MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMAK PENABUR HARAPAN INDAH PANTUN MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMAK PENABUR HARAPAN INDAH
Kompetensi Dasar Menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
CONTOH PANTUN Baju batik bersaku tiga (1) Dipakai oleh bapak bupati (2) Kerjakan segera sebelum lupa (3) Segala tugas mudah teratasi (4) Cirinya...?
PANTUN BERDASARKAN JUMLAH LARIK… PANTUN BIASA PANTUN BERKAIT TALIBUN PANTUN KILAT (KARMINA)
PANTUN BERDASARKAN ISI… PANTUN ANAK-ANAK PANTUN ORANG MUDA PANTUN ORANG TUA PANTUN JENAKA PANTUN TEKA-TEKI
CIRI-CIRI PANTUN SECARA UMUM 1 bait: 4 larik 1 larik: 4 Kata 1 baris: 8 – 12 suku kata 1 Larik : 2 Irama, dan Larik 1 dan 2: Sampiran Larik 3 dan 4: Isi Rumus rima akhir: a b a b Isi: nasihat, sindiran Dapat dilagukan Asli Indonesia
PANTUN BERDASARKAN JUMLAH LARIK… Pantun Biasa (4 larik sebait) Pantun Kilat / Karmina (2 larik sebait) Talibun (6,8,10, atau 12 larik sebait) Pantun Berkait/Berantai/Berangkai (4 larik sebait dengan pola khusus)
CONTOH PANTUN BIASA Pergi ke pasar membeli tomat Belinya di tukang sayuran Kalau mau tetap selamat Jangan lupa pakai sabuk pengaman Di tengah danau ada soang Yang betina berenang paling depan Rajin menabung dari sekarang Sebagai jaminan di masa depan
CONTOH PANTUN BIASA Naik pesawat sampai ke atas Naik perahu dari hulu Karena waktu sangat terbatas Belajar pantun selesai dulu Lanjutkan...!
CONTOH PANTUN KILAT/ KARMINA Kalau sudah malas belajar Masa depan sulit dikejar Jika hidup tanpa pegangan Semua berakhir dengan angan-angan Apabila perut terlalu penuh Keluarlah fi’il yang tiada senunuh
CONTOH PANTUN KILAT/ KARMINA Telunjuk lurus kelingking berkait Hati sesama jadi tersait Hukuman bagi orang berdosa dengan tiada memandang bangsa Bila tak ingin mendapat cilaka dengarkanlah nasihat orangtua Perempuan bagus suntingan dunia perempuan beriman sangat mulia
CONTOH PANTUN KILAT/ KARMINA Mencari talas di dalam hutan Orang malas tak punya masa depan Dua tiga kijang berlari Hati lega meski tak punya istri Dua tiga burung pelatuk Aku curiga hatimu busuk
CONTOH TALIBUN Di laut ada ubur-ubur Ubur-ubur ditangkap nelayan Untuk dibawa ke daratan Anak malas hobinya tidur Bangun tidur mencari makan Sudah makan masih cari camilan
Pantun Berkait/Berantai/Berangkai Cirinya sama dengan pantun Perbedaannya: Kalimat pada baris kedua bait sebelumnya menjadi kalimat pada baris pertama bait berikutnya Kalimat pada baris keempat bait sebelumnya menjadi kalimat pada baris ketiga bait berikutnya
Contoh: Burung belibis di atas lantai (1) Buah remai dalam padi (2) Tuan Raffles orang yang pandai (3) Tahu sungguh mengambil hati (4) Buah remai dalam padi (1) Lezat pula cita rasanya (2) Tahu sungguh mengambil hati (3) Serta dengan budi bahasanya (4) Lezat pula cita rasanya (1) Jarwud pula dengan rasanya (2) Serta dengan budi bahasanya (3) Setuju pula dengan istrinya (4)
Contoh Pantun Berkait/Berantai/Berangkai : Mengejar ilmu ke negeri orang Meraih cinta di negeri sendiri Belajar pantun sungguh senang Hati yang susah kini berseri Tiada bahasa menjadi penghalang Berbalas pantun tiada yang larang Tiada rusa yang dapat bicara Berbalas cinta pantunlah cara
CONTOH PANTUN BERKAIT Menanam tebu di dalam kebun Sangat susah karena tanahnya keras Adik jangan suka melamun Kalau sedang di dalam kelas Ambil air, siram dahulu Pasang telinga dengarkan gurumu
Contoh Pantun Berkait/Berantai/Berangkai Gajah mada di formula satu Nyalip kubhilaikan di perempatan Bila belajar jangan menggerutu Bila menggerutu hilanglah kesempatan Ada comberan kubhilaikan pun jatuh Ilmu yang disemai ke tanah jatuh Ada comberan kublaikan pun jatuh Keciprat lumpur kenai jidat Mimpi kesuksesan sekejap lewat
Anak monyet di atas bukit Dilihat oleh para pendaki Dipandang ternyata senyum sedikit Karena saling menaruh hati Sebuah mata air yang jernih Mereka pun memadu kasih