Asal-usul perkembangan Sosiologi Politik
Tokoh-tokoh yang karyanya dapat digolongkan sebagai Sosiologi politik: Karl Marx (1818-1883) Berdasarkan teori dari Hegel (1770-1831) tentang dialektika (tesis, antitesis dan sintesis), Marx mengembangkan teori tentang determinisme sejarah (ketakterelakkan sejarah/hal-hal yang secara historis tak terelakkan)
Dialektika Hegel Determinisme hirtoris Tesis Anti tesis sintesis Masyarakt feodal Masyarakat kapitalis Masyarakat sosialis --> komunis
Teori tentang konflik material dan kekuatan-kekuatan ekonomi yang bertegangan Ciri utama masyarakat bukannya stabilitas dan saling ketergantungan, melainkan konflik dan persaingan. Dalam masyarakat terjadi konflik kelas kapitalis dengan kelas pekerja. Kelas pekerja akhirnya memenangkan konflik dan membentuk masyarakat tanpa kelas.
Berdasarkan teori nilai kerja dari David Hume (1711-1776) (fungsi ekonomi & sosial dari kerja) Marx mengembangkan teori nilai lebih dan eksploitasi tenaga kerja. Proses produksi menghasilkan keuntungan (jumlah besar) Keuntungan tidak diberikan majikan kepada buruh
Teori alienasi (keterasingan): (dari hasil kerja, jenis kerja dan hakikat manusia yang bebas, sadar dan produktif) menimbulkan Kesadaran kelas. menimbulkan konflik kelas.
Max Weber ( 1864-1920) Faktor non ekonomis dan ide-ide merupakan faktor sosiologis yang penting dalam melakukan tindakan sosial. Faktor status sosial dan posisi individu dalam struktur kekuasan menentukan stratifikasi sosial
Tokoh-tokoh lain penyumbang sosiologi politik Gaetano Mosca Hubungan elit dan massa penguasa Yang dikuasai
Vilfredo Pareto Posisi kaum elit tidak ditentukan oleh supremasi ekonomi Perubahan sosial terjadi karena sirkulasi elit
Toqueville: Kondisi dalam masa silam melahirkan ide tentang proses dan sifat perubahan sosial Revolusi bukanlah pemutusan dengan masa silam
Robert Michels Kecenderungan oligarki dalam organisasi (partai politik) Kontrol massa terhadap elit adalah mustahil dan semu.