Uji Validitas & Uji Reliabilitas
Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti pada gambar berikut ini. Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu adalah target dari apa yang kita ukur. Jawaban tiap responden yang ditanya menggunakan kuesioner adalah menembak pada sasarannya. Jika pertanyaannya baik dan responden menjawab dengan baik pula maka kita sudah menembak tepat pada sasaran.
Jika tidak demikian maka tembakan kita meleset. Makin banyak responden menjawab salah (karena pertanyaan tidak jelas atau bias) maka sasaran kita makin jauh. Pertama : menembak sasaran secara konsisten tetapi jauh dari sasaran sebenarnya. Hal ini disebut konsisten dan sistematis mengukur pendapat responden dengan nilai yang salah untuk semua responden reliable tetapi tidak valid (konsisten tetapi salah sasaran).
Kedua, menebak secara acak, merata di segala tempat. Kadang-kadang tembakannya kena sasaran, tetapi secara rata-rata diperoleh jawaban yang benar secara kelompok (tetapi tidak terlalu baik untuk individu). Dalam hal ini, kita memperoleh estimasi yang benar secara kelompok, tetapi tidak konsisten. Sekarang jelas bahwa reliabilitas berkaitan langsung dengan validitas dari apa yang diukur.
Ketiga, menunjukkan tembakan yang menyebar dan secara konsisten menyimpang dari sasaran tidak reliable dan tidak valid Terakhir, menunjukkan menembak sasaran secara konsisten reliable dan valid.
Uji Validitas 1 2 3 4 5 Jumlah 19 18 12 20 6 7 17 8 9 10 r 0.61 0.86 0.79 0.57 0.14
Dimiliki data hasil kuesioner dari 10 orang atas 5 item. Untuk setiap orang dihitung jumlah skor untuk seluruh item. Dihitung korelasi antara jumlah skor dan skor item untuk seluruh item. Item dianggap valid jika korelasi antara skor item dengan jumlah skor relatif besar (tergantung pada banyaknya orang yang mengisi kuesioner n dan faktor kesalahan (10 %, 5 % atau 1 %).
Untuk n=10 dan taraf signifikansi = 5 % jika korelasi lebih besar dari 0,632. Dari hasil tabel korelasi terlihat bahwa item 2 dan item 3 valid, sedangkan item-item yang lain tidak valid. Untuk n dan taraf signifikansi yang lain dapat dilihat pada tabel nilai-nilai batas r product moment (lihat tabel pada web).
Untuk menghitung koefisien korelasi product moment digunakan rumus berikut ini
Uji Reliabilitas dengan Cronbach Alpha
Menghitung Total Variansi Butir (b2)
Variansi butir ke-2 sampai ke-5 dapat dihitung dengan cara yang sama seperti menghitung variansi butir I sehingga total variansi butir : b2 = 0,61 + 0,45 + 0,45 + 0,84 + 0,16 = 2,51
Menghitung Total Variansi (t2)
Menghitung Koefisien Cronbach Alpha
Hasil Output SPSS
Untuk Menjadi Perhatian Nilai-nilai untuk pengujian reliabilitas berasal dari skor-skor item angket yang valid. Item yang tidak valid tidak dilibatkan dalam pengujian reliabilitas. Instrumen yang memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh lebih dari 0,60 (secara kasar). Baik buruknya reliabilitas instrumen dapat dibandingkan dengan tabel yang tergantung pada n dan tingkat signifikansi (untuk n=10 dan = 5 % diperoleh batas 0,632).
Karena koefisien Cronbach diperoleh 0,58 sehingga tidak signifikan berarti reliabilitas intrumen buruk atau data hasil instrumen kuesioner/angket kurang dapat dipercaya. Secara kasar juga dapat digunakan bahwa jika koefisien Cronbach lebih kecil dari 0,5 maka reliabilitasnya rendah/buruk sedangkan jika lebih dari atau sama dengan 0,5 maka reliabilitasnya tinggi/baik.