ENDARYANI NPM : 1206304074 CORRELATES of FAMILY SIZE DESIRES (KORELASI FAMILY-SIZE YANG DIINGINKAN)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Statistika dan Aplikasi Komputer Sesi 2: Ukuran Sentral dan Persebaran
Advertisements

Esther V. Simanullang NPM Depok, 26 Februari 2013.
(PENGARUH USIA PERNIKAHAN
Teori Graf.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
SUBBIDANG DATA DAN INFORMASI
START.
ESTIMATION OF FERTILITY OWN CHILDREN METHOD
ANALISA BIVARIAT: KORELASI DAN REGRESI
Bulan maret 2012, nilai pewarnaan :
BPS BKKBN DEPKES ORC MACRO
8 Statistik Selang untuk Sampel Tunggal.
UKURAN FERTILITAS.
ANALISIS REGRESI (REGRESSION ANALYSIS)
Korelasi dan Regresi Ganda
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK DISAJIKAN PADA RADALGRAM JAKARTA, 4 AGUSTUS 2009.
NOKAB / KOTANOMENKLATURDASAR HUKUM NO / TANGGAL 1KAB JAYAPURABADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KB PERDA NO: 18 THN TGL
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
SUPLEMENT SURVEI CONTOH
Effects of Income and Wealth on the Demand for Children
BOROBUDUR (4) FAHMI BASYA
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
10 Uji Hipotesis untuk Dua Sampel.
SRI NURMI LUBIS, S.Si.
UJI HOMOGENITAS DATA SATU VARIABEL UJI T DAN ANOVA
Chapter 7. Population Programs and Fertility Regulation
Ketua: Prof. Terry Hull Anggota: 1. Pramono Djoko Sudibyo, M.Si 2. Dr. Sandjoyo 3. Iswarati 4. Syafi’i Nur, M.Si 5. Brata Sanjaya.
Jawaban Soal No 01 Kecepatan resultan pesawat adalah jumlah kecepatan sebesar 500 km/jam arah Timur dan kecepatan 90 km/jam arah selatan. Kedua kecepatan.
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Oleh : Nama :Erita Agustin H. NPM : EFEK KEMATIAN BAYI DAN ANAK TERHADAP KEINGINAN UNTUK MEMILIKI ANAK By: David M. Heer.
METODE Statistika BAB 1. PENDAHULUAN.
Enny Zuliatie Die-J YPI (Drop in Center Cijantung Yayasan Pelita Ilmu)
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
UJI PERBEDAAN (Differences analysis)
: : Sisa Waktu.
PERKEMBANGAN KELULUSAN SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK KOTA SEMARANG DUA TAHUN TERAKHIR T.P DAN 2013.
Pengujian Hipotesis Parametrik 2
Pengujian Hypotesis - 3 Tujuan Pembelajaran :
Luas Daerah ( Integral ).
PENGENDALIAN KUALITAS PELAYANAN PADA PT. BANK MANDIRI TBK KANTOR CABANG SUDIRMAN YOGYAKARTA CAHYADI Ekonomi Manajemen.
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012
PROPOSAL PENGAJUAN INVESTASI BUDIDAYA LELE
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Peluang.
Bulan FEBRUARI 2012, nilai pewarnaan :
AREAL PARKIR PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
DIRECT ECONOMIC COSTS AND BENEFIT OF CHILDREN FENY NUR ANGGRAENI
Bab 10 Struktur Sekor Struktur Sekor
KINERJA SAMPAI DENGAN BULAN AGUSTUS 2013
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
Aritmatika Bilangan Biner
Koefisien Korelasi Pearson dan Regresi Linier Sederhana
KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN
PENGANTAR SISTEM INFORMASI NURUL AINA MSP A.
FERTILITY REGULATION AND ITS COSTS: Dipresentasikan Oleh:
USAHA DAN ENERGI ENTER Klik ENTER untuk mulai...
Statistika Deskriptif: Statistik Sampel
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
• Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah•
KEJADIAN dan PELUANG SUATU KEJADIAN
Korelasi dan Regresi Ganda
(Koefisien Pewarisan Sifat)
Pengantar sistem informasi Rahma dhania salamah msp.
Determinan Keinginan Mempunyai Anak Lagi (Analisis SDKI Tahun 2012)
Transcript presentasi:

ENDARYANI NPM : CORRELATES of FAMILY SIZE DESIRES (KORELASI FAMILY-SIZE YANG DIINGINKAN)

PENDAHULUAN Pedekatan Isu Metodologis Korelasi Family-size yang diinginkan : 1.Demand for Children dapat diukur dengan beberapa cara, seperti :  ideal secara umum (misal: "bagi seorang wanita di desa ", idealnya brp?),  ideal keinginan (misal: "untuk putri Anda", maksudnya keinginan seorang ibu thd jml anak putri yg nanti dilahirkan),  cita-cita ideal menurut perorangan atau individu. Fokus dari penelitian ini adalah yang terakhir karena umumnya memiliki variabilitas terbesar dan berhubungan erat dengan karakteristik individu (co: pendidikan, pekerjaan), termasuk pada keinginan untuk menambah anak. 2.Faktor-faktor penentu fertilitas yang sebenarnya sangat erat dengan preferensi fertilitas, ketika di mana kelahiran yang tidak diinginkan (keinginan tdk mpy anak) dan infertilitas relatif jarang, bahkan di negara-negara berkembang. (Freedman, 1975 ; Kar, 1978; Knodel dan Prachuabmoh, 1973). 3.Konsentrasi pada Family Size dan karakteristik terkait perempuan, semata respon yang paling sering dikumpulkan untuk perempuan saja. Fokus yg dapat menyesatkan.

PENDAHULUAN Bbrp studi di negara2 berkembang (knodel dan Prachuabmoh, 1976; khan dan Sirageldin, 1977; Coombs dan Fernandez, 1978) telah menunjukkan bahwa tanggapan dari suami dan istri sering berbeda ketika keduanya diwawancarai. Ketika hanya istri yang diwawancarai, ia dapat berbicara untuk dirinya sendiri saja, namun, dia juga mungkin sadar atau tidak sadar mengubah tanggapannya untuk mencerminkan preferensi (keinginan fertilitas) suaminya. Dalam kasus terakhir, apalagi, dia mungkin hanya memiliki gagasan umum tentang preferensi suaminya. Umumnya, pasangan tidak pernah membahas secara Eksplisit Family Size yang diinginkan. Preferensi pihak ketiga, seperti ibu wanita mungkin berpengaruh. Kelemahan tunggal terbesar dalam data yang tersedia adalah ketidaksesuaian antara sampel dan mereka yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan reproduksi. 4. Preferensi Family Size menunjukkan angka dengan utilitas relatif tertinggi untuk setiap responden (Terhune dan Kaufman, 1973). Alternatif yang mendekati, walaupun kurang disukai, mungkin juga diterima.

PENDAHULUAN  3 Pengamatan yang dapat dilakukan: 1. Family size yang diinginkan mungkin memilki banyak faktor penentu yang sama dengan jenis lain: contoh: karakteristik dari orang tua responden ttg family size, tingkat pendidikan, pengaruh sosial lainnya termasuk preferensi pasangan. 2. Jika seorang wanita memilih untuk menikah terlambat, atau jika ia bercita2 menuju karir (tidak sesuai dengan peran ibu), maka dia akan menginginkan anak2 sedikit atau tidak ada. 3. Mereka kemudian tunduk pada modifikasi, bahkan terlepas dari pengaruh perubahan norma dan costs and benefits of children (Lee, 1980; Ward dan Butz, 1980). Contoh: - Biaya perumahan tak terduga dpt mencegah perolehan rumah yg besar yg cukup menampung family size yang semula diinginkan. - Perselisihan perkawinan dapat menimbulkan rasa takut perceraian. - Sebaliknya family size yang diinginkan meningkat jika komposisi JK anak yg sdh lahir tdk seimbang. Atau jika wanita merasa lebih mudah untuk menggabungkan karir dengan keluarga drpd yg diyakini sebelumnya.  Berdasarkan pertimbangan metodologis, pembahasan berfokus pada 4 korelasi utama family size yang diinginkan: faktor siklus hidup, preferensi gender, pengetahuan dan penggunaan KB, dan faktor sosial ekonomi.

FAKTOR SIKLUS HIDUP Fokus :bagaimana preferensi fertilitas berubah selama siklus hidup, beberapa studi empiris telah menekankan korelasi ini (lihat Namboodiri, dalam volume, Bulatao, 1975, Pullum, 1980) Jumlah keluarga yang ideal kadang-kadang menunjukkan korelasi kuat positif dengan ukuran keluarga yang sebenarnya. Hubungan ini memiliki salah satu dari dua kemungkinan penjelasan :  Pertama, di mana preferensi yang berhasil dilaksanakan, wanita yang awalnya menginginkan keluarga besar pada akhirnya akan memiliki satu, dan sebagainya.  Kedua, di mana implementasi miskin, perempuan mungkin cenderung untuk merasionalisasi sebuah keluarga besar yang sebenarnya dengan melaporkan sebagai preferensi mereka. Rasionalisasi ini dapat berlangsung lama sebelum keluarga telah merasa komplit./selesai  Aspek komposisi keluarga, digolongkan sebagai faktor siklus hidup karena karakter peralihan mereka, dapat mempengaruhi ukuran keluarga yang diinginkan. Salah satunya - komposisi jenis kelamin anak sudah lahir. Contoh lain termasuk usia dan jarak anak sudah lahir. o Pullum (1980) menemukan di Sri Lanka, usia anak bungsu memiliki efek negatif yang signifikan pada keinginan untuk anak lagi, terlepas dari apakah wanita telah menggunakan kontrasepsi.

FAKTOR SIKLUS HIDUP  Wanita yang menikah muda cenderung memilih keluarga yang lebih besar (Bulatao, 1975). Faktor siklus hidup lain, seperti usia saat menikah, durasi perkawinan, dan usia saat ini, tampaknya memiliki efek negatif pada ukuran keluarga yang diinginkan.  Meskipun tidak lengkap didokumentasikan, efek dari faktor siklus hidup jelas signifikan terhadap family size yang diinginkan. Selain itu, faktor-faktor ini secara statistik berhubungan dengan faktor penentu preferensi fertilitas.

PREFERENSI GENDER  Di sebagian besar negara, ada kecenderungan untuk preferensi anak lelaki, bahwa seorang wanita lebih cenderung ingin hamil lagi jika ia memiliki semua anak perempuan daripada jika dia memiliki semua anak laki2. Namun demikian, pola ini tidak umum, melainkan tampaknya terbalik di beberapa Negara-negara Amerika Tengah dan negara-negara Amerika Selatan (United Nations, 1981).  Williamson (1976) : meninjau alasan mengapa preferensi anak laki bisa diharapkan di sebagian besar perekonomian tradisional.  Ada kecenderungan umum untuk keseimbangan, setidaknya satu putra dan setidaknya satu putri yang diinginkan. Preferensi ini biasanya lebih kuat untuk satu seorang putra dan putri (United Nations, 1981).  Secara umum diasumsikan bahwa pasangan keluarga yang memiliki komposisi JK anak kurang - lebih disukai akan lebih cenderung ingin seorang anak lagi.  Tabel 1 ada 15 negara yang ikut serta dalam Survey Fertilitas Dunia oleh Divisi Kependudukan Perserikatan Bangsa Bangsa (1981). Topik difokuskan pada keinginan untuk memiliki anak tambahan sebagai fungsi dari komposisi jenis kelamin keluarga.

TABEL 1. Persentase Perempuan Dengan Dua Anak Country Current Sex CompositionSummary Scores Two Daughters (x) One Son, One Daughter (y) Two Sons (z) Son Preferenc es (z-x) Desire for Balance (y-(x+z)/2) Republik Korea Pakistan Nepal Bangladesh Thailand Fiji Mexico Colombia Sri Lanka Malaysia Panama Republik Dominika Peru Kosta Rika Indonesia Catatan : Tabel hanya berlaku pada wanita yang telah menikah usia subur tidak hamil Sumber : United Nations (1981)

PENGETAHUAN DAN PENGGUNAAN DARI KELUARGA BERENCANA  Pengetahuan dan akses terhadap keluarga berencana akan mempengaruhi family size yang diinginkan  Semakin besar pengetahuan pasangan tentang metode keluarga berencana, family size yang diinginkan mereka adalah yang lebih kecil (Namboodiri, 1970).  Sebaliknya, semakin besar kelebihan yang sebenarnya atas Ukuran keluarga yang diinginkan, semakin besar kemungkinan bahwa pengetahuan tentang keluarga berencana akan dicari (Westoff, 1978).  Jika kontrasepsi sedang digunakan untuk tujuan jarak, dan berhasil menunda kelahiran untuk waktu yang lama, ada kecenderungan untuk preferensi waktu yang akan dikonversi ke preferensi nomor (Coombs, 1979c).

FAKTOR SOSIAL EKONOMI  karakteristik seperti daerah tempat tinggal, agama, dan kelompok etnis tampaknya menjadi prediktor yang lebih penting dari keinginan fertilitas daripada karakteristik yang lebih terkait dengan modernitas, seperti pendidikan, pekerjaan suami, dan aktivitas pekerjaan istri (United Nations, 1981).  Umumnya, keinginan fertilitas berbanding terbalik dengan ukuran seperti status sosial ekonomi dan modernitas seperti pekerjaan suami dan pendidikan (United Nation, 1981). Misal : Wanita dengan pendidikan kurang, cenderung memilki keluarga besar / lebih banyak anak.  Perbedaan Sosioeconomic dalam family size yang diinginkan cenderung lebih besar di Amerika Latin daripada di negara-negara Asia (United Nations, 1981).  Tabel 2 menyajikan koefisien standar dari analisis regresi hubungan antara jumlah anak tambahan yang diinginkan dan paritas, siklus hidup, sosial ekonomi, dan variabel VOC (Value of Children). Pada Analisis Pullum di Sri Lanka, prediktor yang paling penting adalah paritas, durasi perkawinan dan usia, dan preferensi gender. Untuk sampel secara keseluruhan (kolom 5 tabel), hanya tiga variabel lainnya secara statistik signifikan, ketiga terkait dengan biaya anak-anak.

TABEL 2. Standardized Regression Coefficients in Prediction of Number of Additional Children Desired; Philippines, PredictorUrbanRuralFemaleMaleTotal Sample Parity **-0.25** Marital duration *0.04 Age0.15* * Education Urbanism Media exposure Income Wife currently working0.12* Pregnancy lose Burden of education Number of heavy burden *0.13* Economic impact Expected help-0.14* Decline in utility

TABEL 2. Standardized Regression Coefficients in Prediction of Number of Additional Children Desired; Philippines, Catatan : ( * t > 1.96 – 1.99, p 2.58 – 2.64, p 3.30 – 3.45, p < ) Sumber : Bulatao (1975; ) PredictorUrbanRuralFemaleMaleTotal Sample Large-family benefits Family continuity Cost of children **-0.11* Role expression Decision-mindedness Incentive value Emotional rewards Parental satisfactions External pressures Want a boy, another boy0.16* *0.27***0.21*** Want a girl, another girl0.17** * Want companion for chid, children0.17* Another child a financial burden-0.21*** * R2R

Tabel 3. Mean Number of Children Desired by Currently Married Women with Three Living Children Negara EducationResidenceHusband’s Occupation a NonePrimary Beyond PrimaryUrbanRural12345 Bangladesh Colombia c Costa Rica4.7 c Rep. Dominika3.7 c c Fiji Indonesia c Rep. Korea Malaysia Mexico c Nepal d -- Pakistan Panama c Peru Sri Lanka Thailand c Sumber : United Nations (1981)

TABEL 3. Mean Number of Children Desired by Currently Married Women with Three Living Children Negara Wife’s work Pattern b Combined 123 Bangladesh Colombia Costa Rica4.2 Rep. Dominika Fiji Indonesia Rep. Korea Malaysia Mexico Nepal Pakistan Panama Peru Sri Lanka Thailand c 3.6 Catatan : a Occupation codes; (1) professional, managerial, technical, clerical; (2) sales and service; (3) agricultural; (4) skilled manual; (5) unskilled manual. b Work pattern code: (1) has worked since marriage; (2) worked before marriage only; (3) never worked. c Twenty or fewer cases. d one Case Only Sumber : United Nations (1981)

TERIMA KASIH SEKIAN…