SUPERVISI PENDIDIKAN 1.ANGGRAINI KUSUMA W ( K )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

PROGRAM SUPERVISI Laboratorium Administrasi Pendidikan
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI ADMINISTRATOR DAN SUPERVISOR
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Taman Kanak-Kanak
PENDALAMAN EVALUASI PENDIDIKAN TK SEKOLAH
STANDAR PROSES PENDIDIKAN
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
BKSekolah Luar Sekolah  Sekolah merupakan lembaga formal untuk menyelenggarakan pendidikan  Dalam kelembagaan sekolah ada sejumlah bidang kegiatan.
KOMPETENSI KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ATAU KEPALA SEKOLAH
UNIT 5 Bagaimana Peran Pengawas Sekolah (PS) dan Kepala Sekolah (KS) dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran?
Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M)
PENGELOLAAN KURIKULUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.
STANDAR PENILAIAN.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
PENGEMBANGAN SUPERVISI PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS PENINGKATAN PROFESIONAL GURU PAI PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI DI KABUPATEN SRAGEN OLEH SURATNO.
PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Erwin Kurnia Wijaya, S.Pd
PERANAN KEPEMIMPINAN SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
PROGRAM PAUD.
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSI
Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah
TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH DAN GURU
SUPERVISI AKADEMIK.
J Refleksi Pembelajaran dan Tindak Lanjutnya Melalui PTK
MAKUL : MBS 2 sks Dr. Ratnawati Susanto, M.M.,M.Pd
SUPERVISI AKADEMIK PADA SEKOLAH/MADRASAH
MANAJEMEN KESISWAAN.
KEPEMPIMPINAN PEMBELAJARAN
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMP/MTs
POKOK PEMBAHASAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
SUPERVISI KLINIS Pelaksanaan KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SMP 1.
PERTEMUAN 14 Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M., M.Pd PGSD - FKIP
IDENTIFIKASI MASALAH KEPENGAWASAN
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU
1. Mengenal karakteristik peserta didik
ETOS KERJA, KOMITMEN KERJA DAN KEPUASAN KERJA
. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Tengah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
PERANAN KURIKULUM SECARA UMUM KURIKULUM MEMILIKI PERANAN SEBAGAI SARANA DALAM MEMPERLANCAR PENCAPAIAN TUJUAN PENDIDIKAN SECARA LEBIH RINCI PERANAN KURIKULUM.
SUPERVISI PENDIDIKAN Oleh: Tia Ayu Ningrum, M,Pd.
PELAKSANAAN DALAM PENGELOLAAN PEMENUHAN SNP
Micro Teaching Pengertian Urgensi Tujuan Materi Kegiatan MT
BIMBINGAN KONSELING.
KONSEP MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK HASIL AKREDITASI SMP/MTs
DASAR-DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN
Pengelolaan Sekolah Efektif
6/11/2018 Orientasi Pengajaran Mikro Dwi Anggraeni Siwi/
Widayanto Disampaikan pada Orientasi PPAI Propinsi Bali
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
KURIKULUM Pengertian Kurikulum 1. Kurikulum sebagai rencana belajar.
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
LAPORAN OJL DIKLAT PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN SMA/SMK
STANDAR PENGELOLA PKBM
KEPENGAWASAN A. ADMINISTRASI PENGAWAS 1. SURAT TUGAS PENGAWAS
DISUSUN OLEH: YATI SUMIATI IPS 1.
PELAKSANAAN KURIKULUM
PELAKSANAAN KURIKULUM
“UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI MENGAJAR MENUJU GURU PROFESIONAL”
Assalammu’alaikum wr.wb
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SESI 7 PRAKTIK PEMBELAJARAN.
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Badan kepegawaian DAERAH kota surabaya
LAPORAN INDIVIDU DAN KELOMPOK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Badan kepegawaian DAERAH kota surabaya
* Guru : a) menjadi kritik membangun bagi guru untuk melecut semangat sehingga performa mengajarnya akan semakin meningkat dari waktu ke waktu, b) menjadi.
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
Pelatihan Pra Tugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat 2016 Pelatihan Pra Tugas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat 2016 Pokok Bahasan 3 SUPERVISI PENDAMPING.
Transcript presentasi:

SUPERVISI PENDIDIKAN 1.ANGGRAINI KUSUMA W ( K1310006 ) 2.EMA MAHARDHIKAWATI ( K1310030 ) 3.NAILY RAHMANINGSIH ( K1310058 ) 4.RATIH PURBASARI ( K1310066 )

Pengertian Supervisi Pendidikan Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan –orang yang berposisi di atas, pimpinan--terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi.

Pengertian Supervisi Pendidikan Menurut Ibrahim (2004) Supervisi adalah layanan profesional yang berbentuk pemberian bantuan kepada personil sekolah dalam meningkatkan kemampuannya agar lebih mampu melaksanakan perubahan penyelenggaraan sekolah dalam rangka meningkatkan pencapaian tujuan sekolah. Menurut Wiles(1955) ,Supervisi merupakan bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar. Menurut P. Adams dan Frank G. Dickey, supervisi adalah program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran.

Fungsi dan Peranan Supervisi Pendidikan Fungsi Meningkatkan Mutu Pembelajaran Ruang lingkupnya sempit, hanya tertuju pada aspek akademik, khususnya yang terjadi di ruang kelas ketika guru sedang memberikan bantuan dan arahan kepada siswa. Fungsi Memicu Unsur yang Terkait dengan Pembelajaran Lebih dikenal dengan nama Supervisi Administrasi. Fungsi Membina dan Memimpin

Tujuan Supervisi Pendidikan Meningkatkan mutu kinerja guru. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.

Prinsip-prinsip Supervisi Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada guru dan staf sekolah lain untuk mengatasi masalah dan mengatasi kesulitan dan bukan mencari-cari kesalahan. Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan secara langsung, artinya bahwa pihak yang mendapat bantuan dan bimbingan tersebut tanpa dipaksa atau dibukakan hatinya dapat merasa sendiri serta sepadan dengan kemampuan untuk dapat mengatasi sendiri. Apabila supervisor merencanakan akan memberikan saran atau umpan balik, sebaiknya disampaikan sesegera mungkin agar tidak lupa. Sebaiknya supervisor memberikan kesempatan kepada pihak yang disupervisi untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan.

Prinsip-prinsip Supervisi Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara berkala misalnya 3 bulan sekali, bukan menurut minat dan kesempatan yang dimiliki oleh supervisor. Suasana yang terjadi selama supervisi berlangsung hendaknya mencerminkan adanya hubungan yang baik antara supervisor dan yang disupervisi tercipta suasana kemitraan yang akrab. Hal ini bertujuan agar pihak yang disupervisi tidak akan segan-segan mengemukakan pendapat tentang kesulitan yang dihadapi atau kekurangan yang dimiliki. Untuk menjaga agar apa yang dilakukan dan yang ditemukan tidak hilang atau terlupakan, sebaiknya supervisor membuat catatan singkat, berisi hal-hal penting yang diperlukan untuk membuat laporan.

Jenis-jenis Supervisi Pendidikan Supervisi dinamik Yaitu supervisi yang diarahkan untuk mengubah secara lebih intensif praktek-praktek pembelajaran tertentu.Tekanan dalam perubahan ini diletakkan kepada diskontinuitas, gangguan terhadap praktek yang ada sekarang untuk diganti dengan yang baru.Program yang demikian merupakan program baru yang mempengaruhi perilaku murid,guru dan semua personil sekolah. Supervisi traktis Supervisi yang hanya berusaaha melakukan perubahan kecil karena menjaga kontinuitas .Contohnya adanya kegiatan rutin seperti pertemuan rutin dengan guru-guru untuk membicarakan kesulitan kesulitan kecil ,memberikan arahan dalam prosedur standard operasi (PSO) dalam suatu kegiatan  

Teknik Supervisi Pendidikan Pendekatan Humanistik Pendekatan Kompetensi Pendekatan Klinis Pendekatan Profesional

Hubungan antara kenyataan dan harapan pada supervisi pendidikan Pelaksanaan supervisi dalam organisasi sekolah tentunya memiliki beberapa kekurangan, antara lain; Pemilihan teknik/pendekatan supervisi yang tidak sesuai, sehingga pencapaian kemampuan guru tidak maksimal. Tidak ada sikap saling kooperatif antara guru dan supervisor. Adanya faktor subjektivitas dalam penilaian/evaluasi.

Harapan penulis untuk ke depannya : Supervisor lebih teliti dalam memilih teknik yang cocok untuk mengawasi serta mengevaluasi guru dalam membantu meningkatkan kemampuannya. Alangkah lebih baik jika hubungan antara guru dan supervisor layaknya seorang pasien dan dokter. Di satu sisi supervisor memberikan kritikan dan saran, di sisi lain guru juga bisa memberikan masukan kepada supervisor atau mungkin bisa berbagi cerita tentang masalah yang sedang dihadapi. Evaluasi kinerja yang transparan dan objektif, sehingga mampu memberikan motivasi tersendiri kepada guru untuk meningkatkan kemampuannya.

    KESIMPULAN Supervisi pembelajaran adalah usaha supervisor untuk membantu guru meningkatakan kemampuan dsan etos kerja profesionalnya sehingga lebih mampu mengatasi berbagai masalah pembelajaran yang muncul serta memperbaiki pembelajaran. Fungsi dari supervisi adalah memajukan dan mengembangkan pengajaran sehingga proses belajar mengajar yang di lakukan oleh seorang guru berlangsung dengan baik dan efektif.

KESIMPULAN Tujuan umum Supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar. Jenis-jenis Supervisi Pendidikan yaitu Supervisi dinamik yang diarahkan untuk mengubah secara intensif praktek pembelajaran tertentu dan Supervisi traktis yang hanya berusaaha melakukan perubahan kecil. Teknik supervisi pendidikan dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, antara lain : pendekatan humanistik, pendekatan kompetensi, pendekatan klinis, pendekatan professional.

Pertanyaan Ryan : bagaimana langkah2 untuk memilih pendekatan yang cocok? Alin : bentuk kegiatan supervisi seperti apa ?yang melakukan siapa ?kegiatan supervisi atas kemauan dari sekolah atau supervisor sendiri ? Jawab : bentuk kegiatan : pengawasan dan pembinaan, yang melakukan : kepala sekolah jika di tingkat sekolah, di jajaran yang lebih tinggi kepala sekolah diawasi oleh badan pengawas, kegiatan supervisor atas kemauan dari sekolah, minimal 3 bulan sekali

Setyati : apa syarat-syarat seseorang menjadi supervisor dan lembaga yang disupervisi ? Jawab : syarat lembaga yang di supervisi :tidak ada syarat tertentu,meliputi semua sekolah. Hari : keadaan sekarang seperti apa ? Jawab : dalam pelaksanaan di sekolah, tidak ada sikap kooperatif antara guru dan supervisor, jadi harapan kami seperti yang dijelaskan sebelumnya.

Klarifikasi Supervisi pendidikan itu seseorang yang membantu lembaga sekolah jika terdapat kesulitan. Pendekatan klinis :perbaikan, pendekatan profesional : profesional guru, pedekatan kompetensi : mengevaluasi kompetensi/kewenangan, humanistik : kualitas mengajar Perubahan kompetensi guru tergantung pada diri guru itu sendiri, jika tidak ada kemauan maka tidak akan ada perubahan(when there is a will, there is a way ) Supervisi biasanya diangkat dari kepala sekolah karena sudah berpengalaman. Syarat supervisor : sudah berpengalaman dalam bidangnya Harapan penulis lebih mengacu pada pendekatan klinis saja. Hubungan antara supervisor dan yang disupervisi baiknya seperti apa ? Hubungan antar pribadi