Mekanika Fluida II Week #5.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Gradually varied flow Week #7.
Advertisements

Disusun oleh : RIANI WIDIASTUTI, S.Pd MATEMATIKA KELAS XI SEMESTER II
Gradually varied flow Week #6.
Persamaan Kontinuitas
Mekanika Fluida II Week #3.
ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
Pertemuan 6 <<Judul>>
Hidraulic Radius (Rh) = A A = Luas Penampang P P = Penampang basah
Adhi Muhtadi BANGUNAN BENDUNG.
Dosen : Fani Yayuk Supomo, ST., MT
Weir dan Notch Week #10.
Mekanika Fluida II Week #3.
Kuliah Hidraulika Wahyu Widiyanto Teknik Sipil Unsoed
Kuliah Hidraulika Wahyu Widiyanto
Persamaan Manning, Saluran Komposit, Energi Spesifik
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Mengenal Sifat Material I” 2.
HIDROLIKA DAN JENIS ALIRAN DALAM SALURAN
LUAS DAERAH LINGKARAN LANGKAH-LANGKAH :
Tugas Mekanika Fluida Oleh Komariah NIM :
MOMENTUM LINEAR dan TUMBUKAN
Standard Kompetensi TURUNAN
TUGAS MEKANIKA FLUIDA Disusun oleh : AFIF SUSANTO PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA.
Bab 8 Turunan 7 April 2017.
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Mekanika Fluida II Jurusan Teknik Mesin FT. UNIMUS Julian Alfijar, ST
Mekanika Fluida II Week #4.
FLUIDA DINAMIK.
SEDIMENTASI Mekanisme Proses
Mekanika Fluida – Fani Yayuk Supomo, ST., MT
Bangunan air Week #9.
Bangunan Utama Bangunan Bendung.
Responsi Hidraulika: Aliran BERUBAH LAMBAT LAUN (Profil Aliran)
Mekanika Fluida II Week #4.
PENYELESAIAN PERSAMAAN KUADRAT
ALIRAN SERAGAM.
Gradually varied flow Week #8.
MEKANIKA FLUIDA DANI RAMDANI
Bangunan air Week #10.
CONTOH SOAL & PEMBAHASAN MEKANIKA FLUIDA disusun oleh silfiana dewi_
MEKANIKA FLUIDA Farid Suleman
Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Pertemuan: 4.
Nama :M Nendra Satya Ramadhan Nim :
ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP
1/3/2018 Ir.Darmadi,MM.
Pertemuan 1 Matakuliah : S0462/IRIGASI DAN BANGUNAN AIR Tahun : 2005
ZUHERNA MIZWAR METFLU - UBH ZUHERNA MIZWAR
Kuliah Mekanika Fluida
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Saluran Terbuka dan Sifat-sifatnya
Kuliah Hidraulika Wahyu Widiyanto
Zuherna Mizwar HIDROLIKA 1 UBH 2017 Zuherna Mizwar
Hidraulika Saluran Terbuka
Pertemuan 6 Saluran dan Bangunan Drainase
Aliran Kritis.
Kuliah ke-5 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
BANGUNAN PEMBAWA – I: Bangunan Siku dan Tikungan Gorong-gorong
Penggunaan persamaan energi pada aliran berubah cepat
HIDROLIKA Konsep-konsep Dasar.
ZUHERNA MIZWAR METFLU - UBH ZUHERNA MIZWAR
Bangunan Persilangan Jalur saluran irigasi mulai dari intake hingga bangunan sadap terakhir seringkali harus berpotongan atau bersilangan dengan.
ASPEK HIDRAULIKA Kuliah ke-3 Drainase.
Perencanaan Bangunan Utama
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Hidraulika.
SALURAN PEMBERHENTIAN
HIDROLIKA SALURAN TERBUKA
Peta Konsep. Peta Konsep F. Penerapan Persamaan dan Fungsi Kuadrat.
F. Penerapan Persamaan dan Fungsi Kuadrat
Mekanika Fluida II Benno Rahardyan.
Peta Konsep. Peta Konsep F. Penerapan Persamaan dan Fungsi Kuadrat.
Transcript presentasi:

Mekanika Fluida II Week #5

Aliran kritis, superkritis, dan sub kritis Variasi energi spesifik berdasarkan perubahan kedalaman

Untuk suatu debit tetap : Energi spesifik minimum pada kedalaman Yc. Kedalaman ini dikenal sebagai kedalaman kritis. Untuk nilai lain dari energi spesifik terdapat dua macam kedalaman : aliran subkritis y > yc aliran superkritis y < yc Untuk suatu energi tetap Debit aliran akan maksimum pada kedalaman kritis Yc.

Persamaan kedalaman kritis dapat diperoleh dengan mendiferensiasikan Es Karena dengan limit Karena Q = q b, B = b dan A = by dan mengambil a = 1

Substitusi Yc ke persamaan energi maka akan diperoleh Bilangan Froude

kecepatan air < kecepatan gelombang Fr < 1sub kritis kecepatan air < kecepatan gelombang hulu aliran dipengaruhi pengendali hilir Fr = 1 kritis Fr >1 super kritis kecepatan air > kecepatan gelombang hulu aliran tidak dipengaruhi pengendali hilir Aliran sub dan super kritis

Saluran dengan lebar 6 meter mengalirkan air 20 m3/det Saluran dengan lebar 6 meter mengalirkan air 20 m3/det. Tentukan kedalaman air ketika energi spesifik dari aliran minimum. Q = 20 m3/det b = 6 m q = Q/b = 20/6 = 3,33 m3/det (permeter lebar aliran) yc= (q2/g)1/3 = (3,332/9,81)1/3 = 1,04 m

Tentukan kecepatan kritis (kecepatan pada saat kedalaman kritis) pada soal di atas Vc = q/yc = 3,33/ 1,04 = 3,2 m/det

Hitunglah energi spesifik minimum. Esc = 3/2 Yc = 3/2 * 1,04 m = 4,56 m Tentukan tipe alirannya jika kecepatan rata-ratanya 2 m/det. Tipe aliran : Yc = 1,04 m Yn = Q/(V . b) = 20 / (2 . 6) = 1,6 m Karena Yn > Yc aliran tenang.

Aplikasi persamaan momentum untuk aliran berubah cepat Gaya-gaya pada aliran yang meliputi hydraulic jump

Pada debit konstan Dari substitusi dapat diperoleh atau Penurunan lebih lanjut dapat diperoleh

Manakah yang benar ? Yc = 3/2 Es Yc = 2 Es Yc = 2/3 Es Yc = 3 Es

Panjang loncatan air Tidak ada rumus teoritis yang dapat digunakan untuk menghitungnya. Panjang loncatan air dapat ditentukan dengan percobaan di laboratorium. Untuk saluran segiempat, panjang loncatan air diambil 5 – 7 kali tinggi loncatan air. Smetana (1953): L = {Range(5-7)}(y2-y1) Woyeski (1931): L = {8-0,05(y2-y1)}(y2-y1)

contoh Saluran segi empat dengan lebar 3 m mengalirkan air dengan debit 15 m3/det pada kedalaman 0,6 m sebelum masuk ke loncatan air. Hitunglah kedalaman kritis dan kedalaman air di hilir serta panjang loncatan

q = 15/3 = 5 m3/d/m Kedalaman kritis yc = (5^2/9,81)^(1/3)=1,366 Kecepatan aliran = V1 = q/ y1 = 5 / 0,6 = 8,33 m/det Bilangan Froude hulu saluran Fr1 = 8,33 / (9,81 x 0,6)^(0,5) = 3,435 Kedalaman di hilir Diperoleh y2 = 2,63 m Panjang loncat air = R{5 – 7} ( 2,63 – 0,6 ) = R{10 – 14} m