SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
REPRODUKSI PADA MANUSIA : Tujuan reproduksi adalah untuk menghasilkan keturunan. Reproduksi pada manusia hanya terjadi secara seksual. Reproduksi pada manusia diawali dengan perkawinan (kopulasi). Umumnya kopulasi diikuti dengan pembuahan (fertilisasi) internal. Fertilisasi merupakan penyatuan sperma dengan ovum. Sperma dibentuk dalam proses spermatogenesis. Ovum dibentuk dalam proses oogenesis. Spermatogenesis dan oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin (gamet) yang disebut dengan Gametogenesis.
SISTEM REPRODUKSI PRIA ORGAN DALAM ORGAN LUAR TESTIS SALURAN PENGELUARAN KELENJAR PELENGKAP PENIS SCROTUM (KANTUNG PELIR)
SPERMATOGENESIS : Terjadi pada di dalam testis tepatnya di tubulus seminiferus. Pada tubulus seminiferus terdapat sel epitel benih (spermatogonia). Spermatogonia membelah terus, memperbanyak diri, lalu masing-masing berdiferensiasi sesuai dengan tahap pembentukan sperma.
HORMON PADA PRIA TESTOSTERON : disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat diantara tubulus seminiferus. Hormon ini penting dalam pembelahan meiosis I LH (Luteinizing Hormon): disekresi oleh hipofisis anterior. Hormon ini menstimulasi sel-sel leydig untuk memproduksi testosteron. Follicle Stimulating Hormon : disekresi oleh hipofisis anterior. Hormon ini mennstimulasi sel-sel sertoli untuk mengubah spermatid menjadi sperma (spermiasi)
Sel Leydig
Sel Leydig 1 Lumen of convoluted part of the seminiferous tubules, 2 spermatids, 3 spermatocytes, 4 spermatogonia, 5 Sertoli cell, 6 myofibroblasts, 7 Leydig cells, 8 capillaries
SISTEM REPRODUKSI WANITA ORGAN DALAM ORGAN LUAR OVIDUK OVARIUM UTERUS VAGINA VULVA KLITORIS
OVARIUM (INDUNG TELUR) Adalah kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan ovum, hormon estrogen, dan hormon progesteron. Estrogen disekresi oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH. Estrogen berfungsi untuk menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Progesteron disekresi oleh Korpus Luteum dan dirangsang oleh LH. Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima ovum yang sudah dibuahi. Ovarium ada sepasang kiri dan kanan.
OOGENESIS : Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat Oogonium (sel indung telur). Oogonium bersifat diploid. Oogonium memperbanyak diri dengan pembelahan mitosis menghasilkan oosit primer, yang bersifat diploid. Oogenesis sudah dimulai ketika janin berusia 5 bulan, sampai bayi berusia 6 bulan oosit primer akan membelah secara meiosis, tetapi tidak dilanjutkan sampai anak perempuan tadi mengalami pubertas. Saat itu oosit primer dalam keadaan dorman.
OOGENESIS : Saat bayi perempuan lahir ada sekitar 1 juta oosit primer dalam setiap ovariumnya, terjadi degenerasi selama masa pertumbuhan sampai ketika pubertas jumlah oosit primer tersisa sekitar 200 ribu saja. Saat pubertas oosit primer akan melanjutkan meiosis I, menjadi satu oosit sekunder dan satu polosit primer Oosit sekunder melanjutkan meiosis II tetapi tidak selesai sampai terjadinya ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi oosit sekunder akan berdegenerasi, jika terjadi fertilisasi meiosis II akan dilanjutkan kembali dengan hasil satu ootid dan satu polosit sekunder, sedang polosit primer mebelah menjadi dua polosit sekunder. Hasil akhir dari oogenesis adalah satu buah ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dan 3 buah polosit sekunder.
OOGENESIS : Ketika mengalami oogenesis : oosit berada dalam suatu folikel, yang berfungsi menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel juga mengalami perubahan seiring dengan peristiwa oogenesis : Pada tahap meiosis I folikel primer menjadi folikel sekunder, saat terbentuk oosit sekunder, folikel sekunder menjadi folikel tersier. Pada masa ovulasi folikel tersier menjadi folikel de Graaf. Setelah oosit sekunder keluar dari folikel, folikel de Graaf menjadi Korpus Luteum. Jika tidak terjadi fertilisasi korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albicans, jika terjadi fertilisasi korpus luteum akan tetap mempertahankan diproduksinya hormon estrogen dan progesteron.
MENSTRUASI : Menstruasi/Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai dengan pelepasan endometrium pada saat ovum tidak dibuahi. Mekanisme siklus menstruasi dipengaruhi oleh pelepasan hormon-hormon yang berkaitan dengan adanya kerjasama hipotalamus dan ovarium.
SIKLUS MENSTRUASI : FASE MENSTRUASI FASE PRA OVULASI FASE OVULASI FASE PASCA OVULASI
FERTILISASI : Terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma. Sebelum sperma membuahi ovum, sperma harus menembus beberapa lapisan. Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupun ovum keduanya mengeluarkan enzym yang saling mendukung. Sperma mengeluarkan beberapa jenis enzim al : enzym untuk menghancurkan hialuronid pada korona radiata, enzym untuk menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida dan antifertilizin yang menyebabkan sperma dapat melekat pada oosit sekunder.
FERTILISASI : Saat satu sperma menembus oosit sekunder, segera terbentuk senyawa tertentu pada zona pelusida sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma lainnya. Masuknya sperma ke dalam oosit sekunder merangsang penyelesaian meiosis II. Segera setelah masuk ke dalam oosit sekunder, nukleus pada kepala sperma membesar, eko berdegenerasi. Kemudian inti sperma yang mengandung 23 kromosom dengan ovum yang juga mengandung 23 kromosom bersatu, menghasilkan zygot dengan 23 pasang kromosom.
GESTASI (KEHAMILAN) : Setelah fertilisasi, dalam perjalanannya menuju uterus, zygot membelah secara mitosis berkali-kali. Dengan tahapan sebagai berikut : Sesampainya di dalam rahim zygot akan dimplantasikan (ditanam) pada endometrium uterus
GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA AMENORE PRIMER : Adalah tidak terjadinya menarche sampai usia 17 tahun. AMENORE SEKUNDER : Tidak terjadinya menstruasi selama 3-6 bulan atau lebih. KANKER GENITALIA : Kanker yang terjadi pada vagina/serviks/ovarium. ENDOMETRIOSIS : Jaringan endometrium yang berada di luar uterus. INFEKSI VAGINA : Ditandai dengan keputihan dan gatal-gatal.
GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA HIPOGONADISME : Penurunan fungsi testis yang disebabkan gangguan interaksi hormon. Gangguan ini dapat menyebabkan infertilitas, impotensi dll. KRIPTORKIDISME : Adalah kegagalan satu atau dua testis untuk turun dari rongga perut ke skrotum URETRITIS : Radang pada uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. ORKITIS : Radang pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Dapat menyebabkan infertilitas.
21-22 hari
OVIDUK (TUBA FALOPII) : Adalah saluran telur yang berjumlah sepasang dengan panjang sekitar 10 cm. Bagian pangkal berbentuk corong disebut infundibulum dengan rumbai-rumbai untuk menangkap ovum yang dilepaskan ovarium. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.
UTERUS (RAHIM) : Uterus adalah rongga pertemuan dari oviduk kiri dan kanan, berbentuk buah pir dengan bagian bawah mengecil disebut serviks (leher rahim) Uterus berfungsi sebagai tempat perkembangan zygot jika terjadi fertilisasi. Dinding uterus terdiri dari beberapa lapisan jaringan otot polos dan endometrium yang mengandung banyak pembuluh darah dan menghasilkan lendir.
VAGINA : Vagina adalah saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam wanita. Dinding vagina terdiri dari beberapa lapisan yaitu dari lapisan dalam berturut-turut adalah : jaringan ikat berserat, jaringan otot dan lapisan terluar kelenjar Bertholin. Jaringan berserat dan jaringan otot bersifat elastis untuk memberikan jalan bagi janin ketika dilahirkan.
VULVA : Vulva merupakan celah terluar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis dan mons veneris merupakan daerah terluar dari vulva yang banyak mengandung jaringan lemak. Dibawah mons pubis terdapat sepasang lipatan bibir besar (labium Mayor) dan sepasang lipatan bibir kecil ( labium minor), keduanya berfungsi melindungi vagina. Pada vulva bermuara dua saluran yaitu saluran uretra dan saluran kelamin. Pada daerah dekat ujung vagina terdapat himen (selaput dara) yaitu selaput yang mengandung banyak pembuluh darah.
KLITORIS : Klitoris adalah tonjolan yang dibentuk dari gabungan bagian atas labium mayor dan labium minor. Klitoris merupakan gabungan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis pada pria. Klitoris juga tersusun dari korpus carvenosa dan juga banyak pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
FASE MENSTRUASI : FASE MENSTRUASI : bila tidak terjadi fertilisasi (ovum tidak dibuahi oleh sperma ), korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albicans sehingga produksi hormon estrogen dan progesteron terhenti. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan peluruhan endometrium dan ovum, ditandai dengan pendarahan dari uterus selama lk 5 hari dengan volume darah sekitar 50 ml.
FASE PRA OVULASI : Pada fase akhir menstruasi ini, hipotalamus mengeluarkan hormon Gonadotropin yang merangsang hipofisis mengeluarkan FSH. FSH merangsang pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi oosit primer. Keduanya akan tumbuh sampai hari ke 14 dari hari I menstruasi, saat itu folikel matang disebut dengan folikel de Graaf dengan oosit sekunder di dalamnya. Selama pertumbuhannya folikel melepaskan hormon estrogen yang menyebabkan pembentukan kembali lapisan endometrium (proliferasi) dan penetralan sifat asam pada serviks agar lebih mendukung kehidupan sperma.
FASE OVULASI : Pada umumnya pada hari ke 14 terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatan kadar estrogen selama pra ovulasi menimbulkan reaksi umpan balik negative yaitu penghambatan pelepasan FSH dari hipofisis, karena FSH berkurang maka hipofisis ganti mengeluarkan LH. LH merangsang pelepasan oosit sekunder daria folikel de Graaf siap untuk dibuahi sperma.
FASE PASCA OVULASI : FOLIKEL DE Graaf yang ditinggalkan oleh oosit sekunder akan berkerut dan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum tetap memproduksi estrogen dan progesteron. Keduanya bekerja menebalkan endometrium, juga merangsang sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu pada payudara. Keseluruhan fungsi tersebut adalah menyiapkan implantasi zygot pada uterus bila terjadi pembuahan atau kehamilan.
Germinal epithelium of the testicle Germinal epithelium of the testicle. 1: basal lamina 2: spermatogonia 3: spermatocyte 1st order 4: spermatocyte 2nd order 5: spermatid 6: mature spermatid 7: Sertoli cell 8: tight junction (blood testis barrier)
Akrosom : mengandung enzym yang berfungsi menembus lapisan pelindung ovum. Badan sperma banyak mengandung mitokondria sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma.
TESTIS Berbentuk oval, terletak di dalam skrotum atau kantung pelir. Testis sepasang kiri dan kanan, dibatasi oleh sekat yang terbentuk dari jaringan ikat dan otot polos. Testis berfungsi sebagai alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan (Testosteron). Testis terdiri dari lk 250 lobulus testis yang didalamnya terdapat pintalan tubulus seminiferus (tempat proses pembentukan sperma)
SALURAN PENGELUARAN Epididimis :saluran berkelok-kelok didalam skrotum berasal dari testis. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sementara menunggu sampai masak. Vas Deferens : saluran lurus yang mengarah ke kelenjar prostat. Berfungsi sebagai tempat jalannya sperma dari epididimis menuju ke kantung semen (vesikula seminalis). Saluran Ejakulasi : saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Uretra : saluran akhir yang terdapat dalam penis, berfungsi sebagai saluran kelamin juga sebagai saluran urine.
KELENJAR PELENGKAP: Vesikula Seminalis (Kantung Semen) : Dindingnya menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Kelenjar Prostat : Menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berguna bagi kelangsungan hidup sperma. Kelenjar Cowper : menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
PENIS PENIS : Terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. 2 rongga sebelah dalam berisi jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. 1 rongga sebelah luar berisi jaringan spons korpus karvenosa. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang penuh dengan pembuluh darah dan ujung saraf perasa.
SKROTUM (KANTUNG PELIR) SKROTUM (Kantung Pelir) : Adalah kantung yang berisi testis. Skrotum ada sepasang diantara keduanya terdapat sekat yang disebut otot Dartos yang berfungsi untuk menggerakkan skrotum, mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum terdapat otot Kremaster berfungsi sebagai pengatur suhu lingkungan. Pembentukan sperma membutuhkan suhu yang stabil yaitu beberapa derajat lebih rendah dari suhu tubuh
LATIHAN SOAL : Lengkapi gambar di bawah ini dengan keterangan gambar ! :
2. Lengkapi gambar di bawah ini dengan keterangan gambar !
3. Jelaskan 3 perbedaan antara spermatogenesis dan oogenesis ? 4. Baik pria maupun wanita perlu menjaga kesehatan organ reproduksinya agar fertilitas tetap terjaga. Jelaskan bagaimana cara menjaga kesehatan organ reproduksi yang kamu ketahui ? 5. Di negara kita cukup banyak terjadi kehamilan pada usia dini dan wanita yang terkena penyakit menular seksual. Jelaskan 3 tindakan yang menurutmu akan berhasil mengatasi permasalahan diatas, dan kendala apa yang mungkin terjadi dengan tindakan yang kamu usulkan ?