KELOMPOK 1 BAB 9 DANIEL FRIANTON HARLI BERTO R DODIK SULIASMONO HARDIAN WAHYU RANGGA ADHEK S
1. Menilai efektifitas satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan dengan nama atau nomenklatur apa pun satuan kerja itu dikenal seperti departemen, divisi, biro, bagian atau nomenklematur lainnya. 2. Mencari fakta dan informasi tentang efisiensi kerja internal satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan dengan menyoroti praktek-praktek keuangan satuan kerja itu sepanjang menyangkut standar managemen keuangan, perumusan kebijaksanaan financial, prosedur akunting dan prosedur penyusunan anggaran.
Tugas pokok manajemen keuangan menyangkut antara lain: Pengambilan keputusan tentang penanaman modal. Pembiayaan kegiatan bisnis dan pembagian deviden yang berhasil diraih kepada pihak-pihak yang berhak menerimanya, seperti pemodal dan pemilik saham di samping menjamin kepuasan berbagai pihak yang berkepentingan, baik internal maupun eksternal.
Lingkungan keuangan yang dimaksud pada dasarnya ialah : Pasar uang Lembaga-lembaga keuangan, dan Instrument keuangan.
Salah satu kegiatan penting dalam manajemen keuangan perusahaan ialah penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan yang melaporkan posisi keuangan perusahaan sangat bermanfaat dan diperlukan oleh manajemen puncak dalam menentukan arah perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan itu sangat bermanfaat bagi berbagai pihak seperti para pemodal dan pemilik saham.manfaat lain adalah untuk kepentingan perhitungan pajak.
Yang menjadi maksud utama adalah bahwa penekanan tentang pentingnya dimensi waktu dipahami oleh para manajer keuangan, para analis keuangan dan para akuntan dalam pengelolaan keuangan perusahaan karena dengan demikian mereka dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam penyelenggaraan tugas fungsionalnya dalam rangka peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas perusahaan, baik dalam berbagai satuan bisnis, satuan kerja, dan berbagai bidang fungsional yang terdapat dalam perusahaan.
Dari segi definisi dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan penganggaran modal ialah keseluruhan dalam perencanaan pengeluaran uang yang akan diperoleh kembali pada satu waktu tertentu di masa depan. Yang menjadi sasaran penganggaran modal adalah berbagai pengeluaran yang pada dasarnya berupa investasi dan penambahan kekayaan perusahaan yang akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan berbagai sasarannya, seperti peningkatan jumlah dan mutu produk, kegiatan promosi, perluasan usaha, penambahan modal kerja,pemutakhiran mesin-mesin produksi, pembelian tanah untuk kepentingan perluasan prasarana fisik dan membangun gedung-gedung baru, seperti kantor dan gudang.
Pada tingkat yang lebih canggih, teori perencanaan mengetengahkan bahwa dalam penyusunan suatu rencana perlu didahului oleh suatu analisis SWOT yang berarti memahami secara tepat kekuatan perusahaan, kelemahan yang terdapat dalam tubuh perusahaan, peluang yang harus dimanfaatkan dan ancaman yang harus dilenyapkan. Jika kegiatan analisis, perencanaan dan pengendalian keuangan terlaksana dengan baik, berarti sumbangan kepada peningkatan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja perusahaan dengan berbagai komponennya akan semakin besar, terutama karena adanya upaya yang sungguh-sungguh dari semua pihak dalam perusahaan untuk menghilangkan atau paling sedikit mengurangi terjadinya pemborosan.
Modal kerja merupakan investasi yang dibuat oleh perusahaan dalam berbagai bentuk seperti uang tunai, surat berharga, piutang dan perusahaan – bahan atau produk jadi- dikurangi dengan kewajiban lancer yang digunakan untuk membiayai harta lancar.
Manajer keuangan untuk memiliki jumlah uang tunai yang memadai. Kiat memadai perlu dikuasai dan didasari pada empat motif tertentu, yaitu motif transaksi, motif berjaga-jaga, motif pemenuhan kebutuhan masa depan, dan motif saldo kompensasi. Pentingnya manajemen surat berharga juga harus mendapat perhatian seorang manajer keuangan karena berbagai bentuk surat berharga itu dapat berperan sebagai pengganti uang tunai di kas dan sebagai infestasi sementara.Oleh karena itu, seorang manajer keuangan harus memahami betul criteria yang tepat digunakan dalam pemilikan berbagai jenis surat berharga, terutama dilihat dari risiko pemiliknya, seperti risiko keuangan, risiko suku bunga, risiko daya beli, risiko mudah tidaknya dicairkan, bebab pajak yang harus dipikul dan hasil bunga relative.
Manajemen persediaan berperan dalam hal menentukan kebijaksanaan dan persyaratan kredit. Persediaan barang jadi selalu mempunyai konsekuensi pembiayaan yang harus dipukul perusahaan untuk manajer keuangan harus menyediakan anggaran. Komponen biaya yang berhubungan dengan berbagai aspek penanganan persedian pada umumnya terdiri dari biaya penyimpanan, biaya pemesanan, dan biaya persediaan minimum.
Dalam melakukan berbagai transaksi antara perusahaan dengan pelanggannya, suatu perusahaan sering menempuh kebijaksanaan penjualan produk dengan sistem kredit. Karena adanya kebijaksanaan demikian, manajer keuangan dihadapkan kepada keharusan mengambil keputusan tentang standart kredit, syarat kredit, dan cara menilai kredibilitas pelanggan yang akan diberikan kredit. Keputusan itu sangat penting karena terpenuhi tidaknya syarat-syarat itu akan menentukan apakah penagihan piutang akan berjalan mulus atau tidak.
Audit keuangan dimaksudkan untuk mencari dan menemukan informasi tentang bagaimana rencana aksi yang telah ditetapkan itu diwujudkan melalui berbagai kegiatan operasional disoroti khusus dari segi keuangan.
1. Sasaran financial perusahaan 2. Perencanaan 3. Organisasi 4. Pengawasan
Dalam pelaksanaan audit keuangan, yang dapat dijadikan sebagai objek pertama audit ialah pencarian, penemuan, dan pengumpulan informasi tentang tercapai tidaknya sasaran financial perusahaan. Dari hasil temuan audit akan terlihat bahwa apakah fungsi managemen keuangan mendukung atau tidak keseluruhan upaya pencapaian tujuan berbagai sasaran perusahaan.
Perencanaan keuangan sebagai objek audit berarti dua hal,yaitu: - Efektif tidaknya satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan menyelenggarakan fungsi perencanaan bagi satuan kerja yang bersangkutan - Menemukan fakta tentang mutu rencana yang disusun oleh para manager satuan bisnis atau berbagai bidang fungsional dalam lingkungan perusahaan. Dengan kata lain, audit harus bisa menemukan fakta tentang apakah perusahaan dikelola dengan pendekatan kesisteman atau tidak dan apakah prinsip sinergi dan simbiosis diterapkan secara mantap atau tidak.
Pentingnya peranan satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan pimpinan sebaiknya merupakan salah seorang anggota tim managemen puncak, misalnya dengan titelatur Wakil Direktur Utama atau Direktur urusan Keuangan. Dengan menjadikan organisasi satuan kerja dibidang keuangan sebagai sasaran audit, informasi yang diperoleh akan mampu memberi masukan penting tentang apakah organisasi di bidang keuangan itu dikelola dengan efektif atau tidak yang akan turut menentukan apakah satuan kerja itu mampu menyelenggarakan fungsi pendukung yang di embannya atau tidak, dikenali faktor-faktor penyebabnya dan diberikan rekomendasi untuk mengatasinya.
Audit bidang keuangan harus mampu menemukan dan mengumpulkan berbagai informasi tentang kekuatan dan kelemahan dalam melakukan proses pengendalian keuangan perusahaan melalui proses akunting yang tepat. Berarti bahwa berbagai pertanyaan yang diajukan tim audit harus mengarah pada faktor kekuatan dan kelemahan itu, untuk kemudian dimanfaatkan dalam peningkatan pengendalian dan pengawasan pada tahap berikutnya.