PROGRAM DIRECTOR PROGRAM DIRECTOR – PENGARAH ACARA Seorang yang ditunjuk untuk bertanggungjawab secara teknis pelaksanaan produksi satu mata acara siaran ( JB Wahyudi ) SUTRADARA TELEVISI Seorang yang mempunyai profesi menyutradarai Program Acara Televisi baik untuk Drama ataupun Non Drama dalam Produksi Single atau Multi Camera. ( Naratama ) PRODUCER DIRECTOR Seorang yang mendisain sebuah produksi program acara sekaligus bertanggung jawab terhadap teknis eksekusi produksi program tersebut
PROGRAM DIRECTOR – PENGARAH ACARA Seseorang yang bertugas untuk mengintegrasikan unsur-unsur pendukung produksi dalam sebuah produksi program acara televisi dan bertanggung jawab terhadap aspek teknis maupun estetis serta mampu menterjemahkan sebuah gagasan/ naskah/ rundown sebuah program acara ke dalam pelaksanaan produksi program siaran.
KUALIFIKASI Seorang Program Director TV hendaknya… Memahami TYPE OF PROGRAM Menguasai MANAJEMEN PRODUKSI Mendalami SINEMATOGRAFI Mendalami DRAMATURGI Mampu menggunakan Peralatan Produksi Dan dapat menterjemahkan gagasan kedalam eksekusi sebuah program acara TV (mengabungkan hal teknis & seni)
TYPE OF PROGRAM ENTERTAINMENT NEWS NEWS Musik Film / Sinetron Variety Show Kuis dll Berita - News Talk show Dokumenter Magazine/ Feature dll
TYPE OF PROGRAM AGB NIELSEN OBYEKTIF DISUSUN NIELSEN BERSAMA DENGAN STASIUN TV SEBAGAI BAHAN DASAR PENENTUAN KLASIFIKASI DISUSUN SEBAGAI LANGKAH ATAS PERKEMBANGAN PROGRAM YANG MAKIN VARIATIF DAN KOMPLEKS UNTUK MEMBAGI KATEGORI SESUAI DENGAN TARGET AUDIENCE SERTA KEPENTINGAN PROGRAM AGAR SESUAI DENGAN OPPOSITION PROGRAM.
TYPE OF PROGRAM AGB NIELSEN SERIES MOVIE ENTERTAINMENT CHILDREN INFORMATION EDUCATION NEWS RELIGIOUS SPORT SPECIAL FILLER
TAHAPAN PRODUKSI PROGRAM ACARA Secara umum dibagi menjadi 3 bagian MANAJEMEN PRODUKSI TAHAPAN PRODUKSI PROGRAM ACARA Secara umum dibagi menjadi 3 bagian Pra Produksi Produksi Pasca Produksi Menentukan Tema/Topik Riset dan observasi Menyusun naskah, Rundown Breakdown equipment dan kebutuhan lain Production Meeting etc Melakukan pengambilan gambar baik live maupun taping Editing Evaluasi dan review QC Pengarsipan filing etc
PRA PRODUKSI PASCA PRODUKSI PRODUKSI BRAIN STORMING Membuat /menentukan detail konsep bersama-sama dengan Producer, Creative Melakukan analisis script/scenario /rundown berdasarkan konsep/ ide yang telah disepakati EKSEKUSI Membuat /menentukan bloking kamera Melakukan supervisi terhadap penataan set panggung, lighting, kamera, audio, switcher, CG etc. Bersama-sama TD memastikan kesiapan perangkat teknis lainnya Memandu jalannya Gladi Bersih bersama FD Berkoordinasi dengan producer dan krabat kerja yang lain EVALUASI Bersama Producer dan crew pendukung teknis lainnya melakukan evaluasi Menentukan peralatan pendukung teknis meliputi : Kamera, Lighting, Audio dan perangkat teknis lainnya sesuai dengan konsep program EDITING Mengikuti proses editing program Bila Dibutuhkan KOORDINASI Melakukan koordinasi dengan crew pendukung teknis meliputi : TD, Kameraman, Switcherman, Audioman, Lightingman menyangkut konsep acara dan kebutuhan peralatan produksi Melakukan Briefing bersama seluruh crew pendukung acara mengenai rundown acara SHOOTING PROGRAM ( Live / Taping ) Mengarahkan produksi Program Acara Me-review kembali kebutuhan teknis produksi dengan Producer dan Creative
HUBUNGAN KERJA Executive Producer Producer On Air / MCR Program Director Technical Director Script Switcerman Art/ Set Design Kameraman Talent / Host Audioman Make Up Lightingman Graphic / CG VT Floor Director
SCRIPT/NASKAH Naskah/ Script adalah bentuk tertulis dari suatu gagasan/pemikiran seseorang/kelompok yang telah disusun secara sistematis dan dimaksudkan untuk mencapai tujuan program audio visual Pentingnya naskah: Naskah mempunyai fungsi praktis sekaligus mengandung maksud visioner. Dari segi visioner naskah merupakan titik penentu keberhasilan sebuah program dan menjaga visi dari program tersebut. Dari segi praktis naskah menyatukan pandangan, bahasa dan kehendak dari tim produksi sehingga juga berfungsi sebagai pedoman kerja.
Tahapan penulisan naskah: 1. Ide Bentuk naskah produksi audio visual: 1. Naskah non drama 2. Naskah drama Tahapan penulisan naskah: 1. Ide 2. Sinopsis 3. Treatment 4. Skenario 5. Breakdown( dilakukan seluruh tim kerja) 6. Storyboard
Proses penulisan naskah: A. Perencanaan: 1. Menentukan tema/topik/ide 2. Melakukan studi pendahuluan 3. Merumuskan masalah 4. Menentukan tujuan program 5. Menentukan format acara B. Tahap Pra Penulisan: 1. Pengumpulan materi 2. Menyeleksi materi 3. Merencanakan letak dan cara penyampaian pesan 4. Memilih gaya dan warna penulisan 5. Merencanakan alur atau struktur penyajian acara
C. Pelaksanaan Penulisan 1. Membuat sinopsis 2. Membuat treatment 3. Membuat full script A.1. Menentukan tema/topik/ ide Bila tema sudah ditentukan dan dijabarkan dalam topik-topik, maka langkah selanjutnya adalah menentukan topik mana yang akan diangkat. Untuk menentukan topik yang diangkat tidak lepas dari format yang dipakai. Untuk jenis magazine penentuan topik selain kualifikasi juga harus aktual.
A.2. Melakukan riset Pendahuluan Kegiatan yang dilakukan adalah mencari latar belakang informasi permasalahan. Yang perlu diperhatikan meliputi: 1. Kelayakan publikasi: menarik, aktual dan bermanfaat bagi publik. 2. Pernahkan dipulikasikan orang lain? Adakah angle lain? 3. Materi yang dibutuhkan bisa didapat dengan fasilitas yang ada? 4. Adakah kesulitas teknis dikemudian hari? Apa solusinya? 5. Sasaran program acaranya siapa? Bagaimana penyampaiannya? A.3. Merumuskan Masalah Pada umumnya rumusan permasalahan berupa kalimat tanya. A.4. Menentukan Tujuan Program Tujuan program untuk setiap jenis acara tentu berbeda. Program siaran berita bertujuan menyampaikan realitas yang terjadi dengan mengedepankan fakta yang ada. Siaran pendidikan mengajarkan sesuatu yang ideal, sesuai yang seharusnya tercapai. Sedangkan hiburan dan kebudayaan untuk memberikan rasa puas kepada audience. Rumusan tujuan berupa kalimat pernyataan dan merupakan jawaban atas masalah yang diajukan dalam rumusan permasalahan.
B.1. Pengumpulan materi Jenis program dan format penyajian mempengaruhi proses pengumpulan materi. B.1.a. Memilih subyek permasalahan Adabeberapa pertanyaan pokok yang umumnya diajukan: 1. Bersifat fungsional/ okupasional. Menyangkut substansi permasalahan yang akan ditulis. 2. Bersifat geografis, yaitu menyangkut wilayah mana peristiwa terjadi 3. Bersifat biografis, pertanyaan yang menjawab siapa atau ‘who’ dari suatu peristiwa 4. Bersifat kronologis, pertanyaan yang dimaksudkan untuk mengungkap kapan peristiwa terjadi 5. Bersifat psikografis, pertanyaan yang dimaksudkan untuk mengungkap sisi psikologis dari subyek B.1.b. Pembatasan masalah Dilakukan agar penulis tidak terjebak dengan ambisi berlebihan dan fokus pada masalah.
B.2. Menyeleksi materi Beberapa pertanyaan pokok yang dipakai menyeleksi materi: 1. Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan program? 2. Apakah sudah menjawab rumusan masalah? 3. Apakah sudah sesuai tujuan? 4. Materi didapat dari sumber primer atau sekunder? B.3. Merencanakan pesan Pesan merupakan inti dari seluruh penyelenggaraan suatu program. Menurut Daniels Handoyo Sunyoto dalam buku Seluk Beluk Programa Radio, pesan sebaiknya tunggal. Cara penyampaian pesan: 1. Menggunakan semboyan yang sama yang memuat pesan, dilakukan berulang-ulang. 2. Pesan disampaikan berkali-kali dengan kalimat berbeda 3. Berbagai bagian memuat kenyataan yang sama, tetapi dalam situasi yang berbeda, atau diucapkan oleh orang lain.
B.4. Memilih gaya dan warna penulisan Gaya penulisan pada dasarnya menunjuk pada style umum yang disesuaikan dengan karakter setiap jenis dan format program penyajian. Warna penulisan ada beberapa jenis, antara lain: Pungent Vers: penulisan dengan menggunakan kalimat yang memberi kesan aktif (kata kerja menonjol) Narrative Treatment: penulisan masalah yang dimulai awal sampai akhir peristiwa. Periodic Sentence: penulisan menggunakan kata-kata dengan kalimat berikutnya mempunyai arti yang sama tetapi beda ekspresi. Metaphora and Smile: penulisan menggunakan analogi. Peristiwa bisa hangat bisa tidak tetapi abadi. Repetion: penulisan dengan cara menciptakan kesan pengulangan dengan maksud menciptakan image/citra Informality: penulisan bagaikan bicara, seakan- akan tidak ada hubungannya, terputus, maknanya melompat-lompat, tapi enak didengar dan ada garis logikanya. Kadangkala dimulai dari kalimat yang belum selesai B.5. Merencanakan alur atau Struktur Penyajian Program Untuk media audio visual setiap orang harus menyadari pentingnya alur dramatik. Konsep tangga dramatik biasa muncul dalam studi mengenai dramaturgi. Namun dari sana bisa dianalogikan dalam proses penulisan naskah non drama.
Mengacu pada konsep Brander Mathews, dapat dirumuskan tangga dramatik untuk program non drama yang meliputi: Introduksi/pemaparan Agak menarik Lebih menarik Paling menarik Penyimpulan/penutup C. Pelaksanaan Penulisan D.Evaluasi dan penulisan kembali Sederet pertanyaan yang membantu evaluasi: Apakah materinya menjawab permasalahan? Sudahkan memuaskan audience? Apakah materi sudah dicek kebenarannya? Apakah materi berdasarkan pada sumber yang seharusnya ? Apakah materinya benar-benar berkualitas? Apakah bahasa yang digunakan komunikatif? Dimengerti audience? Apakah naskah memungkinkan diproduksi dengan alat yang ada? Dll. Penulisan kembali