KETERAMPILAN BERBICARA DAN PEMBELAJARANNYA
PEMBELAJARAN KAJIAN PEMBELAJARAN BERBICARA DALAM KTSP PEMILIHAN DAN PENYUSUNAN BAHAN AJAR BERBICARA TEKNIK PEMBELAJARAN BERBICARA PRAKTIK MENYUSUN RPP BERBICARA
PENGERTIAN BERBICARA Suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik secara luas dan intensif. Kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Merupakan suatu sistem tanda yang dapat didengar (audible) dan dapat dilihat (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin disampaikan.
FUNGSI BERBICARA Menyampaikan kebutuhan. Mengekspresikan perasaan dan emosi. Memelihara hubungan. Memberi petunjuk. Menyampaikan pesan/informasi. Menanyakan sesuatu. Menjelaskan sesuatu. Mengungkapkan imajinasi. Menyampaikan pendapat dalam diskusi. Menyampaikan ide kreatif. Melakukan dialog/percakapan. Kegiatan bermain peran.
Proses Komuniskasi Pembicara/ Pendengar/ Komunikator Komunikan (encoding) Pendengar/ Komunikan (decoding) Pesan Interaksi Media/ Bahasa Sarana
Pesan yang disampaikan berupa: Informasi (to inform) Bujukan /ajakan (to persuade) Hiburan/lawakan (to entertain) Tujuan Berbicara: menginformasikan/menjelaskan Menstimulasi/mendorong/meyakinkan/mengge-rakkan menghibur
Keterampilan Berbicara Keterampilan fonetik (phonetic Skill) Keterampilan semantik (semantic skill) Keterampilan vokal (vocal skill) Keterampilan sosial (social skill)
Keterampilan Fonetik Keterampilan melafalkan bunyi-bunyi bahasa: - Vokal - Konsonan - Diftong Intonasi, tekanan, durasi Volume suara
Permasalahan Pengucapan Vokal : a,i, u, e ,o kemaren, nasehat,resiko, hakekat, Konsonan: k, h,j, kh, s, sy, z, f, p tehnologi, ahir, husus, azas, sukur, jenasah, ijajah, faham, fikir, paham Diftong: ai, au,oi pake, kalo, pulo,pante, pete, gule,
Keteraampilan Semantik Penguasaan kosa kata/pilihan kata/ diksi: - ketepatan ragam bahasa (resmi/tidak resmi) - kebakuan kata (baku/tidak baku) - ketepatan makna (denotasi/konotasi) - variasi gaya bahasa
Keterampilan Vokal Kenyaringan suara Kehalusan jenis suara Olah vokal (tinggi rendah suara) Variasi suara
Keterampilan Sosial Cara menjalin interaksi dan komunikasi agar aktif, kreatif, inovatif, dan menarik Cara berdiri Cara memandang/melihat Cara menjelaskan Cara mempersilakan Cara bertanya Cara menjawab Cara menyampaikan persetujuan/penolakan/kritikan
PEMBICARA IDEAL Memilih topik yang tepat. Menguasai materi. Memahami latar belakang pendengar. Mengetahui situasi. Tujuan jelas. Kontak dengan pendengar. Kemampuan linguistiknya tinggi. Menguasai pendengar. Memanfaatkan alat bantu. Penampilannya meyakinkan. Berencana.
Hambatan Internal Ketidaksempurnaan alat ucap. Penguasaan komponen kebahasaan. Penguasaan komponen isi. Kelelahan dan kesehatan fisik maupun mental.
Hambatan Eksternal Suara atau bunyi. Kondisi ruangan. Media. Pengetahuan pendengar.
Sikap Mental dalam Berbicara Rasa Komunikasi Rasa Percaya Diri Rasa Kepemimpinan Rasa Humor
Prasyarat Organis Teknik bernafas Pengolahan suara Pelenturan tubuh
Keefektifan Berbicara Faktor Kebahasaan: Ketepatan ucapan, tekanan, nada, sendi, dan durasi,pilihan kata, struktur kalimat, dan gaya bahasa Faktor Nonkebahasaan: sikap (wajar, tenang, tidak kaku), arah pandangan, gerak-gerik dan mimik, suara, kelancaran, penalaran, dan penguasaan topik pembicaraan.
Prinsip-prinsip Komposisi Pembicaraan 1. Kesatuan (unity): Komposisi yang baik harus memiliki kesatuan yang utuh dari segi isi, tujuan, dan sifat. Isi harus ada gagasan tunggal yang mendominasi seluruh pembicaraan Tujuan uraian pembicaraan harus jelas Sifat uraian sesuai dengan bahan, gaya, dan situasi (formal/tidak formal).
Prinsip-prinsip Komposisi Pembicaraan 2. Pertautan (coherence) Komposisi yang baik menunjukkan urutan bagian uraian yang berkaitan satu sama lain. Pertautan dapat mewujudkan kelancaran dan keserasian dalam perpindahan dari pokok yang satu pada pokok yang lain. Caranya: - ungkapan penyambung - kesejararan bentuk - pengulangan gagasan
Prinsip-prinsip Komposisi Pembicaraan 3. Titik Berat (emphasis) Komposisi yang baik selalu memberikan titik berat/penekanan pada bagian-bagian yang penting. Misalnya dengan cara memberikan tekanan suara atau penunjuk isyarat pada bagian yang penting.
Syarat Pemilihan Kata Kata-kata harus jelas: a. Gunakan istilah yang spesifik b. Gunakan kata-kata yang sederhana c. Hindari istilah teknis d. Hemat e. Gunakan repetisi untuk yang penting
Syarat Pemilihan Kata 2. Kata-kata harus tepat a. Hindari kata yang klise (tidak sesuai/sering diucapkan) b. Gunakan bahasa umum c. Hati-hati kata penggunaan kata asing d. Hindari kata-kata vulgar e. Jangan menggunakan penjulukan f. Jangan menggunakan eufimisme (gaya bahasa pelembut yang berlebihan)
Syarat Pemilihan Kata 3. Kata-kata harus menarik a. Pilih kata yang menyentuh kepentingan khalayak b. Gunkan kata berona (melukiskan sikap, perasaan, dan keadaan) c. Gunakan bahasa figuratif (gaya bahasa yang menimbulkan kesan yang indah) d. Gunakan kata-kata tindak (aktif)
PENILAIAN BERBICARA Penggunaan bahasa: lafal; intonasi; pilihan kata; struktur kalimat; ragam bahasa.
Isi pembicaraan: hubungan isi topik; struktur isi; kuantitas isi; kualitas isi.
Teknik dan penampilan meliputi: gerak-gerik dan mimik; hubungan dengan pendengar; volume suara; kefasihan pembicaraan.
ANALISIS PENDENGAR jumlah pendengar; tujuan mereka berkumpul; adat kebiasaan mereka; acara lain; tempat berpidato; usia pendengar; tingkat pendidikan pendengar; keterikatan hubungan batin dengan pendengar; dan bahasa yang biasa digunakan.
CARA MEMBUKA PEMBICARAAN Langsung menyebutkan pokok persoalan. Melukiskan latar belakang masalah. Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian yang tengah menjadi pusat perhatian khalayak. Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati. Menghubungkan dengan tempat komunikator berpidato. Menghubungkan dengan suasana emosi yang tengah meliputi khalayak. Menghubungkan dengan kejadian sejarah yang terjadi masa lalu.
Menghubungkan dengan kepentingan vital pendengar. Memberikan pujian kepada khalayak atas prestasi mereka. Memulai dengan pertanyaan yang mengejutkan. Mengajukan pertanyaan provokatif atau serentetan pertanyaan. Menyatakan kutipan. Menceritakan pengalaman pribadi. Mengisahkan cerita faktual, fiktif, atau situasi hipotesis. Menyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya. Membuat humor.
CARA MENUTUP PEMBICARAAN Menyimpulkan atau mengemukakan ikhtisar pembicaraan. Menyatakan kembali gagasan utama dengan kalimat dan kata yang berbeda. Mendorong khalayak untuk bertindak. Mengakhiri dengan klimaks. Mengatakan kutipan Al Quran, sajak, peribahasa, atau ucapan para ahli. Menceritakan tokoh yang berupa ilustrasi dari tema pembicaran. Menerangkan maksud sebenarnya pribadi pembicara. Menguji dan menghargai khalayak, dan membuat pernyataan yang humoris atau anekdot lucu.
CARA MEMBANGUN KREDIBILITAS Otoritas (memiliki keahlian yang diakui khalayak) Good sense (memiliki perasaan senang)
SYARAT GURU BERBICARA Menguasai materi. Mampu memilih dan menggunakan cara mengajarkan berbicara. Mempunyai pengalaman dengan berbagai ragam metode atau teknik pembelajaran. Mampu menggunakan berbagai media. Mahir berbicara.
Metode Berbicara Memerikan Menjawab Pertanyaan Bertanya Melanjutkan Cerita Menceritakan Kembali Percakapan Parafrase Wawancara Memperlihatkan dan Bercerita
Pembelajaran Berbicara Membaca puisi Bercerita Bermain drama Musikalisasi puisi Berceramah Berdialog Berwawancara Berdiskusi
TERIMA KASIH