OLEH: TUTIK HANDAYANI (6066) ADITYA HR (6188) ANDHIKA S (6076) YANUAR T.W. (6086) AGUNG HADI (6072) WAHYUDI(6181) NURINA (6158) YAN SUNARYA(6185) RICKO LEOWILDI(6064)
Tipe ekosistem hutan yang tumbuh di suatu daerah pasang surut (pantai, laguna, muara sungai) yang tergenang pasang dan bebas pada saat air laut surut dan komunitas tumbuhannya mempunyai toleransi terhadap garam (salinity) air laut.
A. Pengelolaan Hutan Lestari B. Desentralisasi Kewenangan Pengelolaan C. Konservasi dan Rehabilitasi Secara Partisipatif D. Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Hutan Mangrove
Pasal 1 ayat 8-9 UU No 41 8. Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. 9. Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
Avicenniaceae (api-api, black mangrove, dll) Avicenniaceae Combretaceae (teruntum, white mangrove, zaragoza mangrove, dll) Combretaceae Arecaceae (nypa, palem rawa, dll) Arecaceae Rhizophoraceae (bakau, red mangrove, dll) Rhizophoraceae Lythraceae (sonneratia, dll) Lythraceae
Sebagai peredam gelombang dan angin, pelindung dari abrasi dan pengikisan pantai oleh air laut, penahan intrusi air laut ke darat, penahan lumpur dan perangkap sedimen. Sebagai penghasil sejumlah besar detritus bagi plankton yang merupakan sumber makanan utama biota laut.detritus Sebagai daerah asuhan (nursery grounds), tempat mencari makan (feeding grounds), dan daerah pemijahan (spawning grounds) berbagai jenis ikan, udang dan biota laut lainnya. Sebagai habitat bagi beberapa satwa liar, seperti burung, reptilia (biawak, ular), dan mamalia (monyet). Sebagai penghasil kayu konstruksi, kayu bakar, bahan baku arang, dan bahan baku kertas. Sebagai tempat ekowisata.
Di Sundarban, salah satu hutan mangrove terbesar di dunia yang terletak di India, pengrusakan hutan mangrove juga terjadi dengan sangat pesat. Warisan dunia UNESCO (UNESCO world heritage) ini memiliki luas kurang lebih 4200 km 2 dan sebagian besar adalah ekosistem hutan mangrove. Disana merupakan habitat banyak flora dan fauna, dan salah satunya adalah Harimau Bengali (royal bengal tiger) yang terancam punah akibat perusakan habitatnya.SundarbanWarisan dunia UNESCO (UNESCO world heritage) ini memiliki luas kurang lebih 4200 km 2 dan sebagian besar adalah ekosistem hutan mangrove
Sumber-sumber pengrusakan hutan mangrove antara lain : usaha tambak udang penebangan kayu dan logging penambangan minyak lepas pantai pencemaran bibir pantai tourism urbanisasi dan perluasan wilayah pembangunan jalan dan infrastruktur
Abrasi pantai Intrusi air laut lebih jauh ke daratan Banjir Perikanan laut menurun Sumber mata pencaharian penduduk setempat berkurang.
1. Kenali daerah yang akan direhabilitasi. 2. Kenali faktor fisik (pasang surut, pola arus, kecepatan arus, tipe substrate, gelombang), biologi (hama, jenis mangrove yang dominan, ketahanan tiap bibit, penyakit buah mangrove, gulma, epifauna) dan kimia (pH substrat, kandungan unsure hara) daerah yang akan direhabilitasi. 3. Lakukan persemaian dengan waktu yang dikondisikan berdasarkan jenis bibit. 4. Lakukan pemeliharaan dengan pelibatan masyarakat setempat. 5. Tentukan pola penanaman yang sesuai dengan bibit dan areal penanaman. 6. Sebaiknya mengambil bibit yang bersumber pada areal terdekat. 7. Sebaiknya menanam mangrove pada lokasi yang paling tidak pernah ditumbuhi oleh mangrove.
S33 U NEXT TIME BYE Add : kembanglah dibawah linangan air mata dunia, Yakin bersinarnya matahari di hari esok dan hari-hari berikutnya