu Teori Moral Egoisme Etikal Pemikiran: Tindakan boleh (dapat diterima) atas dasar kepentingan sendiri. Contoh: membunuh perampok untuk membela diri
Penentu Teori Moral Utilitarianisme Pemikiran: Tindakan diterima bila memberikan paling banyak manfaat untuk orang banyak. Contoh: penggunaan DDT untuk melawan malaria Analisis utilitarianisme Tentukan target audiens Tentukan kerusakan, keuntungan, dan bobot pada target audiens Evaluasi fungsi kebahagiaan untuk setiap tindakan Pilih tindakan yang memberikan fungsi kebahagiaan tertinggi
Penentu Teori Moral Analisis Hak Pemikiran: Hak siapa didahulukan dan tepo seliro, Contoh: penculik dibohongi untuk mnyelamatkan sandra Urutan hak menurut kepentingan Hak untuk hidup Hak untuk menjaga kepenuhan hidup Hak untuk meningkatkan kepenuhan hidup Tentukan target audiens Evaluasi tindakan pelanggaran hak sesuai urutan di atas Pilih tindakan yang menyebabkan pelanggaran hak yang kurang penting