Yusman Syaukat Department of Resource & Environmental Economics Faculty of Economics & Management Bogor Agricultural University.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
GEOGRAFI XI - 2.
Advertisements

Lingkungan Hidup.
Pada bulan September tahun 2000, perwakilan-perwakilan dari 189 negara menandantangani Millennium Declaration, yang mengandung 8 butir capaian. Delapan.
Hak Atas Lingkungan Hidup adalah Hak Asasi Rakyat
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) ACEH
Indikator Pembangunan Berkelanjutan (sumber: Hackett, Ch. 13)
Yusman Syaukat Department of Resource & Environmental Economics Faculty of Economics & Management Bogor Agricultural University.
PROBLEMATIK EKONOMI Pertemuan 2.
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
TANTANGAN MASYARAKAT PERTANIAN
KONSEPSI PRODUKSI BERSIH DAN MINIMISASI LIMBAH
Perencanaan Tata Guna Lahan
Kelembagaan Dalam Pembangunan Pertanian
Pengantar Umum : Industri dan Lingkungan, Baku Mutu Air/Air Limbah
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
DAMPAK PARIWISATA TERHADAP LINGKUNGAN DAN BUDAYA
Keragaman dan Karakteristik Negara Berkembang
Pendahuluan Limbah telah lama mengitari kehidupan manusia terutama setelah dikenal adanya peradapan menetap di suatu tempat dan membentuk koloni. Secara.
SUSTAINABLE TOURISM Our society will be defined not only by what we create, but what we refuse to destroy (John C. Sawhill)
Pembangunan yang Berkelanjutan
EKOLOGI DAN PENGELOLAAN HUTAN
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Sektor Industri Oleh : Hermien Roosita Asisten Deputi Urusan Manufaktur, Prasarana dan.
PENGELOLAAN DAS TERPADU
Lingkungan dalam Prinsip Ekonomi Berkelanjutan
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
MAKROEKONOMI LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP
TUJUAN DAN EKSES PEMBANGUNAN EKONOMI
MANAJEMEN LINGKUNGAN PERTEMUAN KE-2.
KULIAH VALUASI ESDAL PERTEMUAN KE
DASAR AGRONOMI.
KEMISKINAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
PENDIDIKAN LINGKUNGAN & PENGETAHUAN LINGKUNGAN
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Lingkungan dan Pembangunan
III. PEMBANGUNAN DALAM PERSPEKTIF EKOSISTEM
Sistem agroforestri.
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
PENGELOLAAN SDA DAN LINGKUNGAN
Human Capital: Education and Health in Economic Development
SISTIM EKONOMI INDONESIA
PEMBANGUNAN EKONOMI KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI
Modal Manusia: Pendidikan dan Kesehatan dalam Pembangunan Ekonomi
Pengertian Pertanian terpadu
LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN
Lingkungan dalam Prinsip Ekonomi Berkelanjutan
SUMBERDAYA DI DESA : A. Sumber Daya Alam (SDA) 1. Lahan (Sawah, Tegal, Kebun dll) 2. Air 3. Iklim (Basah, Kering) 4. Hutan atau tumbuhan (groves) 5. Mineral.
Pembangunan yang Berkelanjutan
STRATEGI PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
REVOLUSI HIJAU.
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
Epidemi HIV/AIDS dan Biaya Kesehatan
Pengantar Pembangunan Pertanian
Pengantar Pembangunan Pertanian
PENDAHULUAN AMDAL Pembangunan dan Lingkungan Free Powerpoint Templates
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
Oleh: Rahilla Apria Fatma, S.Kom., MT.
Pemanfaatan SDA dengan Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan yang Berkelanjutan
Ekonomi Hijau.
PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL
MEMBANGUN USAHA AGRIBISNIS
PENGELOLAAN DAS TERPADU
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
Sustainable Development Goals (SDGs)
Transcript presentasi:

Yusman Syaukat Department of Resource & Environmental Economics Faculty of Economics & Management Bogor Agricultural University

 World Summit on Sustainable Development (Johannesburg, 2002): tiga cakupan program pembangunan berkelanjutan (PB): Memberantas kemiskinan – terutama bagi mereka berpendapatan < US$1/kapita/hari, tidak mendapatkan pendidikan, kesehatan, air bersih Merubah pola produksi dan konsumsi yang tidak sustainable, terutama di DCs untuk mengurangi penggunaan SDA dan enerji, serta pembuangan limbah dan polusi Melindungi dan mengelola SDA penunjang sistem kehidupan serta lingkungan agar mampu menopang pembangunan secara berlanjut  Program dilakukan atas dasar multilateral dengan prinsip common but differentiated responsibilities: negara yang mampu memikul beban yang lebih besar; memperhatikan sifat kekhasan regional; melibatkan sebanyak-banyaknya stakeholders -- prinsip public- private partnership

 Pola PB lahir sebagai reaksi atas perkembangan dunia yang sangat menekankan pada pertumbuhan GNP, namun ketimpangan semakin besar: 60% dari total penduduk dunia (6 milyar) mendapatkan 6% pendapatan dunia; 17% penduduk dunia menguasai 78% pendapatan  Tahun 2000, ada kesepakatan untuk mengurangi ketimpangan dengan mengejar MDGs: 1) Menghapuskan kepapaan yang sangat ekstrim 2) Tercapainya seluruh pendidikan 6 tahun pada ) Menghapuskan disparitas gender 4) Menurunkan tingkat kematian anak 5) Menurunkan tingkat kematian ibu yang melahirkan 6) Menurunkan penyakit HIV/AIDS 7) Menjamin keberlanjutan pembangunan dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip PB dan menghentikan kerusakan lingkungan. Peningkatan penyediaan air bersih dan perbaikan lingkungan 8) Mengembangkan kemitraan global dalam pembangunan

 Prinsip PB membedakan sifat sumberdaya alam.  SDA tidak dapat diperbarui – depletion rate harus diperhitungkan untuk dijadikan modal menggantikan SDA yang habis dan diinvestasikan ke SDA terbarukan (pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata, dan SDM). Ketika SDA tak terbarukan habis, muncul kegiatan ekonomi baru yang bisa dijadikan motor penggerak pembangunan  Fungsi ekosistem - tidak mendapatkan imbalan jasa (nilai ekonomi) karena tidak ada pasar. Akibatnya penggunaannya boros dan tidak acuh pada komponen ekosistem  SDA mengalami degradasi, pencemaran dan kehancuran. Penilaian terhadap jasa lingkungan merupakan bagian penting PB  Transformasi total dari pembangunan konvensional ke PB dengan memperhatikan: Sifat khas SDA yang dapat diperbarui – agar berlanjut Sifat khas SDA tidak dapat diperbarui - pengembangan aktivitas alternatif berbasis SDA terbarui Nilai jasa lingkungan dikembangkan dengan pendekatan-pendekatan khusus

PB dilakukan tanpa henti untuk meningkatkan kesejahteraan spiritual dan material masyarakat generasi antar genarasi melalui tiga jalur: 1) Matra ekonomi – memberi dampak kepada matra sosial dan lingkungan 2) Matra sosial – memberi dampak kepada matra ekonomi dan lingkungan 3) Matra lingkungan – memberi dampak kepada matra ekonomi dan sosial Matra Lingkungan Matra Sosial Matra Ekonomi

1) Matra ekonomi – memberi dampak kepada matra sosial dan lingkungan  Matra sosial: tidak menyingkirkan pengusaha dan petani kecil, tatepi justru memberdayakan mereka  Matra lingkungan: SDA pulih dimanfaatkan secara optimal (harvest rate < regeneration rate) agar keberlanjutan dapat terjaga

2) Matra sosial – memberi dampak kepada matra ekonomi dan lingkungan  Matra ekonomi: pendidikan dan pengembangan SDM serta kesehatan untuk meningkatkan produktivitas SDM  Matra lingkungan: kearifan masyarakat dalam menjaga SDA dan lingkungan

3) Matra lingkungan – memberi dampak kepada matra ekonomi dan sosial  Matra ekonomi: kemampuan keberlanjutan SDA – lahan subur, hutan rimbun sehingga produktivitas tinggi  Matra sosial: terhindarinya polusi udara, air dan lahan, sehingga menurunkan tingkat kesakitan masyarakat

 PB melaksanakan pembangunan menurut irama dan pola hukum ekologi yang berpegang pada hubungan saling keterkaitan, saling memerlukan, hidup- menghidupi dalam alam luas yang beraneka ragam, harmonis dan berkelanjutan  Segera beralih dari pola-pola pengusahaan SDA sebagaimana terjadi pada pola pembangunan konvensional  Tujuan pengentasan kemiskinan harus dilaksanakan secara konsisten!