PENGUKURAN, INSTRUMENTASI, VALIDITAS, RELIABILITAS PENELITIAN Irman Somantri, S.Kp. M.Kep. PENGUKURAN, INSTRUMENTASI, VALIDITAS, RELIABILITAS PENELITIAN
Transformasi Data Menjadi Informasi Diolah Data Informasi/ Kesimpulan
Syarat-syarat data yang baik adalah: Data harus Akurat. Data harus relevan Data harus uptodate
Pengertian Pengukuran Memberikan nilai numerik pada obyek atau peristiwa sesuai dengan peraturan Syarat pengukuran : Set item Peraturan Prosedur penilaian
Tujuan Pengukuran Menghasilkan data yang dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan yang bisa dianalisis secara statistik (Burns & Grove, 1999)
Konsep Teori Pengukuran Sifat Pengukuran Kesalahan Pengukuran Tingkat Skala Pengukuran Reliabilitas Validitas
Sifat Pengukuran Langsung Tidak langsung Konkrit Data personil teknologi Tidak langsung Abstraks (Kepuasan, stress, kecemasan)
Kesalahan Pengukuran Acak Sistematik Faktor personal, situasi, prosedur pengukuran, proses data Sistematik Mengukur selain konsep yg seharusnya diukur
Komponen Skor Pengukuran Error = Obs - True True score Skor yang diperoleh jika tdk terjadi kesalahan pengukuran Jarang diketahui selalu tdp kesalahan Observed score Skor yg diperoleh Error score Jml kesalahan acak dlm proses pengukuran
Tingkat/Skala Pengukuran Nominal Ordinal Interval Rasio
Pengukuran Skala Nominal Kategori paling rendah Berdasarkan properti Tidak dapat dibandingkan (misal A > B) Hanya membedakan Data : gender, status kawin, diagnosis dsb
Pengukuran Skala Ordinal Kategori dalam kisaran (rank) Lebih rendah atau lebih tinggi, lebih baik atau lebih buruk Dpt dikuantifikasi tapi tidak bernilai mutlak Contoh : Tingkat kecemasan Tingkat nyeri
Pengukuran Skala Interval Jarak nilai yang sama Rentang nilai Tidak ada nilai mutlak karena tidak ada nilai 0 mutlak pada skala Contoh : temperatur
Pengukuran Skala Rasio Kategori dengan kualitas tertinggi Nilai 0 absolut Urut dalam rentang nilai
Memilih dan Menyusun Instrumen Perhatikan Sumber Ketersediaan & familiaritas Norma dan dapat dibandingkan Kesesuaian populasi Isu administrasi Reputasi
Pembagian data menurut cara memperolehnya: Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya
Pembagian data menurut sumbernya Data Internal Data internal adalah data yang berasal dari dalam instansi mengenai kegiatan lembaga dan untuk kepentingan instansi itu sendiri. Data Ekternal Data eksternal adalah data yang berasal dari luar instansi.
Pembagian data menurut waktu pengumpulannya Data Time Series Data time series adalah data yang dikumpulkan dari waktu-kewaktu pada satu obyek dengan tujuan untuk menggambarkan perkembangan. Data Cross Section Data cross section adalah data yang di kumpulkan pada satu waktu tertentu pada beberapa obyek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan
Data menurut sifatnya dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Data Kualitatif Adalah data yang berupa pendapat atau judgement sehingga tidak berupa angka akan tetapi berupa kata atau kalimat. Contoh: Pelayanan rumah sakit Enggal Waras Sangat Baik 2. Data Kuantitatif Data kualitatif adalah data yang berupa angka atau bilangan Tingkat kepuasan pasien di Rumah sakit Enggal Waras mencapai 92% Tingkat pendapatan masyarakat bamyumas mencapai Rp. 800.000/bulan
Strategi Pengukuran dalam keperawatan Pengukuran fisiologik Tes Wawancara Pengukuran observasi Kuisioner Skala Likert Semantic differentials
Pengukuran bio-fisiologik Perlu instrumen teknik & alat pengukuran khusus Perlu pelatihan khusus untuk menafsirkan hasil Mahal Perlu kriteria keberhasilan intervensi yg dpt diukur dan diamati
Kelebihan pengukuran biofisologik Obyektif Sensitif Peneliti percaya bahwa instrumen fisiologik mengukur variabel yang diminati
Kelemahan Pengukuran biofisiologik Kurang pemahaman terhadap keterbatasan alat pengukur Pengaruh alat pengukur terhadap variabel Kemungkinan kerusakan sel tubuh
Teknik Tes Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk mengevaluasi yaitu membedakan antara kondisi awal dengan kondisi sesudahnya.
Wawancara peneliti langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden. Komunikasi verbal Umum digunakan dlm penelitian kualitatif dan deskriptif Dpt menggunakan berbagai pendekatan wawancara dari sangat tdk terstruktur sampai sgt terstruktur Memerlukan teknik wawancara yg lebih canggih dari pengkajian
Kelebihan Wawancara Dpt memperoleh data kualitatif yg lebih dalam dan luas Dpt digunakan untuk subyek yg buta aksara dan tdk mampu mengungkapkan Response rate lebih tinggi pada wawancara daripada kuisioner
Kelemahan Wawancara Memerlukan keterampilan interpersonal yg memadai Memerlukan waktu dan biaya yg lebih besar Bias thd subyek bisa menjadi ancaman thd validitas temuan Tidak konsistennya pengumpulan data dari tiap subyek
Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan indra jadi tidak hanya dengan pengamatan menggunakan mata saja. Medengarkan, mencium, mengecap meraba termasuk salah satu bentuk dari observasi. Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah panduan pengamatan dan lembar pengamatan.
Pengukuran Observasi Banyak digunakan untuk riset kualitatif Observasi tdk terstruktur : mengobervasi & mencatat secara spontan Observasi terstruktur : rincian apa yang diobservasi, bgmana mengobservasi, mencatat dan membuat kode Checklist : perilaku terjadi atau tidak terjadi Sistem kategori : mengorganisir & memilah perilaku yg diobservasi Skala rating : membuat skor perilaku atau peristiwa
Kelebihan Pengukuran Observasi Satu-satunya cara u/ memperoleh data penting untuk body of knowledge. Dpt mengumpulkan berbagai informasi Dpt diterapkan secara luas di klinik Dpt dilakukan di lab atau tatanan natural lain Digunakan jika subjek tidak dpt menguraikan atau tidak sadar dengan perilaku atau emosinya.
Kelemahan Pengukuran Observasi Subyektif dan kurang kredibel Misal : observer tdk ingat rincian (obs tdk terstruktur); situasi emosi & sikap observer; minat pribadi; antisipasi; keputusan sudah dibuat sebelum observasi Harus dilatih mjd observer yg sensitif krn observer adalah instrumen Kesulitan dlm hal etik Bias >> besar : salah persepsi manusia
Bias dlm Observasi Enhancement of contrast effect Converse effect Observer cenderung mendistorsi observasi ke arah memilah isi scr tegas Converse effect Bias thd kecenderungan sentral (central tendency) yg terjadi bila suatu peristiwa luar biasa didistorsi thd middle ground Assimilatory Observer cenderung mendistorsi ke arah yg sama dengan impuls terdahulu
Teknik Angket ( Kuesioner) Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawabannya. Kuesioner terbuka Dalam kuesioner ini responden diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kalimatnya sendiri. Bagaimanakah pendapat anda tentang perkuliahan di sekolah ini ? …………………………………………………… Kuesioner tertutup Dalam kuesioner ini jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sehingga responden tinggal memilih saja. Bagaimanakah pendapat anda tentang perkuliahan di sekolah ini ? Sangat Puas Kurang Puas Puas Sangat Tidak Puas Cukup Puas
Keuntungan penelitian dengan menggunakan kuesioner Tidak memerlukan hadirnya si peneliti Dapat dibagikan serentak Dapat dijawab oleh rensponden sesuai dengan waktu yang ada Dapat dibuat anomin Kuesioner dapat dibuat standar
Menentukan variabel yang diteliti Mementukan Indikator Langkah-langkah dalam penyusunan kuesioner agar kuesioner tersebut efesien dan efektif yaitu: Menentukan variabel yang diteliti Mementukan Indikator Menentukan subindikator Mentransformasi sub indikator menjadi kuesioner
Likert Scale Pernyataan deklaratif yg mengekspresikan pandatan ttg suatu topik Penilaian/skor bisa positif atau negatif Jumlah item positif & negatif harus sama untuk mengurangi respons yg bias Hanya ada satu pesan dalam tiap item Item untuk subskala yg sama diacak
Semantic Differentials Scales (SDS) Untuk mengukur sikap atau keyakinan Rentang konsep bersifat kata sifat (adjective) yang berlawanan Contoh : Efektif tidak efektif Baik buruk Rentang terdiri dari 7 point rating scales mengukur sifat/keterangan
Kelebihan SDS Fleksibel Apa saja bisa dinilai (orang, tempat, waktu, ide, abstrak, isu) Dpt mencakup berbagai konsep yg dibandingkan Mencakup 3 prinsip/dimensi
Tiga prinsip/dimensi SDS Evaluatif Efektif tidak efektif Baik buruk Potensi Kuat lemah Besar kecil Kegiatan Aktif pasif Cepat lambat
Visual Analoque Scales (VAS) Dalam rentang ekstrim dengan panjang rentang 10 cm Tidak ada Sangat Nyeri Nyeri
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER kemampuan alat ukur tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Kandungan Pengertian ketepatan pada validitas suatu alat ukur tergantung pada kemampuan alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat.. Aspek kecermatan pengukuran.
Jenis Melalui Analisis Faktor Melalui Analisis Butir Kriteria: Validitas Eksternal Instrumen yang dicapai bila data yang dicapai sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud Validitas Internal Bila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Melalui Analisis Faktor Melalui Analisis Butir Kriteria: Jika koefisien korelasi product moment melebihi 0,3 (Azwar, 1992. Soegiyono, 1999 ) Jika koefisien korelasi product moment > r-tabel ( ; n-2 ) n = jumlah sampel. Nilai Sig.
Jenis Uji Validitas Validitas tampang (Face Vallidity) penilaian subjektif dari subjek atau testee mengenai keabsahan tes. Tentunya metode ini hanya dapat digunakan jika tujuan alat ukur memang secara jelas dapat diketahui oleh testee. Validitas Isi (Content Validity) Analisis Rasional Estimasi validitas membandingkan teori dengan tabel spesifikasi dan item yang disusun Penilaian dilakukan oleh penilai profesional (professional judgement).
Jenis…………. Validitas Kriteria mengkorelasikan hasil tes (berupa skor) yang ingin diestimasi validitasnya dengan kriteria berupa hasil tes lain atau perilaku prediksi yang diharapkan. Validitas Konstruk membandingkan 'perilaku' skor tes dengan teori yang mendasari tesnya.
Uji Reliabilitas Instrumen sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Metode Pendekatan: secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu : Teknik Paralel (parallel form) Pada teknik ini kita membagi kuesioner kepada responden yang intinya sama akan tetapi menggunakan kalimat yang berbeda: Misalnya: Apakah menurut saudara harga tiket di kereta ini tidak mahal ? Apakah harga di kereta ini telah sesuai dengan pelayanan yang saudara terima ? Teknik Ulang (double test / test pretest) Pada teknik ini kita membagi kuesioner yang sama pada waktu yang berbeda. Pada minggu I ditanyakan: Bagaimana tanggapan saudara terhadap kualitas dosen di Universitas Calibakal ? Pada minggu III ditanyakan: Ditanyakan lagi pada responden yang sama dengan pertanyaan yang sama.
Reliabilitas Internal (Internal Consistensy) Uji reliabilitas internal digunakan untuk menghilangkan kelemahan-kelamahan pada uji reliabilitas eksternal. 1. Dengan rumus Spearman-Brown 2. Dengan rumus Flanagant 3. Dengan rumus Rulon 4. Dengan rumus K – R.21 5. Dengan rumus Hoyt 6. Dengan rumus Alpha Cronbach
Langkah dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas internal adalah sebagai berikut: Cobalah item di lapangan kepada paling sedikit 30 orang responden (batas sampel besar dalam statistik) Tabulasi data yang telah masuk Ujilah validitas dan reliabilitasnya Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total. Korelasi Rank Spearman jika data yang diperoleh adalah data ordinal, sedangkan jika data yang diperoleh data interval kita bisa menggunakan korelasi Product Moment. Sedangkan uji reliabilitas yang paling sering digunakan adalah uji, Alpha, Hoyt dan Spearman Brown