Sistem Reproduksi (Fertilisasi & Kehamilan) Wiwin Novianingsih
Fertilisasi Fertilisasi merupakan proses peleburan (fusi) antara sel telur (ovum) dan sel sperma. Fertilisasi pada manusia terjadi di dalam saluran reproduksi perempuan. Fertilisasi demikian disebut fertilisasi internal. Didalam vagina, enzim proteolitik mengubah lendir dalam semen menjadi cairan yang lebih encer sehingga sperma menjadi sangat motil. Sperma bergerak dari vagina menuju uterus dan oviduk dalam waktu sekitar satu jam.
Fertilisasi Pada proses fertilisasi, beberapa sperma berusaha masuk melewati tiga lapisan pelindung sel telur menuju inti sel telur. Ketiga lapisan tersebut adalah korona radiata (berupa selubung dari sel-sel folikel), zona pelusida (larutan jeli), dan membran plasma sel telur.
Fertilisasi Untuk menembus ketiga lapisan pelindung sel telur, sperma mengeluarkan enzim-enzim yang tersimpan pada akrosom. Misalnya hialuronidase, enzim untuk melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata dan akrosin, enzim untuk melarutkan dan membuat lubang pada zona pelusida sehingga spermatozoa dapat menerobos masuk.
Fertilisasi Ketika satu sperma berhasil membuahi sel telur (fertilisasi) maka bagian permukaan sel telur akan melepaskan senyawa kimia ke zona pelusida. Senyawa kimia tersebut berfungsi untuk mencegah sperma lainnya masuk ke dalam sel telur.
Kehamilan dan Persalinan Fertilisasi merupakan proses peleburan (fusi) antara sel telur (ovum) dan sel sperma. Prosesnya terjadi di dalam saluran telur (tuba falopi). Hasil fertilisasi, yaitu zigot berupa sebuah set dengan jumlah sel kromosom 2n (diploid). Selanjutnya, pada saat bergerak ke arah rahim, zigot berkembang menjadi morula dalam waktu empat hari. Pada saat itu morula segera berkembang menjadi blastula. Perkembangan selanjutnya, sel-sel bagian dalam blastula akan berkembang menjadi bakal janin (embrioblas), dan sel-sel bagian luar blastula akan berkembang menjadi trofoblas Pada minggu kedua setelah pembuahan, blastula mengalami implantasi (tertanam) dalam selaput lendir rahim (endometrium).
Kehamilan dan Persalinan Selama implantasi, sel-sel terluar dari blastosis yang disebut trofoblas tertanam ke endometrium. Implamantasi biasanya sempurna terjadi pada hari ke-11 atau 12 setelah fertilisasi. Pada saat itu trofoblas mulai menyekresi human chorionic gonadotropin (HCG), suatu hormon yang berfungsi menjaga korpus luteum dari kehancuran. Dengan adanya HCG, penebalan pada endometrium dapat dipertahankan dan menstruasi tidak terjadi. HCG dapat digunakan untuk keperluan tes kehamilan karena hormon tersebut sering ditemukan dalam urine orang hamil
Kehamilan dan Persalinan Bagian embrioblas membentuk dua lapisan, yaitu lapisan luar (ektodermis) dan lapisan dalam (endodermis). Bagian permukaan dari lapisan ektodermis mengadakan pelekukan ke dalam (invaginasi) membentuk lapisan tengah (mesodermis). Proses ini disebut gastrulasi, terjadi pada minggu ketiga. Perkembangan berikutnya, dari ketiga lapisan dasar terbentuk jaringan, organ dan sistem tubuh. Hal ini terjadi mulai dari minggu keempat sampai dengan kedelapan, periode ini disebut masa organogenesis.
Persalinan Selaput pembungkus embrio terdiri dari: Sakus vitelinus (kantong kuning telur) Sakus vitelinus terletak di antara amnion dan plasenta, merupakan tempat pemunculan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah yang pertama. Selaput-selaput tersebut berfungsi untuk melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan-goncangan dan membantu proses pernapasan, eksresi dan fungsi-fungsi penting lainnya selama kehidupannya didalam rahim. Amnion, berisi cairan yang berfungsi melindungi embrio dari benturan. Khorion, merupakan membran ektraembrio terluar yang akan tumbuh menjadi plasenta. Alantois, merupakan membran pembentuk talai pusar. Membran ini berfungsi untuk membawa darah fetus dari dan ke plasenta.
video