Manusia sebagai organisme multiseluler dikelilingi oleh lingkungan luar (milleu exterior) dan sel-selnya pun hidup dalam milleu interior berupa darah dan cairan tubuh lainnya. Cairan dalam tubuh, termasuk darah, meliputi lebih kurang 60% dari total berat badan laki-laki dewasa. Dalam cairan tubuh terlarut zat-zat makanan dan ion-ion yang diperlukan oleh sel untuk hidup, berkembang dan menjalankan tugasnya
Manusia memiliki daya adaptasi yang besar terhadap perubahan lingkungan sekitarnya. Pada perbedaan iklim yang cukup besar seperti suhu lingkungan yang dingin kemudian beralih kepanas dapat tidak terlalu mempengaruhinya karena ada beberapa mekanisme homeostasis tubuh yang mengatur suhu tubuh, keseimbangan cairan dan komposisi elektrolit serta bermacam zat lainnya yang terdapat dalam cairan tubuh tersebut
Umur% dari berat badan Bayi prematur80 Bayi 3 bulan70 Bayi 6 bulan60 1 – 2 tahun59 11 – 16 tahun58 Dewasa58-60 Dewasa gemuk40-50 Dewasa Kurus70-75
Dibandingkan dengan pria, wanita mempunyai jumlah cairan yang relatif lebih sedikit. Hal ini disebabkan karena wanita mengandung lebih banyak daripada pria. Dalam keadaan normal terdapat keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran air
Kenyataanya mekanisme kendali keseimbangan cairan melalui rasa haus saja tidak cukup.pemasukan air sering tidak sebanding dengan pengeluarannya, misalnya terjadi pada bayi dan orang tua. Keseimbangan cairan diatur pula oleh kerja hormon yaitu: anti-diuretic hormone (ADH) dan aldosteron
Defisiensi cairan terutama air Defisiensi cairan terutama garam Kelebihan cairan terutama air Kelebihan cairan terutama garam
Keseimbangan asam basa dioerlukan untuk menjamin reaksi-reaksi biologik dalam tubuh berjalan optimal. Untuk mencapai tujuan ini, tubuh menjalankan beberapa sistem regulasi (pengaturan) agar pH optimum dapatdipertahankan. Dalam tubuh terdapat 4 sistem buffer (penyanggah) dalam meregulasi (mengatur) pH yaitu buffer darah,sel, paru, dan ginjal.
Sistem penyanggah (buffer), adalah camouran suatu asam lemah dengan garamnya dari basa kuat, atau dapat juga merupakan campuran dari basa lemah dengan garamnya dari asam kuat. Buffer inilah yang bertugas mempertahankan nilai pH. Penambahan asam atau basa baik yang berasal dari dalam maupun luar tubuh akan mempengaruhi pH, namun dengan adanya buffer, perubahan ini realtif kecil (tidak berarti). Nilai pH darah normal. Berkisar antara 7,35 – 7,45
Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa buffers dalam tubuh termasuk paru dan ginjal dapat mempertahankan pH darah normal (7,4). Proses metabolisme dalam tubuh masih dapat berlangsung pada pH antara 7,0 – 7,7. Diluar batas pH ini, tubuh tidak dapat menjalankan fungsi metabolisme lagi (meninggal). D. GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA
Gangguan keseimbangan asam basa dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu kelainan respiratorik yang secara primer terjadi gangguan pada komponen respiratorik dan kelainan metabolik yang secara primer terjadi gangguan pada komponen metabolik (namun ada kasus campuran).
Kelainan respiratorik : Asidosis respiratorik (primary CO2 excess) lkalosis respiratorik (primary CO2 deficit) Kelainan metabolik : Asidosis metabolik (primary HCO3 - deficit) Alkalosis metabolik (primary HCO3 - excess) Kelainan respiratorik : Asidosis respiratorik (primary CO2 excess) lkalosis respiratorik (primary CO2 deficit) Kelainan metabolik : Asidosis metabolik (primary HCO3 - deficit) Alkalosis metabolik (primary HCO3 - excess)
Tentang persiapan penderita, cara pengambilan dan pengiriman bahan pemeriksaan sama seperti terhadap parameter pemeriksaan klinik lainnya (faal hati, ginjal, dll). Namun beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pemeriksaan gas darah adalah penggunaan antikoagulan heparin sebanyak 20 unit / ml darah. Selain itu hindari terjadi gelembung udara pada waktu pengambilan darah. Darah tetap dalam semprit, ujung jarum ditutup dengan karet / gabus, dan darah harus sampai dilaboratorium dalam waktu paling lama 15 menit setelah pengambilan dan transportasi dilakukan pada suhu 4 0 C (dalam termos dingin).
Terima Kasih