oleh. Ilham Prisgunanto BAB 4 - Elemen Riset 1 : Konsep, Variabel, Preposisi, Operasionalisasi Konsep oleh. Ilham Prisgunanto
Dasar Atau Landasan Riset Dasar Riset adalah Penelitian sebelumnya Berbentuk temuan-temuan dalam bentuk teoritik Teori masih dapat terbantahkan menurut uji teoritik dalam riset
Urutan-Urutan Dalam Keilmuan Pendapat Dugaan Hipotesis Postulat Aksioma Dalil Teori Hukum (Ilmu)
Urutan-Urutan Dalam Keilmuan Pendapat; adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu (Menurut saya pelajaran metode penelitian sulit) Dugaan; prasangka yang berasal dari pendapat (Dugaan saya pelajaran metode penelitian sulit karena dosennya tidak bagus) Hipotesis; Pengembangan dari dugaan (kesimpulan sementara)
Urutan-Urutan Dalam Keilmuan Aksioma; adalah pernyataan yang dapat diterima sebagai sebuah kebenaran tanpa perlu pembuktian sebagai dasar untuk mendeduksi pernyataan lain secara logis Postulat; asumsi yang menjadi pangkal dalil yang dianggap benar tanpa perlu membuktikan Dalil; adalah hukum-hukum yang berlaku dalam teori
Urutan-Urutan Dalam Keilmuan Teori; Pernyataan (baik simbol atau kata) yang disusun secara logika deduktif. Agar teorem dapat diterima diperlukan pembuktian Hukum (Ilmu) adalah teori beberapa hukum, bersifat fundamental bagi umat manusia dan dapat ditemukan oleh nalar manusia tanpa perlu merujuk ke hukum buatan manusia atau hukum positif.
KONSEP DASAR RISET DEDUKTIF ; Didasarkan pada riset sebelumnya (Kajian teoritika) INDUKTIF ; Didasarkan pada fenomena atau temuan yang ada (fenomena)
TEORI DAN BANGUNAN OPERASIONAL KONSEPTUAL Teori itu terdiri dari: Operasionalisasi konseptual Preposisi, Penalaran/Silogisme Hipotesis
Penjelasan Teori adalah kumpulan konsep-konsep yang berhubungan berdasarkan preposisi-preposisi penalaran yang berlaku (model silogisme). Teori berasal dari kumpulan konsep yang berhubungan satu dengan yang lain berdasarkan silogisme yang ada. Konsep adalah sesuatu yang sifatnya tunggal, misalnya apa konsep bangku itu, benda yang bisa diduduki dan terbuat dari kayu juga dipaku pada ujung-ujungnya agar rekat.
Silogisme (Preposition) / Jenis Preposisi 1. Silogisme kategorik, Ini adalah Silogisme yang paling dikenal masyarakat: Contoh: Orang Indonesia makan nasi Pak Ilham orang Indonesia, Pasti pak Ilham makan nasi Rumusan: Semua P adalah Q P1 adalah P Jadi P1 adalah Q
Silogisme (Preposition) / Jenis Preposisi 2. Silogisme bersyarat, Premis harus ada syarat, sehingga kesimpulan benar, Contoh: Bila pak Ilham naik motor ke kampus pasti tepat waktu Pak Ilham pasti tepat waktu Rumusan Jikalau P dalam Q maka akan terjadi R P1 dalam keadaan Q
Silogisme (Preposition) / Jenis Preposisi P harus memilih Q atau R (Q dan R terjadi serempak) P1 memilih R Jadi P1 tidak mungkin memilih Q 3. Silogisme alternatif, Dalam preposisi ini ada dua alternatif, namun hanya satu saja yang dipilih, Kesimpulan mengarah pada yang dipilih. Contoh: Dodo disuruh memilih kuliah di jurusan komunikasi atau teknik mesin Dodo memilih komunikasi Berarti Dodo tidak kuliah di jurusan teknik mesin
Silogisme (Preposition) / Jenis Preposisi 4. Silogisme Disjungtif (melerai) Jenis ini premis pertama memiliki dua pernyataan yang setara diikuti dengan ketentuan melerai. Contoh Mahasiswa Lulus Cum Laude, bila nilai Indeks Prestasi di atas 3,75, lulus masa studir kurang dari 4 tahun dan berprestasi pada satu kegiatan mahasiswa. Nilai Indeks Prestasi Deddy di bawah 3,75 Jadi tidak mungkin Deddy lulus Cum Laude Tidak mungkin P yang sedang dalam keadaan R bakal menjadi Q P dalam keadaan R Jadi tidak mungkin P bakal Q
Silogisme-silogisme dan preposisi-preposisi inilah yang membuat bangunan operasional konseptual sebuah teori. (Hukum-hukumnya yang mereka buat
OPERASIONALISASI KONSEP Adalah; Pola dan sistem yang berlaku dan dapat menjelaskan teori. Terdiri dari: Abstraksi ide-ide Adalah abstraksi atau model ringkas dari pemikiran teori tersebut berjalan. Dengan demikian konseptualisasi adalah ringkasan dari ide-ide yang ada. Tanpa ada ide-ide di dalamnya teori tidak dapat berbunyi dan memberikan statement terhadap suatu pola dan tindakan. Variabel-variabel Variabel adalah bagian terkecil dari operasional konseptual dari teori-teori yang ada. Biasanya kumpulan variabel disebut dengan istilah kategorisasi atau ada juga yang menyebutnya dengan dimensi-dimensi. Semua bebas berdasarkan pemikiran dan pendapat yang ada.
Variabel-Variabel Variabel merupakan bagian inti yang akan diuji dalam penelitian. Variabel itu sendiri dapat dibagi menjadi dua, yakni; Variabel Terikat (independent variable) biasanya diwakili notasi X Merupakan faktor, perubahan atau perbedaan statusnya dijelaskan atau dipengaruhi, diramalkan dalam kelangsungan penelitian empiris (tetap) 2. Variabel Bebas (dependent variable) biasanya diwakili notasi Y Merupakan faktor yang dimanipulasi oleh peneliti (selalu bergerak). Y X
Contoh Teori: Teori Komunikasi Pemasaran “Komunikasi Pemasaran dapat dikatakan berhasil bila memenuhi aspek-aspek; 4 P; Product, Place, Price and Promotions” (menurut Philips Kotler)
Pecahkan Teori Kategori (4P); Product; Produk bagus dan klaim mudah pasti disenangi dan digandrungi orang Price; Harga sesuai (murah) pasti akan diminati pembeli Place; Bila barang mudah didapat distibusinya pasti dipilih pembeli Promotion; Promosi dan penjelasan informasi produk penting menjadi pilihan pembeli
Pembagian menurut Indikator INDIKATOR-INDIKATOR Variabel X Variabel Y Makin bagus kualitas makin baik PRODUCT Makin distributif makin baik PLACE Komunikasi Pemasaran Harga murah makin baik PRICE MARKETING MIX Makin dipromosikan makin baik PROMOTION
Contoh Teori Komunikasi Massa Teori Two Step Flow, oleh Lazarfeld: “ Televisi (media massa) mampu mempengaruhi sikap Pemirsa dalam dua tahap”
Pemecahan teori X Y Tayangan Televisi Opinion Leader Sikap Pemirsa Lama Menonton Pilihan Teman/Rekan Keluarga (orang tua) Tokoh adat Guru/Dosen Terpengaruh/ Tidak Anggapan tontonan
Tayangan Televisi Opinion Leader Sikap Pemirsa X Y Berapa Lama nonton? Stasiun TV yang ditonton? Tahu tidak Tokoh yang ditayangan itu? Apa tema yang ada? Tayangan Televisi Menonton karena teman? Menonton karena rekan/saudara/tetangga membicarakan? Menonton karena terpaksa? Opinion Leader Cuek tidak peduli Ikut larut dalam emosi tayang itu? Melakukan sesuai dalam tayangan itu? Sikap Pemirsa
Terima kasih