Koordinasi dan Kemitraan Humanitarian Leadership For Changes 10 Mei 2010
Mengapa kita berkoordinasi? l Menghindari duplikasi l Menjamin cakupan area bantuan l Mempercepat pengiriman bantuan l Penggunaan fasilitas secara efisien l Memprioritaskan kebutuhan yang akan terlebih dahulu dibantu Ada kemungkinan kepentingan tersebut berubah pada saat yang berbeda.
Negara yang terkena bencana Badan PB yang berwenang (nasional) Kedutaan/perwakilan negara donor Perwakilan badan-badan PBB Masyarakat Palang Merah LSM nasional Respon internasional Pemerintah Donor Badan-badan PBB Masyarakat Palang Merah LSM Internasional Lain-lainnya (termasuk militer) Bantuan (bilateral dan multilateral Monitor OCHA Geneva Informasi kebutuhan dan respon nasional Informasi kebutuhan/respon internasional Ranah Koordinasi Internasional untuk Penanggulangan Bencana OCHA atau lainnya
A/RES/46/182 - Annex I. Guiding Principles II. Prevention III. Preparedness IV. Stand-by Capacity V. Consolidated Appeals VI. Coordination, Cooperation and Leadership VII. Continuum from Relief to Rehabilitation and Development
Prinsip Respon Bencana Internasional l Seluruh bantuan internasional adalah untuk membantu pemerintah yang berwenang – berdasarkan permintaan – on request l Sidang Umum PBB memberi mandat Emergency Relief Coordinator (ERC – Koordinator Bantuan Darurat) untuk mengkoordinasi seluruh respon internasional l Bantuan bilateral lebih menonjol.
Sistem PBB di suatu negara l UN Resident Coordinator (RC) l UN Humanitarian Coordinator (HC) l Humanitarian Country Team (UN Country Team + Inter Agency Standing Committee-Country Team)
Emergency Relief Coordinator l Posisi Under Secretary General untuk kemanusiaan, dan mengepalai OCHA l Merespon permintaan negara anggota untuk bantuan kedaruratan l Melakukan negosiasi akses kepada populasi yang membutuhkan bantuan l Memimpin Inter-Agency Standing Committee (IASC) l Mengatur jejaring Humanitarian Coordinator
Tujuan: Kapasitas respon yang cukup, akuntable dan dapat diperkirakan di 11 gugus kerja/cluster Pendanaan yang cukup, tepat waktu dan fleksible Kepemimpinan Humanitarian Coordinator yang meningkat Kemitraan yang lebih efektif diantara para pelaku Reformasi Kemanusiaan
Reformasi siapa? Inter-Agency Standing Committee (IASC) Inter-Agency Standing Committee (IASC) Terdiri dari beberapa konsorsium LSM, Terdiri dari beberapa konsorsium LSM, Palang Merah / Bulan Sabit Merah, Badan PBB, IOM dan World Bank
Pilar Reformasi dan Landasannya CLUSTER APPROACH Adequate capacity and predictable leadership in all sectors HUMANITARIAN COORDINATORS Effective leadership and coordination in humanitarian emergencies HUMANITARIAN FINANCING Adequate, timely and flexible financing PARTNERSHIP Strong partnerships between UN and non-UN actors
Global Cluster Leads Food and NutritionWFP and UNICEF Water/Sanitation (WASH) UNICEF Health WHO Shelter (conflict, IDPs) UNHCR Shelter (natural disasters)IFRC ‘Convener’ EducationUNICEF/Save the Children AgricultureFAO Camp Coordination & Mgmt (conflict, IDPs)UNHCR Camp Coordination & Mgmt (natural disasters)IOM Protection (conflict, IDPs and affected)UNHCR Protection (natural disasters)OHCHR/UNICEF Early Recovery UNDP Logistics WFP Emergency Telecommunications WFP
Piranti dan Mekanisme Respon OCHA 24 jam sistem tugas ReliefWeb, IRIN & GDACS Virtual OSOCC UNDAC Teams UNDAC Support modules (from IHP Countries) On Site Operations Coordination Centre INSARAG Secretariat Regional Disaster Response Advisors (RDRA’s) Standby Partners Central Emergency Response Fund (CERF) Emergency Response Fund (ERF) Emergency Cash Grants CAP sections Environmental Emergency Section MCDA & CM Coordination staff Warehouse in Brindisi
Realitas OSSOC UNHCR Geneva NGOs WFP NGOs WFP Rome NGOs UNDAC OCHA New York Humanitarian Coordinator SG OCHA Coordinator CMOC CJTF USAID/ DART Ambassador Donor Govt’s NGOs UNICEF New York UNICEF NGOs
Pertanyaan & Diskusi