MANAJEMEN SEKOLAH BERBASIS TIK

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Direktorat Pembinaan SMA
Advertisements

Bismillahirrohmaanirrohiem
Kerangka Kerja Kompetensi TIK untuk Guru
PENGEMBANGAN SILABUS.
PENGEMBANGAN E PEMBELAJARAN DI SMK
MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
OLEH: NI KOMANG DEPI LESTARI
Konsep e-Learning Oleh Dwi Susanto 1 1.
RANCANGAN E-LEARNING REPDIS BERMUTU 2014
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI
STANDAR PROSES PENDIDIKAN dan GURU DALAM PENCAPAIAN STANDAR PENDIDIKAN
E-LEARNING E-LEARNING KELOMPOK III HEDI SUSANTO HERY WAHYUDI HUSMADIA
DELAPAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
WELCOME TO MYPRESENTATION
Bimtek KTSP 2009 PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
JUKNIS ANALISIS SATUAN PENDIDIKAN
Direktorat Pembinaan SMA
UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Penyiapan bahan Presentasi
Roni Eka Sahputra,MD Orthopaedic Surgeon. Pengaruh IT pada Berbagai Aktivitas.
Sosialisasi EQA BAN-PT – Dikti, Juli-Agustus 2009.
Kegunaan Web Bagi Pendidikan
Pendidikan Tinggi di Indonesia
Oleh : Kepala BTKIP KAL-TENG
Direktorat Pembinaan SMA
PENGENALAN SNP, SPM DAN IMPLEMENTASI SPM
Pemahaman Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 Tentang PERAN GURU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DAN GURU KETERAMPILAN.
PENYELENGGARAAN SISTEM KREDIT SEMESTER
Sosialisasi KTSP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 NOMOR 23 TAHUN 2006Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN.
PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK & KKPI
Banyak pakar pendidikan memberikan defenisi mengenai E- Learning, seperti yang dipaparkan oleh Siahaan (2004) dalam ”Penerapan E-Learning Dalam Pembelajaran”
PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK
KONSEP DAN STRATEGI PROGRAM IMPLEMENTASI
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
PERATURAN MENDIKNAS NOMOR 24 TAHUN 2006
KEMANDIRIAN DESA BERBASIS IT
Direktorat Pembinaan SMA
SOSIALISASI e-LEARNING DI PERGURUAN TINGGI
PENDIDIKAN NON FORMAL DAN PENDIDIKAN INFORMAL.
PENGANTAR.
SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE
JUKNIS PENYUSUNAN LAPORAN ANALISIS KONTEKS
KEBIJAKAN PENDIDIKAN GRATIS PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2009
STANDARISASI PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN SILABUS.
E-LEARNING.
DASAR-DASAR TIK DI SEKOLAH DASAR
E-Learning by : AIRA 2009.
IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
WELCOME Loading ….
norma dan tata tertib kehidupan mahasiswa di perguruan tinggi
KEBIJAKAN SBI dan RSBI Kementerian Pendidikan Nasional
Disampaikan Oleh : Drs.H.Andi M.Darlis,M.Pd.I
MATERI PELATIHAN Panduan Peningkatan dan Penjaminan Mutu Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai Dasar Pelaksanaan Perbaikan Mutu Berkelanjutan.
Kurikulum sekolah rintisan bertaraf intenasional
Kelompok D 1.
COMPUTER MEDIATED LEARNING UNIVERSITAS INDONESIA
1.
KONSEP BLENDED LEARNING
Komponen E-Learning
OLEH-OLEH JOGJA WORKSHOP RSBI
Peserta Diklat Departemen Agama
KEBIJAKAN SBI dan RSBI Kementerian Pendidikan Nasional
TUNTUTAN PROFESIONALISME
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KAITANNYA DENGAN PENDIDIKAN
Pemanfaatan ICT Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
UNGGUL DALAM PRESTASI AKADEMIK UNGGUL DALAM PRESTASI NON AKADEMIK UNGGUL DALAM PENCAPAIAN HASIL NILAI UJIAN NASIONAL UNGGUL DALAM PENINGKATAN PROFESIONALISME.
Transcript presentasi:

MANAJEMEN SEKOLAH BERBASIS TIK SEAMOLEC

DASAR HUKUM SP, SSN dan RSBI SEKOLAH POTENSIAL (SP) ATAU SEKOLAH FORMAL STANDAR SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) ATAU SEKOLAH FORMAL MANDIRI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN 20/2003). Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Pusat dan Daerah Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Kewenangan Pemerintah (Pusat) dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Program Pembangunan Nasional Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Kewenangan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Standar Implementasi Kepmendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun 2006 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Rencana Strategis (Renstra) Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009. Sama dengan Dasar Hukum Sekolah Potensial Sama dengan Dasar Hukum SSN Kebijakan Depdiknas tentang: “Penjaminan Mutu Penyelenggaraan SBI bagi SMP/Madrasah” Kebijakan Depdiknas tentang:”Sistem Penyelenggaraan SBI” 2

Dasar Hukum Terkait KURIKULUM MEMENUHI SI (PERMENDIKNAS NO. 22/2006) MEMENUHI SKL (PERMENDIKNAS NO. 23/2006) SISTEM ADM AKADEMIK BERBASIS TIK PROSES PEMBELAJARAN MEMENUHI STANDAR PROSES (PERMENDIKNAS NO. 41/2007) MENERAPKAN PEMBELAJARAN BERBASIS TIK PENILAIAN MEMENUHI STANDAR PENILAIAN (PERMENDIKNAS NO. 20/2007) DIPERKAYA DENGAN MODEL PENILAIAN PADA SEKOLAH UNGGUL DI NEGARA MAJU PENDIDIK MEMENUHI STANDAR PENDIDIK (PERMENDIKNAS NO. 16/2007) SEMUA GURU MAMPU MEMFASILITASI PEMBELAJARAN BERBASIS TIK

TENAGA KEPENDIDIKAN MEMENUHI STANDAR TENDIK (PERMENDIKNAS NO. 13/2007) – STANDAR KASEK SARANA DAN PRASARANA MEMENUHI STANDAR SARANA DAN PRASARANA (PERMENDIKNAS NO. 24/2007) SETIAP RUANG KELAS DILENGKAPI DENGAN SARANA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK MEMILIKI PERPUSTAKAAN DIGITAL PENGELOLAAN MEMENUHI STANDAR PENGELOLAAN (PERMENDIKNAS NO. 19/2007) PEMBIAYAAN PP NO. 48 TAHUN 2008 – PENDANAAN PENDIDIKAN:

Managemen pendidikan Seni atau ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Manajemen pendidikan : dapat pula didefinisikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien

Sumber Daya Pendidikan Sesuatu yang dipergunakan dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi enam hal; (1) administrasi peserta didik; (2) administrasi tenaga pendidik; (3) administrasi keuangan; (4) administrasi sarana dan prasarana; (5) admistrasi hubungan sekolah dengan masyarakat; dan (6) administrasi layanan khusus.

Tujuan Manajemen Pendidikan Pertama, terwujudnya suasana belajar dan proses Pembelajaran yang Aktif, Inovative, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM); Kedua, terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara; Ketiga, terpenuhinya kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan (tertunjangnya kompetensi profesional sebagai pendidik dan tenaga kependidikan sebagai manajer);

Keempat, tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien; Kelima, terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer pendidikan atau konsultan manajemen pendidikan); Keenam, teratasinya masalah mutu pendidikan.(Husaini, 2006:8)

Pengertian TIK/ICT Apa itu TIK ? Adalah alat / sarana teknis yang digunakan untuk meningkatkan / melaksanakan tugas secara efisien dibidang informasi dan komunikasi untuk membuat kehidupan lebih baik

 Pemanfaatan ICT/TIK ICT Sebagai Gudang Ilmu Pengetahuan ICT Sebagai Alat Bantu Pembelajaran ICT Sebagai Fasilitas Pendidikan ICT Sebagai standar Kompetensi Pemanfaatan ICT/TIK  ICT Sebagai Penunjang Administrasi Pendidikan ICT Sebagai Alat Bantu Manajemen Sekolah ICT Sebagai Infrastruktur Pendidikan 1999-2004 2005 2006 2007 2008 2009 2015 TARGET

PERANAN TIK DI SEKOLAH MODEREN INDONESIA EKONOMI SOSIAL POLITIK BUDAYA IDEOLOGI SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA HANKAM WAHANA TRANSFORMASI PENDIDIKAN VISI – MISI – TUJUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH NILAI-NILAI BUDAYA DAN FILOSOFI PENDIDIKAN KONTEN DAN KURIKULUM PROSES BELAJAR MENGAJAR FASILITAS DAN SARANA PRASARANA SUMBER DAYA MANUSIA 4 ICT SEBAGAI GUDANG ILMU PENGETAHUAN 1 ICT SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN 2 ICT SEBAGAI FASILITAS PENDIDIKAN 3 ICT SEBAGAI STANDAR KOMPETENSI 5 ADMINISTRASI LEMBAGA PENDIDIKAN ICT SEBAGAI PENUNJANG ADMINISTRASI PENDIDIKAN 6 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN LEMBAGA PENDIDIKAN ICT SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN SEKOLAH INFRASTRUKTUR DAN SUPRASTRUKTUR PENDIDIKAN ICT SEBAGAI INFRASTRUKTUR PENDIDIKAN 7

PREVIEW Pengembangan Tekonologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kenyataan menunjukkan TIK telah membawa perubahan penting dalam perkembangan peradaban dunia terutama ekonomi. Keadaan ini mengakibatkan adanya pergeseran paradigma strategis pembangunan masyarakat dunia dari era industri menuju informasi.

Apa sajakah yang termasuk TIK Hardware/infrastruktur

www.siap-online.com

http://pustakamaya.diknas.go.id

http://www.e-dukasi.net http://www.duniabelajar.com

Bidang Pendidikan (e-education) Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran-pergeseran dalam dunia pendidikan dari tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka dan lebih fleksibel. Beberapa ahli sejak dahulu telah meramalkan perubahan-perubahan di bidang pendidikan.

Potensi TIK dalam pendidikan Membuat kongkrit konsep yang masih abstrak Membawa obyek sukar / berbahaya dalam lingkungan belajar misal, binatang buas Menampilkan obyek yang terlalu besar Menampilkan obyek yang tidak tampak oleh mata. Mengamati obyek yang terlalu cepat Siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan Keseragaman persepsi dlm pengalaman belajar

Membangkitkan motivasi belajar siswa Menyajikan informasi belajar secara konsisten,akurat,berkualitas dan dapat diulang penggunaannya dan dapat disimpan sesuai kebutuhan Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak untuk lingkup kecil atau luas, kapan saja dan dimana saja

pendidikan di Indonesia di masa mendatang Berkembangnya pendidikan terbuka dengan cara belajar jarak jauh (distance learning). Untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukan sebagai setrategi utama pendidikan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi internet secara maksimal dapat memberikan efektifitas dalam hal waktu, tempat bahkan meningkatkan kualitas pendidikan. Terjadinya sharing resource (berbagi sumber daya) antara lembaga pendidikan dan pelatihan .

Perpustakaan dan instrument pendidikan lainnya misalnya guru dan laboratorium berfungsi sebagai fasilitator bukannya sumber informasi. Penggunaan perangkat informasi interaktif seperti CD-ROM multimedia yang secara bertahap akan menggantikan fungsi papan tulis, TV, Video.

Manfaat integrasi TIK dalam pembelajaran : 1. Keterampilan TIK & media (ICT and media literacy-skills) 2. Ketrampilan berpikir kritis(critical thinking skills)

3. Keterampilan memecahkan masalah (problem solving skills) 4 3.Keterampilan memecahkan masalah (problem solving skills) 4.Keterampilan berkomunikasi efektif (effective- communication skills) 5.Kemampuan bekerja sama secara kolaboratif (collaborative skills).

Pertanyaan .......... Bagaimana di sekolah anda ….. Apakah disekolah anda sudah memanfaatkan TIK? Sebagai Media pembelajaran atau sumber pembelajaran? Apakah siswa belajar dengan TIK atau masih mempelajari TIK ?

Menggunakan TIK untuk pembelajaran Siswa belajar tentang TIK Jawaban Masih mempelajari TIK Menggunakan TIK untuk pembelajaran Siswa belajar tentang TIK Siswa menggunakan TIK untuk belajar

Sambil Belajar TIK ( Learning about ICT ) Idealnya Sambil Belajar TIK ( Learning about ICT ) Siswa juga belajar dengan TIK ( Learning with and or through ICT )

Peran Guru Fasilitator Kolaborator Mentor Pelatih Pengarah Teman belajar bagi siswa

Peran TIK bagi siswa Siswa menjadi partisipan aktif Siswa bisa menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan / keterampilan dengan siswa lain. Siswa belajar secara individu juga belajar secara kolaboratif dengan siswa lain.

Integrasi TIK dalam pembelajaran menjadikan proses belajar : Aktif Konstruktif Kolaboratif Antusiastik Dialogis Kontekstual (pembelajaran bermakna /real-world) Reflektif Multisensory (audio,visual, kinestetik) High order thinking skills training (melatih -kemampuan berfikir tingkat tinggi)

Perubahan Paradigma Pendidikan Dari Ke Teacher-Centered Student-centered Single-sense Multisensory stimulation Single-path progression Multi-path progression Single-media Multi-media Isolated work Collaborative work Information delivery Information exchange Passive Learning Active/inquiry based

Factual thinking Critical thingking Knowledge based Informed decission Dari Ke Factual thinking Critical thingking Knowledge based Informed decission Reactive response Proactive-planned Isolated Authentic Artificial context Real-world context

Interface TIK Web Base (Administrasi Sekolah (Aplikasi data base), Sistem Informasi, Pembelajaran (E-Learning) Multicast Base (Video Broadcast, Vicon Broadcast, Transmit Data) Mobile Base (Mobile Learning)

Trends 5th Generation: 6th Generation: The Virtual/Online/ E- Learning Model Web-based courses (integrated multimedia) Computer Mediated Communication Computer intelligent system 6th Generation: The Mobile Learning (M-Learning or Palm-E Model) Web-based courses (integrated multimedia) Mobile/Handphone Mediated Communication Computer intelligent system Kemajuan dan perkembangan pemanfaatan ICT dalam pembelajaran akhir-akhir ini sudah mencapai generasi keenam, yaitu mobile learning. Terutama dengan semakin populernya perangkat-perangkat komunikator dari Nokia, Sonny Erricson, Ipod, Iphone, dan terutama Blackberry. Perangkat tersebut memberikan fitur-fitur tertentu yang akan perlu dipertimbangkan dalam perancangan e-learning.

Yang harus dimiliki SDM Infrastruktur (Komputer/Laptop, Jaringan, Koneksi Internet, Server) Sistem Informasi Aplikasi Pendidikan Kalau on-line (harus sewa domain, hosting) E-Learning Pustaka Maya

E-Learning E-learning dalam Sistem Pembelajaran Jarak Jauh merupakan bagian dari generasi ke-4: Generasi teknologi jaringan dan multimedia yang menekankan pada unsur fleksibilitas pembelajaran E-learning adalah suatu proses pembelajaran melalui teknologi jaringan komunikasi dan informasi (Internet, Intranet & Extranet) untuk berinteraksi dan menyampaikan bahan ajar dalam berbagai format media (teks, audio, video & computing)

Kategori E-learning Synchronous E-learning A-synchronous E-learning Imitates a classroom Real-time through streaming audio, video or chat room Prepackaged materials Delayed through e-mail

Penerapan untuk Pembelajaran: Sistem Multicast – Internet – Alat Video Confrence Dengan memanfaatkan teknologi sistem multicast salah satu layanan kelebihannya adalah untuk transmit data (dokumen, gambar, video) dengan kapasitas besar. SEAMOLEC sudah mencoba meneliti perjalanan transmit data dari sistem multicast dengan kapasitas 120 MB sampai ke client bisa 4 – 8 menit, akan tetapi kalau kita pakai speedy 120 MB kita download bisa 1 – 3 Jam. 38

Penerapan untuk Pembelajaran:  Sistem Multicast Dengan memanfaatkan teknologi sistem multicast salah satu layanan kelebihannya adalah untuk transmit data (dokumen, gambar, video) dengan kapasitas besar. Saat dilakukan transmit video pembelajaran secara live (Seorang Dosen sedang memberikan kuliah) maka pembelajaran ini menjadi sangat mudah seperti kita melihat guru mengajar di Televisi, tetapi tidak interaktif. 41

TIK  DSS (Decission Support Sistem / Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan) Informasi dalam rentang waktu tertentu dapat digunakan untuk melihat kecenderungan sebagai dasar untuk menentukan perencanaan kedepan

TANTANGAN BERSAMA Perkembangan Ipteks maju sangat pesat … Pengetahuan cepat usang Produksi dan pemutakhiran sumber belajar belum tentu cepat Diseminasi – Penyampaian materi ajar mutakhir belum tentu cepat dan juga belum tentu menyebar secara meluas

TEROBOSAN Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara sinergis dan integratif (brainware, software & hardware) menjadi suatu keharusan Namun … TIK hanyalah alat … tanpa ‘isi’ dan penyampaian yang dikemas secara baik dan benar maka alat hanya akan tinggal sebagai ALAT

Sudahkah kita mengantisipasi perubahan yang terjadi ? Penutup Sudahkah kita mengantisipasi perubahan yang terjadi ?

Bagaimana sikap kita terhadap perubahan tersebut?

Boiled Frog Phenomenon As (Polard, 2004) mentioned, If you take a frog and put it in a pot of extremely hot water, it's obvious that frog will jump and try to get out of the water. However, if you put that same frog in a pot of water that is tepid, and turn the heat on very low, that frog will lay there very quietly; and as the water gradually heats up the frog will calmly fall in a state of unconsciousness; and eventually allow itself to be boiled to death.

Ada 2 (dua) penyebab kegagalan : Orang yang berpikir tetapi tidak pernah bertindak, dan Orang yang bertindak tapi tak pernah berpikir (Reverend W.A. Nance)

Ride the tide When we'll start it........???

SELANJUTNYA TERSERAH ANDA

Agus Sugiharto,S.Pd, M.Eng Terima Kasih Agus Sugiharto,S.Pd, M.Eng agussgh@yahoo.com +628156850113