Dr. Ir. Heru Purboyo Hidayat P, DEA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Kab. Gresik Tahun 2012
Advertisements

SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA
Peran RZWP3K dalam Perencanaan Pembangunan Bidang Kelautan
Skenario dan Strategi Konsep Agro Mina Politan Cluster
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Diskusi FGD 2 Metropolitan Bandung Raya
Iwan Kustiwan KK-PPK SAPPK ITB
Dr. Ir. Heru Purboyo Hidayat P, DEA
FGD #7 24 Oktober 2014 Bappeda Jabar
FGD #4 13 Oktober 2014 Bappeda Jabar
FGD #8 21 November 2014 Bappeda Jawa Barat
MENUJU METROPOLITAN CIREBON RAYA: PERSPEKTIF EKONOMI PEMBANGUNAN
Pusat Pertumbuhan Rancabuaya Jawa Barat bagian Selatan
Dr. Ir. Heru Purboyo Hidayat P, DEA
FGD #5 22 Oktober 2014 Bappeda Jabar
FGD Perumusan Rencana Pembangunan dan Peningkatan Bidang Transportasi
22 September 2014 Bappeda Jabar
Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP) Award
FGD #3 8 Oktober 2014 Bappeda Jabar
Konsep Pengembangan Wilayah
PL 4102 TEKNIK EVALUASI PERENCANAAN Semester Student Centered Learning JOHNNY PATTA SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN.
VISI DAN MISI CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA PEKANBARU
PERILAKU KERJA UNTUK MAJU
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KE PU-AN PADA BIDANG CIPTA KARYA
VISI – MISI DAN PROGRAM IR. DJAMALUDDIN MAKNUN, MP DR. MASJKUR, SP., M.SI CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI GOWA PERIODE 2015 – 2020.
Kebijakan Pariwisata Jawa Barat
Deputi Bidang Pengembangan Regional
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
SOSIALISASI DANA DESA dengan Materi: “PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2015”
AGENDA RISET DAERAH PROVINSI BENGKULU
PERENCANAAN PEMANFATAN LAHAN; ZONASI LAHAN & PERWILAYAHAN KOMODITAS
Undang-Undang bidang puPR
Direktorat Bina Penataan Bangunan Tahun Anggaran
Pembangunan Infrastruktur dan Sinergi Pusat-Daerah
PENATAAN RUANG VISI: Tercapainya pengaturan pemanfa-tan ruang yg berkualitas untuk mewujudkan keterpaduan penggunaan sumberdaya dlm kerangka Pemb Nasional.
PERATURAN PRESIDEN NO. 87 TAHUN 2011 RENCANA TATA RUANG KAWASAN BBK
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Sosialisasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2015
Landasan Yuridis Penanganan Permukiman Kumuh Program KOTAKU
DANA ALOKASI KHUSUS 2008 “Kebijakan dan Mekanisme Alokasi”
TRANSPORTASI INDONESIA 2045
Kota yang berkelanjutan
31 Januari 2012 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Undang-Undang bidang puPR
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Action plan Produk PLP-BK Pemetaan Swadaya Gambaran Umum wilayah Penggalian visi & misi Rencana Pengembangan.
METROPOLITAN CIREBON Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Majalengka Di susun oleh : aditiYA RAMDANI – BALEBAT.
AKUNTABILITAS KINERJA
RTRW PROVinsi SUMatera Utara
PEMBANGUNAN APLIKASI INFORMASI PELUANG PENANAMAN MODAL
STIEPAR YAPARI AKTRIPA BANDUNG
Rancangan Awal RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
SISTEM PEMERINTAHAN DESA Cahyono, M.Pd. FKIP UNPAS Cahyono, M.Pd. FKIP UNPAS.
DISAMPAIKAN pada Musrenbang rkpd kabupaten belitung
Pengertian (1) Struktur Ruang Tata Ruang Pola Ruang
STUDIO PERENCANAAN WILAYAH. “ 2 1.Struktur Organisasi 2.Pembagian Kerja 3.Timeline Kerja 4.Latar Belakang 5.Isu Kab Lebak 6. Isu BWP 3 7. Tujuan Sasaran.
PENATAAN RUANG 14/01/ :10.
Strategi Pengembangan Desa Wisata Kabupaten Badung (Studi Kasus Desa Wisata Pangsan, Banjar Sekar Mukti Pundung, Kecamatan Petang ) Program Magister Arsitektur.
TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI. 1. Pendahuluan Untuk melestarikan lingkungan perkotaan yang layak huni, keseimbangan antara fungsi- fungsi tersebut.
PENYUSUNAN Rencana Detail Tata Ruang PUSAT IBUKOTA KARANG BARU DAN KOTA KUALA SIMPANG Tahun 2018 – 2038.
FOCUS GROUP DISCUSSION1 FGD 1 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PEMBINAAN TEKNIS BANGUNAN PPK.
POTENSI INVESTASI DI KABUPATEN GRESIK, KARENA: POSISI YANG STRATEGIS POTENSI EKONOMI KETERSEDIAAN LAHAN DAN POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN INFRASTRUKTUR.
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Permukiman
PERUBAHAN RPJMD KOTA SURABAYA TAHUN
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
RDTR Tata ruang untuk investasi. Analisis pengembangan kawasan  Analisis ekternal yang mempengaruhi pengembangan kawasan 1.Arahan pengembangan kawasan.
Transcript presentasi:

Dr. Ir. Heru Purboyo Hidayat P, DEA Focus group discussion (FGD) PENGEMBANGAN METROPOLITAN DAN PUSAT PERTUMBUHAN DI JAWA BARAT Wilayah Pusat Pertumbuhan Pangandaran Dr. Ir. Heru Purboyo Hidayat P, DEA Badan Perencananaan Pembangunan Provinsi Jawa Barat Jalan Ir. H. Juanda No. 287 Bandung 40135

Sistematika Pembahasan 1 4 Pendahuluan Potensi dan Masalah 2 5 Tujuan dan Sasaran Arahan Kebijakan Pengembangan 3 6 Ruang Lingkup Wilayah Rencana Pengembangan

Pendahuluan 1 Perkembangan Aglomerasi Ekonomi, Aglomerasi Penduduk, Peningkatan Intensitas lahan terbangun, dan aktifitas sosial masyarakat di Jawa Barat Munculnya Pusat-pusat pertumbuhan karena lokasi, sejarah, dan/atau kebijakan pemerintah sehingga dimanfaatkan sebagai penggerak percepatan pembangunan di seluruh daerah salah satunya Pangandaran Berdasarkan sejarah, perkembangan wilayah selalu dimulai dari arah pantai. Dimana pantai pangandaran merupakan pantai utama yang pada masa lalu merupakan gerbang utama pertumbuhan dan pembangunan di Daerah

Berdasarkan potensi yang ada maka Pemerintah Daerah mengambil langkah dan inisiatif untuk mengelola pembangunan dan mengembangkan Kabupaten Pangandaran secara efektif dan efisien Pengelolaan pembangunan dan pengembangan di Kabupaten Pangandaran dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, yang dituangkan dalam Renip (Rencana Induk Pengembangan) Renip merupakan: a. Pedoman pelaksanaan pengelolaan pembangunan dan pengembangan di Kabupaten Pangandaran b. Arah kebijakan pengembangan Kabupaten Pangandaran c. Ditetapkan melalui PERDA

Tujuan Pembangunan dan Pengembangan Pusat Pertumbuhan Pangandaran 2 Mewujudkan keterpaduan dalam pengelolaan pembangunan dan pengembangan Pusat Pertumbuhan Pangandaran Pembangunan ekonomi, kesejahteraan, modernitas, dan keberlanjutan bagi masyarakat di Kabupaten Pangandaran Meningkatkan daya saing daerah khususnya Kabupaten Pangandaran dalam menghadapi dinamika perubahan regional dan global

Sasaran Pembangunan dan Pengembangan Pusat Pertumbuhan Pangandaran 2 Pembangunan Kabupaten Pangandaran berjalan secara terintegrasi dan memperhatikan keberlanjutan lingkungan Pembangunan ekonomi, kesejahteraan, modernitas, dan keberlanjutan berlangsung selaing terkait antara Kabupaten Pangandaran dengan daerah lainnya Transformasi sosial berlangsung lancar untuk memastikan kesiapan pola pikir dan perilaku masyarakat yang berdaya saing tinggi untuk beradaptasi dengan dinamika perubahan ddi tingkat regional maupun global Pengelolaan pembangunan dan pengembangan Kabupaten Pangandaran berlangsung secara terintegritas, efektif, dan efisien serta berbasis inovasi

3. Ruang Lingkup Wilayah 3 Pusat Pertumbuhan Pangandaran merupakan kesatuan wilayah yang berperan memacu pertumbuhan ekonom wilayah lain dalam jangkauan pengaruhnya. Jumlah penduduk Kabupaten Pangandaran : 182.000 jiwa Luas Wilayah : 41.271,79 Ha Terdiri dari 5 kecamatan: a. Kecamatan Cijulang b. Kecamatan Parigi c. Kecamatan Sidamulih d. Kecamatan Pangandaran e. Kecamatan Kalipucang

Potensi dan masalah Pariwisata Pusat Pertumbuhan Pangandaran 4 Alam pesisir pantai: Pantai Barat dan Timur Pangandaran, Pantai Batu Hiu, Pantai Batu Karas, dan Pantai Karang Nini Potensi Penumpukan Sampah Pedagang Kaki Lima Kurangnya Aksesibilitas Menuju Kawasan Pariwisata Pangandaran Masalah

Arahan Kebijakan Pengembangan 5 Pusat Pertumbuhan Pangandaran dijadikan sebagai pusat pertumbuhan berbasis sektor pariwisata dan perikanan Pangandaran akan dikembangkan dalam sektor unggulan pariwisata dan perikanan Fokus penciptaan pelayanan jasa pariwisata yang berstandar nasional dan internasional, serta industri perikanan tangkap yang modern Pengembangan Pariwisata di Pangandaran diarahkan dengan menganut pendekatan pariwisata berkelanjutan

Rencana Pengembangan 6 Pembangunan dan Peningkatan pada bidang yang bersifat strategis, meliputi; Bidang Pemerintahan Bidang Ekonomi Bidang Fisik dan Lingkungan Hidup Bidang Sosial - Budaya

6.1 Rencana di Bidang Pemerintahan Tata Kelola Pemerintahan modern Kerjasama multipihak bersama masyarakat global Urusan Pemerintahan strategis lainnya atas dasar kesepakatan Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Kabupaten/Kota melalui Peraturan gubernur

6.2 Rencana di Bidang Ekonomi Kawasan destinasi wisata dunia Kawasan industri strategis Kawasan strategis ekonomi lainnya atas dasar kesepakatan Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Kabupaten/Kota yang diatur melalui Peraturan Gubernur.

6.3 Rencana di Bidang Fisik Daerah berkelanjutan yang modern dan berwawasan lingkungan: Modern  mempertimbangkan peran ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan Berwawasan Lingkungan  mengurangi pencemaran terhadap lingkungan, pemenuhan RTH, revitalisasi permukiman kumuh dan rumah tidak layak huni, penghematan sumberdaya pangan, air dan energi Infrastruktur transportasi jalan Infrastruktur transportasi perhubungan Infrastruktur permukiman dan lingkungan hidup Infrastruktur sistem drainase skala metropolitan Infrastruktur energi kelistrikan Infrastruktur telekomunikasi

6.4 Rencana Pembangunan dan Peningkatan Infrastruktur Wilayah Strategis Kabupaten Pangandaran Pembangunan dan peningkatan infrastruktur transportasi jalan, antara lain: Jalan Tol Cileunyi – Nagreg - Tasikmalaya – Ciamis – Banjar Jalan Tol Banjar – Pangandaran Jalan Tol Poros Timur di jalur Pangandaran – Ciamis – Cikijing – Cirebon Jalan horizontal di Jawa Barat bagian Selatan Jalan horizontal Tengah Selatan – Selatan Jawa Barat

Pembangunan dan peningkatan infrastruktur perhubungan, antara lain: Bandara Nusawiru Jalur Kereta Api Banjar – Pangandaran Pembangunan Infrastruktur Perhubungan strategis lainnya atas dasar kesepakatan Pemerintah dengan Pemerintah Daerah diatur dengan Peraturan gubernur Pembangunan dan peningkatan infrastruktur permukiman, antara lain: Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sistem Pengelolaan Air Limbah Jaringan Drainase Perkotaan Kawasan siap banun dan lingkungan siap bangun Pusat kebudayaan dan rekreasi skala nasional dan internasional

TERIMAKASIH