PELATIHAN PENULISAN DRAMA 1.Latihan menggali dan mengungkapkan peristiwa (masalah) 2.Latihan mendeskripsikan peristiwa 3.Latihan mendeskripsikan menata urutan kejadian/peristiwa 4.Latihan mendeskripsikan tokoh 5.Latihan mendeskripsikan latar 6.Latihan mendeskripsikan tokoh dalam latar 7.Latihan mendeskripsikan teks samping (petunjuk pemanggungan) 8.Latihan mengembangkan dialog 9.Latihan melengkapi dialog dengan monolog
Contoh Peristiwa Pagi hari di meja makan Pagi hari di meja makan Kebakaran Kebakaran Keributan di sawah Keributan di sawah Pencurian di kampung Pencurian di kampung Dll Dll
DESKRIPSI PERISTIWA Keributan di sawah Keributan di sawah a. Siapa yang terlibat a. Siapa yang terlibat b. Di mana kejadiannya b. Di mana kejadiannya c. Apa penyebabnya c. Apa penyebabnya d. Dsb. d. Dsb.
URUTAN PERISTIWA Urutan kronologis Urutan kronologis Urutan spasial (berdasarkan tempat) Urutan spasial (berdasarkan tempat) Urutan moment (peristiwa pokok dijadikan tumpuan) Urutan moment (peristiwa pokok dijadikan tumpuan) Urutan personal (seseorang yang dianggap penting diceritakan lebih dulu) Urutan personal (seseorang yang dianggap penting diceritakan lebih dulu) Dimungkinkan varian urutan (dalam drama untuk memulai dan membangun konflik Dimungkinkan varian urutan (dalam drama untuk memulai dan membangun konflik
DESKRIPIS TOKOH Dimensi fisiologis: nama, usia, deskripsi fisik (raut muka, gaya bicara, cara jalan, bentuk rambut dsb.) Dimensi sosiologis: tingkat pendidikan, pekerjaan, latar belakang ekonomi, status sosial, agama, Dimensi psikologis: watak, pola pikir, pola perilaku,
DESKRIPSI LATAR Di kejauhan dalam kegelapan malam, tampak bintik-bintik nyala api, makin lama makin dekat, disertai suara ribut-ribut. Setelah dekat, ternyata bintik-bintik nyala api itu adalah obor yang dibawa beramai-ramai oleh beberapa orang petani. Petani pembawa obor itu berhenti di pertigaan sawah yang berbukit gersang.
DESKRIPSI TOKOH DALAM LATAR Mereka tampak tegang. Wajah-wajah mereka timbul tenggelam di sinari obor yang tertiup angin. Mereka tampak saling berdebat. Sejurus kemudian, di antara orang ban-yak itu, muncul Kasmo dari sela-sela kerumu-nan orang-orang. Ia bersikap keras dan te-gang. Dengan suara yang lantang, Kasmo berkata pada orang-orang di sekelilingnya. Dari kejauhan, tubuhnya yang gemuk dan pendek, tampak timbul tenggelam di antara kerumunan orang- orang
URAIAN TEKS SAMPING Ruangan depan sebuah rumah desa pada malam hari.Di dinding ada lampu minyak menyala. Ada sebuah meja tulis tua. Di atasnya ada beberapa buku besar. Kursi tamu dari rotan sudah agak tua. Dekat dinding ada balai balai.Sebuah radio transistor juga nampak di atas meja. Suara jangkerik.suara burung malam.gonggongan anjing di kejauhan. Suara Adzan subuh. Sayup sayup terdengar lagu Asmaradahana, lewat suara sendu seruling Kedua suami istri memperlihatkan pola kehidupan kota.dengan kata lain, mereka berdua memang berasal dari kota.tampak pada cara dan bahan pakaian yang mereka kenakan pada malam hari itu.mereka juga memperlihatkan sebagai orang yang baik baik.hanya idelisme yang menyala nyala yang menyebabkan mereka berada di desa terpencil itu.
Begitu layar tersingkap, nampak jamil sedang asyik membaca.Kaki nya ditelusurkan ke atas kursi di depannya.Sekali sekali ia memijit mijit keningnya dan membaca lagi. Kemudian ia mengangkat mukanya, memandang jauh ke depan, merenung dan kembali lagi pada bacaannya. Di kejauhan terdengar salak anjing melengking sedih.Jangkerik juga menghiasi suasana malam itu. Di kejauhan terdengar seruling pilu membawakan Asmaradahana. Jamil menyambar rokok di atas meja dan menyulutnya. Asap berekepul ke atas. Pada saat itu istrinya muncul dari balik pintu kamar.
MENGEMBANGKAN MENGEMBANGKAN DIALOG MENGEMBANGKAN
MENGEMBANGKAN MONOLOG