Penilaian Dalam Tes Bahasa

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UKURAN NILAI PUSAT UKURAN NILAI PUSAT ADALAH UKURAN YG DAPAT MEWAKILI DATA SECARA KESELURUHAN JENIS UKURAN NILAI PUSAT : MEAN , MEDIAN, MODUS KUARTIL,
Advertisements

Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
START.
Menunjukkan berbagai peralatan TIK melalui gambar
Tugas Praktikum 1 Dani Firdaus  1,12,23,34 Amanda  2,13,24,35 Dede  3,14,25,36 Gregorius  4,15,26,37 Mirza  5,16,27,38 M. Ari  6,17,28,39 Mughni.
Resista Vikaliana, S.Si. MM

PERANGKAT AKREDITASI SD/MI
TENDENSI SENTRAL.
PENGOLAHAN DATA HASIL TES
UKURAN PEMUSATAN Rata-rata, Median, Modus Oleh: ENDANG LISTYANI.
di Matematika SMA Kelas XI Sem 1 Program IPS
(UKURAN PEMUSATAN DAN UKURAN PENYEBARAN)
LATIHAN SOAL HIMPUNAN.
Korelasi dan Regresi Ganda
Bab 11A Nonparametrik: Data Frekuensi Bab 11A.
1. = 5 – 12 – 6 = – (1 - - ) X 300 = = = 130.
Teknik Pemeriksaan, Penyekoran dan Pengolahan Tes Hasil belajar
BAB 2 PENERAPAN HUKUM I PADA SISTEM TERTUTUP.
Uji Non Parametrik Dua Sampel Independen
Fadjar Shadiq, M.App.Sc Widyaiswara PPPPTK Matematika
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
BAB 13 PENGUJIAN HIPOTESA.
Bab 6B Distribusi Probabilitas Pensampelan
SRI NURMI LUBIS, S.Si.
KURVE NORMAL. Distribusi Normal – Suatu alat statistik untuk menaksir dan meramalkan peristiwa-peristiwa yang lebih luas dan akan terjadi. Ciri –Ciri.
ANALISA NILAI KELAS A,B,C DIBUAT OLEH: NAMA: SALBIYAH UMININGSIH NIM:
WORKSHOP INTERNAL SIM BOK
ASIKNYA BELAJAR MATEMATIKA
BARISAN DAN DERET ARITMETIKA
LATIHAN SOAL DATA TUNGGAL
HITUNG INTEGRAL INTEGRAL TAK TENTU.
Oleh Widiyastuti,S.Pd, M.Eng SMA N 3 BOYOLALI
UKURAN PENYEBARAN DATA
STATISTIKA pertemuan 1 DR.EUIS ETI ROHAETI,M.PD.
Ukuran Pemusatan dan Ukuran Penyebaran
DISTRIBUSI FREKUENSI oleh Ratu Ilma Indra Putri. DEFINISI Pengelompokkan data menjadi tabulasi data dengan memakai kelas- kelas data dan dikaitkan dengan.
Tabel Yang harus Dilihat Sebelum Menilai
ANALISIS PASCA ANOVA Adriana Dwi Ismita
Rabu 23 Maret 2011Matematika Teknik 2 Pu Barisan Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat – sifat barisan Barisan Monoton.
Soal Latihan.
Luas Daerah ( Integral ).
PENGUKURAN PENYEBARAN DATA
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
UKURAN PEMUSATAN DATA Sub Judul.
Fungsi Invers, Eksponensial, Logaritma, dan Trigonometri
PENGUKURAN GEJALA PUSAT / NILAI PUSAT/UKURAN RATA-RATA
PENDEKATAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Turunan Numerik Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus Informatika I
Peluang.
Modul 6 : Estimasi dan Uji Hipotesis
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
PENGOLAHAN DATA HASIL TES
DISTRIBUSI FREKUENSI.
Statistika Deskriptif: Distribusi Proporsi
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
7. RANTAI MARKOV WAKTU KONTINU (Kelahiran&Kematian Murni)
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
JIKA ORANG INI SAJA BISA APALAGI ENGKAU PASTI LEBIH DARI DIA
UKURAN PEMUSATAN DAN LETAK DATA
Korelasi dan Regresi Ganda
PENGOLAHAN DAN PENGGUNAAN TES HASIL BELAJAR
DISTRIBUSI PELUANG Pertemuan ke 5.
PENDAFTARAN TANAH Pendaftaran Tanah (Pasal 1 angka 1 PP No.24 Th 1997)
EVALUASI PEMBELAJARAN
PENILAIAN ACUAN PATOKAN dan penilaian acuan norma
HASIL EVALUASI BELAJAR
 Pengolahan hasil tes merupakan kegiatan lanjutan pengadministrasian ujian  Terdapat dua pendekatan yang berlaku dalam penilaian hasil belajar, yaitu.
Transcript presentasi:

Penilaian Dalam Tes Bahasa Oleh Edi Suryadi Maranai Cindo

1. Pendahuluan Tes bahasa merupakan bagian dari sebuah rangkaian bahasa. Pembelajaran bahasa tersebut yang nantinya akan megarahkan bentuk tes yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Sementara tahap penilaian tes bahasa baik melalui dua tahap yaitu tahap koreksi dan tahap pemberian nilai

2. Penilaian Acuan Patokan Penilaian acuan patokan atau dikenal pula dengan sebutan standar mutlak. Tujuan penilaian acuan patokan adalah untuk mengukur secara pasti tujuan atau komponen yang ditetapkan sebagai kriteria keberhasilannya manfaat PAP dalam upaya meningkatkan kualitas hasil belajar sebab peserta didik diusahakan untuk mencapai standar yang telah ditentukan

Diketahui skor 52 orang peserta didik sebagai berikut: 32 20 35 24 17 30 36 27 37 50 36 35 50 43 31 25 44 36 30 40 27 36 37 32 21 22 42 39 47 28 50 27 43 17 42 34 38 37 31 32 22 31 38 46 50 38 50 21 29 33 34 29

langkah sebagai berikut: Mencari skor ideal, yaitu skor yang mungkin dicapai oleh peserta didik, jika semua soal dapat dijawab dengan betul Mencarai rata-rata ( ) ideal dengan rumus: ideal = x 60 = 30 Mencarai simpangan baku (s) ideal dengan rumus: s ideal = x ideal Menyusun pedoman konvensi sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan langkah-langkah di atas, maka pengolahannya adalah: Mencari skor ideal, yaitu 60 Mencari rata-rata ideal, yaitu x 60 = 30 Mencari simpangan baku idealnya, yaitu x 30 =10 Menyusun pedoman skala konvensi:

1). Skala lima A + 1,5 (s) = 30 + 1,5 (10) = 45 B + 0,5 (s) = 30 + 0,5 (10) = 35 C - 0,5 (s) = 30 – 0,5 (10) = 25 D - 1,5 (s) = 30 – 1,5 (10) = 15 E

2). Skala Sepuluh 10 + 2,25 (s) 30 + 2,25 (10) = 52,5 9 + 1,75 (s) 30 + 1,75 (10) = 47,5 8 + 1,25 (s) 30 + 1,25 (10) = 42,5 7 + 0,75 (s) 30 + 0,75 (10) = 37,5 6 + 0,25 (s) 30 + 0,25 (10) = 32,5 5 - 0,25 (s) 30 - 0,25 (10) = 27,5 4 - 0,75(s) 30 - 0,75 (10) = 22,5 3 - 1,25 (s) 30 - 1,25 (10) = 17,5 2 - 1,75 (s) 30 - 1,75 (10) = 12,5 1 - 2,25 (s) 30 - 2,25 (10) = 7,5 0

3). Skala 0 – 100 (T – skor ). Rumus : T – skor =. Keterangan 3). Skala 0 – 100 (T – skor ) Rumus : T – skor = Keterangan 50 dan 10= bilangan tetap x = skor mentah yang diperoleh setiap peserta didik s = simpangan baku contoh: peserta didik A memperoleh skor mentah 35. Rata-rata = 60 dan simpangan baku = 30. Dengan demikian, nilai yang diperoleh perserta didik A dalam skala nilai 0 – 100 adalah:

4). Konvensi dengan Z – score: Rumus Contoh Diketahui: skor (X) = 35; rata-rata (= 60; simpangan baku = 30 Jadi, Z – skor = 5). Peringkat (rangking) Menafsirkan skor mentah dapat pula dilakukan dengan cara menyusun peringkat. Carnya adalah denga mengurutkan skor, mulai dari skor terbesar sampaii dengan skor terkecil. Skor terbesar diberi peringkat 1, begitu juga seterusnya sampai dengan skor terkecil. Skor yang sama harus diberi peringkat yang sama pula.

3. Penilaian Acuan Norma (PAN) Dalam pendekatan PAN, rata-rata dan simpangan baku dihitung dengan rumus statistik sesuai dengan skor mentah yang diperoleh peserta didik. Langkah-langkah pengolahan data dengan pendekatan PAN adalah sebagai berikut: Mencari skor mentah setiap peserta didik Menghitung rata-tata aktual dengan rumus Keterangan: Md = mean duga f = frekuesi d = deviasi fd = frekuensi kali deviasi n = jumlah sampel i = interval   Menghitung simpangan baku (s) aktual dengan rumus Menyusun pedoman konvensi

Menyusun skor terkecil sampai dengan skor terbesar seperti berikut: 17 25 30 34 37 42 50 17 27 31 34 37 42 50 20 27 31 35 37 43 50 21 27 31 35 38 43 50 21 28 32 36 38 44 22 29 32 36 38 46 22 29 32 36 39 47 24 30 33 36 40 50 Mencari rentang (range) Mencari banyak kelas interval: Mencari inteval kelas Menyusun daftar distribusi frekuensi:

Kelas Interval Tally Frekuensi 47 – 51 42 – 46 37 – 41 32 – 36 27 – 31 22 – 26 17 – 21 IIII I IIII III IIII IIII II IIII IIII I IIII 6 8 12 11 4 5 Jumlah 52 Kelas Interval f d fd 47 – 51 42 – 46 37 – 41 32 – 36 27 – 31 22 – 26 17 – 21 6 8 12 11 4 5 +3 +2 +1 -1 -2 -3 18 -11 -8 -15 54 24 16 45 jumlah 52 158

Simpulan Apakah semua guru telah menggunakan PAP dan PAN dalam memberikan nilai kepada siswa? Jika telah menggunakan PAP dan PAN artinya sudah pantas mendapat apresiasi, karena pendekatan PAP yang harus dipakai sejalan dengan penggunaan kurikulum berbasis kompetensi (KTSP). Pendekatan PAP ini cocok dalam penilaian formatif sedangkan PAN cocok dalam penilaian sumatif. Kedua penilaiana tersebut di atas bersifat mutlak atau tidak dapat ditawar. Selanjutnya saya sarankan kepada bapak dan ibu guru dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) wajib dicantumkan rubrik penilaian.