TOTAL QUALITY MANAGEMENT. Sejak tahun 1980 lahirlah suatu sistem manajemen kontemporer di Amerika Serikat disebut Total Quality Manajement (TQM) dengan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

PENGENDALIAN MUTU PADA INDUSTRI
PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM
MANAJEMEN MUTU TERPADU
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
MANAJEMEN MUTU TERPADU
Peran Guru Dalam Membangun Budaya Sekolah
Kualitas jasa dan Customer value
KEGIATAN PRODUKSI Perencanaan produksi Organisasi produksi
SUPERVISI PENDIDIKAN 1.ANGGRAINI KUSUMA W ( K )
MUTU JASA PENYULUHAN Definisi Mutu Unsur-unsur Mutu Jasa Penyuluhan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.
KEPEMIMPINAN dan KERJA SAMA TIM.
Oleh: Kelompok V Yusrizal Rita Marlinda Suyitno Zulminiati
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif & Menyenangkan (Pakem)
PENGELOLAAN SUMBER DAYA
KEPEMIMPINAN DAN PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM MENUNJANG FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN Di Susun Oleh: Hadi Prana Abadi Tulus Suratno Lizza.
Pada Jurnal ini mencoba untuk mengaplikasikan konsep dari jepang yaitu quality circle yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan kompetensi di.
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PADA MADRASAH
SISTEM PENJAMINAN MUTU
MANAJEMEN MUTU TERPADU
Standar Biaya Operasional Satuan Pendidikan
PERTEMUAN 4 MANAJEMEN OPERASI JASA (EKMA4369)
MAKUL : MBS 2 sks Dr. Ratnawati Susanto, M.M.,M.Pd
MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT (2)
KONSEP MUTU DALAM PELAYANAN KESEHATAN
The Meaning of Productivity and Measurement
POKOK PEMBAHASAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
TOTAL QUALITY MANAGEMENT DI SEKTOR PERPUSTAKAAN
KEPEMIMPINAN dan KERJA SAMA TIM.
Akuntansi Manajemen dan Lingkungan Bisnis
Disajikan Oleh: Nur Hasanah, SE, MSc
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA TITIN HARTINI, S.E., M.Si STMIK MDP
PENGUKURAN DAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
MANAJEMEN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
MANAJEMEN DAN KENDALI MUTU STIE MAHARDHIKA SURABAYA
Mutu Pelayanan Kesehatan
MANAJEMEN MUTU.
TUGAS PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU
IMPLEMENTASI TQM PADA PENDIDIKAN TINGGI
GKM dan TQM Istilah Gugus Kendah Mutu (GKM)
Pengelolaan Sekolah Efektif
MODEL PROSES PEMENUHAN STANDAR
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
TOTAL QUALITY MANAJEMEN
PENGENDALIAN MUTU TERPADU (TOTAL QUALITY CONTROL)
Pengelolaan Sistem Informasi
APLIKASI TOTAL QUALITY MANAJEMEN DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN
Pengampu: Rindang Diannita, S.KM
BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN
Kementerian Pendidikan Nasional 2012
PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU KIMIA
MUTU PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN 9 Gisely Vionalita SKM. M.Sc.
PELAKSANAAN KURIKULUM
PELAKSANAAN KURIKULUM
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
MANAJEMEN MUTU dalam PELATIHAN
KONSEP KUALITAS JASA DAN MANUFAKTUR
1. Pengertian Tata Usaha Tata usaha secara sistematis merupakan bagian manajemen, yaitu ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan.
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
BALANCED SCORECARD DAN PERKEMBANGAN NYA
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
KONSEP MUTU DALAM PELAYANAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Badan kepegawaian DAERAH kota surabaya
BALANCED SCORECARD DAN PERKEMBANGAN NYA
Standard Operating Prosedur (SOP) Biro Administrasi Akademik.
MANAJEMEN MUTU DAN AUDIT KEPERAWATAN MARSIANA ANGGRAENI.
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) Dr. Sailendra, M.Ak. Seri: Akuntansi Manajemen Kontemporer UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA FAKULTAS EKONOMI.
Transcript presentasi:

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

Sejak tahun 1980 lahirlah suatu sistem manajemen kontemporer di Amerika Serikat disebut Total Quality Manajement (TQM) dengan tokohnya Edward Deming. Di lingkungan Angkatan Laut Amerika Serikat disebut Total Quality Leadership (TQL), sedangkan di Jepang disebut Total Quality Control (TQC) dan di Singapura disebut Total Quality Process (TQP). Di Indonesia berkembang tahun 1985 sampai sekarang.

TQM adalah penerapan metode kuantitatif dan pengetahuan kemanusiaan untuk memperbaiki material dan jasa yang menjadi masukan organisasi, memperbaiki semua proses penting dalam organisasi, dan memperbaiki upaya guna memenuhi kebutuhan para pemakai produk dan jasa pada masa kini dan diwaktu yang akan datang(Soewarso Hardjosaedarmo, 1996:2).

Dalam konteks pendidikan di sekolah seharusnya input, proses dan output pendidikan memiliki kualitas sesuai dengan yang diharapkan oleh customer (pelanggan) dan pada akhirnya terpenuhinya Customer Satisfaction (Kepuasan Pelanggan).

Untuk mencapai kepuasan pelanggan diperlukan customer service exelent. Ini hanya dapat dicapai bila dalam lembaga pendidikan semua faktor pendukung, seperti dilihat dari SDM (guru, murid, staf administrasi dan kepala sekolah), secara total berkualitas / bermutu, disamping faktor fasilitas sekolah.

Peningkatan SDM seperti guru, staf administrasi dan kepala sekolah dapat dilakukan melalui peningkatan pendidikan, diklat, seminar, lokakarya, diskusi, membaca buku sumber, jurnal, dst.

Komponen Yang Terkait Dalam Mutu Pendidikan, menurut Muchlas Samani (1999,25) : Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah kepala sekolah sebagai manajer perlu menerapkan dan memahami pendekatan Total Quality Management(TQM) yang merupakan pendekatan manajemen yang memusatkan perhatian pada peningkatan mutu komponen yang terkait, yaitu : 1. Siswa: Kesiapan dan motivasi belajar. 2. Guru: Kemampuan profesional, kemampuan personal, kemampuan sosial. 3. Kurikulum: Relevansi konten dan operasionalisasi proses pembelajarannya. 4. Dana, sarana dan prasarana: Kecukupan dan keefektifan dalam mendukung proses pembelajarannya. 5. Masyarakat (orang tua, pengguna lulusan, dan perguruan tinggi) : Partisipasi dalam pengembangan program-program pendidikan di sekolah.

Pelanggan Sekolah 1. Pelanggan internal guru, pustakawan, laboran, teknisi dan tenaga administrasi. 2. Pelanggan eksternal - pelanggan primer : siswa - pelanggan sekunder : orang tua, pemerintah, dan masyarakat - pelanggan tertier : pemakai/penerima lulusan(perguruan tinggi dan dunia usaha)

Ciri-ciri pokok organisasi yang melaksanakan TQM perbedaannya dengan organisasi tradisional sebagai berikut : NO Organisasi TradisionalOrganisasi TQM 1 Struktur organisasi lebih bersifat hirarkis berdasarkan fungsi- fungsi dan mempunyai garis kewenangan serta tanggung jawab yang ketat. Struktur organisasi disusun berdasarkan produk dan tidak terlalu banyak memiliki tingkat (eselon), lenih fleksibel dan kurang hirarkis. 2 Pusat perhatiannya lebih banyak pada memelihara status quo organisasi, selama semuanya berjalan baik Pusat perhatiannya beralih ke perbaikan berkelanjutan terhadap sistem dan proses organisasi.

3Karyawan memandang supervisor sebagai kepala dan pengawas Karyawan memandang supervisor sebagai pembimbing dan fasilitator. Manajer dipandang sebagai pemimpin. 4Hubungan antara supervisor-bawahan mempunyai ciri adanya rasa takut. Hubungan antara supervisor- bawahan berciri pada saling ketergantungan, saling percaya dan adanya komitmen bersama. 5Pusat perhatian tiap karyawan terarah pada upaya perorangan dan pola sikap serta pola pikir pekerjaan (job). Pusat perhatian tiap karyawan terarah pada upaya tim dan pola sikap serta pola pikir mutu dan produktivitas.

6Manajemen memandang program pendidikan dan pelatihan karyawan sebagai beban biaya. Manajemen memandang program pendidikan dan pelatihan karyawan sebagai asset investasi. 7Manajemen menentukan mutu produk sesuai standar yang ditentukan oleh organisasi. Manajemen menentukan mutu produk sesuai kebutuhan dan kemauan customer, dan atas dasar itu kemudian berusaha mengembangkan ukuran untuk memenuhi tuntutan customer tersebut.

Kepemimpinan dan Manajemen Dalam TQM Kepemimpinan dan Manajemen satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Pemimpin dituntut untuk memiliki pandangan strategis (strategic vision) yang jauh ke depan dan kekuatan tekad (strength of will) yang besar untuk menciptakan dinamika organisasi yang kondusif sedangkan manajer dituntut memiliki pengetahuan intrinsik serta pertimbangan profesional (profesional judgement) yang mendalam untuk menata, mengarahkan serta mengendalikan anggota organisasi..

Plan-Do-Check-Act (PDCA) Cycle Dalam Konsep TQM Metode ilmiah PDCA Cycle ini dipopulerkan oleh Deming karena itu di Jepang lebih dikenal Deming cycle. PDCA Cycle merupakan metode ilmiah yang diterapkan untuk proses perencanaan dan pengambilan keputusan serta mengukur terjadinya perbaikan. Jadi metode ini dapat digunakan untuk melakukan perbaikan secara kontinu.

Laksanakan perubahan yang sudah diuji Uji efek perubahan Act Plan Check Do Rencanakan perubahan Untuk perbaikan Lakukan perubahan untuk perbaikan yang direncanakan

TOLAK UKUR KEBERHASILAN SEKOLAH Menurut TQM keberhasilan sekolah diukur dari tingkat kepuasan pelanggan, baik eksternal maupun internal. Sekolah dikatakan berhasil jika: Siswa puas dengan layanan sekolah (pelajaran, perlakuan guru atau pimpinan, fasilitas sekolah,dsb). Orang tua puas dengan layanan terhadap anaknya (laporan periodik perkembangan siswa dan program-program sekolah yang baik). Pihak pemakai/penerima lulusan (perguruan tinggi, industri, masyarakat) puas karena menerima lulusan dengan kualitas yang sesuai harapan. Guru dan karyawan puas dengan layanan sekolah, misalnya pembagian kerja, hubungan antarguru/karyawan/pimpinan, gaji/honorarium, dsb.

Pelayanan Yang Harus Diwujudkan, Agar Pelanggan Sekolah Puas 1. Keterpercayaan(reliability). Artinya, layanan sesuai dengan yang dijanjikan dalam rapat ataupun brosur dengan mengedepankan kejujuran, aman, tepat waktu, dan ketersediaan. 2. Keterjaminan(assurance). Artinya, sekolah mampu menjamin kualitas layanan yang diberikan, misalnya dalam aspek kompetensi guru/staf dan obyektifan.. 3. Penampilan(tangible). Artinya, bagaimana situasi sekolah tampak baik dalam hal kerapihan, kebersihan, keteraturan, dan keindahan. 4. Perhatian(empathy). Artinya sekolah memberikan perhatian penuh kepada pelanggan. 5. Ketanggapan (responsiveness). Artinya, sekolah harus cepat tanggap terhadap kebutuhan pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA Hardjosoedarmo, Soewarso., Dasar Dasar Total Quality Management., Andi Yogyakarta., Yogyakarta1996. Scherkenbach, Wiliam W., Deming’s Road to Improvement, SPC Press, Inc., Knoxville, Tennessee, Samani, Muchlas., Manajemen sekolah.,Depdikbud. Jakarta, 1999.