Merencanakan Karir Sejak Dibangku Kuliah Epy Muhammad Luqman Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan Universitas Airlangga 2014
FUTURE ON your HANDS Entrepreneur Intrapreneur Jobless
Fakta dialami mahasiswa setelah lulus adalah sulitnya mencari kerja. Mereka menyesali kenapa dulu-dulu tidak serius dalam belajar dan tidak mempersiapkan diri dengan baik. Perlu penyiapan dan strategi merencanakan karir sejak di bangku kuliah.
Kenapa harus merencanakan karir? Mencari pekerjaan tidak mudah Mencari kerja itu susah harus merencanakan karir jauh-jauh hari sebelum terjun di dunia kerja. Tidak ada jaminan membuat perencanaan pasti menjamin seseorang dapat pekerjaan, tapi minimal Anda siap, dan memiliki alternatif tindakan jika Anda memang sulit mencari kerja.
Kenapa harus merencanakan karir? 2. Persaingan kerja yang banyak Setiap tahun ribuan sarjana baru bermunculan dan hampir sebagian besar dari mereka mencari kerja. Dengan perencanaan yang baik, Anda akan lebih mampu bersaing dalam persaingan yang ketat. Karena mahasiswa yang memiliki perencanaan karir sejak dini, akan mempersiapkan segala hal yang mendukung tercapainya karir yang diinginkan.
Kenapa harus merencanakan karir? 3. Kepuasan kerja Perencanaan yang baik, karir yang dipilih adalah karir yang memang benar-benar diinginkan. Pekerjaan yang diinginkan tersebut menyenangkan sehingga besaran penghasilan yang diperoleh tidak akan membuat dirinya tidak bahagia. Mereka tetap bahagia karena dapat menyelesaikan tugas dan puas atas apa yang dilakukan.
Kenapa harus merencanakan karir? 4. Semua orang ingin sukses Tidak ada orang sukses, tanpa sebuah perencanaan, meskipun awalnya dia coba-coba tapi ketika sudah melangkah ia tetap akan merencanakan berbagai hal untuk mengembangkan karirnya.
Strategi Membuat perencanaan karir 1. Tetapkan karier yang dinginkan Tetatapkan karir : guru, pengacara, dokter, arsitek juga butuh perencanaan. Pemilihan jurusan/prodi guru sudah cukup untuk menjadikan guru. Lulus menjadi sarjana pendidikan tapi masih menganggur, bekerja sebagai penjaga warnet, tukang parkir, penjaga counter HP atau yang lain. Apakah menurut itu karir yang mereka pilih?
Strategi Membuat perencanaan karir 2. Meningkatkan kemampuan Semua pilihan karir membutuhkan kualitas kemampuan. Ijazah dan transkrip saja tidak cukup, dibutuhkan kemampuan pendukung (kampus atau dari luar kampus). Jangan hanya mengandalkan materi kuliah saja, harus proaktif untuk menggali kemampuan lain dan meningkatkannya secara baik sehingga akan lebih siap.
Strategi Membuat perencanaan karir 3. Bangun networking Fakta : lulusan yang cerdas tapi masih menjadi pengangguran : tidak punya networking. Selain belajar tekun, juga harus menjalin network (komunitas, organisasi, jaringan online atau yang lain : sangat penting dalam karir ke depan).
Strategi Membuat perencanaan karir 4. Miliki beberapa alternatif pilihan. Sering dijumpaik profesi tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuni. Dengan memiliki beberapa alternatif karir bisa memilih mana yang akan ditekuni setelah lulus kuliah meskipun tidak sesuai dengan jurusan/prodi karena ini telah dipersiapkan alternatif karir
Strategi Membuat perencanaan karir 5. Terus update informasi Banyak orang kehilangan kesempatan, karena kurangnya informasi yang didapat. Update terus informasi tentang dunia kerja (koran, majalah atau media online. Bagi yang sudah bekerja, update kompetensi untuk meraih posisi yang lebih gemilang meski di perusahaan lain.
Kiat–kiat Menembus Peluang Kerja Tetapkan pilihan pekerjaan/ posisi/ jabatan/ perusahaan yang diinginkan (sesuai dengan kompetensi, bidang ilmu serta keahlian yang dimiliki). Cari informasi tentang lowongan kerja (koran, internet, pameran bursa kerja, ikatan alumni, relasi, perusahaan ybs, dll)
Kiat–kiat Menembus Peluang Kerja Cari tahu sebanyak mungkin tentang perusahaan yang dituju (budaya perusahaan, jenjang karier, sistem penggajian, dll). Buat surat lamaran dan CV yang menarik, khas tapi tetap sesuai kaidah dan standar penulisan. Persiapkan mental dan penampilan dalam menghadapi test masuk dan wawancara. Siap menghadapi kegagalan, belajar dari kekurangan, perbaiki diri dan siap kembali bertarung atau memulai usaha sendiri.
Proses Seleksi Rekrutmen Karyawan Proses Rekrutmen Iklan Lowongan Seleksi Lowongan base on CV Proses Seleksi Psikotes Interview Tes Kesehatan Proses Akhir Deep Interview Role Play Penempatan
Apa Yang Kita Tunjukkan Dalam Surat Lamaran dan CV Potret diri Pribadi kita Hasrat dan keinginan kita dalam mencapai peluang kerja. Motivasi kita Tingkat kepedulian kita pada perusahaan yang dituju.
Berkas Surat lamaran kerja CV / Resume Pas photo terakhir Photo copy ijazah Photo copy sertifikat/piagam Lain – lain yang diminta
Kegagalan dalam Seleksi Kerja Kurang mampu mempromosikan diri melalui Surat lamaran / cover letter dan curriculum vitae, Kurang mampu mengekspresikan diri kurang memahami proses seleksi kerja Kurang memiliki pengetahuan tentang perusahaan yang akan dituju Kurang mengenal pekerjaan yang diinginkan Kurang mampu menangkap peluang Kurang memiliki daya juang
Sebab-sebab Kegagalan Kepribadian tidak mantap Pengetahuan umum kurang luas Kurang antusias/minat Jawaban kurang sistematis Kurang mampu berkomunikasi Tuntutan gaji terlalu tinggi/tidak realistis
Feedback dari Perusahaan yang melakukan rekrutmen karyawan Soft Skill dan Soft Knowledge tidak memadai (terlihat pada wawancara): Kurang percaya diri Kurang santun/kurang tahu etika Tidak bisa bekerja dalam tim Tidak kreatif Tidak bisa berkomunikasi dengan baik Tidak memiliki imajinasi yang meyakinkan Tidak bisa memberikan solusi terhadap keadaan yang rumit, dll
Terima Kasih Selamat Berjuang