PowerPoint Presentation by Charlie Cook

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

Bab 1 Pemasaran Mengatur Hubungan Pelanggan yang Menguntungkan
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 14 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
BAB ORIENTASI KONSEP PPO
Prinsip dan kode etik dalam bisnis
Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajemen
Keputusan Penetapan Harga dan Manajemen Biaya
Bab 9 Pengembangan Produk Baru dan Strategi Siklus Hidup Produk
Disajikan kembali oleh: John Suprihanto
Mengelola Konflik dan Negosiasi
ENTREPRENEURSHIP KEWIRAUSAHAAN BAB 11 Oleh : Zaenal Abidin MK SE 1.
MENGELOLAH DENGAN ETIKA &
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJERIAL
Etika dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
MENGELOLAH DENGAN ETIKA &
TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
ETIKA BISNIS.
Efektivitas Organisasi (Pertemuan ke-2)
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
GOOD GOVERNANCE.
PowerPoint Presentation by Charlie Cook
Ethics and Social Responsibility
Dr. H. Pudjo Sumedi AS., SE., M.Ed.
Etika Bisnis dan Profesi
Manajemen Sumber Daya Manusia
Andrian Noviardy,SE.,M.Si.
Etika Pemasaran dan Tanggung Jawab Sosial dalam Perencanaan Strategis
PERTEMUAN 9 Otoritas, Pendelegasian Wewenang dan Sentralisasi
KONSEP KEPUASAN PELANGGAN
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2008, The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.McGraw-Hill/Irwin Copyright © 2008 The McGraw-Hill Companies, Inc.
BUDAYA ORGANISASI PERTEMUAN 13.
BAB ORIENTASI KONSEP PPO
PERTEMUAN 9 Otoritas, Pendelegasian Wewenang dan Sentralisasi
Manajemen Umum PERTEMUAN 7 Pengorganisasian dan Struktur Organisasi
PowerPoint Presentation by Charlie Cook
SOCIAL RESPONSIBILITY AND ETHICS
BUDAYA ORGANISASI dan Etika Organisasi
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA MANAJEMEN.
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA MANAJEMEN.
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
LINGKUNGAN ORGANISASI
Oleh: Ricky W. Griffin Ronald J. Ebert
Peran Manajer dan Lingkungan Organisasi
Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial dalam bisnis internasional
PRINSIP – PRINSIP ETIKA BISNIS
BUDAYA ORGANISASI dan Etika Organisasi
MATERI : ETIKA BISNIS DAN CSR
Pengantar Manajemen Oleh: Dr. Zainal Ilmi, SE. mba.
Lingkungan Organisasi: Sosial, Etika, Perubahan & Inovasi
Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajemen
Budaya & Lingkungan Organisasi
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
Mengelola Tanggung Jawab Sosial dan Etika By: Fani Ishlaah Heryunda Tegar Mahendra By: Fani Ishlaah Heryunda
LINGKUNGAN, ETIKA SERTA TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Kerangka Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen
BUDAYA DAN ETIKA ORGANISASI (Pertemuan ke-13)
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
ETIKA MANAJEMEN.
Tanggung Jawab Sosial dan Etika Bisnis
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJERIAL
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
BUDAYA ORGANISASI dan Etika Organisasi
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
PERANAN STRATEGIS SDM DAN HUMAN RESOURCES SCORECARD
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
Lingkungan Bisnis: Lingkungan Sosial
Transcript presentasi:

PowerPoint Presentation by Charlie Cook Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Apa itu tanggung jawab sosial? Pandangan klasik Tanggung jawab sosial manajemen hanya untuk memaksimalkan laba (menciptakan pengembalian keuangan) dengan menjalankan bisnis sesuai dengan kepentingan terbesar pemegang saham. Menggunakan sumber daya organisasi untuk “kebaikan sosial” mereka menambah biaya bisnis kemudian dibebankan kepada konsumen dengan menaikkan harga. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Pandangan sosial ekonomi Tanggung jawab sosial manajemen bukan sekedar menghasilkan laba tetapi juga melindungi dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Perusahaan bukan entitas yang hanya bertanggung jawab kepada pemilik saja. Perusahaan mempunyai tanggung jawab moral yang lebih besar dalam masalah sosial, hukum dan politik. Untuk melakukan hal yang benar Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Untuk siapakah tanggung jawab sosial? Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved. Exhibit 5.1

Argumen yang Mendukung dan Menentang Tanggungjawab Sosial Harapan masyarakat Laba jangka panjang Kewajiban etis Citra masyarakat Lingkungan yang lebih baik Menghambat peraturan pemerintah lebih lanjut Keseimbangan tanggung jawab dan kekuasaan Kepentingan pemegang saham Kepemilikan sumber daya Menentang Menghalangi maksimalisasi laba Lunturnya tujuan Biaya Terlampau banyak kekuasaan Kurangnya keterampilan Kurangnya pertanggung jawaban atau akuntabilitas Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved. Exhibit 5.2

Dari Kewajiban ke Kecepat-Tanggapan Kewajiban sosial Kewajiban perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab ekonomis dan hukum, dan tidak yang lainnya. Kecepat-tanggapan sosial Kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan masyarakat yang berubah-ubah melalui keputusan-keputusan praktis manajer. Tanggung jawab sosial Kewajiban perusahaan diluar yang dituntut oleh hukum dan pertimbangan ekonomi untuk mengejar sasaran jangka panjang yang baik bagi masyarakat. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Tangung jawab sosial vs kecepat- tanggapan sosial Tanggung jawab sosial Kecepat tanggapan sosial Pertimbangan utama Etis Pragmatis Fokus Tujuan Sarana Penekanan Kewajiban Tanggapan Kerangka kerja keputusan Jangka panjang Jangka menengah & pendek Source: Adapted from S.L. Wartick and P.L. Cochran, “The Evolution of the Corporate Social Performance Model,” Academy of Management Review, October 1985, p. 766. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved. Exhibit 5.3

Apakah yang perlu dibayar dalam tanggung jawab sosial? Studi menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara keterlibatan sosial dan kinerja ekonomi dari perusahaan. Sulitnya mendefinisikan dan mengukur tanggung jawab sosial dan kinerja ekonomi yang merupakan persoalan dalam menguji validitas dan pengukuran dalam penelitian. Mengevaluasi dana saham yang dipergunakan untuk penyaringan sosial (social screening) yang menerapkan kriteria sosial ke keputusan investasi. Kesimpulan: hanya sedikit bukti bahwa tindakan bertanggung jawab secara sosial yang dilakukan oleh perusahaan merugikan kinerja ekonomi secara signifikan dalam jangka panjang. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Manajemen yang ramah lingkungan Kesadaran akan eratnya kaitan antara keputusan dan kegiatan organisasi dan dampaknya terhadap lingkungan alam. Masalah lingkungan global yang dihadapi manajer : Pencemaran air, udara, dan tanah Pemanasan global dari emisi gas Penyusutan sumber daya alam Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Bagaimana organisasi menjadi ramah lingkungan Pendekatan hukum Perusahaan memperlihatkan sedikit kepekaan lingkungan, mereka mematuhi undang2, peraturan dan pengendalian pemerintah secara sukarela dan tanpa memberikan tantangan hukum. Pendekatan pasar Perusahaan menanggapi keinginan konsumen untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan. Pendekatan para pemercaya (stakeholder) Perusahaan memilih untuk menanggapi banyak tuntutan yang dibuat oleh para pemercaya yaitu karyawan, pemasok dan masyarakat. Pendekatan aktivis Perusahaan menggunakan berbagai cara guna menghormati dan melestarikan bumi serta sumber-sumber alamnya. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Pendekatan untuk menjadi ramah lingkungan Source: Based on R.E. Freeman. J. Pierce, and R. Dodd. Shades of Green: Business Ethics and the Environment (New York: Oxford University Press, 1995). Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved. Exhibit 5.4

Manajemen berbasis nilai Pendekatan terhadap pengelolaan dimana para manajer menetapkan dan mempraktekkan nilai bersama pada sebuah organisasi. Tujuan dari nilai bersama Menuntun keputusan dan tindakan para manager Membentuk perilaku karyawan Mempengaruhi upaya pemasaran Membentuk semangat tim Mengembangkan nilai bersama Nilai organisasi tercermin dalam keputusan dan tindakan para karyawan. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Tujuan dari Nilai Bersama Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved. Exhibit 5.5

Nilai yang ditetapkan oleh organisasi Persenatase Nilai ditetapkan Responden Kepuasan konsumen 77% Etika/integritas 76% Akuntabilitas 61% Saling menghargai 59% Komunikasi terbuka 51% Profitabilitas 49% Kerjasama tim 47% Inovasi/perubahan 47% Pembelajaran berkelanjutan 43% Lingkungan kerja yg positif 42% Keragaman 41% Pelayanan pada masyarakat 38% Kepercayaan 37% Tanggung jawab sosial 33% Keamanan 33% Pemberdayaan 32% Kepuasan kerja karyawan 31% Menyenangkan 24% Source: “AMA Corporate Values Survey,” (www.amanet.org), October 30, 2002. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved. Exhibit 5.6

Etika manajerial Definisi etika Empat pandangan tentang etika Peraturan dan prinsip yang mendefinisikan tindakan benar dan salah. Empat pandangan tentang etika Pandangan utilitarian Pandangan hak Pandangan teori keadilan Pandangan teori kontrak sosial terpadu Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Pandangan utilitarian Keputusan etika dibuat semata-mata berdasarkan hasil atau akibat keputusan itu. Mendorong efisiensi dan produktivitas dan konsisten dengan tujuan memaksimalkan laba. Pandangan hak Fokus pada penghormatan dan perlindungan hak dan kebebasan pribadi. Melindungi hak individu seperti hak kerahasiaan, kebebasan berbicara, hidup dan keamanan dan proses semestinya. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Pandangan teori keadilan Para manager memaksakan dan mendorong peraturan secara adil dan tidak memihak dan tindakan itu dilakukan dengan mengikuti seluruh peraturan dan perundang-undangan di bidang hukum Melindungi kepentingan para pemercaya dan hak karyawan. Pandangan kontrak sosial terpadu Keputusan etika harus didasarkan pada sejumlah faktor empiris (apa yg ada) dan faktor normatis (apa yang seharusnya). Berdasarkan pada norma etika yang ada, yang menyatakan benar atau salah. Berdasarkan pada integrasi/penggabungan antara kontrak sosial umum dan kontrak khusus antara anggota masyarakat. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Faktor yang mempengaruhi etika karyawan Perkembangan moral Ukuran kebebasan dari pengaruh luar Tingkatan perkembangan moral individu Prakonvensional Konvensional Prinsip Tahap perkembangan moral terkait dengan: Karakteristik individu Desain struktur organisasi Budaya organisasi Intensitas dari issu etis Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis dan tidak etis Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved. Exhibit 5.7

Perkembangan moral Kesimpulan penelitian : Orang melangkah melalui keenam langkah secara berurutan. Tidak ada jaminan keberlangsungan perkembangan moral. Mayoritas orang dewasa berada pada tahap ke 4 (menjadi warga perusahaan yang baik). Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Karakteristik individu mempengaruhi perilaku etis Nilai Keyakinan dasar tentang apa yang benar dan salah Tahap perkembangan moral Ukuran kebebasan individu dari pengaruh luar. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Tahap-tahap Perkembangan Moral Source: Based on L. Kohlberg, “Moral Stages and Moralization: The Cognitive-Development Approach,” in T. Lickona (ed.). Moral Development and Behavior: Theory, Research, and Social Issues (New York: Holt, Rinehart & Winston, 1976), pp. 34–35. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved. Exhibit 5.8

Karakteristik individu Variabel pribadi Kekuatan ego Ukuran kepribadian tentang kekuatan keyakinan seseorang Tempat kendali Sifat kepribadian yang mengukur derajat sampai seberapa orang yakin bahwa mereka mampu mengendalikan nasib mereka sendiri Kendali internal: mereka mampu mengendalikan nasib mereka. Kendali eksternal: apa yang menimpa mereka dalam hidup ini disebabkan oleh keberuntungan atau kesempatan. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Variabel-variabel Struktural Karakteristik dan mekanisme organisasi yang mengarahkan dan mempengaruhi etika individu: Sistem penilaian kinerja Sistem alokasi penghargaan Perilaku (etika) manajer Budaya organisasi Intensitas dari issu-issu etis Desain struktural yang baik meminimalkan ambiguitas dan ketidakpastian dan membantu perkembangan perilaku etis. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Penentu Intensitas Masalah Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved. Exhibit 5.9

Etika dalam Konteks Internasional Standar etika tidak universal. Perbedaan sosial dan budaya menentukan perilaku yang dapat diterima. UU Praktik Korupsi Asing Tidak legal bagi perusahaan AS untuk menyogok pejabat asing walaupun hal tersebut dapat diterima di negara tersebut (negara asing). Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Kesepakatan Global Human Rights Labor Standards Environment Principle 1: Support and respect the protection of international human rights within their sphere of influence. Principle 2: Make sure business corporations are not complicit in human rights abuses. Labor Standards Principle 3: Freedom of association and the effective recognition of the right to collective bargaining. Principle 4: The elimination of all forms of forced and compulsory labor. Principle 5: The effective abolition of child labor. Principle 6: The elimination of discrimination in respect of employment and occupation. Environment Principle 7: Support a precautionary approach to environmental challenges. Principle 8: Undertake initiatives to promote greater environmental responsibility. Principle 9: Encourage the development and diffusion of environmentally friendly technologies. Source: The Global Compact Web site (www.unglobalcompact.org), August 14, 2000. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved. Exhibit 5.10

Kode Etik Pernyataan formal dari nilai utama organisasi dan aturan etika yang diharapkan untuk diikuti oleh karyawan. Jadilah warga organisasi yang dapat diandalkan Jangan melakukan apapun yang melawan hukum atau tidak pada tempatnya yang akan merugikan organisasi Bersikap baik kepada konsumen Source: F.R. David, “An Empirical Study of Codes of Business Ethics: A Strategic Perspective.” paper presented at the 48th Annual Academy of Management Conference, Anaheim, California August 1988. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Penggunaan Kode Etik yang Efektif Kembangkan kode etik sebagai panduan dalam menangani dilema etika dalam pengambilan keputusan. Komunikasikan kode etik secara reguler kepada seluruh karyawan. Seluruh tingkatan manajemen secara kontinyu menegaskan pentingnya kode etik dan komitmen organisasi pada kode tersebut. Menegur dan konsisten menegakkan disiplin bagi mereka yang melanggar kode etik. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Bagaimana Manajer Meningkatkan Perilaku Etis dalam Organisasi Sewa individu yang memiliki standar etika tinggi. Kembangkankode etik dan aturan-aturan keputusan. Teladani dengan contoh. Gambarkan/sosialisasikan tujuan pekerjaan dan mekanisme penilaian kinerja. Adakan training etika. Adakan audit sosial independen. Dukunglah individu yang menghadapi dilema etik. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Nilai dari Training Etika Training dalam menyelesaikan masalah etika dapat menghasilkan perbedaan perilaku etika. Training etika dapat meningkatkan perhatian karyawan pada masalah-masalah etika dalam keputusan bisnis. Training etika mengklarifikasi dan menguatkan standar perilaku organisasi. Karyawan menjadi lebih percaya diri karena mereka akan mendapat dukungan organisasi ketika melakukan sesuatu yang tidak lazim tetapi secara etika benar. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.

Kepemimpinan yang Beretika Manajer harus menjadi contoh yang baik dengan cara : Selalu etis dan jujur dalam setiap waktu. Berkata dengan benar; jangan menyembunyikan atau memanipulasi informasi. Mengakui kegagalan dan tidak mencoba menutupinya. Mengkomunikasikan nilai–nilai etika bersama pada karyawan melalui simbol, cerita dan slogan. Memberikan penghargaan pada karyawan yang berperilaku etis dan memberikan sanksi pada mereka yang tidak. Melindungi karyawan (whistleblowers) yang menginformasikan adanya perilaku tidak etis atau mengemukakan issu-issu etis. Copyright © 2005 Prentice Hall, Inc. All rights reserved.