MEMBACA CEPAT (SPEED READING)
KEBIASAAN DALAM MEMBACA: Apakah Anda ... ? Membaca setiap kata setiap membaca? Membaca nyaring (vokalisasi) setiap membaca? “Mendengar” setiap kata (subvokalisasi) meskipun Anda membaca senyap? Menggerakkan bibir setiap membaca? Membaca lambat, hati-hati, dan penuh kekhawatiran? Menghindari kuliah yang memerlukan banyak membaca? Memiliki buku yang baik dan sesuai dengan minat, tetapi tidak pernah menyelesaikannya?
Batasan membaca cepat ‘Kemampuan membaca 1.000—2.000 kata per menit (kpm) dengan memahami bacaan’. Siapa pembaca terbaik Kim Peek, yang kemudian diangkat kisahnya menjadi tokoh Raymond dalam Rain Man, mampu membaca 2 halaman buku secara bersamaan dengan pemahaman bacaan 98% (mengingat isi sekitar 7.600 buku), padahal ia dilahirkan tanpa corpus collosum (jaringan saraf yang menghubungkan hemisfer kiri dan kanan pada otak). John F. Kennedy berkecepatan membaca 1.000 kata per menit (top reader). Lee Kuan Yeuw, jenius kutu buku, dikabarkan cepat sekali dalam membaca, padahal ia seorang penderita disleksia. Howard Berg, seorang pendiri kursus speed reading di AS, mampu membaca 2.500 kata per menit. Siapa pembaca terburuk? Biasanya akuntan dan Eksekutif bisnis
Faktor penghambat pembacaan Faktor Nonteknis: cacat penglihatan, ketegangan, pencahayaan kurang, kehilangan konsentrasi membaca, inteligensi, kekurangan penguasaan kosakata. Faktor Teknis: membaca setiap kata untuk mengingat semua (recalcitrant reading), membaca lambat (slow reading), membaca nyaring (dengan vokalisasi), Subvokalisasi (melafalkan dalam hati) membaca dengan gerak bibir (lip reading), membaca mengulang (regression reading), gerakan kepala menunjuk dengan jari
STRATEGI UMUM MEMBACA Strategi membaca ‘rencana membaca dengan menggunakan cara tertentu’ Strategi 1: mengetahui tujuan membaca. Strategi 2: mengidentifikasi jenis teks sehingga cara membaca yang efektif dan efisien dapat diketahui. Strategi 3: mengetahui seberapa dalam harus membaca sehingga dapat diketahui cara membaca apakah dengan skimming, scanning, atau studying. Strategi 4: dalam membaca dokumen penting, identifikasi lebih dahulu isi dokumen secara permukaan, seperti dari daftar isi, prakata/prawacana, kata pengantar, dan indeks. Strategi 5: membaca aktif dengan menggunakan alat bantu, seperti tangan, spidol highlight, pensil. Strategi 6: mencatat setiap istilah dalam membaca dokumen teknis yang penuh dengan istilah yang sulit dipahami
TUJUAN MEMBACA Membaca untuk kesenangan (pleasure reading), seperti membaca komik, novel. Membaca sesaat/dadakan, seperti membaca rambu lalu lintas. Membaca untuk mencari informasi, seperti membaca surat kabar, buku petunjuk telepon, Membaca tertutup/akademis (close reading). Membaca angka dan proses matematis.
TAHUKAH ANDA? Kamera dibuat mengikuti prinsip penglihatan. CAHAYA KORNEA IRIS RETINA OTAK Penangkapan Pencahayaan Perekaman + pengiriman Pandangan mata tidak menyapu sepenuhnya saat membaca, tetapi terpatah-patah. Lebih banyak kata fungsi (60%) daripada kata penuh/isi dalam bacaan. Fakta menunjukkan bahwa dalam membaca pembaca sering mengulang kembali membaca kalimat yang telah dibaca hingga dua puluh kali per halaman (dan itu berarti mengurangi 1/6 kali waktu membaca). Otak dapat lebih diaktifkan dalam membaca (visual reading = smart reading).
UKURAN MEMBACA CEPAT Kompu-ter 100 kpm 200 kpm 300 kpm 700 kpm Cetak Pema-haman 50% 60% 80% 85% Profil Pembaca Pembaca lambat Pembaca rata-rata Pembaca cepat top reader
Fakta umum Pembacaan di layar komputer lebih lambat 25% daripada di kertas cetak. Rata-rata mahasiswa mampu membaca fiksi dan bacaan nonteknis 250—350 kata per menit dengan pemahaman 60%. Kemampuan membaca 500—700 kata per menit secara umum sudah dinilai baik.
pembaca efisien dan cepat dengan pembaca lambat Membaca kata. Membaca satu kata dalam suatu waktu. Membunyikan kata. Membaca sampai akhir buku. Membaca lambat. Membaca ulang untuk memastikan pemahaman. Menguasai kosakata terbatas. Hanya memanfaatkan pandangan mata, suara, dan bibir. Tidak menandai apa pun pada bacaan. Jarang membaca. Pembaca Cepat Membaca ide. Membaca frasa. Memvisualisasi ide. Membaca bertujuan. Menyesuaikan kecepatan membaca sesuai dengan kebutuhan. Terus membaca. Menguasai banyak kosakata. Memanfaatkan alat lain (kartu indeks, tangan, pensil) Menandai bagian penting pada bacaan. Membaca untuk hidup.
Hubungan antara penghitungan kata dan pemahaman? Tidak mutlak berkorelasi. Survei pada kebanyakan pembaca membuktikan bahwa semakin cepat membaca kata, semakin meningkat pemahaman.
KIAT MEMBACA CEPAT Membacalah setiap hari. Terapkan strategi membaca dengan menentukan tujuan membaca sebelum membaca, kecuali pada saat membaca dadakan. Membaca cepat memerlukan suasana waktu dan tempat yang nyaman. Bangun kepercayaan diri bahwa teks sesulit apa pun, jika harus dibaca, pasti dapat dipahami dengan melakukan relaksasi sebelum membaca, seperti menarik napas dalam-dalam (hitungan lima) dan mengembuskan napas pelan-pelan (hitungan sepuluh) beberapa kali. Membaca cepat memerlukan kesantaian. Gerakkan mata dengan santai, ringan, dan cepat. Kurangi gerakan mata dengan berfokus pada kata kunci dan kurangi pandangan pada kata fungsi. Kurangi gerakan mata dengan memperluas fiksasi (pemfokusan).
Membaca maju, tanpa mengulang. Berikan tekanan batasan waktu secara mental. Mulailah berlatih membaca cepat dengan membaca buku paperback atau buku saku. Alih-alih memanfaatkan bibir, manfaatkan jari-jemari satu tangan (satu tangan memegang/ menahan buku; tangan yang lain diaktifkan untuk membimbing pembacaan) dan kursor pada komputer. Gunakan teknik membaca cepat skimming dan scanning. Luangkan waktu setiap hari untuk membaca lebih cepat suatu bacaan daripada bacaan lain dengan menggunakan alat bantu pada nomor (10).
ALAT BANTU DALAM MEMBACA CEPAT Tangan Arahkan lima jari dengan santai ke baris teks yang Anda baca. Gerakkan tangan kanan (atau tangan kiri jika kidal) ke baris teks di bawahnya seiring dengan pergerakan pembacaan Anda. Terus gerakkan ketika membaca. Jangan berhenti. Dapat pula menggunakan teknik sapuan (sweep), yaitu dengan menggerakkan tangan dari kiri (awal teks) ke kanan (atau sebaliknya jika kidal). Dapat pula menggunakan teknik lompatan (hop ataupun zig zag), dengan mengadakan fiksasi pada dua—tiga—empat kata setiap baris. Caranya dengan mengetukkan secara santai setiap kali mengadakan fiksasi. Kartu indeks atau kertas yang dilipat. Letakkan kertas di bawah baris teks yang Anda baca. Gerakkan ke bawah ke baris berikutnya seiring dengan pergerakan membaca Anda.
Pensil/Pena. Dengan pensil/pena, garis bawahi setiap gagasan pokok yang ditemukan. Catat setiap konsep penting pada ruang kosong di pinggir teks. Garis bawahi setiap contoh yang penting. Beri nomor pada penjelasan yang bersifat mengurutkan—ada penulis yang tidak memberikan nomor pada pengurutan. Kertas tempel penanda (stick paper) Dalam hal membaca buku, tandai halaman yang berisikan bagian yang penting dengan kertas tempel penanda, yang dapat dituliskan catatan di dalamnya, agar halaman itu mudah dicari. Kartu indeks untuk pengambilan kutipan atau catatan bibliografis. Tombol kursor, page-up, dan page-down pada pembacaan dengan komputer.
FIKSASI DALAM MEMBACA CEPAT Fiksasi ‘pemfokusan pandangan pada tempat tertentu, seperti huruf, kata, frasa, dan klausa saat membaca’. Fiksasi dalam membaca cepat adalah fiksasi grup kata (yang memuat 2—3 kata) dalam membaca. Fakta fiksasi? AWAS ANJING GALAK! sejumlah 25% pembaca terdidik berfokus pada A (huruf); sejumlah 70% pembaca yang pandai berfokus pada AWAS; sejumlah 5% pembaca cepat berfokus pada AWAS ANJING GALAK!
Cara menghitung kecepatan membaca Jumlah kata yang dibaca ---------------------------- x 60 Jumlah detik untuk membaca Jumlah kata per baris rata-rata 11 kata