BERMAIN PADA ANAK Kustati PSIk UIEU
Aktivitas Bermain Pengertian: Merupakan keinginan dalam mengatasi konfik dari anak yg tak disadari dg suatu kepuasan Kegiatan yg dilakukan utk kesenangan yg ditimbulkan , tampa mempertimbangkan hasil akhir . (Hurlock) Terdiri atas tanggangapan yg diulang sekedar untuk kesenangan fungsional . ( piaget)
Klasifikasi bermain 1. Social affektive play Anak belajar memberikan respon thp respon yg diberikan o/ lingkungan thpnya dlm bentuk permainan Ex; orang tua bicara / memanjakan ---- anak tertawa senang
2. Sense of pleasure play Anak memperoleh kesenangan dari satu objek yg ada disekitarnya Mis ; bermain air / pasir 3. Skill play Peranan yg memberikan kesempatan pd anak utk memperankan ketrampilan tertentu anak utk melakukan secara berulang ulang EX ; bermain sepeda
4. Dramatis Play / Role Play Anak berfantasi menjadi / menjalankan peran tertentu Ex ; Menjadi perawat, guru , orang tua
Klasifikasi menurut sosial bermain Sanitary Play anak bermain sendiri walau ada beberapa orang laain yg bermain disekitarnya 2. Pararel Play Peranan sejenis dilakukan satu kelompok anak masing masing mpy mainan yg sama tp satu dg yg lain tdk ada interaki/ tdk saling bergantung
3. Assosiative play - anak bermain dlm satu klp dg aktif yg sama tp blm terorganisir dg baik, - blm ada pembagian tugas diantara anak - mereka bermain sesuai keinginan 4. Cooperati Play - anak main bersama dg jenis permainan sama - terorganisasi dan terancana - ada aturan ttt , dilakukan oleh usia sekolah
Fungsi bermain Anak dpt mengatur kelangsungan perkembangan Mencakup : sensori, motorik, kognitif, krestifitas, sosial, kesadaran diri, moral, terapi, komunikasi
Lanjut.... Aktivitas sensoris motorik : komponen terbesar dlm permainan semua tingkat usia Perkembangan kognitif --------- dg exploitasi & belajar benda sekirar, bgn menggunakan dan menghubungkan mjd satu kesatuan Kreatifitas --- anak lakukan percobaan ttg ide dari hasi permainan Perkembangan sosial ---- belajar berinterksi dg orla , pelajari peran dan klp
lanjut 5. Kesabaran diri ---- memahami kemampuan diri, kelemahan & tingkah laku thp orla 6. Perkembangan moral ---- interksi lingkungan dg teman sebaya dlm bermain 7. Terapi --- anak mengekpreseikan perasaan tg tdk enak, EX : marah, benci, kesal, takut 8. Perkembangan komunikasi ----belajar mengungkapkan perasaan/ bicara Ex; melukis, mengobrol / bermain peran
Faktor yg mempengaruhi bermain Tahap perkembangan anak balita --- bermain terbatas 2. Status kesehatan Anak sakit ---- Psikomotor/ kognitif terganggu 3. Jenis kelamin Laki : Mobilan , permpuan : Boneka 4. Lingkungan sesuai lokasi tempat tinggal
Karakteristik bermain sesuai thp perkembangan Bayi ( 1 bl) - Bicara dg bayi - menyanyi - memeluk dan mengendong - mengajak jalan dg kereta
2. 2 – 3 bl Memasang gambar di dinding Maina bunyi – an Mengosok pd waktu memandikan Menganti pakaian dan menyisir rambut Membawa jln dg kereta
3. 4 – 6 bl memberi cermin Menonton TV Mainan dg warna terang / mencolok Mengajak bicara / memanggil nama Menengkurapkan
4. 6 – 9 bln Bicara sendiri di depan cermin CILUK BA Mrobek kertas Memanggil nama , menyebutkan bagian tubuh Tepuk tangan bermain air
5. 9 – 12 bl Memperlihatkan gambar Mengajak jalan Menyebutkan dan menunjuukan bag tubuh Memperkenalkan suara binatang Perkenalkan benda dingin / panas Permainan dpt ditarik / didorong
6. Toddler ( 2 – 3 th) Berjalan, memanjat, berjalan Bermain bola dg tangan , melempar, mendorong, mengambil Bertengkar memperebutkan nama Menyenangi musik/ irama
7. Preschool ( 3 – 4 th) Melompat Berlari Bermain sepeda
8. Usia sekolah ( 6 – 12 th) Bermain dg klp Anak laki sifatnya mekanik Anak perempuan matherrole
9. Adoleshent ( 13 – 18 ) SEPADA Sepak bola Bola basket Mendengar musik tv
Tahapan perkembangan bermain Tahap eksporasi Tahap permaian Tahap bermain Tahap melamun
Bermain di RS Tujuan Melanjutkan tumbang selama perawatan shg kelangsungan tumbang dpt berjalan Mengembangkan krestifitas melalui pengalaman bermain yg tepat Beradaptasi > efektif thp stress k/ penyakit/ dirawat di RS
Prinsip Tidak banyak energi, singkat dan sederhana Mempertimbangkan keadaan dan infeksi silang Klp umur yg sama Permainan tdk bertentangan dg pengobatan Dilibatkan keluarga/ ortu
Upaya perawatan Beri kesempatan bermain selama anak di rawat Melakukan aktivitas bermain bersama waktu melaksanakan tindakan EX; mengukur suhu Memandiakan
Hal yg perlu diperhatikan Alat bermain Boneka, mobilan, balon, balok, buku cerita, dll --- bisa dibawa dari rumah 2. Tempat bermain Ada ruangan khusus Keuntungan - pd saat anak bermain tdk menggangu kegiatan yg lain - perawat lbh mudah melakuka pengawasan
Lanjutan .... Tempat tidur dapat dilakukan bermain di tempat tidur bila anak blm menungkinkan u/ mobilisasi keluar tempat tidur Pelaksanaan alat bermain Perawat bertanggung jawab thp aktivitas dg melibatkan ortu Menjaga keamanan alat, mengelompokkan sesuai dg kegunaan
Faktor yg mendukung kesadaran perawat a/ pentingnya bermain bg tumbang Tersedianya fasilitas bermain Adanya kebijaksanaan dan aturan RS yg mendukung Kerjasama klg, perawat dan tim kesehatan lain
Faktor Penghambat kurangnya fasilitas Kurangnya pemahaman ortu ttg pentingnya bermain bg tumbang anak Kurangnya dukungan dari pihak terselenggara aktivitas bermain
PENCEGAHAN KECELAKAAN PADA ANAK
Factor-faktor Yang Menyebabkan Kecelakaan Jenis kelamin biasanya lebih banyak pada laki-laki karena lebih aktif di rumah. Usia pada kemampuan fisik dan kognitif, semakin besar akan semakin tahu mana yang bahaya. Lingkungan Adanya penjaga atau pengasuh.
Cara Pencegahan: a. Pemahaman tingkat perkembangan dan tingkahlaku anak. b. Kualitas asuhan meningkat. c. Lingkungan aman.
Anticipatory Guidance (Memberitahukan/upaya bimbingan kepada orang tua tentang tahapan perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia anak).
1. Masa Bayi Jenis kecelakaan : Aspirasi benda, jatuh, luka baker, keracunan, kurang O2. Pencegahan a. Aspirasi : bedak, kancing, permen (hati-hati). b. Kurang O2 : plastic, sarung bantal. c. Jatuh : tempat tidur ditutup, pengaman (restraint), tidak pakai kursi tinggi. d. Luka bakar : cek air mandi sebelum dipakai. e. Keracunan : simpan bahan toxic dilemari.
2. Masa Toddler Jenis kecelakaan : a. Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda. b. Tenggelam. c. Keracunan atau terbakar. d. Tertabrak karena lari mengejar bola/balon. e. Aspirasi dan asfiksia.
Pencegahan: a. Awasi jika dekat sumber air. b. Ajarkan berenang. c. Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak da strika. d. Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari. e. Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan. f. Cek air mandi sebelum dipakai. g. Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman. h. Jangan biarkan kabel listrik menggantung mudah ditarik. i. Hindari makan ikan yang ada tulang dan makan permen yang keras. j. Awasi pada saat memanjat, lari, lompat karena sense of balance.
3. Pra Sekolah Kecelakaan terjadi karena anak kurang menyadari potensial bahaya : obyek panas, benda tajam, akibat naik sepeda misalnya main di jalan, lari mengambil bola/layangan, menyeberang jalan.
Pencegahan 2 cara Mengontrol lingkungan. Mendidik anak terhadap keamanan dan potensial bahaya. a. Jauhkan korek api dari jangkauan. b. Mengamankan tempat-tempat yang secara potensial dapat membahayakan anak. c. Mendidik anak : - Cara menyeberang jalan. - Arti rambu-rambu lalulintas. - Cara mengendarai sepeda yang aman peran orang tua = perlu belajar mengontrol lingkungan.
4. Usia Sekolah a. Anak sudah berpikir sebelum bertindak. b. Aktif dalam kegiatan : mengendarai sepeda, mendaki gunung, berenang. Perawat mengajarkan keamanan : a. Aturan lalu-lintas bagi pengendara sepeda. b. Aturan yang aman dalam berenang c. Mengawasi pada saat anak menggunakan alat berbahaya : gergaji, alat listrik. d. Mengajarkan agar tidak menggunakan alat yang bisa meledak/terbakar.
5. Remaja Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh dapat : fraktur, luka pada kepala. Kecelakaan karena olah raga. a. Perlu petunjuk dalam penggunaan kendaraan bermotor sebelumnya ada negosiasi antara orang tua dengan remaja. b. Menggunakan alat pengaman yang sesuai. c. Melakukan latihan fisik yang sesuai sebelum melakukan olah raga.
KEGIATAN YANG DILAKUKAN Menghindari kecelakaan lalu lintas Gunakan sabuk pengaman di kendaraan Hindari kecelakaan di rumah - Jendela rumah terutama ditingkat atas sebaiknya di pasang jeruji - kursi dan meja yg tinggi --- ancaman bg anak yg belajar memanjat
Lanjut…. Hindari kecelakaan di dapur - Hati hati dg panci dan pengoreng yg panas - Kompor yg masih menyala aasi apabila anak masuk dapur
Pencegahan Luka Bakar Jangan sekali meninggalkan anak sendirian di rumah walaupun hanya 15 menit Simpa korek api ditempat tak terjangkau anak Simpan bahan yg mudah terbakar di ruang yg tdk mudah terjangkau EX. Minyak tanah, oli , bensin . Biasakan membeli pakaian dari bahan katun dinanding bahan sintesis yg mudah terbakar
Lanjut…. Jangan memasang telapak meja yg menjulai panjang ---- ditarik Jangan ada stopkontak yg terletak di bawah dibiarkan terbuka ( hrs ada penutup)
Pencegahan Tenggelam Menjaga anak tdk terlalu dekat dg kolam samapai dipastikan anak bisa berenang Jika membawa anak ke laut / kolam renang , beri anak ban / alat renang yg aman Jk air bak dikamar mandi penuh , tutup rapat pintu kamar mandi
Nasehat utk Keselamatan Anak Jangan beri benda kecil yg dpt masuk dlm hidung / lubang lain Ex; kancing, biji kacang, uang logam Jauhkan benda tajan ; pisau, gunting kuku Isilah semua sambungan lampu dg bola lampu Mengunci lemari obat/ pintu dapur Mengunci pintu kearah jalan keluar/ tangga
Lanjut… Sumur hrs tinggi / terlindungi Simpan gelas, barang lainnya dlm lemari terkunci dan sulit dijangkau anak Jangan biarkan anak dekat dg anjing yg blm di kenal Hati2 dg kantong plastik, anak sering memasukkan kepala ke dlm kantong dan tdk bisa membuka lg Hati2 dg gunting potong rumput krn bisa mengamoutasi jari
Lanjut…. Simpan racun serangga di tempat yg aman krn anak balita suka menyelidiki , mencoba Usahakan pemasangan label pd botol obat agar tdk salah dlm pemberian Lindungi anak dari suara/ pandangan yg mengerikan tunggu sampai anak terbiasa Takut mandi --- trauma pernah terlepas/ jatuh shg tersedah / sabum masuk mata Takut melihat/ mendengar air mengalir